Komentar Gitasav Soal Childfree dan Anti-Aging

Beberapa waktu lalu social media diramaikan dengan pernyataan "childfree is indeed natural anti-aging". Gue coba jelasin di sini pandangan gue terhadap isu ini gimana, sekaligus mengurasi beberapa kesalahan penalaran yang terjadi dalam perbincangan tentang ini 😁
#CaniaExplains
Join membership untuk dapetin akses ke rekaman kelas online, sesi mentoring via Zoom, dan grup Discord eksklusif! Mulai dari Rp9.900🎉
Ini linknya:
/ @cania_citta
Also, let's stay connected!
/ caniacitta
/ caniacitta
/ cania_citta
00:00-00:35 Intro: Penjelasan isu yang mau dibahas
00:36-01:09 Siapa itu Gitasav?
01:10-01:29 Argumen kubu pro yang bermasalah
01:30-04:02 Masalah argumen pro: Domain fakta vs preferensi
04:03-05:15 Koreksi untuk kubu pro: Gak bisa suka-suka kita
05:16-07:15 Koreksi untuk kubu kontra: Datanya bermasalah
07:16-08:31 Fakta ilmiah: Pernyataan Gita sudah tepat
08:32-09:54 Jadi, kita sebaiknya childfree atau enggak?
09:55-10:14 Pilihan dalam hidup ini selalu ada trade-off
10:15-11:29 Trade-off menjadi orang tua vs fokus berkarier
11:30-12:38 Perbandingan untung-rugi childfree vs punya anak
12:39-13:01 Sedikit wejangan dari Cania untuk netizen
13:02-13:29 Penutup: Reminder to support my channel ❤️

Пікірлер: 888

  • @cania_citta
    @cania_citta Жыл бұрын

    Hello! Thanks for watching. Di sini gue belum bahas sikap gue sendiri gimana terhadap pilihan untuk childfree. Mungkin gue bahas di lain kesempatan yaa. Berhubung gue liat cukup banyak komen yang salah paham dengan "domain selera" dan "domain fakta", gue kasih catatan penjelasan di sini ya. Domain selera BUKAN selera dan domain fakta BUKAN fakta. Sama kayak "bidang kesehatan" berbeda dengan "sehat", gitu lah kira2 bedanya "domain fakta/selera" dengan "fakta/selera". Pernyataan "ada gajah terbang" masuk domain fakta. Maksudnya, kebenaran pernyataan itu ditentukan oleh kesesuaiannya dengan realitas/kenyataan lapangan. Tapi, apakah dia fakta? Gatau, ini yg harus dinilai dengan melihat bukti2nya. Dapet gak nih maksudnya? Nah, sekarang terapin konsep yg sama ke pembedaan "domain selera" dengan "selera". Btw, gue ada catatan koreksi setelah menemukan jurnal lain (berdasarkan masukan di kolom komentar) selain yang gue baca sebelumnya nih. Baca di bawah 🙂 Selingan dulu~ Follow gue di social media lainnya dan dengerin podcast gue di sini: www.linktr.ee/caniacitta Okee, sekarang masuk ke koreksinya. Pertama, gue share dulu jurnal yang jadi rujukan dalam video gue. Ini judulnya: Parity Associated with Telomere Length Among US Reproductive Age Women (2018) (Baca di sini: academic.oup.com/humrep/article/33/4/736/4858327) Peneliti: Anna Pollack et al. Sementara itu, jurnal lain dengan temuan berbeda tadi judulnya ini: Number of Children and Telomere Length in Women: A Prospective, Longitudinal Evaluation (2016) (Baca di sini: www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4701185/) Peneliti: Cindy K. Barha et al. Dalam riset yang ini, justru ditemukan bahwa perempuan yang memiliki banyak anak mengalami perlambatan dalam pemendekan telomernya. Artinya, memiliki lebih banyak anak memperlambat penuaan. Jadi, jika menggunakan data ini, pernyataan Gita bisa disimpulkan gak tepat yaa. Soal kenapa bisa ada perbedaan data dalam dua penelitian berbeda, jujur gue belum dalami lebih jauh, yang pasti ada perbedaan sampel. Perbedaan sampelnya gini: Penelitiannya Cindy pake sampel 107 perempuan di sebuah desa di Guatemala dalam rentang waktu penelitian 13 tahun. Penelitiannya Anna pake sampel 1954 perempuan di Amerika berdasarkan data dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) selama tahun 1999-2002. Dari perbedaan sampel itu, penelitian Cindy, meski lebih sedikit populasinya, dilakukan dalam rentang waktu yang lebih panjang serta memiliki konteks sosial yang lebih merata karena sampelnya diambil dari satu komunitas kecil yang sama. Selain itu, penelitinya mengambil data secara langsung. Sementara penelitian Anna, meski lebih besar populasinya, dilakukan dalam rentang waktu yang lebih pendek dengan perbedaan konteks sosial sampel yang cukup luas karena populasinya datang dari latar belakang belakang yang beragam dari berbagai komunitas di Amerika Serikat. Sampe sini, dugaan gue, penyebab utama adanya perbedaan data adalah data Anna mungkin tercemar faktor lain di luar faktor reproduksi itu sendiri (tingkat stress yang berbeda akibat lingkungan sosial yang berbeda misalnya). Sedangkan sampelnya Cindy cenderung homogen secara konteks sosial. Namun di sisi lain, faktor ini sebenarnya bisa juga sih mencemari data penelitian Cindy, karena bisa jadi ada faktor kultural di luar reproduksi itu sendiri yang berpengaruh tapi gak kedeteksi karena adanya keseragaman tadi. Untuk perbandingan lebih detailnya, harus dicek lagi, mungkin lo bisa ikut telusuri juga hehe Oya, series Ally McBeal itu bisa ditonton di Disney+ Hotstar. Potongan yang gue masukkin ke video ini ada di Season 2 episode 19. Recommended!

  • @sportyeschannel2918

    @sportyeschannel2918

    Жыл бұрын

    Jepang itu ada 9 juta rumah kosong tidak berpenghuni karena pemiliknya meninggal dan tidak memiliki pewaris, karena banyak dari mereka memilih untuk tidak memiliki anak, andai pengikut kayak gita bertambah banyak dan presentasinya sama dengan jepang, apakah indonesia akan terancam tidak meiliki generasi produktif ke depannya sebagai mana jepang? Dan mungkin ada sudut pandang yang berbeda bagi orang yang menyakini agama dan menjalankan agamanya. Mereka meyakini akan adanya alam barzah dan akhirat, mereka yang meyakini mereka butuh investasi berupa anak yang bisa mendoakan mereka, mungkin banyak lagi sudut pandang lainnya. Atau sedikit melihat diri tentang naluri yang diberikan sang ilahi, tidak memiliki anak apakah itu tidak bertentangan dengan fitrah? Yang aneh lagi gita menganggap anak hanya menjadi beban, tapi dia mau ngangkat anak orang lain?😢

  • @xian2224

    @xian2224

    Жыл бұрын

    @@sportyeschannel2918 ada bbrp childfree yg menganggap bumi sudah terlalu penuh krn jumlah 8 milyar manusia di bumi terlalu banyak. mempercepat penuaaan / kerusakan bumi dgn sampah, asap , pembabatan hutan dll.. ada yg bilang manusia itu 500 jt - 2 milyar aja untuk bumi yg stabil dan tidak terlalu merusak. Jd bumi kelebihan 6 milyar manusia . Tp dr segi kapitalis.. kalo jumlah penduduk berkurang tenaga kerja kurang, konsumsi kurang .. perlambatan ekonomi .. jd kapitalis tidak setuju dgn perlambatan penduduk. Aku pribadi dr 2 sisi mengerti sih.. jd childfree boleh .. atau 2 anak cukup.kalo anak kebanyakan ga setuju .

  • @Hanif-yc6jj

    @Hanif-yc6jj

    Жыл бұрын

    Kalau bilang sebuah klaim, tapi gak bisa diuji itu domain fakta atau preferensi ? Misalnya kalau childfree masuk neraka 🫠

  • @momolss

    @momolss

    Жыл бұрын

    Mohon maaf kak dengan rumusan "apakah childfree itu membuat orang lebih awet muda" dan menghubungkan dengan telomer itu apakah bukan bias konfirmasi yaa? alias kita mengambil satu variabel yang sesuai dengan kesimpulan yang kita inginkan karena tentu awet muda itu variabelnya banyak bukan dengan telomer saja. Lebih baik menggunakan jurnal epidemiologi dengan sampel yang lebih besar lagi berhubung variabel yang mempengaruhi "awet muda" itu jelas sangat banyak. Kurangnya itu saja sih mbak tapi overall nice video sih cukup mengedukasi

  • @mulkysulaiman7008

    @mulkysulaiman7008

    Жыл бұрын

    @@xian2224 Overpopulasi itu mitos sudah banyak dibantah oleh ilmuwan. Yang bikin bumi hancur adalah konsumsi yang tidak sustainable dan ini terlihat juga bahwa orang di amerika rate konsumsinya melebihi satu milyar penduduk india yg lucunya sering teriak childfree. Fokus kita harusnya lebih ke mendidik masyarakat agar menggunakan produk yang sustainable, perbanyak daur ulang, penelitian tentang sustainablity, dan pengetahuan umum karena masyarakat kita banyak yg mengalami retardasi mental

  • @stevensonstevenson6056
    @stevensonstevenson6056 Жыл бұрын

    Ini konten tanggapan terbaik yang pernah ada. Yang hanya dilakukan oleh seorang cania. Diawali dengan mengajak pendengar untuk memiliki cara menilai sesuatu, memiliki metodologi yang ilmiah, kemudian rujukan ilmiah, barulah diakhiri dengan kenyamanan diri masing-masing. Hot issue itu just come and go. Mengajak pendengar untuk berpikir kritis, inilah yang penting. Semoga semakin banyak cania-cania lainnya... Terima kasih Yah...

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Makasih banyaak apresiasinya buat konten ini 😳🫶🏻

  • @alfatahyasin7383
    @alfatahyasin7383 Жыл бұрын

    Melihat fenomena isu "childfree", ijinkan saya menuliskan pandangan saya. Saya sudah merasakan sendiri seperti apa merawat dan membesarkan anak. Jadi menurut pemikiran saya, menikah dan punya anak adalah keputusan besar. Jika hanya menikah saja, kehidupan belum begitu berubah. Tapi ketika punya anak, kehidupan sudah berubah. Dunia udah gak sama lagi. Membesarkan anak itu butuh kesiapan mental dan finansial. Sekali lagi, KESIAPAN MENTAL DAN FINANSIAL. Itulah kenapa BABY BLUES itu nyata. Dan anak tidak minta dilahirkan. Kalau anak lahir, anak berhak untuk bahagia. Kalau mau hidup susah, ya susah aja sendiri jangan bawa-bawa anak. Anak tidak tahu apa-apa. Jadi buatku, childfree itu keputusan bijak, jika sekiranya tidak siap punya anak. Menikah dan punya anak adalah dua hal besar yang masing-masing perlu persiapan. Itu bukan mainan untuk anak kecil yang belum dewasa. Dari pemikiran itu saya juga seringkali melihat perbedaan pandangan mengenai pemahaman agama, termasuk urusan pernikahan yang diyakini juga dalam rangka ibadah. Saya beberapa kali mendengar orang mengucapkan "menikah dengan niat ibadah", tapi pada perjalanannya ketika ketidaksiapannya menjadikan anak dan istri terlantar menjadikan saya kembali bertanya "letak ibadahnya dimana? " Makin kesini saya makin meyakini bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai agama harus disertai dengan kemampuan penalaran yang bagus karena beresiko salah arah jika kemampuan penalaran tidak seimbang dengan beratnya nilai materi keagamaan yang sedang dipelajari. Contoh, pelajaran tentang "adab dan tata cara berwudhu" yang berfokus pada konsep kebersihan akan lebih mudah dimengerti dan dipahami dengan level penalaran yang sederhana jika dibandingkan dengan konsep dan materi tentang "ilmu ikhlas" yang penalaran dan pemahamannya lebih berat karena sudah masuk ranah filsafat. Jika berbicara "menikah adalah ibadah", bagi saya itu baru sebatas judul dan konsep yang dalam penjabarannya masih akan butuh ratusan dan bahkan mungkin ribuan jam untuk membahasnya secara detail karena terkait dengan hidup mati dan nasib manusia.

  • @serunaisayang9312

    @serunaisayang9312

    Жыл бұрын

    Wah iya nih sepakat buangeeeeet

  • @pacarnyazee

    @pacarnyazee

    Жыл бұрын

    Tenang aja om, kita bakal menyusul Jepang dan Korsel masalah depopulasi. Cari duit susah. Anak2 skrg pada susah, pas udh gede pasti mikir2 buat kawin. Apalagi kalo logikanya jalan. Sekarang aja udh banyak yg bunuh diri karena gk sanggup buat hidup 😥

  • @temani_tante_sini

    @temani_tante_sini

    Жыл бұрын

    @@pacarnyazee masih lama buat nyusul jepang-korea, lihat kasus di Ponorogo anak sekolah banyak hamil atau di madura umur 9 tahun sudah dinikahin. Indonesia negara gila n*****t!

  • @setyowatinur9711

    @setyowatinur9711

    Жыл бұрын

    Kalau gitu mah jangan berumah tangga kasihan juga pasang dibawa susah kan dia Anak orang masa diaksih kehidupan susah tp tetap kan dipaksakan menikah. .. Terus hubungan seks itu biologis terus bagaimana cara bisa berinteraksi bersentuhan dengan lawan jenis kalau tidak menikah?

  • @serunaisayang9312

    @serunaisayang9312

    Жыл бұрын

    @@setyowatinur9711 ya memang jangan nikah dulu kalau masih susah. Jangan punya anak dulu kalau masih susah. Kebutuhan seks kan bisa masturbasi dulu. Kalau mau nikah ya harus ikhtiar dulu biar siap finansial dan mental.

  • @human242
    @human242 Жыл бұрын

    Netizen kita belum siap untuk konsep "agree to disagree". Survey microsoft ttng netizen yang gak sopan juga emang bener ternyata. Yang lucu malah saat itu netizen rame" nyerang akun sosmed microsoft, kan secara gak langsung membuktikan tuh survey dari microsoft wkwk

  • @baelovesdonuts

    @baelovesdonuts

    Жыл бұрын

    ironic isn't. the fact that makes me sad. gita always stood up for women’s choices. If u want to get a child, u want to go child-free. just go ahead. do what the fuck you want my strong girls. but they stabbed her in the back when she always stood up for women. yk most of gita’s slender is a woman :)

  • @armandika182

    @armandika182

    Жыл бұрын

    @@baelovesdonuts woman vs woman. Woman is very complex, one woman can't represent all women. Tiap cewek itu beda2. Ga semua cewe merasa tersakiti seperti Gita, ga semua cewe pro-feminis sperti gita, ga semua cewe mikirnya sama seperti Gita. Gita bisa aja menyuarakan hak cewek, tapi ga semua cewek merasa perlu di suarakan. Dan apakah para cewek2 yang ga suka dengan pendapat Gita ini salah? G juga.

  • @suryapurba4998

    @suryapurba4998

    6 ай бұрын

    Hidup bukan tentang agree disagree. Hidup itu tentang obey the rules. Tentang aturan itu lah ilmu kita yg harus di gali, bukan perdebatan pendapat

  • @sekararumpramudya2823
    @sekararumpramudya2823 Жыл бұрын

    childfree is indeed a natural anti-aging, but happiness dont ONLY come from being a mother. ujung2nya bahagia kita sendiri yg tentukan, mau punya anak atau engga. you can have so many children but still SUFFERING and you can be childfree yet still SUFFERING. i

  • @CrystalAmanda7106

    @CrystalAmanda7106

    Жыл бұрын

    Setuju, byk orang lebih memilih jadi pekerja sosial untuk menemukan kebahagiaan, atau bisa juga punya pet di rawat dgn sepenuh hati dan perhatian juga bisa sangat bahagia

  • @nak.lanang

    @nak.lanang

    Жыл бұрын

    Ini sama kek orang2 bilang "banyak duit" gk bikin kita bahagia, karena bahagia bukan ditentukan sama banyaknya duit tp dr dlm diri kita sendiri 😂 losser....

  • @nak.lanang

    @nak.lanang

    Жыл бұрын

    @@CrystalAmanda7106 losser number 2

  • @nak.lanang

    @nak.lanang

    Жыл бұрын

    @@fahrurrozi560 losser number 3 🤣

  • @amadeus7320

    @amadeus7320

    Жыл бұрын

    @@nak.lanang jelasin dong

  • @shafirra09
    @shafirra09 Жыл бұрын

    Thanks ka can udah ngajarin misahin domain fakta dan selera dalam liat argumen orang. Setelah dipikir2 kek nya kalau ini sering diterapin dalam hidup, ga bakal jadi sumbu pendek deh wkwkwk

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Nahh emang gue ngeliatnya sih dengan framework ini, jadi bisa lebih jernih dalam melihat isu 😉

  • @premiummama3611
    @premiummama3611 Жыл бұрын

    Jadi ingat kata mas Pandji Pragiwaksono "Gak ada pilihan yang benar... adanya pilihan yang tepat"

  • @indriren
    @indriren Жыл бұрын

    Semoga banyak yang nonton ini biar pada paham, karena penjelasannya tepat banget. Keren kak Can💯💯

  • @tedi9559
    @tedi95599 ай бұрын

    Orang yang marah palingan dari orang yg GAGAL bahagia dg pilihan nya sendiri, atau orang yang emang suka ngehujat orang (mungkin kaum munafik) atau orang yang emang literasinya kurang... Itu sih menurut gw

  • @definari6747

    @definari6747

    27 күн бұрын

    Contoh Gagal Memilih: - Mau menikah & Punya Anak, Eeehh Jomlo - Mau "No Merry" Eehh Hamil Duluan 😁😁😁 Contoh Gagal Bahagia dengan pilihanya - Memutuskan untuk menikah & punya anak,, Eeehh pusing gak ada duit buat beli susu - Memutuskan untuk single selamanya, Eehhh pas udah tua & udah susah laku malah uring-uringan kesepian & bosen onani mulu 😁😁😁

  • @mejikputoskvee
    @mejikputoskvee Жыл бұрын

    Cukup menyayangkan sih dengan orang-orang memutuskan untuk childfree justru muncul dari kalangan menengah ke atas yg umumnya terdidik, padahal merekalah yang berpotensi lebih besar melahirkan generasi yang lebih baik. Sedangkan orang-orang dari kalangan menengah ke bawah justru banyak sekali yang nekad punya anak, bahkan lebih dari satu. Jika pola seperti ini terus terjadi, kualitas generasi berikutnya bisa-bisa malah menurun. Yang 'mampu' punya anak ga mau punya anak, yang 'ga mampu' punya anak malah nekad punya anak. KEBALIK DONG......

  • @Chi_SLBU

    @Chi_SLBU

    Жыл бұрын

    Menurut saya karena kalangan menengah ke atas umumnya terdidik maka mereka pasti banyak pertimbangan dalam menentukan langkah dalam hidupnya terlebih lagi kondisi seperti saat ini. Dan kalangan menengah ke bawah pasti juga memiliki alasan yang beragam. Mau kalangan manapun baik yang mampu atau ga mampu ada baiknya paham konsep menjadi orang tua yang memiliki rasa tanggungjawab agar anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi yang lbh baik.

  • @mrsBainbridge

    @mrsBainbridge

    Жыл бұрын

    Setuju banget sih dengan opini ini. However, pendapat ini cuma bisa mengemuka jika kita menyadari posisi kita sebagai bagian dari masyarakat. Jadi lensa pandangnya bukan hanya dari perspektif individu.Kalau orientasinya pribadi, mungkin ya terserah masyarakat mau kayak gimana, yg penting aku, aku, dan aku.

  • @miftarisq2068

    @miftarisq2068

    Жыл бұрын

    Masuk akal

  • @lordkonan7435

    @lordkonan7435

    Жыл бұрын

    Ada datanya kah?

  • @ardiansyahrobby8508

    @ardiansyahrobby8508

    Жыл бұрын

    lah iya juga ya, bisa nih jdi bahan riset

  • @widy.aprilia
    @widy.aprilia Жыл бұрын

    Pertama kali lihat balesan komennya Gita tuh menurutku konteksnya dia menanggapi pernyataan dengan bercanda aja, dan ini sering terjadi di tongkrongan, sama kaya orang pinter yang suka makan udang ditanya "eh kok lo bisa pinter banget sih?" , "iya soalnya gue makan udang tiap hari" Terus karena Gita sering dijudge atas pilihannya buat childfree, jadi nuansa pernyataannya Gita agak sarkastik gitu yang bikin celah orang buat nge-counter balik pernyataan dia. Agak kaget sih ternyata respon netizen bisa serame ini. Yahh hehein aja gasih harusnya. Anyway, di luar itu semua konten ini keren seperti biasanya! Vibesnya berasa kaya lagi dijelasin tutor! haha Semoga bisa konsisten ngonten di sini ya kak, since you have many platforms 😉

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Nahh iyaa itu, gue juga nangkepnya sebenernya mah Gita pasti jawab gitu kayak canda2 iseng doaang.. Tapi since netizen sudah merespons dengan serius, yaudaah sekalian gue breakdown aja di sini 🙂 thank u udah nonton yaa!

  • @rhevajulia7462

    @rhevajulia7462

    Жыл бұрын

    ya kalo ngomong gitu di luar negri oke2 aja tp sayangnya dia ngomongnga sm netijen indonesia

  • @aliflammim2694

    @aliflammim2694

    Жыл бұрын

    Baguslah kalo memang niatnya dia cuma bercanda, tapi kok setelah ini rame dia gak ada mengatakan kalo dia lagi konteks "bercanda". Satu hal yg bikin ini rame juga karena di Eropa childfree ini udah di promosikan di Eropa padahal ada beberapa Negara Eropa sendiri sedang mengalami Depopulasi / penyusutan penduduk. Bahkan yg terbaru di Jepang sekitar 8 juta rumah diambil Negara karena tidak ada Pewarisnya (dgn kata lain pemilik Rumah tidak memiliki anak), itu artinya jepang juga mengalami penyusutan penduduk. Nah, dampak Childfree ini sangat besar kalo ini diterapkan dan bisa efek buruk utk peradaban Manusia. Itu hak lo kalo nggak mau punya anak tapi jangan kampanyekan ataupun ajak orang lain utk tidak punya anak juga hanya utk keliatan awet muda, kesannya Egois bangat. Lagian lo gak punya anak belum menjamin lo bisa awet Muda karena belom ada peneliatian atau semacamnya yg membuktikannya. Jadi Stoplah mengkampanyekan Childfree kalian.

  • @kiehl6368

    @kiehl6368

    Жыл бұрын

    @@aliflammim2694 Masa harus dijelasin klo itu bercanda😅🥱 Lagian siapa yang kampanye ? tidak ada pernyataan dari Gita yang bilang "ayo semua kita childfree". Btw panjang bet penjelasan lu, tapi gua gak ngerti maksudlu apa wkwkw.

  • @aliflammim2694

    @aliflammim2694

    Жыл бұрын

    @@kiehl6368 setidaknya dia klarifikasi lah kalo emang konteks bercanda kan ini udah terlanjur rame. Berarti pikiran lo gak nyampe makanya gak paham, 😀 kampanye itu gak melulu soal ajakan atau diawali dgn kata "ayo". Tuh kan keliatan lagi sampe mana pemahaman lo. Uppsss, sorry. Yaudah yah gk usah dipaksain.

  • @anonymousarbi
    @anonymousarbi Жыл бұрын

    When Cania start to comment to some issues I know that I will be enlightened!

  • @baelovesdonuts

    @baelovesdonuts

    Жыл бұрын

    but “they” don’t lol

  • @rachelnugraha6387
    @rachelnugraha6387 Жыл бұрын

    the best explanation about this issue I have ever heard! thank you so much ka Cania for seeing both side, and yes this was the best answer we could ever asked for, no pros and cons, it's all about trade-off. appreciate you so much

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Thank youu for your appreciation for my content 🤗

  • @cicimindancahyani8774
    @cicimindancahyani8774 Жыл бұрын

    Makasih KK cania atas adanya konten ini yg sangat mengedukasi penyampaian nyaa sangat jelas dan tepat sasaran dan tidak berbelit-belit. Paling sregg bgt sama kalimat di ending nyaa pas bgtt jgn sampai kita menumpahkan kekesalan kita atas kebahagiaan pilihan hidup orang lain

  • @furuki60
    @furuki60 Жыл бұрын

    Pas dikantor aku lg ntn yt ttg childfree, langsung diceramahi sm anak baru yg blm nikah klo punya anak itu penting dll, pdhl dia ga tau keadaan ekonomi dan mentalku. Sm ditanya2 karyawan lain "klo hamil, bakal di gugurin dong?" Ya aku jawab aja emg nunda tp klo dikasih ya ga mungkin di gugurin krn dosa.

  • @alfatahyasin7383

    @alfatahyasin7383

    Жыл бұрын

    kalau sama orang yang berbeda kubu mending gak usah nyenggol deh. karena mereka gak bakalan ngerti juga cuma buang waktu sama tenaga

  • @fartoeast
    @fartoeast Жыл бұрын

    kereeen. penjelasan soal domain. Jadi, bisa punya penilaian sendiri soal menilai subjektifitas atau kebebasan yg kelewatan dari omongan atau cerita orang lain

  • @CrystalAmanda7106
    @CrystalAmanda7106 Жыл бұрын

    Buat gw Gita ini hebat, hanya karena sebuah balasan komen yg menurut dia "Sarkas", tapi hebohnya sampai segini, padahal dia bukan artis, bukan pejabat. Karena biasanya yg heboh itu pernyataan artis terkenal (kontraversi), pejabat atau jika bukan artis pun biasanya adh suatu opini yg dipaparkan dlm bentuk tulisan cukup panjang atau video, nah ini hanya sebuah komen pendek, jarang2 ada kejadian seperti ini atau jangan2 gw doang jarang merhatiin fenomena yg namanya influencer dan ogah juga follow siapapun yg banyak drama. Btw, buat Cania pemaparan yg bagus, terima kasih byk sharingnya 🙏🙏 Note : gw gak dukung kubu manapun, mau punya anak, gak punya anak, terserah 😊😊😊

  • @danangsetyoadi

    @danangsetyoadi

    Жыл бұрын

    Pendukung LGBT?

  • @Elon_musk77777

    @Elon_musk77777

    Жыл бұрын

    @@danangsetyoadi pendukung ISIS?

  • @mikhailnoir9272
    @mikhailnoir9272 Жыл бұрын

    Ketika bicara soal isu Childfree ini, kembali pada alasan dibalik pilihannya. Karena saya melihat ada tiga faktor dalam pilihan itu. 1. Alasan klinis (kesehatan) yang jika dia punya anak mungkin akan merugikan kesehatan dia atau anak yang ia lahirkan. 2. Traumatik, mungkin dia mengalami masa-masa kecil yang buruk ketika kanak-kanak sehingga ia memili untuk tidak punya anak ketika dewasa. 3. Ego, untuk kepentingan pribadi maka ia memilih untuk tidak punya anak. Kembali lagi, ya dia tahu pilihannya dan dia tahu juga risikonya, Bahwa akan ada satu sisi yang dikorbankan dari pilihannya. Tapi, untuk kasus Gita ini yang jadi konsen saya itu karena dia menyebarkan ide nya soal Childfree ini dalam media sosial yang itu dapat di akses oleh siapa saja dan bisa mempengaruhi pemikiran kaula muda yang masih mencari jati diri dan jika itu sampai terjadi, ini dapat berdampak pada peradaban dengan penurunan populasi.

  • @deonbenjamin5650

    @deonbenjamin5650

    Жыл бұрын

    Trus kalo manusia punah knp?

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Hmmm actually, gak tepat kalo dibilang hanya ada 3 faktor itu.. banyak faktor lainnya, bahkan di sekitar gue gak ada yang berdasarkan faktor 2 😁 Faktor lainnya: 1) Lingkungan hidup yang semakin mengkhawatirkan untuk anak; gak yakin bisa kasih anak hidup yang sehat dan bahagia kalo kondisi kualitas lingkungan hidup terus menurun. 2) Lingkungan sosial yang gak berkualitas; masih maraknya budaya atau tradisi sekitar yang gak bermutu mengancam kualitas hidup anak; 3) Ketidaksiapan mental atau finansial diri untuk menanggung adanya anak; gak yakin bisa kasih anak hidup yang sehat dan bahagia dengan kondisi keuangan yang gak cukup dan kondisi mental yang gak stabil.

  • @jadiotentik

    @jadiotentik

    Жыл бұрын

    @@cania_citta poin 1 dan 2 pikiran gue banget pas dulu sempet mikir childfree aja, khawatir banget sama kondisi dunia yang semakin absurb.

  • @mikhailnoir9272

    @mikhailnoir9272

    Жыл бұрын

    @@cania_citta bagai mana kita tau itu, isi pikiran manusia kan abstrak dia gak mungkin terlalu jujur mengemukakan apa yang dia pikirkan. Cuma mungkin faktor kedua memang jarang dan yang terbanyak malah faktor ke tiga.

  • @mikhailnoir9272

    @mikhailnoir9272

    Жыл бұрын

    @@deonbenjamin5650 tanyakan sama tanos.

  • @outoftheblue4393
    @outoftheblue4393 Жыл бұрын

    Pendapat saya soal kasus gita ini bukan lebih ke pernyataannya sih. Tapi lebih ke adab. Semisal, ada orang kaya, dia cerita kesemua orang terus menerus tentang kehidupannya yang mewah dan nyaman, dia bilang kalo jadi miskin itu ga enak banget. Sedangkan dia tau orang yg dengerin dia banyak yg miskin dan sedang suffer sama keuangan. Secara teori g ada yang salah. Dia cerita kekayaannya yang emang fakta. Tpi manusia punya adab, tenggang rasa, nurani. Meskipun fakta, kita harusnya empati jika diluar sana banyak yg mengalami hal buruk yg g dia alami. Beda cerita kalau dia mengedukasi cara agar keluar dr kemiskinan. Salahnya gita ketika mengungkapkan fakta childfree, itu g cuma edukasi childfree, tp juga menyombongkan apa yg dia rasain yg sepertinya berlebihan dan mengganggu para perempuan yg sedang berjuang soal anak dan keluarga. Beda dengan kalo dia kampanye tentang kesiapan yg dibutuh untuk mempunyai anak, jika tidak siap lebih baik childfree. itu akan jadi fakta yg banyak orang akan setuju.

  • @wewegomb
    @wewegomb Жыл бұрын

    Kehidupan modern emang menganggap anak adalah gangguan, tapi hal tersebut membuat makna kita di dunia tidak berlangsung lebih lama.

  • @LLLLlll__0000
    @LLLLlll__0000 Жыл бұрын

    If we want to discuss about it, its really complex. Ditilik dari sudut pandang Biomolecular tentang struktur DNA, dari Psikologi tentang hormon yang berpengaruh, dari segi medis tentang koherensi jantung dan otak, dari Metafisika, juga dari segi pandang Spiritualitas

  • @saptavilles8062
    @saptavilles8062 Жыл бұрын

    yang bahaya dari ramenya tu tweet adalah netizen yang langsng menjudge / menghakimi dia dan nyumpahin hidupnya berantakan ,parah sih netizen kita gak bisa kalem terhitung mengerikan padahal kalo diliat dari kronologi awal kayaknya itu tweet becanda yang mungkin ditweet pas orangnya lagi haha-hihi mungkin, tapi respon netizen kita sebagai HAKIM sudah diluar nalar parah, ini yang buat gwa khawatir atas perilaku warganet kita ke depan apalagi maw tahun politik, ssheeehhhh ngeri ngerong

  • @nandreans6444

    @nandreans6444

    Жыл бұрын

    Misal, gue bercanda sama teman. Terus ada orang dengar dan disebar kalau kami berantem. Padahal. Gak😭

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Itu bukan tweet sebetulnya kann.. itu komentar di kolom komen IG. Reply ke komentar orang gituu. Tapi ya itu, diramein di base-base Twitter 🥲 berlebihan kemarahannya menurut gue siih.. nah, yang ngamuk itu dugaan gue faktornya campuran antara (1) pasar cewek yang emang irrationally gak suka (bahkan benci) Gita, (2) pasar ortu yang mungkin gak sepenuhnya content dengan pilihan dia jadi ortu, atau (3) orang yang lagi stress aja dalam hidup dan butuh tempat venting 🥹

  • @DenokLestari
    @DenokLestari Жыл бұрын

    suka & setuju banget sama pesan di endingnya 😍

  • @jonialpharez
    @jonialpharez Жыл бұрын

    Thank ❤❤ ,, nah Lebih mudah rasanya hidup klo di bantu mba kania menguraikan 😘

  • @VictorSilalahi
    @VictorSilalahi Жыл бұрын

    kalo mau anti aging (sebenarnya memperlambat penuaan) tapi secara kimia, silahkan konsumsi : 1. Nicotinamide Riboside 2. Resveratrol 3. Rapamycin 4. Niacin 5. mengikuti proses hyperbaric

  • @eddysetiawan2329
    @eddysetiawan2329 Жыл бұрын

    Kayanya secara substantif poin-poin pentingnya sudah dibahas di video ini, mungkin gw cuman mau nambahin beberapa konteks di dalam drama ini : 1. *Dia sendiri yang mulai pembahasan topik childfree* Komen yang gita balas adalah komen pujian yang sebenarnya bisa dibalas dengan "Makasih ya". Bahkan komen ini tuh pernyataan bukan pertanyaan, ngga ada yang nanya rahasia anti-aging dia apa. Jadi dengan reply yang tendensius, gita ini virtue signalling so hard ke audiencenya. 2. *She knows her audience* Dia sendiri tahu bahwa netizen Indonesia itu mayoritas mudah terprovokasi, tidak bisa membaca nuance, dan behaviour onlinenya menduduki posisi top 5 terburuk di dunia. Ditambah lagi netizen Indonesia itu insecure terhadap identitas komunalnya, sehingga ringkih bila ideologinya diserang. Stance orang Indonesia terhadap childfree mayoritas itu kaya LGBT "gpp lo menganut itu, tapi jangan disebar ke orang lain". Dengan mengetahui hal tersebut, gita tetap memutuskan untuk mempost komentarnya. Alih-alih bercanda dengan sarkasme, justru malah jadi bait untuk dibully netizen. 3. *She kinda like the attention(hate)?* Gita itu sudah menjadi konten kreator bertahun-tahun, dan ini bukan kontroversi pertamanya. Dia ngga mungkin kaget ngeliat responsnya karena seharusnya dia sudah tau medan/audience social media dia sendiri. Jadi tergantung intensi gita either dia ngga terlalu peduli omongan netizen atau dia sengaja memantik culture war ke audiencenya yang konservatif. Ditambah lagi di salah satu artikel gita mengakui bahwa Ibunya mengidap NPD(Narcissistic Personality Disorder), dan dikhawatirkan dia sendiri punya indikasi yang sama. Jadi mungkin ini cara dia untuk mendapatkan perhatian. Let's say kita analogikan 3 konteks ini ke kasus yang lain. Saya anti-vegan, saya tahu orang disekeliling saya vegan, dan saya ingin mendapatkan perhatian mereka. Kira-kira percakapannya seperti ini : A : Wah, gila makin fit aja lo masbro. B : Iya, emang nih diet full daging merah emang ningkatin kualitas hidup gw banget. C : WTH bro, jadi kita yang vegan ngga bisa jadi fit gitu. B : Ya ngga gitu goblok, comprehensionnya benerin tolol. Di konteks seperti itu, even dia kasih fakta dan data mengenai daging merah yang bagus untuk ningkatin kualitas hidup. Data tersebut tidak relevan terhadap kekecewaan orang vegan yang offended terhadap omongan dia. So all in all kesimpulannya adalah : _She's not wrong, she's just an asshole._

  • @nabilasarah2461

    @nabilasarah2461

    Жыл бұрын

    Kalaupun lu bener ngeliat alurnya sih, awal mulanya dia yg ditodong pertanyaan dan disumpahin aneh aneh, sampe dibilang bukan perempuan sempurna karna belum punya anak. Itu masih diawal dia baru nikah, dari situ sih gita tetep diem aja, makin lama makin banyak spam komen begitu, sampe akhirnya dia muak dan membagikan alasannya. Kalau lu ngamatin itu awalnya emg dari netizen yg jadiin dia target bully, sekarang pas dia habis kesabaran dan ngelakuin perlawanan, ya itu dijadiin senjata untuk bikin gita seolah seolah paling salah, padahal dulu dianya udah sabar banget ngadepin netizen dg baik.

  • @htdzmz

    @htdzmz

    Жыл бұрын

    "reply yg tendensius, virtue signaling" 💯💯

  • @CrystalAmanda7106

    @CrystalAmanda7106

    Жыл бұрын

    Hmmm....kok jadi ingat salah satu podcaster juga sama ya, gw juga sering heran dia bolak balik buat pernyataan yg heboh, misal "Kalau bini gw gemuk, akan gw ceraikan", ini mungkin tipe gangguan kepribadian yg sama atau emang strategi naikin popularits, entahlah

  • @tsurugi8903

    @tsurugi8903

    Жыл бұрын

    Sepemikiran sih,mgkn dia seorang attention seeker? dgn mengkoar2kan ideologi nya di depan org2 yg culture nya justru berkebalikan sama ideologinya untuk mendapatkan atensi public?atau dia ingi merasa "gw nih plg open minded,lu semua gatau apa2,ga pernah hdup di negara lain dgn kultur yg beda,dan lu semuaa harus dgrin gw"

  • @lilykarinda991

    @lilykarinda991

    10 ай бұрын

    @@nabilasarah2461 Iya, kasian dia. Belum lagi ternyata it came from a personal place cause she can't have children (cmiiw tho), hence her mistake in differentiating between the realms of opinion and fact. Lagian ya, jelas2 Cania memaparkan dg baik utk menghindari stereotyping & more bullying to either side. Eh komen di atas malah ngecap org asshole. What you say about people speaks more about you than the people you're talking about. Sad, really.

  • @D-simpleArt
    @D-simpleArt Жыл бұрын

    Menurut gw, Bnyk pikiran (masalah) +stress/depresi+gk punya duit+hidup yg tertekan+kehidupan yg tdk bahagia = CEPET TUA (bukan masalah soal anak) Cukup sekian dan terima nasib🙏🤗

  • @edoaja5221

    @edoaja5221

    Жыл бұрын

    Tapi disini kita berbicara penelitian yang mana sudah diuji validasinya 😁

  • @bluehikari6945

    @bluehikari6945

    Жыл бұрын

    @@edoaja5221 hmm gw penasaran jurnalnya. Soalnya di video cuman potongan berita dan itu bukan merupakan sumber yg valid kalau dalam keilmiahan. Kecuali yang nulis artikel itu nature atau publisher jurnal yang terkenal. Nemunya malah jurnal role mempunyai anak thd kebahagiaan orang tua dari springer :). Dan riset gitu itu tertentu untuk beberapa klasifikasi. Bisa aja di Indo gk berlaku. Dan pernyataan komen diatas lbh berlaku di Indo

  • @edoaja5221

    @edoaja5221

    Жыл бұрын

    @@bluehikari6945 coba cari jurnal dampak pasca melahirkan terhadap telomer kromosom / kondisi telomer kromosom

  • @okemeiskeutami51
    @okemeiskeutami51 Жыл бұрын

    Makasih cania. Dr konten ini jadi tau tentang telomer. Sesungguhnya ga peduli soal pros and cons childfree ini. Tp konten ini lewat di beranda. penasaran sm pemikiran cania, jd nonton deh.

  • @ekakurniati1688
    @ekakurniati1688 Жыл бұрын

    Yeeeyy...bener banget mbak, sejak kasus Gita Savitri ini viral saya juga mikirnya kayak mbak Cania, tapi nggak bisa ngejelasinnya. Cuma mbak yang bisa. Paling suka dengan nasihat akhirnya "Jangan sampai kita Salah milih, kita nyesel tapi kita menumpahkan rasa frustasi dan kekesalan akibat kesalahan kita tadi, ke orang lain yang bahagia dengan pilihan hidupnya" Itu sebetulnya berlaku ke Dua belah pihak, tapi saya melihat orang orang yang NYINYIR dan menghujat pada pilihan Gita Savitri, itulah sebenarnya yang nyesel dan frustasi🤭

  • @zabirjefry89

    @zabirjefry89

    Жыл бұрын

    Orang yg menyesal hanyal orang yg gak pandai brsyukur. Semua pilihan ada resiko yg harus d terima

  • @renaldyfransius
    @renaldyfransius Жыл бұрын

    Penelitian untuk menentukan yg mana yg lebih panjang umur antara childfree vs motherhood pastinya membutuhkan banyak sampel yg harus dipilih dari beragam ras dan lingkungan. Karena dasar genetik setiap orang berbeda-beda, pola makan berbeda-beda, lingkungan tempat tinggal berbeda-beda, dan faktor yg membuat setiap orang bahagia pun berbeda-beda. Faktor kebahagiaan yg dibahas dalam video sesungguhnya terlalu spesifik. Padahal nyatanya berdasarkan kajian biologi, kebahagiaan itu sifatnya hormonal tergantung dari 4 kadar hormon; dopamin, serotonin, oksitosin, endorfin. Dan hal-hal yg mempengaruhi produksi hormon-hormon tersebut pun berbeda-beda pada setiap orangnya. Baik mereka yg memilih childfree dan/atau motherhood memiliki peluang yg sama untuk merasakan stress atau bahagia. Banyak orang yg tidak mendapat kebahagiaan karena memiliki anak, tapi banyak juga yg bahagia. Banyak orang yg tidak mendapat kebahagiaan karena tidak memiliki anak, tapi banyak juga yg bahagia. Faktor memendeknya telomer sesungguhnya tidak bisa diteliti hanya berdasarkan faktor punya atau tidak punya anak saja terkecuali seluruh faktor lainnya dapat dipastikan identik. Bahkan domain informasi bersifat preferensi yg Kakak jelaskan pun sesungguhnya dapat menjadi bersifat fakta. Karena sesungguhnya faktor genetik, psikologis, dan lingkungan lah yg menentukan apakah seseorang lebih suka nasi goreng ketimbang nasi kuning. Dan bahkan domain informasi bersifat fakta yg Kakak jelaskan pun sesungguhnya dapat menjadi bersifat preferensi. Karena seluruh fakta yg ada di alam semesta ini berdiri di atas relativitas. Jakarta masih mungkin untuk dapat diposisikan berada di sebelah timurnya Bali karena Bumi ini bulat, coba saja Kakak tarik garis lurus pada globe dari Bali ke arah timur pasti pada akhirnya akan ketemu juga Jakarta. Terkecuali jika yg menjadi acuan adalah vektor terpendek. Ane mau share sedikit fakta tentang takdir: "Ada yg bilang takdir setiap makhluk dapat diubah, namun ada jg yg bilang takdir setiap makhluk tidak dapat diubah." "Ada yg tidak berhasil mengubah takdirnya dan tidak mampu menerimanya." "Ada yg tidak berhasil mengubah takdirnya namun mampu menerimanya." "Ada yg berhasil mengubah takdirnya namun tidak mampu menerimanya." "Ada yg berhasil mengubah takdirnya dan mampu menerimanya." "Faktanya, yg menjadi masalah bukanlah dapat atau tidaknya takdir diubah melainkan dapat atau tidaknya takdir diterima oleh si pemilik takdir." Bahkan ada suatu konsep bahwa di multiverse yg tak terhingga dimensinya ini ada banyak bentuk-bentuk eksistensi diri kita, dari banyaknya diri kita tersebut ada masing-masing individu yg mengalami setiap takdir sesuai perspektif di atas. "Ada satu kunci untuk setiap makhluk agar dapat menerima apapun bentuk takdirnya. Kunci tersebut bernama keikhlasan." "Semoga semua makhluk menemukan kedamaian sejati dengan menerima apapun bentuk takdirnya." I used to have a religion and was a religious person, but now I'm completely atheist. 🗿 Karena Tuhan sekalipun sesungguhnya hanya menjalani takdirnya sebagai Tuhan, dan sebagaimanapun Dia mampu mengubah takdir suatu makhluk, Dia tidak akan pernah dapat menggoyahkan suatu sifat yg disebut keikhlasan. 🙏

  • @bayurocky1326

    @bayurocky1326

    8 ай бұрын

    Betul bro..intinya menua atau awet muda bukan karena melahirkan atau tidak tapi dari gaya hidup, olahraga dan pola makan itu faktor yg berpengaruh utk awet muda

  • @indraabdulmajid7257
    @indraabdulmajid7257 Жыл бұрын

    Di menit 5:50 maksud ka Cania ini termasuk deduktif yaitu negasi dari netizen tersebut. Namun, aku ngeliatnya secara keseluruhan ini termasuk induktif yang bersifat "mungkin" dan klaimnya harus dilihat secara luas (berbagai sudut pandang). Thanks banget ka Cania udah ngasih video yang sangat mengedukasi. (ke depannya aku bakal denger podcast zenius, ka Cania, Bang Sabda biar makin paham dan gak langsung membantah ketika seseorang berargumen). Sekali lagi, thanks ka 🙏

  • @sier127
    @sier127 Жыл бұрын

    dari cuplikan series ally mcbeal. di luar dari selera bahwa beranak memberikan reward bagi orang tua, dapat dilihat juga apakah regenerasi itu menimbulkan manfaat/reward bagi komunitas/negara. jika regenerasi memberikan manfaat bagi negara, maka sepatutnya negara mendukung keberlangsungan beranak-pinak dengan regulasi. jika regenerasi merugikan negara, apalagi banyak bigotnya, maka sepatutnya ditekan. jika tidak ada manfaat dan tidak ada rugi, barulah pendapat pengacara bisa dipakai. baca2 berita, ternyata ada negara yang kekurangan regenerasi, dan mereka menganggap itu masalah.

  • @rayyannaila2079
    @rayyannaila2079 Жыл бұрын

    Kita memang gak bisa membandingkan antara kita punya anak dan tidak di usia yg sama, tapi kita bisa membandingkan dengan teman atau saudara yg usianya sama, krn yg saya lihat, ada teman yg memang blm punya anak krn memang belum nikah dgn yg sudah punya anak krn sdh nikah, raut wajah mereka sama, juga pernah sy punya guru, usia hampir 40 blm menikah, dan beliau pun mengalami penuaan yg alami meski blm punya anak, atau ada yang sampai usia 60 thn blm punya anak, mereka sama tuanya dgn yg punya anak. Juga yang paling penting proses penuaan itu tdk terjadi krn masalah punya anak atau tdk, tapi krn polusi, stres pekerjaan, asupan nutrisi, dan masalah2 lainnya, tdk hanya masalah teriakan anak, capeknya mengurus. Kalau mau dibahas memang bakalan panjang, tl intinya menua itu alami, dan faktornya banyak. Kembali lagi ke pilihan, semua orang punya pilihan, tapi sampaikan dgn cara yg elegan, beradab, tdk perlu angkuh dan sinis.

  • @wandavision794
    @wandavision794 Жыл бұрын

    I mean.. semua itu pilihan sih.. dan emg fakta punya anak itu stress levelnya tinggi bikin cpt tua. Gw ngerti sih pemikiran utk nunda buat orang yg ngga siap secara finansial dan mental. krn anak itu dateng krn orang tuanya kl ga bs ngurusnya yang kasian ya anak juga. Child free bs jg dimaksud menunda ya.. jd jangan paksa2 ideologi orang.. kalo pun dia punya anak netizen juga ga akan ngurusin anaknya gita scr materi dan mental. Heran deh sm netizen. Bisa di lihat jg orang dinegara maju itu bener2 mempersiapkan dengan matang kl mau punya anak, makanya kualitas sdm nya bagus. Nah kl disini cm pinter bikin anak doang gmn kualitas manusia di kedepannya??. Bukan berarti ngga boleh punya anak, boleh banget tapi jgn asal! Sebisa mungkin harus berani tanggung jawab dan ngebesarin anak dengan baik juga.

  • @rijalafrianto2279
    @rijalafrianto2279 Жыл бұрын

    First time nonton channel kk saya tau dr mas Ferry. Channel nya saya suka dan bagus karna berisi informasi informasi yang sebelumnya belum saya ketahui. Semoga kita semua semakin sehat sejahtera dan bahagia.

  • @cicimindancahyani8774
    @cicimindancahyani8774 Жыл бұрын

    Dan pembagian antara domain fakta dan domain ini bnr2 penting bgt sih diterapkan sebelum kita berkomentar, ini juga informasi yg baru aku ketahui jugaa sihh hehehe buat aku yg sumbu pendek ini bnr2 sangat membantu bgt sihh makasih ya KK caniaaa

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Aaaa senang bisa membantu! Makasih banyak udah berkenan nonton videonya 😁

  • @skinnylele
    @skinnylele Жыл бұрын

    Kalimat penutupnya MANTEPPPP!!! langsung subscribe gua, moga Cania konsisten ngonten di sini ya🙌🏻

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Makasiih! 🥰

  • @gnolihz
    @gnolihz Жыл бұрын

    akhirnya ada yang jelasin dengan benar mengenai childfree ini. entah kenapa terlalu banyak orang yang suka judge orang lain yang punya pilihan hidup yang tidak sama dengan dirinya.

  • @ntznbgzt

    @ntznbgzt

    Жыл бұрын

    karena dari kecil kita diajarkan untuk seragam, ngga nyadar bahwa sekolah kita diajarkan untuk ber-seragam, dari baju dan penampilan bahkan, jadi ketika ada yang berbeda jadi perbincangan. Akan beda mindsetnya dengan negara dimana sekolah diajarkan keberagaman, ngga terikat seragam sekolah dan bebas berekspresi, dari hal sepele itu aja sudah jauh bagai bumi dan langit "feel" nya. Ditambah orangtua2 di indonesia bahkan lebih mengutamakan masuk sekolah islam, sekolah kristen dari kecil, dan cenderung menghindari sekolah negeri yang non unggulan, karena memang rata2 reputasi dan fasilitas/ lingkungannya buruk. Jadi memang begitu adanya, secara ngga langsung diajarkan untuk satu pilihan, guru superior dan punya kuasa mutlak, jadi dialog itu hal yang aneh, lebih sering terjadi monolog, jangan heran ketika besar budaya "yes sir yes sir" jadi lumrah. Ngga heran ketika dewasa dari rentang generasi milenial sampe yg kemaren baru belajar coli, rata2 punya mindset yang "agak lain". Semua keliatan kok di medsos, orang indonesia senang bersembunyi dibalik kedok.

  • @abc-wi3wv
    @abc-wi3wv Жыл бұрын

    Kangen banget sama video-videonya Cania. Semoga rajin bikin video di channel ini 😁

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Subscribe duluu dongg hehe💖

  • @jinxvi7702
    @jinxvi77022 ай бұрын

    penjelasan tentang trade off itu bagus sih, jadi pilihan terbaik adalah berkarier dulu jadi kaya raya trus angkat anak, win win solution karier jalan kaya raya, trus ga bikin jadi tua juga. cuman masalahnya kalo seumur hidup gapunya anak kalo kita mati kita ga mewariskan apa-apa nih garis keturunan dari leuhur nenek moyang selama ratusan tahun berhenti di kehidupan kita, kalo aku ngebayanginnya menyedihkan sih, ntar kalo tua meninggal yaudah harta kita gabisa dipakai apa-apa lagi mau diwariskan diteruskan oleh siapa? tapi kalo udah tua lebih baik sakit sakitan tidur di kamar rumah sederhana atau mau sakit sakitan dengan berbaring di kamar yang mewah? ya itu pilihan sih ya. trade off punya anak suami kaya raya punya jet pribadi tapi jelek, gendut, dekil, gatahan lama titidnya kecil, akhirnya anaknya jelek juga keturunannya, atau punya suami ganteng sixpack titidnya gede, anaknya jadi ganteng jga tapi masih miskin, masih merintis karir, ya pilihan sih trade off apa yang dikorbankan, mengorbankan kenikmatan demi kenyamanan atau mengorbankan kenyamanan demi kenikmatan? ur choice, semua kehidupan ini tentang pilihan dan pengorbanan

  • @aldianc8023
    @aldianc802311 ай бұрын

    Ringan & mencerdaskan ka cania. Love it ❤❤ perbanyak konten2 nya dong

  • @hendarasaputra1719
    @hendarasaputra1719 Жыл бұрын

    pembahasan yang baik tanpa ngotot.. saya suka

  • @harukaze__
    @harukaze__9 ай бұрын

    Dari sekian banyak pembahasan tentang childfree atau punya anak, menurut saya ini yang paling bagus dan paling dimengerti.

  • @cania_citta

    @cania_citta

    9 ай бұрын

    Terima kasih apresiasinya ya😊🫶🏻

  • @imamsanji
    @imamsanji Жыл бұрын

    Aku udah dengerin podquest tentang domain-domain infomasi, ini membuatku lebih paham.

  • @pashlana-luthfimaulana6190
    @pashlana-luthfimaulana6190 Жыл бұрын

    Naahhh... Ini, bukan hanya memberikan informasi apakah opini itu salah atau benar, tapi melihatnya dari sisi yang berbeda.. Sering sering dong kakk wkwkwk

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Tinggal kasih gue usulan topiknya ajaa hehe drop via DM socmed atau NGL ya. Link2nya ada di linktr.ee/caniacitta

  • @Ge_elha
    @Ge_elha Жыл бұрын

    Luama buanget mbak jeda uploadnyaa.....

  • @Keysersoze234
    @Keysersoze234 Жыл бұрын

    Suka banget sama endingnya...! ❤❤❤

  • @alpin520
    @alpin520 Жыл бұрын

    Semoga kedepannya sabda jg ikutan ngobrol di yt ini 😄

  • @uliolivia2387
    @uliolivia2387 Жыл бұрын

    Manteppp, banyakin lagi konten lu kak. Asik bgt dan nambah ilmu bgtt. Sehat selalu👊👊

  • @rudywijaya5119
    @rudywijaya5119Ай бұрын

    Love banget deh sama cania citta..

  • @062zerosixtytwo5
    @062zerosixtytwo5 Жыл бұрын

    Mantaap kak cania udah bahas dan lurusin pikiran pikiran masyarakat 👏🔥

  • @najmialsyarif4050
    @najmialsyarif4050 Жыл бұрын

    Semakin gw bisa memverifikasi satu informasi dari berbagai sudut pandang (tentunya secara empiris/ mungkin domain preferensi) makin berkurang nya ego ingin merasa paling benar dan gak dijajah dengan suatu dogma yang gak bisa dipertanyakan. And seperti biasa thanks Cania ❤️

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    That's really a great takeaway! Makasih udah nonton yaa 🥰

  • @Gdg195

    @Gdg195

    Жыл бұрын

    Dan apakah anda terbebas dari dogma agama? Jika iya statement anda sesuai

  • @CrystalAmanda7106

    @CrystalAmanda7106

    Жыл бұрын

    ​@@Gdg195 alhamdulillah sejauh ini sudah 😄😄😄

  • @nak.lanang

    @nak.lanang

    Жыл бұрын

    @@Gdg195 NPC

  • @nak.lanang

    @nak.lanang

    Жыл бұрын

    @@CrystalAmanda7106 trus moralitas apa yg anda anut?

  • @leksanaaditya5498
    @leksanaaditya5498 Жыл бұрын

    Endingnya keren. Kebahagiaan orang beda2.

  • @okyridho6459
    @okyridho6459 Жыл бұрын

    saya cari riset soal perbandingan childfree dan punya anak memang ada dua hasil. riset yg diutarakan kak cania hasilnya yg childfree telomere lebih panjang. sedangkan riset universitas simon fraser kanada juga ada hasilnya yg punya anak telomere lebih panjang. "studi tersebut lantas melihat hubungan langsung antara panjang telomere dan jumlah anak, hasil penelitian menunjukkan, bahwa wanita yang melahirkan anak akan memiliki telomere yang lebih panjang. semakin panjang telomere, maka akan semakin lambat penuaan penuaan biologis" itu pernyataan dosen FK UM Surabaya ibu neny triastuti. sedangkan saya sendiri meyakini bukan childfree yg harus digarisbawahi tetapi gaya hidup sehat. krn saya di usia 30an masih single belum punya anak tapi gaya hidup saya gk sehat. kemudian saya melihat mas tyo nugros di usia 50an juga single belum punya anak tapi gaya hidup sehat terlihat lebih awet muda daripada saya. disini saya ingin orang2 lebih peduli dengan gaya hidup sehat bukan childfree atau punya anak. krn yg saya khawatirkan kalo ada yg menganggap childfree tanpa harus repot hidup sehat dan menginginkan awet muda jadinya salah kaprah. itu saja unek-unek saya. sekian terimakasih informasinya kak cania

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Coba bagi link/judul papernya doong.. biar gue bisa cek yang bikin beda hasilnya apa hehe okee makasih udah nonton & makasih jugaa insightsnya!

  • @qoqosan3530

    @qoqosan3530

    Жыл бұрын

    @@cania_citta gugling "number of chldren and telomere lenght on women"

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    @@qoqosan3530 ahh okayy! Thank you ya inputnya 🙂

  • @umisholehah57
    @umisholehah57Ай бұрын

    Aaaaa suka banget sama penjelasan kak cania.... Berasa lagi kuliah ❤

  • @petani_dadakan
    @petani_dadakan Жыл бұрын

    Komunikasinya udah ga diragukan kakak ku ini bah, bahkan jarang ada potongan vidio, artinya ngerekamnya lancar jaya ga banyak salah2....

  • @lattenously796
    @lattenously796 Жыл бұрын

    sering sering bikin konten kaya gini kak 🥺🥺

  • @wennykurniawati7294
    @wennykurniawati7294 Жыл бұрын

    Menarik banget kak Can bahasnya.

  • @deshintaanisa8315
    @deshintaanisa8315 Жыл бұрын

    Terimakasih Kak Cania, konten yang sangat bermanfaat

  • @BayuSanjaya
    @BayuSanjaya Жыл бұрын

    Tanggapan buat cania, punya anak itu udah cukup sampai di kebahagian yg berbeda dibanding yg tidak punya anak, bukan next level. Kalo dilihat next level itu seakan2 kebahagian nya berada di level yg lebih tinggi, padahal perlu dikaji lagi benar atau ngga nya. Saya lebih berpendapan kebahagiaan punya anak dan tidak itu hanya berbeda aja, punya kebahagian sendiri2. Semacam orang rambut kriting dan lurus adalah berbeda aja, tidak ada yg next level atau previous level.

  • @melynasimanjuntak9660
    @melynasimanjuntak9660 Жыл бұрын

    Gua sudah sering banget, dengar tentang pandangan seperti ini di luar negeri. Tapi kalon di indonesia hampir ngga pernah gua dengar orang yg berpendapat seperti ini, karena kalo di Indonesian yang secara manusianya memiliki tingkat sosial yang tinggi satu sama lain maka pandangan seperti ini bisa meneyebakab perdepatan karena rasa kepedulian yang tingg. Berdeda dengan di luar negeri yang lebih individu manusianya, hal seperti ini sudah umum bagi mereka. Gua berharap hal ini tetap hanya di ranah manusia indonesia yg saling perduli tidak masuk ranah amarah. Apa lagi sampai merubah indonesia menjadi manusia yang Individu karna merasa ini bukan masalah Saya. REHA...

  • @liachan8828
    @liachan8828 Жыл бұрын

    Finally, nunggu opini dari kak cania

  • @heruanggaraputra6966
    @heruanggaraputra6966 Жыл бұрын

    Penyampaiannya bagus kak memperdalam nalar semoga channel ini cepat besar yah semangat

  • @retinahandriaa
    @retinahandriaa Жыл бұрын

    Kak, bagus sekali penjelasannya! Terima kasih banyak

  • @ramadhanramadhan2008
    @ramadhanramadhan2008 Жыл бұрын

    Closing statementnya keren 😎

  • @edelenyputri8824
    @edelenyputri8824 Жыл бұрын

    Buat yg belum ikut, keknya lebih baik join membership langsung deh soalnya sangat bermanfaat banget, kita dididik menggunakan rational thinking secara tepat. No bullying tanpa takut dan malu nanya

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Makasiih banget apresiasinya!

  • @fifinafisah4866
    @fifinafisah4866 Жыл бұрын

    I love the statement at the ending, Terima kasih atas overviewnya. .

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Terima kasih udah berkenan menonton ❤

  • @afrynamjamahesa9604
    @afrynamjamahesa9604 Жыл бұрын

    Akhirnya nemuin penjelasan yg enak di denger dan tonton

  • @suryapurba4998
    @suryapurba49986 ай бұрын

    Nyasar kesini, trus mau nitip pesan. Orang yang banyak membaca akan minim merasakan sesuatu dan hanya bisa menilai. Sesuatu yg cukup berbahaya dalam hidup ketika kita pandai menilai namun bukan yang kita rasa, contohnya banyak mereka yang pandai menilai bahwa cristiano ronaldo adalah pemain sepak bola terbaik. Namun jika ada yg mampu merasakan persis sama dengan apa yang di jalani oleh ronaldo. Maka dia akan berbagi tempat sejajar dengan ronaldo. Terima kasih Mbak chania semoga jadi youtuber terbaik di dunia

  • @Samantha-1347
    @Samantha-1347 Жыл бұрын

    Kak Can, this is what I really wanna heard (your opinion about komentar netizen terhadap gita). Tapi gue juga mau denger posisi lu terhadap childfree ini sebenernya. Kalo lo gimana? eh malah gak ada. Gue seneng banget lo aktif nge youtube lagi, karena belakangan gue jarang main instagram apalagi liat ig lo. Semoga konsisten ya kak!!!!

  • @fi_11
    @fi_11 Жыл бұрын

    thanks kak, keren bgt penjelasannya ❤️

  • @aweaweaweaweawe
    @aweaweaweaweawe Жыл бұрын

    Berasa kuliah 2 sks dengan POV yang berbeda, dan tidak menghakimi. Thank you for this post, Kak. Buat yang belum follow, langsung klik FOLLOW Button ygy

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Thanks for watching! 😁

  • @weydill
    @weydill Жыл бұрын

    Intinya semua pilihan benar dan gaada yg salah atas pilihan ini (have a kids / childfree) plus masing masing kubu jgn merasa paling benar dan mengganggu kebahagiaan dari pilihan masing masing...

  • @dianyulianti4688

    @dianyulianti4688

    Жыл бұрын

    Childfree atau punya anak itu pilihan semua org. yg jd masalahnya dia blg anak sumber beban.

  • @greentea5220
    @greentea522011 ай бұрын

    Seruuuu bgt pembahasannnnya ❤❤

  • @pelokuro5810
    @pelokuro5810 Жыл бұрын

    Untuk Bijak harus Belajar Kompleks, karena banyak simplifikasi yang akhirnya malah menjadi masalah. tidak sedikit Yang Pro atau Kontra mereka melihat semuanya simple tanpa mau berfikir lebih dalam. balik lagi sebagian besar manusia itu Males Berfikir. makanya lebih suka "MengHakimi"

  • @paneccii

    @paneccii

    3 ай бұрын

    Masalahnya bukan disimplifikasi, tapi orang tidak paham cara berpikir yang sistematis seperti yang divideoin kak Cania Cita.

  • @yukoutami4417
    @yukoutami4417 Жыл бұрын

    bravo kontennya kak, penjelasannya super logisss

  • @muhammadmufid465
    @muhammadmufid465 Жыл бұрын

    Suka banget sama kontennya semoga tetap semangat dan konsisten uploadnya hehe 🌻

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Makasiih udah nonton 🙂

  • @andriyunus9658
    @andriyunus9658 Жыл бұрын

    Terimakasih cania

  • @erelaarawrr5804
    @erelaarawrr5804 Жыл бұрын

    FINALLY DIBAHASSS HUAAAA

  • @halilintarhardani666
    @halilintarhardani666 Жыл бұрын

    What a great explanation!

  • @helmicartal
    @helmicartal Жыл бұрын

    suka dengan opini cania

  • @LIVIALIM
    @LIVIALIM Жыл бұрын

    bagus banget lah jelasinya, makasih cania

  • @cristinadelia5357
    @cristinadelia5357 Жыл бұрын

    Aww daging, Penjelasan nya tenang tapi dapet intinya. Auto follow

  • @motivateindemand
    @motivateindemand Жыл бұрын

    Well said. Good job👌

  • @kucinglucu533
    @kucinglucu533 Жыл бұрын

    makasih cania 😘

  • @ahmadbaihaqi3645
    @ahmadbaihaqi3645 Жыл бұрын

    Makasih untuk ilmunya, Dosen online-ku 😁🙏

  • @ferryraharjo2656
    @ferryraharjo26562 ай бұрын

    Wah makasih banget mbak pencerahannya

  • @gigirenggang
    @gigirenggang Жыл бұрын

    explains next level! 💪

  • @sugardaddy9721
    @sugardaddy9721 Жыл бұрын

    Ketika pilihan yang disuguhkan hanya antara awet muda VS kebahagiaan, sebenarnya pilihannya cukup jelas. Karena awet muda akan berakhir, sedangkan tujuan hidup kita ya mencari kebahagiaan.

  • @Chi_SLBU
    @Chi_SLBU Жыл бұрын

    Suka banget sama bagian penjelasan kalo ternyata sudah ada penelitiannya. Jadi penasaran si telomer itu memendek dipengaruhi sama stress berlebih ga ya karena terkadang liat teman yang kayanya pusing banget sama urusan anak aura mukanya beda sama teman yang punya anak tapi dia hepi-hepi ajah. Kalau ternyata stress bisa memendekkan si telomer artinya para ibu-ibu harus tetap hepi dong ya meskipun memiliki anak banyak....biar awet muda.

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Stress diketahui bisa mempercepat penuaan, yess. Tapi, kalo di konteks penelitian ini, sampel yang diambil udah dipilih dengan tingkat stress yang sebisa mungkin gak bedaa sehingga dia gak menjadi relevant factor. Dan telomer memendek itu kondisi default aja. Maksudnya, telomer kita pasti memendek 😁 makanya yang dicek dalam penelitiannya adalah apakah suatu pilihan hidup membuat pemendekannya itu terakselerasi (terjadi lebih cepat). "Lebih cepat" di situ diukur lewat perbandingan antara sebelum dan sesudah suatu pilihan hidup itu diambil.

  • @emmanuelafelicia7239
    @emmanuelafelicia7239 Жыл бұрын

    TERIMA KASIH UNTUK VIDIONYA KAK💖

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    Sama-sama yaa! Makasih udah nonton 🤗

  • @j.h1529
    @j.h1529 Жыл бұрын

    mudah dipahami . thanks untuk penjelasannya. Sebelumnya gw gak terlalu permasalahkan karena gw tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk dijadikan pertimbangan. Tapi melihat perkembangan yang ada gw rasa penjelasan yang diberikan cukup menggambarkan kedua perspektif dalam isu ini.

  • @archifitrianyuananda727
    @archifitrianyuananda727 Жыл бұрын

    Aq tunggu konten2 selanjutnya kak..😘

  • @rezaadara7866
    @rezaadara7866 Жыл бұрын

    Opini yg sangat bagus dan berdasarkan fakta.

  • @tatiesupian
    @tatiesupian Жыл бұрын

    Alhamdulillah aku memilih jadi orang tua dan mengorbankan karir itu keputusan yang tidak aku sesali Karena melihat pertumbuhan anak2 menjadi kepuasan dan kebahagiaan tersendiri, dan aku sih bisa bilang hidup aku lebih bahagia dan berwarna karena anak2, entah apa pilihan anda semua itu semua akan dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan, poinnya saling menghargai pilihan hidup masing2.

  • @edoaja5221

    @edoaja5221

    Жыл бұрын

    Ya asal gak sesak nafas dengan pilihan orang lain👍

  • @hohohihi7641
    @hohohihi7641 Жыл бұрын

    makasih content nya baguss!!

  • @toppermana
    @toppermana Жыл бұрын

    Bener2 keren penjelasnanya kak....Masuk akal dan logis semua

  • @IrfanFauzan
    @IrfanFauzan Жыл бұрын

    statement terakhir, itu suatu jawaban dari issue ini nih hehehe

  • @cania_citta

    @cania_citta

    Жыл бұрын

    WKWK iykyk

  • @victorlid2297
    @victorlid2297 Жыл бұрын

    ❤Bagus banget content ini

  • @jalanbareng3757
    @jalanbareng3757 Жыл бұрын

    Kalimat pertama Gitsav aman bisa diterima, karena childless berdasarkan penelitian turut berkontribusi thd proses anti aging walaupun faktor lain buanyak bgt (etnis, hereditas, tingkat stress, nutrisi, pola hidup, saldo bank dll). Nah yg jadi sangat subjektif adalah kalimat Gitsav selanjutnya yaitu tanpa anak bisa : sleep 8hrs a day, kids screaming, dan no money for botox. Itu yang bikin rame, bukan kalimat pertamanya ttg anti aging. Terus orang yg sdh punya anak gak perlu bandingin dengan dirinya sendiri donggg.. Dia kan bisa bandingkan dengan orang lain yang memiliki variable sama (cth : umur, jumlah anak dll)

  • @robinwood6444

    @robinwood6444

    Жыл бұрын

    Sebenarnya kalau dipikir lagi pernyataan gitsav ada benarnya, kaya kids screaming gimana mau denger suara teriakan anak kalau anaknya ga ada, atau tidur 8 jam, ya ini mah kalau ada anak atau ga ada anak semua bisa tidur 8 jam yang bikin engga tidur 8 jam kalau ada kerjaan ya bikin skripsi atau emang disengaja, tapi kalau no money for botox ini gua kurang setuju karena harus diliat datanya secara statistik apakah yg punya uang buat botox lebih banyak orang punya anak atau engga

  • @akuahsan

    @akuahsan

    Жыл бұрын

    Gua punya putri batita dan ya gua gak tidur 8 jam/hari. Ogut tidur 10 jam/hari.

  • @jalanbareng3757

    @jalanbareng3757

    Жыл бұрын

    @@robinwood6444 iya makanya kalimat selanjutnya yg jadi masalah karena seakan-akan punya anak adalah sebuah penderitaan bgt padahal itu kan pengalaman yg bener2 subjektif. Kalo statement gak punya anak berpengaruh terhadap anti aging saya gak masalah, krn memang sudh banyak penelitiannya.

  • @maciebeethi6606

    @maciebeethi6606

    Жыл бұрын

    Setuju pake banget.