Ngobrol Aja Kusut, Gimana Mau Maju? | Cania Citta

Ойын-сауық

Kenapa kalau kita lagi berdebat, tiba-tiba percakapan kita sering kusut dan jadinya ke mana-mana? Eitss, mungkin penalaran kita kurang tepat dalam membaca dan merangkai pernyataan.
Ada dua konsep pernyataan yang perlu kita pahami, yaitu deskriptif dan preskriptif. Konsep deskriptif menyangkut sebagaimana adanya sebuah pernyataan, sementara konsep preskriptif melantunkan sebagaimana seharusnya pernyataan tersebut. Bagaimana cara mengidentifikasi dan merespons pernyataan semacam itu? Cania Citta menjelaskan konsep tersebut secara menarik dan sederhana dalam episode terbaru rubrik madilog.
-
Tanpa pendidikan yang terjangkau, Indonesia Emas 2045 tak mungkin bisa dicapai.
Malaka Project sederhananya bertujuan menjembatani masalah tersebut. Kami ingin memberikan akses pendidikan seluas-luasnya secara gratis dalam bentuk konten edukasi dalam berbagai platform media sosial dan program beasiswa.
Para founder, Ferry Irwandi, Dea Anugrah, Cania Citta, Jerome Polin, Angellie Nabilla, Coki Pardede, Aurelia Vizal, Fathia Izzati, dan Rizky Ardiprakoso yakin bahwa pendidikan berkualitas yang mudah diakses akan menciptakan “Masyarakat Baru”. Suatu masyarakat yang cerdas, kritis, empatik, dan mampu menggagas perubahan sosial bersama-sama.
Ikuti kami melalui platform Malaka Project lainnya.
Instagram: / malakaproject.id
TikTok: / malakaproject.id
Website: Malaka Project: Masyarakat Baru malakaproject.id/
------
00:00 Pembukaan
01:25 Bab 1: Pendahuluan
03:30 Bab 2: Mengenal Konsep Deskriptif vs Preskriptif
07:38 Bab 3: Menyikapi Konsep Deskriptif vs Preskriptif
13:03 Bab 4: Kesimpulan

Пікірлер: 466

  • @RhomaFitraNada
    @RhomaFitraNada2 ай бұрын

    Dikarenakan budaya sindir menyindir udah mengakar bgt turun temurun, jd kalo ada pernyataan yg gada unsur keberpihakan sering disalah asumsikan

  • @DPWrepublic

    @DPWrepublic

    2 ай бұрын

    Budaya sindir menyindir yg berasal dari netizen luar negeri yg asal ditiru plek ketiplek oleh netizen kita sendiri yg kebanyakan daya intelegensia nya gak mampu menyamai mereka. Karena, Orang luar negeri hobi membaca Orang Indonesia krisis membaca boro2 orang Indonesia melatih nalarnya.. yang terjadi ya netizen +62 gampang ke-trigger oleh statemen2 yg sebenarnya tidak ada keberpihakannya.. Sedangkan netizen luar negeri jika ada statement berbau2 terindikasi menyindir, maka mereka justru balas dengan statement sindiran.. jadi tidak ada yang terlihat seperti tersinggung.

  • @Indra-je7bt

    @Indra-je7bt

    2 ай бұрын

    ​@@DPWrepublic ga juga banyak juga netizen luar yg kemakan emosi lalu menbantah dg argumen keberpihakan tanpa data dan tujuan dr sebuah konteks

  • @ntznbgzt

    @ntznbgzt

    2 ай бұрын

    @@DPWrepublicga ada urusannya sama netizen luar negeri. Apa yang terjadi di indonesia itu murni perwujudan nyata refleksi mentality orang indonesia. Dilarang ini itu tapi di medsos koar, karena restriksi2 itu mereka melihat kolom komen media sosial adalah tempat "nyampah" mereka. Karena di real world mereka ngga bisa lugas "straight forward" bersuara, alias hanya basa basi di dunia nyata, ngga berani berkata terus terang. Mereka ngga paham konteks "ruang publik" dan apa etika dari ruang publik. Mereka ngga tau bahwa media sosial juga ruang publik. Ini murni minimnya pengetahuan, tinggat kedewasaan, dan common sense cara berfikir seorang manusia. Ngga perlu ilmu jelimet "rocket science" untuk memahami etika dan berbudaya santun dalam berkomentar dan berkomunikasi. begitu juga jika di media sosial itu kan refleksi perwujudan pola pikir baik terucap atau tidak terucap, nahasnya ternyata yang tak terucap ini di tuangkan di media sosial dan gambarannya ternyata yang tak terucap ini sungguh negatif, julid dan semrawut. Yang artinya ternyata orang indonesia itu cenderung hanya berbicara baik2nya saja, berkamuflase, tapi yang negatif di pendam dan tidak dibicarakan, tapi habitnya malah mengumbar dibelakang, julid, berbeicara di belakang. Negative attitude. Karena masyarakat indonesia jarang dilatih untuk, berbicara di depan orang banyak, berdiskusi, berargumentasi berdebat dan saling kritis satu sama lain, dalam koridor yang benar, tapi malah saling baku hantam, tabiatnya itu gelut. Efeknya mereka berdebat dan berkomunikasi di media sosial jadi ngga efisien dan tidak beretika, karena tidak pernah dilatih berkomunikasi dengan baik dan benar di ruang publik, atau di DUNIA NYATA. Kok bisa? ya jelas bisa, wong sekolah kita dr SD SMP SMA itu metodenya bukan argumentatif, bukan diskusi bukan debatable, bukan dialog, TAPI monolog, artinya tidak ada ruang2 argumentasi debat dan kritis. Antara junior senior masih ada GAP artinya tidak ada ruang dialog kreatif yang terjadi, masih ada "geng2an" yang cowo dan cewek juga gitu, ada geng cewe geng cowok, nah ini memberikan persepsi berbeda menimbulkan konumikasi2 yang tidak sinkron. Ngobrol aja kusut gimana mau maju, jadi solusinya, sering2 nognkrong, sering2 gaul sering2 berkomunikasi baik sama orang tua, guru, dosen, tukang becak, bos, karyawan, bahkan tukang sampah sekalipun. Intinya komunikasi itu perspective, jadi ngobrol ngga akan kusut JIKA kita tau porsi dan menempatkan diri kita dimana, konteks nya apa, goals nya apa, tujuannya kemana. Kita ngga akan celaka dan salah tujuan JIKA kita tau seberapa besar perahu yang kita tumpangi, kemana arahnya, seberapa cepat lajunya, kita bisa prediski dan punya intusisi yang tepat "ah, aman ini". berkomunikasi juga gitu, kalau level edukasi kita ga sampai dengan lawan bicara kita sampai kiamat juga ga juntrung itu obrolan, jika kita tidak menyesuaikan persepsi dulu satu sama lain ngga akan bisa terjadi diskusi, jika tidak ada konteks yang sama ya pasti kusut ngobrol. Maka itu ngongkrong itu penting, ngobrol itu penting, makin beragam lu ngobrol makin bisa memahami beragam karakter orang. Jadi buat orang2tua baru nih, usahakan libatkan anak dalam setiap pengambilan keputusan, baik keluarga atau keluarga besar, hadirkan mereka agar mereka bisa melihat bagaimana orangtua2 berdiskusi mengambil keputusan, libatkan dalam kegiatan2 kantor, ajak meeting, agar mereka bisa melihat beragam karakter orang, cara2 komunikasi orang2, bahwa di dunia ini ngga cuma itu2 aja. Ajak ke daerah lain, negara lain berinteraksi dengan warga lokal, itu menarik.

  • @DPWrepublic

    @DPWrepublic

    2 ай бұрын

    @@ntznbgzt hmm. gw setuju sama lu terutama paragraf no.2

  • @kakeksongkok

    @kakeksongkok

    2 ай бұрын

    iya krn pola pikir yg general dianggap hanya ada hitam dan putih...

  • @bebek9368
    @bebek93682 ай бұрын

    Kemampuan-kemampuan dasar seperti ini yang sering terlewati di lembaga pendidikan. Kebanyakan lembaga pendidikan hanya mengajarkan ilmu, namun lupa mengajarkan cara menerima, mengolah dan menyampaikan ilmu yang telah dipelajari. Kemampuan memahami kalimat seperti ini dirasa sangat penting untuk diajarkan, mengingat nilai total indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di level 3,65 dari skala 1-5 poin. Terima kasih banyak pada Malaka Project, terkhusus kak Cania di video kali ini untuk terus semangat mencerdaskan bangsa.

  • @user-sy2bk8vr4j

    @user-sy2bk8vr4j

    2 ай бұрын

    Aku gak tau kalau sekarang bgmn, tp seingetku pelajaran bahasa indonesia jamanku sd smp sma gak jauh2 dari "penalaran tekstual" sebetulnya, jadi aku kurang setuju kalau dibilang sering terlewati di lembaga pendidikan (atau setidaknya pada kasus pribadi yg aku lewati) ... contohnya: setiap ujian bahasa indonesia pasti ada aja materi tentang gagasan pokok, tentang bentuk kalimat, dsb. Dan menurutku ini sudah mewakilkan lembaga pendidikan untuk memberikan pemahaman kepada anak didiknya untuk dapat berkomunikasi dengan tepat. Jadi gak bisa disalahkan juga lembaga pendidikannya hehe. Atau mungkin zaman sekarang berbeda? Tp aku jg gen z kok hehe

  • @moh6410

    @moh6410

    2 ай бұрын

    ya krn gak boleh debat sama guru kalau debat di anggap kurang ajar pokoknya lu dengerin aja kata orang tua(guru) jangan ngebantah akhirnya jadi bego semua

  • @muhammadnasihathullahhaqba201

    @muhammadnasihathullahhaqba201

    2 ай бұрын

    Kalau seingat saya konsep deskriptif udah ada dan diterangkan di bangku sekolah. Yang jarang itu malah yg preskriptif🙏

  • @kakeksongkok

    @kakeksongkok

    2 ай бұрын

    ini contoh kalimat deskriptif.

  • @muhammadsyechan3953

    @muhammadsyechan3953

    Ай бұрын

    saya setuju:)

  • @gsintampalam
    @gsintampalam2 ай бұрын

    Masih banyak yg komen cuman karna ketrigger satu kata tanpa ngerti seluruh kalimat, belum lagi gk ngerti konteks. Itu juga yg bikin orang banyak kena click bait dan hoax

  • @Anonim-kr3vt

    @Anonim-kr3vt

    2 ай бұрын

    Ya, itu cukup bagus bagi saya pribadi. Saya sangat menyukai cerita, film, atau alur yang agak di luar rasional. Di mana tidak ada jawaban baku untuk merespon suatu hal. Dan karena Hal ini menjadikan cerita menjadi lebih beragam Dan gak ada nanti yang bilang "si B meniru ciptaan saya" kata si A. Tapi hanya sebatas untuk dinikmati, bukan diterapkan ke dalam kehidupan sehari hari saya.

  • @havissaputra6378

    @havissaputra6378

    2 ай бұрын

    Oh

  • @makhlukbumirandom

    @makhlukbumirandom

    2 ай бұрын

    masih ada ke spesies org mcam tu? "ketrigger satu kata" langsung mulai komentar nyeleneh, busetdah

  • @annag3091

    @annag3091

    2 ай бұрын

    ini jelas ada unsur keberpihakan. Setiap statement yg kita sebar/post dan kita claim sebagai fakta ya kita wajib bertanggung jwb dan artinya kita setuju klo ga ya kita ga post&sebarkan lah. Artinya kita pro dgn statement tersebut. Klo kamu dapet info km hrs cek dulu dr berbagai sumber jgn main koar2 tp data kamu msh mentah. Jdnya ga beda dgn penyebar hoax makanya belajar pinter klo ga mau asal sebar penyesatan. Contoh di video ini jg amat buruk krn jelas 2 netizen itu udh berdebat dgn biasnya masing2 n udh pake data kok berdebat dgn data&konklusinya masing2. Jd bukan ga nyambung lg. Justru si pembicara pembuat video yg ga nyambung krn asumsi sendiri. Misalnya ada org nyebarkan post bahwa kebanyakan teroris itu dari agama I. Agama I pny penganut terbayak yg jd teroris. Apa itu trus bukan jd pernyataan bias jg? Dgn seseorang asal menyebarkan post&claim itu fakta tanpa melihat data2 lain?

  • @retrofil1

    @retrofil1

    2 ай бұрын

    ​@@annag3091ya memang kemungkinan kecil atau besar tetep ada unsur keberpihakan walaupun pake pernyataan deskriptif, yg gua tangkap video ini ngajak kita untuk mikir dan mendebat bener2 sesuai konteks banget, kalo orang yg ingin kita debat pake deskriptif statement kita gk boleh ada asumsi orang itu pasti mihak ke sana sini, udah gk perlu terlalu peduli dengan perasaan tersinggung kita. Untuk jawaban dari pertanyaanmu yg terakhir, mungkin kalo berdasarkan video ini ya yg didebat itu datanya, tunjukkan data yg bertentangan yg menurut kita lebih benar

  • @furqonhabibi3232
    @furqonhabibi32322 ай бұрын

    Pentingnya berkomunikasi dengan konteks. Biar konteksnya luas, perbanyak wawasan. Ibarat kata skripsi, pendekatannya beda2 kan. Ada yg kuantitatif, ada yg kualitatif. Gw nangkepnya pndktan deskriptif lebih ke metlit kuantitatif dimana data lebih diutamakan daripada sentimen individu trntu. Sedangkan pndktan preskriptif sama kyk lo bikin narasi yang konteksnya subjektif. Menurut si A si C ini cantik, belum tentu si B berpendapat sama, dstrsnya. So perbanyaklah wawasan biar konteks yg lo komunikasikan bisa nyambung ke banyak org!

  • @davidbagus6769

    @davidbagus6769

    2 ай бұрын

    Setuju bro,Ibarat Experience adalah peluru sedangkan communication skill itu senjatanya 😅, kalo communication skill cukup tapi gk punya experience sama aja bohong, lebih baik perbanyak pengalaman dulu dalam Hal apapun itu, karena itu bahan obrolannya, masak spekulasi ? Ngibul sih bisa aja kek ngejokes tapi nanti org pikir kita ini omdo. Plus pelajari unsur unsur obrolan saat beradaptasi dgn org baru misalnya :giving opinion, compliment, express feeling, assume, offering, show interest, suggest, 5w 1h methods Dan Masih byk lagiii 😅 gw lihat ini pas belajar conversation skill in English, karena ternyata relate dgn b Indo jg, kalo unsur unsur saat conversation jg harus dipelajari Dan dipraktekan, itu termasuk conversation skill

  • @fatwaandisyahputra9218

    @fatwaandisyahputra9218

    2 ай бұрын

    Setuju, harus paham konteks dan skill komunikasi yang tepat.

  • @endrohatmanto319

    @endrohatmanto319

    4 күн бұрын

    Tapi ketika menganalisis data skripsi, peneliti tetap harus preskriptif karena memberikan interpretasi terhadap data bro.

  • @seanclestine1235
    @seanclestine12352 ай бұрын

    Dalam kajian linguistik, kalimat preskriptif hanya bisa dianggap memiliki niat terselubung (makna pragmatis), ketika kedua org/lebih yg berkomunikasi sudah memiliki konteks wacana sebelumnya (istilahny common ground). Dalam contoh yg diberikan, kedua org tersebut hanya berbalas tweet, jadi diasumsikan kedua org tdk mengenal satu sm lain, maka kalimat preskriptif dari A seyogyany tdk blh dianggap memiliki makna pragmatis.

  • @williebernardi7383
    @williebernardi73832 ай бұрын

    Indah banget dunia kalau semua orang bisa paham dan saling menerapkan komunikasi yang jelas, apakah deskriptif atau preskriptif. Thank you, Mba Cania and Malaka Project!

  • @maldejerrysinuraya

    @maldejerrysinuraya

    2 ай бұрын

    Lebih indah ga semua orang bisa paham dst, oleh karena itu cania bisa bikin konten ini

  • @ezi_qurnia
    @ezi_qurnia2 ай бұрын

    Ini sih yang harus dimasukin dalam kurikulum bahasa indonesia atau PKN, bukan cuma sekedar belajar sesuatu yang bersifat teknis melulu

  • @fattahasmaradyenata1694

    @fattahasmaradyenata1694

    2 ай бұрын

    Umm kak maaf, seinget aku ada tau materi tentang ini di kurikulum kita, aku masi inget dlu waktu kelas bahasa indonesia pas masih SMA adaaa

  • @ezi_qurnia

    @ezi_qurnia

    2 ай бұрын

    gua juga belajar, tapi yang paragraf gasi? paragraf deskriptif, paragraf persuasif, agurmentatif, naratif, dll, itu teknis. yang kaya gini lebih konkrit, jelas penggunaannya dan dampak dari miskonsepsinya ada, tergantung sekolah lagi si emang,@@fattahasmaradyenata1694

  • @piikecil-

    @piikecil-

    2 ай бұрын

    ​@@fattahasmaradyenata1694yap betul kak materi seperti ini ada di pelajaran b.indo waktu SMA kalo ga salah dimulai tentang materi tentang bermacam paragraf utk menyampaikan gagasan, termasuk deduktif, induktif. Tentang silogisme, berkembang lagi ke cara menyampaikan argumen yg logis Dan masuk akal, jg logical fallacy-nya. Itu sih diantaranya. Cmiiw.

  • @gyzdenocture

    @gyzdenocture

    2 ай бұрын

    Udah sih, salah satunya belajar mencari gagasan utama dalam suatu tulisan dan paragraf.

  • @jinxvi7702

    @jinxvi7702

    2 ай бұрын

    kamu adalah aku yang dulu

  • @danielrizki9475
    @danielrizki94752 ай бұрын

    Konten ini sangat penting ditonton seluruh anak muda sekarang, gua aja udah ogah baca komen postingan sekarang, ada aja debat seperti yang diterangkan ini,😅

  • @tandiangnahapuloan

    @tandiangnahapuloan

    2 ай бұрын

    Betul. Yang dibahas apa, yang direspon apa 😂😂😂

  • @maximillianusforrest
    @maximillianusforrest2 ай бұрын

    Jangankan di internet, di dunia nyata aja sering terjadi. Seringkali debat di luar konteks, argumennya muter-muter bahkan sampai menyerang personal.

  • @piikecil-

    @piikecil-

    2 ай бұрын

    Sekelas debat presiden us, pas jamannya Donald trump nyalon, debatnya aja banyak nyerang personal. Jadi secara kaidah dlm berdebat Dan berargumentasi udh menyimpang, alias ga nyambung.

  • @bangkokom

    @bangkokom

    2 ай бұрын

    sepanjang pengalaman gw jurus menang debat itu lu harus bisa main diksi kata per kata apalagi ketika lawan salah sebut 1 kata aja udah abis tuh dikulitin sampe lawan emosi 😂

  • @ntznbgzt

    @ntznbgzt

    2 ай бұрын

    sederhana, debat itu menunjukan intelekualitas seseorang, ngga mandang umur dan tingkat pendidikan. MAkin tinggi pendidikan biasanya diiringi kualitas argumentasinya dan konteksnya, kalau nyerang personal di kalangan elit politik itu just for fun, bagi elit nyerang ngga perlu personal juga bisa mereka tumbangin, ngapain capek2 nyerang personal jika ujungnya bumerang untuk dirinya sendiri, nah kadang umur juga ga boong, semakin tua yaa kadang bukan semakin kalem ada juga yang makin menjadi2, Soal Trump dr jaman dulu karakternya memang begitu, its just for fun, mereka memang sedang memerankan perannya dengan baik. Politik jangan lu telen mentah2, politik itu sama aja mirip cosplayer lagi cosplay karakter, misal yang seksi2, terus lu asumsi ini cewe di real life bisa lo ajak mesum, ya ngga gitu konsepnya bro. Politik juga sama, tujuan politik adalah kemenangan, VOTE, jadi usahanya untuk giring VOTERS, ya itu permainannya. Back again, politik itu cuma menang atau kalah kan. Ga ada lain. Mirip bandar lagi goreng saham. Politik juga sama, goreng terus, giring terus. Tapi 2024 ternyata anomali, mereka pemain2 politik tidak sadar bahwa POLITIK pun terdisrupsi, cara2 lama tidak lagi laku.

  • @AchsanulHafizhi

    @AchsanulHafizhi

    2 ай бұрын

    Ya bisa jadi itu sengaja untuk menarik simpati penonton, karena penonton lebih mudah terbawa emosi😂

  • @piikecil-

    @piikecil-

    2 ай бұрын

    @@AchsanulHafizhi bisa jadi bang, kan jaman skrg jamannya apa2 dibikin gimmick dulu, dimasukin unsur2 entertainment, pokoknya formula yg bikin orang heboh dan terpancing atau kontroversi, baru tuh bisa dilirik krn makin bikin penasaran.

  • @ajihermawan4278
    @ajihermawan42782 ай бұрын

    percayalah, untuk memahami konten ini butuh kecerdasan yang "lebih dari standar". ditengah netizen yang bahkan gak ngerti apa perbedaan kritik dengan menghina, netizen yang kalau berargumen selalu mengedepankan ego, penjelasan yang rapi ini hanya akan menguap begitu saja dikepala mereka 😂

  • @lauralarasati5454

    @lauralarasati5454

    2 ай бұрын

    Apasih..

  • @aqilaqila_6916

    @aqilaqila_6916

    2 ай бұрын

    ​@@lauralarasati5454nah anda telah mencontohkannya dengan baik

  • @lauralarasati5454

    @lauralarasati5454

    2 ай бұрын

    @@aqilaqila_6916 coba menurut anda komentar di atas preskriptif ato deskriptif? Pengen tau lu paham apa ga. 😁

  • @yohella

    @yohella

    2 ай бұрын

    @@lauralarasati5454 preskriptif

  • @descanle

    @descanle

    2 ай бұрын

    ​@@lauralarasati5454 kak aku mau jawab, tapi jangan dihujat ya 🥺 preskriptif kak

  • @muhammadfadhlurrohman3808
    @muhammadfadhlurrohman38082 ай бұрын

    Kebiasaan masyarakat kita, hmm apa masyarakat dunia juga ya. Ketika membaca sesuatu sudah keburu naik pitam dan logika analisisnya jadi kalah dengan sisi emosinya.😂

  • @DPWrepublic

    @DPWrepublic

    2 ай бұрын

    relate sama survey indeks membaca kita paling rendah ke dua di Asia. ya itu buktinya, baru lihat huruf beberapa detik udah gatel gak sabar pengen komen..🤦‍♂️

  • @justatraveller12

    @justatraveller12

    2 ай бұрын

    Kayanya kurang instropeksi diri jadinya lebih cepat ngomong dan mikir konsekuensinya belakangan.

  • @ruparupangga
    @ruparupangga2 ай бұрын

    Ini yang harusnya jadi pendidikan dasar di Indonesia saat ini, opportunity costnya terlalu gede kalau dua orang yang harusnya bisa berkolaborasi malah jadi saling caci-maki gegara salah paham doang. Terima kasih Malaka Project, menyala! 🙌

  • @slxvenge4715

    @slxvenge4715

    2 ай бұрын

    Salfok sama opportunity cost😂, tp jujur pandangan tersebut bener krn klo sibuk beradu argumen yg dimana juga udh out of context Dan terkadang berujung jdi konflik, menurut gua ga ada faedahnya samsek

  • @tandiangnahapuloan

    @tandiangnahapuloan

    2 ай бұрын

    Selama 'logika mistika' lebih dikedepankan, kesalahpahaman akan terus terjadi bahkan meningkat.

  • @Ryunosuke-hs1nj
    @Ryunosuke-hs1nj2 ай бұрын

    SUDAH MENJADI "KEBIASAN" DISAAT ORANG YANG "DIBENCI" BERBICARA, PASTI ORANG YANG "MEMBENCI" AKAN PUNYA PIKIRAN NEGATIF, BAHKAN DISAAT ORANG ITU BILANG 1+1=2 PUN AKAN DISALAHKAN... KEMBALI KE HATI KITA AJA...

  • @yuansyaharief1931
    @yuansyaharief19312 ай бұрын

    The problem is, materi begini tidak menarik bagi netizen sumbu pendek yang lebih suka keributan dibanding diskusi sehat di sosial media.

  • @rizukid5772

    @rizukid5772

    2 ай бұрын

    Betul. Terlalu berat bahasannya. Bahkan untuk manusia normal di Indonesia. Temen gw gak main sosmed tp dia ga betah mengolah informasi kyk gini lama2.

  • @justatraveller12
    @justatraveller122 ай бұрын

    Pernyataan deskriptif bisa dipandang meminimalisir suatu masalah tanpa ingin secara detail menyelami seluk beluk masalahnya, dan seakan2 sudah final dan kebenaran sejati, tidak memberikan ruang untuk diskusi. pernyataan perskriptif bisa dipandang terlalu subjektif sehingga kerap di dismiss orang2 yg suka bergelut di suatu statement doang tanpa memberikan ruang diskusi yang lebih berempati dari berbagai sisi. Ngga ada yg lebih benar atau salah dari 2 konsep ini, yg penting kalau ngomong sesuai fakta, tidak ada niatan untuk menutupi kesalahan seseorang/kelompoknya dan ada keinginan untuk mencari solusi daripada cuman berdebat untuk mencari pembenaran aja.

  • @annag3091

    @annag3091

    2 ай бұрын

    netizen mayoritas terlalu dangkal jd gampang disetir. Pdhl contoh yg diambil di video sangat buruk. Krn mrk udh mendebatkan 2 pernyataan yg emg pake biasnya masing2 kok. Mrk jg udh adu data. Jd jelas kok sama topiknya. Ini kurang tepat sih konsepnya alih2 mo bikin yg smart tp salah contoh kurang pendalaman

  • @dikkyandhika
    @dikkyandhika2 ай бұрын

    Orang Indonesia semakin kesini semakin banyak yg gampang tersulut emosinya. Apa yg kita omongin harus sesuai dengan keinginan si pendengar / si pembaca, kalo ada yg beda satu kata aja udah pasti ribut tuh di kolom komen

  • @zulfikarrahmat871

    @zulfikarrahmat871

    2 күн бұрын

    Betul nih, seolah bersikap pendapatnya paling benar, tidak siap atau tidak mau menghadapi perbedaan pendapat, beda dikit tancap gas dihujat atau dibuly..klo dari sisi yg beda pendapat.. menyampaikan perbedaan dengan cara yang baik atau halus pun masih berpotensi utk dihujat atau dimaki, apalagi menyampaikan beda pendapat dengan kasar...🙌🙌

  • @dikkyandhika

    @dikkyandhika

    2 күн бұрын

    @@zulfikarrahmat871 Yoi, gw sering banget kalo ada postingan di sosmed, apalagi yg berbau politik ekonomi, gw bener2 nanya aja dikatain goblok wkwkwk

  • @zulfikarrahmat871

    @zulfikarrahmat871

    2 күн бұрын

    @@dikkyandhika Nah tuh lucu kan..belom berpendapat loh, baru nanya doang udah dihakimi n dibully..netizen konoha emg kecerdasan n literasi digitalnya diluar nurul..🙌

  • @tandiangnahapuloan
    @tandiangnahapuloan2 ай бұрын

    Semoga saja di masa mendatang masyarakat bisa memahami bagaimana cara merespon pernyataan yang deskriptif dan preskriptif, agar tidak ada lagi kejadian 'ahok masa depan' dipenjara dengan alasan-alasan tak masuk akal.

  • @kanekomoeka7490
    @kanekomoeka74902 ай бұрын

    Kemampuan kita dalam menangkap informasi sepertinya memang masih sangat buruk. Kalau menurut saya sih salah satu penyebabnya adalah rata-rata kemampuan berbahasa masyarakat yang masih kurang baik, salah satu efek dari buruknya tingkat literasi. Saya juga sering menemukan komentar atau post di media sosial yang secara tata dan logika bahasa itu jelek sekali.

  • @tamiks2000
    @tamiks20002 ай бұрын

    Mantap gw jadi inget gw pernah debat gitu juga ama temen gw wkwkwk coba kek gini diajari dari SD gitu yak kalo udah gede kan udah telat, berberapa udah merasa dirinya paling bener thanks buat ilmunya bisa buat koreksi diri sendiri juga

  • @piikecil-

    @piikecil-

    2 ай бұрын

    Bener, harusnya Dari SD diajarin, makanya suka ada diskusi kerja kelompok, dimulai presentasi, terus suka disuruh nanya sama kelompok lain, Dari situlah mulai belajarnya. Tapi emang anak2 hrs dimulai utk belajar mengungkapkan pendapat Dan keinginan secara sehat sih.

  • @muhammadhilalhamdi9096
    @muhammadhilalhamdi90962 ай бұрын

    Itulah mengapa yg pintar lebih memilih diam

  • @dimasd24_23
    @dimasd24_232 ай бұрын

    Ini realita banget si, netizen benar-benar cacat kalo udah ngomongin konteksnya. Topiknya jadi blepotan ga beraturan.

  • @aghnymardhiyah1157
    @aghnymardhiyah115713 күн бұрын

    Media Sosial tidak pernah kusut. Yang kusut adalah "PENGGUNA"-nya!

  • @masadi1446
    @masadi14462 ай бұрын

    Justru netizen kita cerdas... pernyataan deskriptif ditanggapi dengan kritis dari subjektivitas masing-masing..descriptive statement itu cuma buat komunikasi yg formal

  • @bimo9637
    @bimo96372 ай бұрын

    people with too much free time and no meaningful purpose always create drama out of thin air. netijen2 gabut yg kurang kerjaan biasanya senang memberikan argumen yg mengarah ke perdebatan di sosmed dan youtube,. Rumusnya: debat dulu, nalar belakangan

  • @misheyla783
    @misheyla7832 ай бұрын

    Jadi keinget kasus 'Cowo GUY' HAHAHAHA. Makasih kak udh bahas ini, sangat bermanfaat dan menjadi koreksi untuk diri sendiri jika ada d dalam percakapan nanti ada yg tida nyambung. Walau aku sbenernya jarang sih sampe berantem s socmed, malah pernah mencoba menenangkan orang2 d kolom reply sebuah tweet, yg ada seseorang diserang karna reply oot. Kupikir yg dia omongin msh bs nyambung, cuman orang2 pada marah2 ma dia perkara pada emosional, entah knp aku rela membela dia. Aku inget banget waktu itu lagi ngmgin si Agnes si bocil pacar Mario. Tp sukurnya aku selalu paham ttg konteks, kalo ga ngeh sama konteks biasanya aku memahaminya terlalu terburu2 ato lagi ga fokus. Cmn baru tau ttg pernyataan deskriptif dan preskriptif. Aku baru ngeh kalo di medsos saat aku berhadapan ma org yg marah2, aku biasanya ngejawab dengan deskriptif/kalopun pake opini, biasanya mendekati netral dan bikin aku ga sengaja terhindar dr perdebatan2 alot. Once again makasih kak udh ngasih tau ttg ini, walau aku suka paham ttg konteks, pasti masih banyak hal yg aku belom tahu dan selalu menerima pengetahuan2 batu, also treat mistakes as useful information :D

  • @user-yw2mc7kf2y

    @user-yw2mc7kf2y

    2 ай бұрын

    dasar GUY

  • @misheyla783

    @misheyla783

    2 ай бұрын

    @@user-yw2mc7kf2y saya sukak GUY wkwkwkwkwKWKWKWK

  • @fikria1514

    @fikria1514

    2 ай бұрын

    Parah sih kalo itu😂

  • @dinarta2888

    @dinarta2888

    2 ай бұрын

    orang kita"

  • @cania_citta

    @cania_citta

    2 ай бұрын

    Makasih banyaaak udah berkenan nonton!❤️

  • @arveyms
    @arveyms2 ай бұрын

    Ka usul dong habis ini ngomongin Logical Fallacies. pastinya guna di zaman serba-serbi argumen kaya sekarang

  • @maestro_051

    @maestro_051

    2 ай бұрын

    klo ga salah ud dibahas di ch cania sendiri toh

  • @aqilaqila_6916

    @aqilaqila_6916

    2 ай бұрын

    Di internet banyak kalau mau tahu contoh apa saja macam-macam cacat logika, seperti ad-hominem. Tapi percuma sih tahu logika fallacy saja kalau tak dibarengi skill berlogika yg baik dan benar

  • @artandri
    @artandri2 ай бұрын

    salut sama orang orang yang punya kemampuan dalam berkomentar yang berbobot tentunya, gua yang untuk memahami topiknya saja harus mengulang videonya beberapa kali.

  • @heartbreakclub6330
    @heartbreakclub63302 ай бұрын

    Dalam ranah linguistik atau studi bahasa, ada yang namanya pragmatik dan sosiolinguistik kak. Di sub-studi ini mengatakan bahwa sebuah statement, deskriptif dan "objektif" sekalipun dapat mengandung makna yang beragam di situasi tertentu. Variabel situasi ini bisa meliputi konteks (pragmatik), budaya, usia, norma (sosiolinguistik)

  • @neneklampir6664

    @neneklampir6664

    2 ай бұрын

    Benar.

  • @masgibrankelasakuntansi
    @masgibrankelasakuntansi2 ай бұрын

    Jokowi bilang "Presiden boleh kampanye menurut undang-undang" itu Pernyataan Deskriptive dari Jokowi. Tp kebanyakan orang menanggapi-nya dengan Pernyataan Perspektif.😅

  • @itsmelexxa

    @itsmelexxa

    2 ай бұрын

    Presiden yg incumben ya

  • @flossline7046

    @flossline7046

    2 ай бұрын

    ​​​@@itsmelexxanah ini jelas, UUD juga bilang kalo Pejabat Negara dilarang untuk berpolitik demi kepentingan Keluarga, Jelas kan arahnya. Masalah deskriptif atau perspektif itu Tergantung dari Niat Orang tersebut, ada kepentingan ga ? Kalo yang di sampaikan nya Deskriptif tapi ada kepentingan ya Jebol. 😅 Mungkin kalo orang biasa yang debat mah ga ada kepentingan, beda hal dengan Pejabat negara yang di mana netralitas itu omong kosong.

  • @adityabaghaswara534

    @adityabaghaswara534

    Ай бұрын

    ​@@flossline7046masalahnya UU sudah dirombak sehingga diperbolehkan untuk UU sekarang yang baru

  • @muhammadnafarin8836
    @muhammadnafarin88362 ай бұрын

    Berasa ikut matkul bahasa indonesia. Suka nih konten gini

  • @cania_citta

    @cania_citta

    2 ай бұрын

    Lanjut kali yaa? Kasih usul topik berikutnya cobaa😁

  • @taurenchieftain3328

    @taurenchieftain3328

    2 ай бұрын

    @@cania_citta lanjut can, usul topik tentang majas, terutama sarkas, ironi, satire, dan sinisme.

  • @nadyapratiwi9157

    @nadyapratiwi9157

    2 ай бұрын

    ​Mungkin bisa topik buat bedain antara kritik, saran, masukan, opini, atau hinaan kak ​@@cania_citta

  • @andirama8325
    @andirama83252 ай бұрын

    Gw yakin si B itu paham sih terhadap pernyataan si A dari awal. Tetapi Respon si B sengaja tidak nyambung, lebih ada unsur ke pembelaan diri dalam hal berpakaian dimalam hari dirinya atau kurangnya informasi hal pernyataan si A yang dia ketahui secara umum.

  • @HeruSantoso-uj6en
    @HeruSantoso-uj6en3 күн бұрын

    Keduanya masing2 telah bisa DIDEFINISIKAN, itu belum cukup. Mestinya keduanya hrs bisa DIHUBUNGKAN, sehingga menghasilkan gambar STATISTIK yg bisa membantu mengurai problem setiap kontek yg diperdebatkan termasuk pelecehan seksual.

  • @ndayfahy
    @ndayfahy2 ай бұрын

    Setuju dg topik yang di sampaikan di video ini, penjelasan materinya jelas, isi topik bagus isi daging, contoh materi yang disampaikan mudah dipahami. Ada sedikit tambahan alangkah baiknya dijelaskan juga cara penerapan ilmu ini dikarenakan dg fakta yang ada, baik disosmed maupun di lingkungan kita dalam beraktivitas ada beberapa orang saling debat ketika ada peristiwa sesuatu dan terselip emosional untuk menyelesaikan debat tersebut dan biasanya orang ketiga yang melerai. Buktinya sebagian besar dari mereka belum memahami ilmu ini dan terlanjur emosi😂

  • @ryantosimarmata
    @ryantosimarmata2 ай бұрын

    sangat berterimakasih kepada Kakak kakak Malaka Project yang selalu kasi edukasi ke semua orang terutama anak muda yang memang harusnya belajar banyak tentang hal dasar seperti komunikasi. gua harap Kak Cania makin sering bahas topik ini lebih dalam lagi, semangat buat semuanya! kalian keren!

  • @kennethkho7165
    @kennethkho71652 ай бұрын

    Jangankan deskriptif dibalas preskriptif, deskriptif dibalas tuduhan iri, fitnah, ga beriman, ga nasionalis

  • @ibnusyawall
    @ibnusyawall2 ай бұрын

    kadang suka bingung nanggepin komentar yg ga nyambung, geram sih, tapi aku skip comment section biasanya, terlalu menguras energi untuk menanggapi, btw thank you Ka Cania and Malaka Project!

  • @chandraekayana6740
    @chandraekayana67402 ай бұрын

    Menarik, memahami dan merespon secara deskriptif atau perseptif memang seharusnya menjadi "ketrampilan" yang bisa dibilang mendasar (walau gap tadi dapat juga dipengaruhi profil psikologis individu) dalam menghadapi kemutahiran sosial terkini atas pengaruh standar budaya eksternal yang ingin kita terapkan untuk acuan kemajuan dan kemakmuran. Pertanyaanya; apakah metode pendidikan dasar umum, pengaruh budaya termasuk sistem kepercayaan masyarakat, pemimpin formal dan informal serta penerimaan kolektif mayoritas kita sudah mampu untuk membentuk masyarakat yang memiliki "ketrampilan, cara berfikir, dan perilaku" untuk dapat memahami benar, merespon tepat dan mendapatkan reaksi yang sesuai harapan atas tantangan "terkini dan masa depan", atau memang “didesain” untuk tidak mampu?

  • @dedy130idf
    @dedy130idf2 ай бұрын

    Nah betul, ktmu percakapan bgni udah males mendingan ditinggal bkin pusing. Kalo ngobrol dg yg beda frekuensi dan tetep kekeh dg sudut pandang dy sndiri, mending mundur walaupun di bilangin kalah debat, yg waras ngalah 😂

  • @devname3668

    @devname3668

    2 ай бұрын

    bener bang, cuman kadang kaya ga tega aja jadi banyak orang yang ikut terjebak ama pemikiran mereka kalo ga dilurusin, tapi ngejelasin juga capek sendiri kalo yang di ajak diskusi ga pamam konteks ga bisa penalaranya.

  • @tabularasa1134
    @tabularasa11342 ай бұрын

    Berpikir itu harus sistematis, dimana penting melihat proses berpikir sebagai sesuatu yang berjenjang dan terintegrasi dengan pendekatan SINERGI BERTAHAP, bukan seperti dalam video ini yang condong mendoktrinkan metode berpikir DUALISTIK DIKOTOMI yaitu mempertentangkan dua hal yang jelas beda karena memang dalam tahapanan berpikir yang berbeda. Memang benar tahapan DESCRIPTIVE dalam "Data Analytic" bertujuan untuk menggambarkan data apa adanya, yang kemudian menjadi dasar untuk tahapan PRESCRIPTIVE, di mana kita mulai membuat keputusan dan rekomendasi berdasarkan data tersebut. Keduanya memiliki peran yang saling melengkapi, jadi sangat konyol sekali mempertentangkan DESCRIPTIVE dan PRESCRIPTIVE. Please jangan memperkusut yang memang sudah kusut.

  • @4YYASY
    @4YYASYАй бұрын

    jujur kalo masalah fakta sosial sangat sausah melihatnya secara konkrit. perlu dicatat bahwa gw tidak ingin menggeneralisir apa yang salah ataupun menjadikan hal hal yang salah menjadi paradoks dan membuat itu benar, nah gw memandang kalo masalah sentimen baju terbuka atau tidaknya itu mengarah kepada pembahasan agama,etika,dll. namun menurut gw masalah pelecehan seksual itu tergantung terhadap batasan yang dia terapkan. kemudian adakalanya dia harus sadar bahwa dia punya hak untuk menggunakan baju yang ketat,seksi, tapi setidaknya dia harus tau kenapa dia harus memakai itu, dan mengerti pola pikir lelaki. gw sih lebih setuju dengan anggapan pakailah pakaian yg sopan even g berjilbab ataupun dia memamerkan dadanya. kalo memang tujuannya ingin ke klub malam dan ingin berpakaian seksi ya silahkan, ada haknya, tapi di luar data apakah seorang lelaki tidak punya nafsu? pasti punya nafsu. makanya gw merasa beruntung adanya salah satu aliran agama yang bisa membatasi nafsu itu. ketika bahas hal ini dan tidak ada benteng untuk membatasi nafsu ini, g akan ada habisnya dan hanya berputar di pusaran nafsu itu. membatasi nafsunya itu dengan berpakaian sopan {even yang gw maksud bisa bepakain terbuka asalkan sopan ya walaupun di agama disuruh berjilbab], kalo masalah ini gw bisa pakai contoh NAJWA SHIHAB. semoga konten konten ke depannya lebih bersahabat terhadap banyak prespektif, karena menurut gw konten konten sekarang masih blm cukup untuk menjelaskannya dengan banyak prespektif dan masih mengejar kata viral. THANKSS SEBELUMNYAA BUAT MALAKA PROJECT karena telah membuat konten konten yg seru dibahas walau banyak bumbu bumbu keviralannya.

  • @AlwiSetiawan
    @AlwiSetiawan9 күн бұрын

    5:25 Kamu kapan nikah? Pertanyaan deskriptif aja. Tapi ... 8:13 Kunci daris isi konten. 💯 10:21 Respon ke argumen perspektif.

  • @amalineimani
    @amalineimani2 ай бұрын

    gua anak bahasa jadi bersyukur belajar banyak cabang linguistik jadi analisis wacana itu emang basic hidup. terimakasih atas konten ini saya menjadi bersyukur pada bidang studi saya.

  • @gjeuehjewehgnd

    @gjeuehjewehgnd

    2 ай бұрын

    AFFH iyyh

  • @hansjuniferimanuel5836
    @hansjuniferimanuel58362 ай бұрын

    Saya setuju akan konsep dan pemikiran yg disajikan dalam video ini, tetapi perlu diingat.. cukup banyak person in Indo yg "BAPER BERDIALEKTIK di SOSMED". Dari topik dalam video ini menurut saya pribadi masyarakat A dan B cukup Baper dalam membahas hal tersebut. Untuk A, dia hanya memberikan pernyataan deskriptif (anggaplah benar) akan tetapi menurut saya pribadi dia tidak memiliki perspektif yg jelas kalau hanya melampirkan data. Atau bisa jadi dia hanya ingin meningkatkan komenn di tweet tersebut utk meningkatkan akunnya dan termakan sama masyarakat B yg jelas" sudah kita bisa bilang dia baper bedialektik. Saya cukup resah dengan orang" yg baper berdialektika, bisa ga ya?! masyarakat di Indo tuh di proses dlu di otak dan cari kesimpulan yg kompleks baru berpendapat gtu JANGAN ASAL LAHH... SEMOGA AJA MALAKA PROJECT ini bisa menyadarkan lahh utk masyarakat klo mau berpendapat tuh ga asal crot keluar dari jempol atau mulutnya tapi pake alurnya MALAKA PROJECT. LATAR BELAKANG, TINJAUAN, PEMBAHASAN, KESIMPULAN.. agak ribet tapi ayolah biar ga jadi masyarakat berkembang terus.. SEMANGAT TERUS POKOKNYA MALAKA PROJECT

  • @_irfanfadilah
    @_irfanfadilah2 ай бұрын

    Most people argue only to look smart and right.

  • @MrZooplankton_
    @MrZooplankton_2 ай бұрын

    lihat video ini saya jadi kepikiran kalau malaka project adalah salah satu manifestasi kebobrokan nalar masyarakat indonesia. jika saja nalar kita baik, tidak akana ada video yang membahas perdebatan antara 2 netizen itu karena sejak membaca 2 argumen pertama pasti sudah tau perdebatan itu sia-sia (sampah)

  • @nusajati9778
    @nusajati97782 ай бұрын

    Sebenarnya nyambung, tapi mereka tidak mau menerima pendapat yg satu

  • @sabdasanagara4620
    @sabdasanagara4620Ай бұрын

    Baru aja kejadian tuh, lagi banyak yang ribut perihal ada yang bilang: "Bahasa Indonesia itu miskin kosakata." Banyak yang gagal paham 😂

  • @wonderfullmomment5145
    @wonderfullmomment51452 ай бұрын

    ya ..betul..kendala yg sering saya alami dan lihat di kebanyakan kita adalah komunikasi..bagaimana mengungkapkan ide, kritik dan sarang menjadi suatu komunikasi itu masih menjadi hal paling berat dan beresiko tinggi...

  • @arunaputra2266
    @arunaputra22662 ай бұрын

    Ini semua karena desain medsos kita sama sekali bukan untuk diskusi, debat yg berkualitas. Hampir semua influencer yg gua lihat nimbrung debat/diskusi lewat text, gak ada yg panjang, akhirnya mereka jwb tggu video terbaru kita bahas ini, atau dgr diskusi kita di podcast selanjutnya. Lalu desain yg buruk ini kenapa sih ga coba kita ubah?? Text bisa jd sarana debat, tp wajib ada kerangka, mirip surat/email yg saling balas membalas jaman dulu. Alurnya jelas pendahuluan, isi, penutup akhirnya format yg jelas ini hasilkan diskusi berkualitas. Btw gua udh buat design sosmed model begini, kcm ga jalan karna ga ngerti programming dan major jalan hidup gua di bisnis yg ga sejalan. Kalau ada yg sepemikiran komen aja. 😁

  • @zaynabds

    @zaynabds

    Ай бұрын

    Dulu ada forum yang disebut millis, awal mula aplikasi chat dan sosmed. Basisnya email. Jika pernah baca berita zaman dulu, banyak yang punya sahabat pena dan sahabat email.

  • @sutediheriyonoBaladMaUng
    @sutediheriyonoBaladMaUngАй бұрын

    Segala sesuatu diawali dengan chaos, kemudian berangsur teratur. Jadi relax ajalah.

  • @kakeksongkok
    @kakeksongkok2 ай бұрын

    perempuan cerdas di indonesia itu hal yg langka. di sisi lain, itu sebuah ironi thd pemerintah yg alpa soal itu

  • @MakarovSergey39
    @MakarovSergey392 ай бұрын

    Win-win solution aja sih. Coba pakai analogi berkendara di jalan raya, kita dah taat aturan dan hati-hati dalam berkendara saja misal ada pengendara lain yang ugal-ugalan atau nyetir sambil mabok kita bisa jadi korban kecelakaan imbas mereka kan, apalagi kalau sejak awal kitanya sudah ugal-ugalan. Probabilitasnya jelas jauh meningkat di premis yang kedua dibanding pada premis yang pertama. Secara garis besar lebih mudah mana preventif masing-masing atau ngatur orang lain buat gak ngelakuin hal yang merugikan orang lain?jelas yang lebih mudah preventif. "Tapi kok kenapa jadi korban yang malah harus dibuat susah dan terkesan dirugikan karena jadi gak bisa bebas?" ya realita objektif emang faktanya gak menyesuaikan dgn keinginan manusia kan, pada akhirnya yang kecenderungan survive nya lebih tinggi adalah yang daya adaptasinya tinggi. Salah satu aspek dari daya bertahan hidup ya aware sama situasi sekitarnya dan bisa diolah sama otaknya mana hal-hal yg bisa ningkatin probabilitas nya buat bikin mereka jadi rugi begitupula sebaliknya.

  • @user-rr6ce3ev2r
    @user-rr6ce3ev2r2 ай бұрын

    Mau , tif tif tif , semua perdebatan tidak ada gunanya ,jika tak menghasilkan produktivitas dan benefitnya, seharusnya tebar kasih di utamakan , apapun personalisasi kalian. Karena tebar kasih sayang itu ,bisa membuat kita bersyukur karena perbedaan perbedaan yang ada.

  • @Incognito-qz8hv
    @Incognito-qz8hv2 ай бұрын

    Konten seperti ini yang harusnya diperbanyak, sehingga generasi yang bersinggungan aktif dengan social media sekarang lebih paham bagaimana cara berinteraksi yang baik dan benar, terima kasih ilmu nya kak Cania dan Malaka Project. Good Job !

  • @wibfarm9246
    @wibfarm92462 ай бұрын

    keren sih ini topiknya, fenomena debat kusir di kolom komentar media sosial emg udah sangat meresahkan

  • @ahmedislamerican8351
    @ahmedislamerican83512 ай бұрын

    04:08 contoh : "Rumah Rafi besar banget" itu sudah tidak deskriptive, tetapi sudah mengandung penilaian, sehingga pernyataan tersebut harus dibuktikan. kalau dalam bahasa manthiq sudah masuk dalam kalimat tashdiq. jadi contoh yang diberikan itu tidak tepat

  • @efrivernando5780
    @efrivernando57802 ай бұрын

    Inilah kenapa pendidikan gratis itu lebih baik daripada makan gratis

  • @abhasiyah
    @abhasiyah2 ай бұрын

    Gua disini justru lebih banyak belajar editing video. Keren merangkainya

  • @galantpriambodo5547
    @galantpriambodo55472 ай бұрын

    Kelihatan sepele banget padahalini dasar banget sering ditemui di kehidupan sehari hari 😁😁😁

  • @davidbagus6769

    @davidbagus6769

    2 ай бұрын

    Communication skill is everything 😅 mau kerjaan apapun itu pasti butuh, kecuali kalo bisu itu lain cerita 😂

  • @JustBobio
    @JustBobio2 ай бұрын

    problemnya pada sebagian orang tidak bisa menerima suatu pernyataan deskriptif berdasarkan data yang tidak sesuai dengan keyakinannya

  • @BiasaWae69
    @BiasaWae692 ай бұрын

    Hal ini sering ditemui di kolom komentar yg jadinya perang komentar tanpa ujung, bikin geleng² kepala dan ngurut dada.

  • @saneemr
    @saneemr2 ай бұрын

    jadiii poinnya adalah, sebelum berargumen atau menyatakan setuju engganya, alangkah baiknya kita sudah memiliki data atau pengetahuan akan topik tersebut yaa

  • @axwelll777
    @axwelll7772 ай бұрын

    Konten ini mencerahkan untuk saya. Ini deskriptif ya guys, semoga tidak didebat dgn preskriptif.

  • @haryobayuw.4647
    @haryobayuw.46472 ай бұрын

    Selama di sosmed bisa anonymous, ujaran kebencian dan respon tdk nyambung akan tetap berkeliaran wkwk

  • @slametcupi
    @slametcupi2 ай бұрын

    Paling susah adalah 'menyederhanakan' bahasa dari yang kusut dan akademisi hingga bisa dimengerti banyak manusia atau tersampaikan.

  • @davidbagus6769

    @davidbagus6769

    2 ай бұрын

    itu paling susah bro wkwk deliverynya termasuk intonasi dan pemilihan kata katanya, plus spontan jg

  • @slametcupi

    @slametcupi

    2 ай бұрын

    Itulah mengapa nabi cara berdakwah dengan 'bahasa kaumnya'🙂

  • @arifsetiawan1856
    @arifsetiawan18562 ай бұрын

    dalam berkendara perlu adanya batasan usia untuk menghindari kecelakaan, saya rasa sangat perlu dilakukan adanya batasan usia untuk pengguna social media untuk mencegah kecelakaan berfikir

  • @hanifkhoiriyahsusanti4356
    @hanifkhoiriyahsusanti4356Ай бұрын

    Pas dengerin awal apaan ini kok serius banget, pas nonton lanjut seru banget 10 menit ga kerasa

  • @faizzurohmah9387
    @faizzurohmah93872 ай бұрын

    Pentingnya belajar bahasa indonesia dg tepat. Pdhl ini ada materinya di sekolah... Sayang bgt masih banyak orang kurang memahami konteks... Pdhl bahasanya sendiri bukan bahasa asing...

  • @dadanid3005
    @dadanid30052 ай бұрын

    Kebanyakan orang awam akan cenderung mengutarakan opini preskriptif, karena sudah tercemari tedensi tertentu tanpa mau menyelami data dari pernyataan deskriptif. lalu opini preskriptif kebanyakan dilakukan orang yang belum memiliki kemampuan analisa yang cukup memadai terhadap data atau fakta, apalagi memverifikasi apakah data tersebut valid atau tidak. semoga semakin berkurang orang sumbu pendek yang asal melontarkan opini preskriptif mereka demi terlihat benar

  • @goodprayer-2024
    @goodprayer-20242 ай бұрын

    Kemampuan mendefinisikan atau mendeskripsikan itu kan kemampuan kognitif. Bisa kita ketahui mungkin bagi beberapa orang ini sulit dan walaupun bisa mungkin mendapat reaksi yang salah

  • @arirusli2405
    @arirusli24052 ай бұрын

    Tp gua ngerasa kayanya masyarakat kita lebih jago dalam merespon sebuah isu secara prescriptif deh😢

  • @helmirianto7838
    @helmirianto78382 ай бұрын

    belajar logical fallacy juga sama pentingnya, minimal biar orang2 ngotak dikit lah

  • @akhlifiqri2861
    @akhlifiqri28612 ай бұрын

    Ada yang lebih basic lagi, kebenyakan malah nyangkut di definisi kata. Definisinya berbeda antara satu sama lain, tapi debat udah sampai ke mana mana. Dan plot twist nya lagi, ternyata definisi mereka berdua tadi salah menurut kbbi

  • @charitsarrozi
    @charitsarrozi2 ай бұрын

    masih kureng di sisi contoh tidak setuju dan tidak setuju dengan tambahan, kayaknya ini yg di edit biar video lebih aman dan bukan sbg bahan rujukan untuk modal orang2 memberikan pendapat ketika tidak setuju..atau ya cuma dipotong bagian itu aja? yg tau hanya yg punya otoritas chanel dan kreatornya..tetap semangat belajar temen2..ini masih cuilan debu alias dikit banget ilmunya..semoga dr yg sedikit demi sedikit suatu hari bisa jadi besar..hhe

  • @marlinmangeke741
    @marlinmangeke74112 күн бұрын

    Terima kasih Malaka Project🙏

  • @yogasetiaone
    @yogasetiaone2 ай бұрын

    Media sosial terutama twitter isinya perempuan, Saya gak berani berdebat mengerikan jari-jari mereka

  • @joykesek
    @joykesekАй бұрын

    Konsep yg menarik tks

  • @Tanimerudi
    @Tanimerudi2 ай бұрын

    Emangnya orang-orang yang diidentifikasikan sebagai pembicara kusut bisa memahami pola pembicaraan seperti ini? Bukan tentang hal "ngobrol aja kusut, gmn mau maju?" Tapi "mikir aja kusut, ...". Pola pikir seperti orang kusut seberapa bisa diharapkan untuk melihat realita perspektif orang lain?

  • @sweetzgetz4710
    @sweetzgetz47102 ай бұрын

    Ini dulu adalah diskusi pelajaran BAHASA INDONESIA dulu waktu saya SMA apa sekarang dah gak adakah pelajaran diskusi seperti ini??? Thanks Mbak Cania 👍🏽👍🏽👍🏽

  • @piikecil-

    @piikecil-

    2 ай бұрын

    Sama, inget jaman SMA, harusnya sih Masih ada

  • @grasianyunestu7913
    @grasianyunestu79132 ай бұрын

    Terimakasih malaka project and ibu cania ... ❤❤❤

  • @DafidMalvaroshorts
    @DafidMalvaroshorts2 ай бұрын

    Benar kenapa kebanyakan netizen diindonesia, suka salah tangkep suatu fakta dan malah dijawab sama opini diri dia sendiri😂 Thanks kak Cania👍

  • @havissaputra6378

    @havissaputra6378

    2 ай бұрын

    kak orang bandung ya?

  • @DafidMalvaroshorts

    @DafidMalvaroshorts

    2 ай бұрын

    @@havissaputra6378 ya terus?

  • @mahasiswacumlaude3743
    @mahasiswacumlaude37432 ай бұрын

    Ya siapa lagi kalau bukan feminazi, sjw, lgbt dsb yg suka debat preskriptif padahal yg disampaikan deskriptif

  • @zulfikaribenk4909
    @zulfikaribenk49092 ай бұрын

    Wah thanks malaka udah bantu up topic yg bikin aku cukup concern juga nih.. kayak selama ini tu ngerasa banget sering ngeliat pertikaian di socmed tapi kayak ga apple to apple.. semua landasannya udah sentimen2 yg bikin proses diskusi itu udah sangat jauh dadi kata jernih.. jadinya ya, sentimen vs sentimen yg cuma menghasilkan debat kusir yg tak berkesudahan.. kayak heran bgt org2 skrg kok gampang banget ke trigger akan suatu hal yg mereka yakini dan kalo kesinggung aja meskipun gak ada relevansinya. Kapan majunya ya kalo dah gini karakter masyarakat kita?

  • @lalalay7564
    @lalalay75642 ай бұрын

    Owalah jd lumayan ada pencerahan kenapa kalo baca komen di X atau di ig sering bikin pikiran tambah kusut. Ternyata ini akarnya😅 terimakasih, konten yang sangat manfaat🙏

  • @okaprabawa4177
    @okaprabawa41772 ай бұрын

    Gas abis ini bahas filsafat bahasa nya derrida cania. Biar gak pada jaka sembung tuh netizen

  • @user-cy4kd6ww2w
    @user-cy4kd6ww2w2 ай бұрын

    Saya sangat suka video edukasi yang amat penting seperti video ini. Dan menurut saya, seharusnya masyarakat Indonesia paham tentang hal yang dijelaskan didalam video ini sangat penting dalam memberikan dan menerima pernyataan di kehidupan sehari-hari. Dan juga ini ada pandangan pribadi saya berdasarkan pengalaman bersosialisasi, bahwa masyarakat Indonesia belum terlalu mengetahui tentang mana respons yang tepat untuk sebuah pernyataan bahkan di lingkungan sekolah ataupun universitas. 😢

  • @thepaansiih
    @thepaansiih2 ай бұрын

    Konsep oke nih buat nguji AI. Makasih ya

  • @muhammadmuslim4307
    @muhammadmuslim43072 ай бұрын

    Ini bukan masalah deskriptif atau prespektif cuma ini masalah orang itu tidak mau memahami apa yang orang lain katakan alias orang itu menelan mentah"dan langsung mengkritik apa yang di telannya tanpa mengetahui kebenaran sesungguhnya

  • @leysriff
    @leysriff2 ай бұрын

    makasih ilmunya, jelas dan mudah dipahami, GG

  • @twaghofur
    @twaghofur2 ай бұрын

    Masalahnya, tidak semua orang dianugerahi pemahaman seperti ini

  • @henlyforbesly2176
    @henlyforbesly21762 ай бұрын

    Terima kasih, Kak Cania 🙏🏼

  • @lannynurani
    @lannynurani2 ай бұрын

    Makasih, benar - benar mencerahkan. 😊😊

  • @gorbypitoi8958
    @gorbypitoi89582 ай бұрын

    mencerdaskan..., semangat kak

  • @winston59690
    @winston596902 ай бұрын

    Terima Kasih atas informasinya Malaka Project

  • @alfinpranata617
    @alfinpranata6172 ай бұрын

    menarik sekali pembahasan ini

  • @wahyuagustianmanurung2439
    @wahyuagustianmanurung24392 ай бұрын

    waktu smp di pelajaran bahasa indonesia masuk dalam topik kalimat fakta dan kalimat opini

  • @tidakpunyaapaapa4115
    @tidakpunyaapaapa41155 күн бұрын

    SD 6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun. Pendidikan 12 tahun tapi hasilnya: Susah berkomunikasi, susah cari kerja, susah mengatur finance, dll GAGAL

  • @tidakpunyaapaapa4115

    @tidakpunyaapaapa4115

    5 күн бұрын

    Gila, 12 tahun loh, 12 TAHUN itu gk sedikit

  • @rvlss
    @rvlss2 ай бұрын

    Terima kasih untuk kontennya, sangat bermanfaat 👍

  • @najmahakim8043
    @najmahakim80432 ай бұрын

    Makasih buat materi yang penting ini

  • @penambangdigital6365
    @penambangdigital63652 ай бұрын

    Terimakasih ,saya sangat suport dengan konten konten seperti ini!

Келесі