Gen-Z Obses sama Hustle Culture!
Ойын-сауық
Dalam episode terbaru "Chasing Reality", Angellie Nabilla menguraikan alasan mengapa Generasi Z terobsesi dengan budaya kerja keras. Jika ditelusuri lebih jauh, terungkap bahwa ada kesalahan dalam sistem pendidikan yang diterapkan selama masa kuliah. Kehadiran program Kampus Merdeka mendorong persaingan yang ketat di antara para mahasiswa untuk mendapatkan kesempatan dari industri pekerjaan. Menurut Enji, nggak ada yang salah dengan kerja keras, tapi toxic hustle itu kaya gimana ya?
-----
Malaka Project didirikan oleh Ferry Irwandi, Dea Anugrah, Cania Citta, Jerome Polin, Angellie Nabilla, Coki Pardede, Aurelia Vizal, Fathia Izzati, dan Rizky Ardiprakoso. Mereka yakin bahwa pendidikan berkualitas yang mudah diakses akan menciptakan “Masyarakat Baru”. Suatu masyarakat yang cerdas, kritis, empatik, dan mampu menggagas perubahan sosial bersama-sama.
Ikuti kami melalui platform Malaka Project lainnya.
Instagram: / malakaproject.id
TikTok: / malakaproject.id
Website: Malaka Project: Masyarakat Baru malakaproject.id/
Пікірлер: 603
Gimana ngga hustle culture: gengsi tinggi, rumah makin mahal, kebutuhan makin banyak. Ya begitulah.
@adamzeris8043
Ай бұрын
Satu lagi, UNDERPAID wkwkwk
@hiendrak
Ай бұрын
Jadi yg mana nich, gen Ztrawberry, atau Zhustle. Ga konsisten nich gen gagal didik yg bikin tiktok dan dulunya silet2 tangan, main jackass, kanibal, dll.
@user-hb6yl2xq7z
Ай бұрын
@@adamzeris8043 Respek sih kalau ada gen z yg tahan bekerja dengan kondisi underpaid
@velnussablongarment
Ай бұрын
@@adamzeris8043 disemua sektor, termasuk sablon
@Nagoya458
Ай бұрын
@@hiendrakyang didik gen apa tuh mas?
Calon trophy wife yang satu ini selain random tiba-tiba ngeluarin durian, artikulasinya enak, kata gampang dicerna, pointnya dapet, humornya dapet, serasa ngomong ke sesama temen. Lanjutin deh pace yang kaya gini, editor & writernya pun great, 10/10.
@user-rj5wx3zg6u
Ай бұрын
sayangnya doi maunya sama pejabat cuy 🤣🤣
@angewwie
Ай бұрын
makasih banyak ya a, semoga selalu bisa memenuhi ekspektasiiii huehehehehe 🎉
@miftamahardhika4552
Ай бұрын
kalo pas ngambek dan ribut. kicep lu nanti.
@fdman4381
Ай бұрын
@@user-rj5wx3zg6ukok bisa maunya sama pejabat?
@fahrizalwahyupratama4897
Ай бұрын
@@user-rj5wx3zg6u bapak aku pejabat (pak rw)
pernah join salah satu startup, si pimpinannya bilang gini "udah ambil aja anak magang, gausah nyari orang fulltime yang mahal" 😅 faklah
@shiirou347
Ай бұрын
Sipengen untung trus😂
@Marcianody
3 күн бұрын
alasan mereka karena ngindarin orang kayak elu atau yg sepemikiran yg maunya gampang di awal gaji mapan di awal, kerja menye2
Kalau kata temen2 gw, "Ngapain dipikir? Losss!! Gas poll rem blong!!!" And it works...
@Sirionms
Ай бұрын
Parkir liar jadi buadaya buruk ( pungli) yg di pelihara & di wajarkan.. gaji buruh yg cuma belasan juta abis buat parkir liar.. sudah saatnya kita berantas segala yg haram ( parkir liar) demi masa depan anak cucu kita 👍..
@emmanuelsetiawan
Ай бұрын
🤔
@shidqiamartya2968
Ай бұрын
nahhh ini gw sukak ni
Belajar dari pengalaman bekerja. "Dunia Kerja Butuh Skill Set". Gak mesti dari Formal Education, Non-formal Education jauh lbh penting.
@ferrisulistyanto5641
Ай бұрын
harus diimbangin ko
@Sightseeing274
Ай бұрын
@@ferrisulistyanto5641 di masa mendatang, saya yakin akan banyak perusahaan swasta hanya memprioritaskan calon pekerja yg punya skill tanpa harus mensyaratkan memiliki ijazah.
@ikhlasulmuj
Ай бұрын
@@Sightseeing274numpang sharing ndan. Makanya saya pribadi lanjut kuliah pun ngambil kampus yang biayanya amat terjangkau. Karena dikhawatirkan, kalau kuliah di kampus yang biaya nya termasuk tinggi, setelah lulusnya malah ga dapat impact apa-apa. Apalagi disambi kerja juga. Selain kuliah, harus nabung juga buat bekal kedepan.
System Kerja di Indonesia zaman sekarang kerja>party>pamer>kerja kerja lagi>masuk rumah sakit. >Diganti sama orang baru.>repeat
@ramadhansaputra4877
Ай бұрын
Itu lu kali
@dimasprayoga6725
Ай бұрын
apaansi wkwkw cringe bgt ritme buatan lu
@muhasri1985
Ай бұрын
Cari duit sampai Mati 😭😭😭
@arieaji7145
Ай бұрын
Lu doang yang gitu. Gua mah kagak.
@putrakudus5198
Ай бұрын
Sempurna
harusnya konten ini tayang 2019, membantu banget soalnya. isinya bagus, penjelasannya mudah dipahami, seru lagi. ngakak banget sih pas bagian "sistem anj*ngk" kwkwkwkw
Millennials dan Gen Z mending suruh baca buku: *Dying for a Paycheck by Jeffrey Pfeffer.* Supaya pola pikir dan wawasan mereka terbuka, biar mereka gak terkesan seperti orang lagi jualan (barter) organ. Inget kesehatan, apalagi nanti ketika udah mencapai usia 40-an. Jangan sampe usia baru 40-an udah kena komplikasi. 🤭 Kadang suka ngerasa iba, miris sekaligus tergelitik melihat tingkah laku mereka yang dengan bangganya ngalor ngidul kesana kesini berlagak sibuk dengan lanyard id card yang terkalung di leher. Padahal, jika diperhatikan, terkadang mereka sudah bekerja amat keras seperti seorang *superman,* tapi gaji (THP) yang mereka dapatkan "cuma cukup buat beli *supermi* selama sebulan". Hingga sempat terlintas sebuah pertanyaan menggelitik hati. *Sebenernya, mereka itu beneran lagi kerja (ngejar karir) atau lagi dikerjain (jualan organ), sih!?* 🤭
@justforfun6655
Ай бұрын
Kuliah dimana sih Bang, kok pinter banget?
@AlgoNudger
Ай бұрын
@@justforfun6655Pret! 😂
@AlgoNudger
Ай бұрын
@@justforfun6655Di bawah pohon pisang. 🤭
@SoNeRLotusMAX
Ай бұрын
Saya millenial, ga relate 😂
@bxnkaii
Ай бұрын
Iya jadi gaji itu buat sewa organ2 karyawan. Cth gampangnya kuli dibayar ototnya ya lama2 dipaksa bakal kempis juga. Buat corporate job bisa dipikir sendiri lah y
Hustle Culture tapi bukan di sektor yang strategis seperti untuk industrialisasi atau inovasi teknologi, jadinya Indonesia gini-gini aja, impor terus barang berkualitas tinggi dan gak punya produksi barang-barang strategis.
@bryanwcksn
Ай бұрын
gen z byk yg obses di sektor jasa dan trading.
@hiendrak
Ай бұрын
Jadi yg mana nich, gen Ztrawberry, atau Zhustle. Ga konsisten nich gen gagal didik yg bikin tiktok dan dulunya silet2 tangan, main jackass, kanibal, dll.
@dionuraulia968
Ай бұрын
industri strategis kita banyak dipolitisasi, pengen hasilnya secanggih KGB tapi dana dicekek abis2an dan banyak didompleng kepentingan politik. jadinya cuma project omon-omon doang.
@democard1199
Ай бұрын
@@dionuraulia968 Kalo mau terbitin buku dalam negeri harus nyuap atasan dulu agar bisa terbit, belum lagi biaya produksi dan distribusi hanya 30% dari total dana yg dibutuhkan untuk nyuap. Emang susah klo budaya korup sudah mengakar😢
@athurnm
Ай бұрын
@@dionuraulia968 @stefanomaurino8201 bener bos. Barang-barang strategis itu cenderung padat kapital bukan padat karya. Contoh manufaktur chip, itu butuh kapital besar di modal. Di kita, sudut pandang-nya masih mendewakan industri padat karya. Makanya standar kualitas SDM belum jadi prioritas utama pemerintah. Harus diinget juga kalau sektor strategis seperti industrialisasi justru ini peranan terbesar bukan di gen Z yg masih di awal karir (since '97 upward), tapi justru ada di tangan milenial dan boomer yg punya kapital lebih besar. Gen Z juga kalau ada peluang di ranah sana akan di-take kok.
gw kerja dari semenjak lulus SMA (sambil Kuliah), sempet gak kerja semester 2,3 dan 4. lalu gw bekerja lagi as teknisi elektronika, dan gw udah tau bahwa gw gak akan selamanya bekerja disini, meskipun di kerjaan gw sekarang nyaman banget dengan gaji yang lumayan oke buat gw yang masih hidup sendiri. tapi gw ngerasa jenuh sih, mau resign juga takut. Akhirnya gw memilih untuk nabung sampe jumlah yang gw tentukan untuk backup gw selama belom dapet kerjaan nanti pas udah resign, sambil ngelakuin hal lain setelah bekerja, capek sih. tapi harus gw lakuin untuk nambah skill gw, semoga tercapai
@ramaagusdwiputra1960
Ай бұрын
semangat bang
@ikhwan_alimudin
Ай бұрын
semangat bre🎉
@kesya_adelia01
21 күн бұрын
Semangat brother ,semoga apa yang di impikan tercapai 😃
Jujur oknum MSIB banyak sekali yg eksploitatif dalam artian memaksa pemagang untuk melaksanakan job desk pekerja tetap. Silakan survey sendiri, di grup TELE dulu awal2 heboh banget.
@haidarnabil9436
Ай бұрын
dan gaji anak magangnya ditanggung pemerintah awowkwowok
@DwiAhmadza
Ай бұрын
@@haidarnabil9436 + Katanya project seharga 2 em, anak magang dapat 2.8 aja per bulan, itupun dri pemerintah wkwk
@syahrulmaulanaw6965
Ай бұрын
betul, bahkan company fmcg gede jg banyak yg gitu. Parahnya, apa yang diiklankan di deskripsi MSIB berbeda 180derajat dengan task yang diberikan selama magang 😄
@r.d.a8386
29 күн бұрын
minta grub telenya kak
Bahkan magang” di sekitar sekali banyak yg mempekerjakan anak magang dengan proporsi jib seperti pekerja dan mirisnya tanpa upah dengan dalih pengalaman lebih penting
@fandubindo1891
Ай бұрын
gua korbannya bang, gua kerja sehari 12 jam (ga bohong sumpah) padahal di bumn tapi ga digaji samsek
Gaji karyawan mahal, makannya perusahaan butuh AI AI = Anak Intern
@khoirunalannauri4429
Ай бұрын
Nahh betul, itu tujuan utama kampus mer(d)eka Yth Nadiem Makar*m
enjewi selalu gemesin seperti ini 🥰
Di eropa uda ga ada hustle culture, justru orang eropa sgt santai, kerja cuma 8 jam sehari, cuti nya lama, dan mereka hidup santai menikmati liburan.
@idk-wi8ng
Ай бұрын
mreka di bayar perjam, dan untuk pekerja kasar mendapatkan bayaran yang lebih mahal dari pekerjaan biasa, saat pekerja tetap bekerja di hari weekend maka akan di bayar lebih mahal, kualitas hidup cenderung lebih baik, biasa nya kalo di indo gembel itu karena miskin sulit ekonomi, namun di negara" Maju Seperti eropa gembel itu cenderung pilihan bukan takdir, lapangan pekerjaan sangat luas serta tidak ada kriteria seperti usia minimal, tinggi badan, dll. Jika ada yang bilang biaya hidup di sana juga mahal kan?, iya namun itu semua tercukupi meskipun kita hanya bekerja entry-level, nyata nya masih bisa menabung lebih banyak kebanding di indo, nilai dolar atau pounds jauh lebih besar itulah knapa rata" Orang indo yang kerja di luar negri masih bisa ngesave 30-40jt/bulan.
yg satu bilang gen z gabisa kerja, males2an, susah di atur.... disisi lain gen z bilang hustle culture, kerja terus, work hard play hard... orang2 suka ga konsisten bikin streotype. makaknya gw ga doyan streotypin gen z gen z begitu2an, ga konsisten, terlalu luas menggeneralisir, dan ga selalu akurat. Klo liat orang, yang mending liat pribadinya langsung, daripada ngada2 pake stereotype
@wiandryadiwasistio2062
Ай бұрын
semua generasi sama aja. ga semua boomer kolot. ga semua gen x mabok agama. ga semua milenial ngerti teknologi
@dikaran99
Ай бұрын
Menurut pengamatan saya stereotype nya hrs di sortir jg tergantung dari kelas masyarakat mana dlu si gen z nya, sptnya yg males2an etc itu background nya memang udh taunya hidup enak sejak dari orok, sdgkan yg kerja gila2an tahan banting biasanya berasal dari golongan kelas menengah - bawah, dan saya yakin mental nya mereka ini bahkan lbh super daripada generasi2 sblmnya melihat sikon jaman skrg, trus motivasinya jg kuat pengen mengubah kehidupan
@MSGnolNOLtujuh7
Ай бұрын
Stigma lagi Stigma lagi 😮💨
@uchihaimron3153
Ай бұрын
Yang jelas gen milenial & gen z lebih berat itu fakta. Dari jumlah saingan, inflasi vs kenaikan gaji, properti. Dsb
@i_zoru
Ай бұрын
ya disitu lucunya, kebanyakan cuma liat satu sisi, terus ambil kesimpulan, kagak mau explore trait mereka
Bentar, ini gue baru tau banget sih. Emang beneran buat dapetin magang aja sampe serebutan itu? Wanyinggggg wkwkwkwkwkw bersyukur banget kegiatan "pendidikan formal" gue udh beres sebelum ada kurmed 😭
@hadinata7753
Ай бұрын
Kurmed.?
@athurnm
Ай бұрын
@@hadinata7753 kurikulum merdeka, ini ngebuka peluang orang buat magang sebelum lulus. Akibatnya di pasaran banjir talent yg sudah ada work experience. Sehingga, ekspektasi pasar jadi makin tinggi untuk posisi FG. Meskipun sebetulnya meningkatkan kualitas talent juga
@baymact
Ай бұрын
Kebalik bang, justru adanya kurikulum merdeka jadi lebih mudah dapat magang. Walaupun mudah tapi tetap aja peminatnya terlalu banyak
@queueshit5137
Ай бұрын
iyes, mbkm kek iisma, pmm, studpen, msib itu jdi lebih mudah buat explore. @@baymact
@KariminJahlal-rx4he
Ай бұрын
Iya, serebutan itu. Ngeri kali kalo lu liat langsung Bang. Di sisi lain, emang ningkatin skill set kerja kalo dapet yang emang perusahaan well stablished. Tapi kalo dapet perusahaan rintisan tai, ya mati lu Bang. Kerja kaga dibayar perusahaan, tapi jobdesc gila gilaan. Then, problem lain yang timbul di sirkel gua adalah ya jadi "mengagungkan" magang dan produktif ala ala agensi. Ya begitulah keadaan skarang. Beruntung lu dah lulus dan dapet kerjaan yang lu mau Bang.
benar kak hustle culture emanh se toxic itu, tapi berbeda dengan pekerjaan lain, pekerjaan di bidang keteknikan menurut ku emang harus di terapkan secara langsung, seperti yang kita tau di teknik itu penerapan nya itu emang harus dalam bentuk nyata, berbeda dengan pekerjaan lain nya seperti Management atau pekerjaan yang bisa wfh
@kangarooz3075
Ай бұрын
toxic sebenernya bisa di handle dari cara menyikapin. hustle berlaku cuma ke sektor pekerjaan yg g harus kekantor
Setahu saya, jenjang S1 secara umum tidak bisa "kerja" karena materi pembelajarannya cenderung diperuntukkan sebagai "pembuat keputusan". Untuk membuat mereka (S1) efektif setidaknya harus ambil S2. Dari sana setidaknya mereka tahu bagaimana cara hidup sebagai pembuat keputusan. Lantas, bagaimana dengan jumlah S1 sebanyak ini ? Jawabannya adalah Politeknik. Kedepan, Indonesia harus membuat banyak politeknik karena lulusannya jelas siap kerja dan kampusnyapun " layak" untuk membuat kerjasama dengan para pembutuh tenaga kerja. Dari tingkat SMP harus sudah dipilah, nilai kelulusan rata rata tertentu bisa ke SMA, selebihnya ke SMK. Lulusan SMA untuk ke universitas S1, S2. Sementara lainnya ke SMK kemudian bisa kerja atau melanjutkan ke Politeknik. Dari gambaran semacam itu, tidak ada lagi mahasiswa S1 magang jadi kuli bangunan atau ngurus kandang ayam di luar negri. Alur pendidikan semacam ini setahu saya sudah berjalan lama di negara maju (negara manufaktur) termasuk Singapura. Kalau ada yang bisa lebih menjelaskan, silahkan.
@ikhlasulmuj
Ай бұрын
Saya suka pendapat sampean mas. Ga salah juga kok statement yang mas sampaikan di atas.
harus bekerja ekstra hanya untuk membiayai gaya hidup yang jauh dari kata mewah itu menjengkelkan 😇
Dua kata lucu : Konversi SKS
@yunushrp5222
Ай бұрын
dua kata lucu
@MSGnolNOLtujuh7
Ай бұрын
aku gak ketawa
Tapi sangat nyata sih klo gen milenial & gen z lebih berat. Dari data kenaikan upah vs kenaikan biaya hidup, inflasi, properti, biaya pendidikan, plus persaingan yg lebih ketat,dsb.
9:48 bener banget relate bangke 😅😆magang tapi dapet jobdesk setara pekerja tetap, bikin konten pake premier pro, bikin ppt, livestream youtube, dan pernah gua jadi MD, Music Director dipasrahin ke gue trus orang yg kerja aslinya pekerjaan jobdesk dia orangnya ngacir entah kemana ke kantin atau ditinggal ntah kemana sama tuh orang tau2 pas istirahat jam makan siang sama pas sore mau pulang dia nyamperin dan nanyain udah sampe mana progresnya... awokoawk bangke bgt, tapi kalo di tempat magang nganggur ga ada kegiatan ga ngerjain apa-apa ya rasanya nggak enak jga, sungkan, tapi emang ya biar tau ngerasain yg dirasain orang kerja ga sih tapi masalahnya ga dibayar tapi ngerjain gantiin posisi orang yg kerja tapi yang dibayar orang yg kerja sana sedangkan kita yg magang as a joki ngerjain jobdesknya dia gadapet apa-apa huhu... meski ya kadang kalo ada event kadang dikasih cepek atau gocap itu aja sih dan yah kalo ada event dikasih bagi kue-kuenya, tapi gasampe disuruh pesen makan dan bikin kopi sih gue
Sabagai dokter kami sdh terbiasa dg Hustle Culture. Sdh umur hampir 50 tahun jg msh punya 3 tempat kerja,,,hehehe.. Semangat teman2 yg masih muda 💪🏼💪🏼💪🏼
@sprcoveryofficial2863
Ай бұрын
Wahh mantep hehe
@kerjakerja4940
Ай бұрын
Lha anda kan dokter emang prakteknya ga di satu tempat, yg dibahas disini orang udh kerja 8 jak terus ambil kerja sampingan lg karna emang gajinya yg kurang, beda sama elu yg 8 jam tp pindah2 tempat
@rafliriyan3072
25 күн бұрын
Betul gaji kecil bisa jadi kompromoi
Apalagi kalo nonton socmed, kek orang bikin content youtube doang aja yang modal riset, mikir gaparah2 amat, ngehibur, informatif, hot topic, bikin kelas, bisa ber m m duitnya, dibanding software engineer tokped, shoppe,yang mikir membuat sesuatu yg membantu dan impact sangat besar untuk banyak orang cuma dapet 20-50jt doang sebulan, kek kita harus jeli juga buat goal hidupnya mau goal duit atau manfaat, atau keduanya
masih muda wajar komen tentang kegiatan yg ideal... nanti masuk 50 tahun kalo kalian tidak membiasakan diri dalam kegiatan dan kesibukan yg struggle.... otakmu akan segera istirahat dan tinggal bersahabat akrab dengan kepikunan dan ketergantungan dengan medikasi, karena timbulnya penyakit yg bermacam-macam...
Bodoh sekali mereka yang hidup hanya untuk memenuhi tuntutan sosmed.
@hiragiru
Ай бұрын
Biarkan supaya kita gampang unggul dikit hihihi
@farikkun1841
Ай бұрын
Sebelum ada sosmed pun banyak orang yang hidup untuk memenuhi tuntutan orang lain😂
@KariminJahlal-rx4he
Ай бұрын
Gatau ya, skarang emang lagi trend seperti ini. Se sirkel pada bicarain event dari sosmed tertentu, dan merubah pandangan idupnya ya dari situ. Misal di sosmed A banyak yang gasetuju dan memang jadi standar di situ, kebawa tuh di lingkungan RL. Ahahaha yaah kita nikmati aja perkembangan ini tapi tetep di iringi sama rasional ya. Untung juga gua kaga terlalu ngikutin sosmed itu, biar dikatain orang goa yang penting ayem aja.
Harapan dan tujuan malaka project sudah jelas, dengan menuju "MASYARAKAT BARU" indonesia akan lebih baik lagi dari segi apapun yg sekarang sedang di usahakan, termasuk pendidikan dll. Makasih konten²nya, cukup mengisi otak saya yg lama vacum.
Dulu emang gitu...magang buat dapet kerjaan full time di perusahaan tempat magang itu. Sekarang dah mulai banyak, perusahaan liat itu sebagai kesempatan jadi pekerja murah. Magang kerjaannya gak nentu tp sebatas membantu. Sekarang jadi kerasa kerja beneran bukan magang beneran magang.
Cita-citaku menjadi robot. Pekerja perlu berempati dengan penyedia lapangan kerja yg butuh pekerja banyak, tapi belum mampu bayar. Solusinya? Ya hire unpaid intern.
@Iztoriaproject
Ай бұрын
trgantung anda mw jd robot tipe apa. mau jadi Gundam atau megazord? atau kabutaku? atau gaban? atau robocop???
@MSGnolNOLtujuh7
Ай бұрын
@@IztoriaprojectRobot Ambatron aja
@fikrynurmansyah5637
Ай бұрын
ambatron
Hustle culture tujuan nya ya biar sukses, karena kena lambenya motipator kunci sukses adalah kerja keras pdhl bukan hanya kerja keras,kerja cerdas,koneksi,keistimewaan dan keberuntungan,pdhl sukses itu kan cuma cadangan kalori yg lebih dari cukup.
Dari banyaknya konten, salah satunya ini sih yang mungkin tingkat rasionalitasnya cakap, dan moderasi ber masyarakat lah kalo kata orang" keren sihh, orang orang ini, malaka project harapan banyak orang ya, nitip harapan di sini boleh kan, oh iya itu itu, bahas hasil akhir yang di tuntut oleh banyak orang, dampak dan kontribusi dengan segala penyesuaiannya kak, satu lagi deh, aku suka banget konten malaka projek, menyala lah malakanku, wkwk.
Kalau beli rumah sih menurutku kurang realistis dengan keadaanku sekarang yang gaji belum 2 digit, punya tanggung jawab bantu keuangan rumah, dan bantu biaya adik kuliah, kuliah di bidang kesehatan lagi, anak pertama btw. Karena aku hidup dan besar di daerah kabupaten, dan sekarang masih sendiri, paling realistisnya menurutku ya beli tanah dulu sih, kisaran 70jt - 90jt udah dapet yang agak luas disini, terus nyicil dah tuh bangun rumah dari nol. Nah menurutku langkah" tadi cukup achievable dan make sense dengan keadaanku, tapi mungkin untuk keadaan orang lain tidak ya. Boleh share" juga kalau kalian ada cara" lain buat capai cita" punya tempat tinggal sendiri ya.
@FriscoNP
Ай бұрын
oh ya sebagai konteks, aku orangnya gk terlalu suka punya beban hutang atau cicilan dengan jangka waktu yang cukup panjang, bahkan terakhir aku nyicil untuk motor aja beraniin untuk ambil yang 1,5 tahun aja biar bebannya cepet hilang, jadi itu salah satu alasan buat aku nggak ambil KPR dengan jangka waktunya yang menurutku sangat lama.
@anabuana871
Ай бұрын
Kamu nakes gaji brp kak ?
@FriscoNP
Ай бұрын
@@anabuana871 aku bukan nakes kak, mksdnya adekku skrg lg proses mau kuliah di bidang kesehatan
@SoNeRLotusMAX
Ай бұрын
Kalau gak suka dengan beban hutang panjang mungkin akan sulit ya, saya sendiri upgrade pemasukan sekitar 10 tahun lalu hanya 2-3jt perbulan sampai skrg sudah hampir 3 digit berdasarkan hutang, tapi ingat hutang ini untuk expand bukan konsumtif ya 😊
Alasan kenapa aku beranikan nanti untuk freelance/bantu bulik di pasar. Apalagi melihat loker yg umurnya max. 25 th
@arieframadhan8812
Ай бұрын
Usia udah berapa sekarang mas? Iya mas sekarang susah mau daftar kerja usia tua gaada pengalaman terkait dan orang dalam, mau magang juga ga dibayar sedangkan ada keluarga yang butuh ditanggung juga😅
@KAK_PAN
Ай бұрын
@@arieframadhan8812 Untuk mendapat orang dalam itu ada ilmunya. Dipelajari, bukan ngeluh.
@arieframadhan8812
Ай бұрын
@@KAK_PAN apa yang dipelajari toh saya yang membawa orang dalamnya🤔
@KAK_PAN
Ай бұрын
@@arieframadhan8812 Networking, dek.
Makasih banget udah menyuarakan, Malaka Project :') relate banget lagiiiii sebagai generasi 98nan ini bener banget. Ketakutan" kayak gini, sampai akhirnya milih push the limit ya walau sampe sakit lanjut kerja lagi
mungkin kalo dari persepsi lain,kata hustle culture itu semata cuman buat ngembangin dreams job yang dia inginkan,jadi mau gak mau dia kerja hanya cuman buat ningkatin skill dan gear yang dia butuhin...sehingga goals yang dia impikan tercapai.
sy ngk tau yah gimana orang2 kota/metro mikirin gimana itu hidup yang ideal, tpi sy sbgai orang yg tinggal dikota terpencil, ngerasa optimis2 aja tentang hidup dan penghidupan, twntu dwngn prinsip2 kota terpencil yang udh di berikan orang tua sy, rumah sederhana makan sederhana kendaraan sederhana, sekolah sederhana, yah hidup sederhana di kota2 pinggiran, dipulau sumatra, sepertinya tidak terlalu perlu2 bnyak duit amat,
@fandubindo1891
Ай бұрын
gini bang, sebenarnya di perkotaan ga semua orang itu ekpektasinya tinggi bgt. Bahkan untuk hidup layak dan sederhana di lingkungan kota besar saja biayanya bisa berkali kali lipat dari di kota terpencil.
bang re seneng bgt sama konten kali ini ya😝wlee apcb, tallent tergokil makin rajin nonton malaka
finallyyyyy part kak enjiii
Suka banget sama style mbak talent yg satu ini ❤
untuk materi berikutnya tolong dibahas masalah Ethical Intelegence Crisis terutama yang dialami genZ U-2005 sekarang
saran buat episode selanjutnya, bahas toxic family kak
Terus terjadi juga pada gen z pada punya mental instan etdah emang sih kita ini generasi yang bisa dibilang buruk juga tapi dibalik itu kita punya juga kelebihan dan udh pasti pada tau sih kelebihan gen z
akh kak n j unyu banget jadi makin tayang ututututu, bikin OF hanya kipas dong pasti aku subscribe
Insight Baru yang membuat kita lebih sadar
perbanyak konten beginian🔥🔥🔥🔥
Sukaaa vid ini❤
lebih milih terjun kerja dari pada magang😅🤣meskipun gaji dikit gpp yang penting kita langsung terjun lapangan sejak lulus SMA dan Alhamdulillah sekarang mulai kuliyah & tetap kerja 🙏 SALAM DARI GEN Z JATIM
suka banget kalo ni dia orang bikin konten, asik sendiri orangnyaa tuh wkwkwk
Keren nih pembawaan narasinya.. Jadi lebih gampang ngepahamin apa yg dibahas sma kaka nya
Gw 2001 juga ce, tetap optimis, dan ironisnya saya termasuk orang yang di bilang di video, gen z dengan 2 pekerjaan 😂
@angewwie
Ай бұрын
semangat a, sukses terus, semoga lancar rejekinya🎉❤
@endangnurmansyah9628
Ай бұрын
Asli capek cuma mau gimana lagi
@miftarisq2068
Ай бұрын
@@angewwie makasih ce 🙏
Gue mungkin agak laen. Kerja males-malesan cuman 13 hari paling sedikit atau 18 hari paling rajin itu. Gaji cuman nyari 3-4 jutaan abis itu serah dah tergantung mod mau nyari lebih gk. Cuman baru-baru ini jadi lebih rajin gegara kena kultum dari bos. Ya... Sebelumnya juga sering sih kena kultum ampe gue ama bos sama-sama bosen. Entah kenapa sejak terakhir kali dia nasihatin gue sekarang jadi lebih rajin. 20 hari kerja perbulan, nyari-nyari 5-6 jutaan udah cukup
Duh, suka deh gaya bicara Angie 😅😅
Pembahasan yang sangat mantap-mantap
nahh.. ini yang ditunggu tunggu
Anggiwie the best❤ pembawaan dan bahasannya uenakkk pollll
alhamdulillah waktu magang tempatnya enak bisa mengaplikasikan ilmu gua , dan akhirnya laporannya bisa jadi bahan buat skripsi yang buat gua lulus...
Gw targetnya sebelum lulus di CV gw pinya min 1 thn pengalaman kerja wkwkwk, soalnya loker loker skrng pd kocak kocak semua, pengalaman min 3thn gaji UMR kalo dilogikaan di bidang yg saya geluti yee mana ada dh slevel intermediat digaji UMR ditambah lagi diminta buat jadi teknisi CCTV bahkan bikin laporan perusahaan gila ga tuh! Entire departmentnyaa di urus ama satu orang 😂
Anjay isi konten sama pembawaanya santai banget padahal bahas hal yang jadi distraksi umum.
Mbak_e cek ayu tenan_! Another girl anothet planet.❤❤
Wkwkwk kakanya lucu editornya lucu, konten bergizi juga
Hadir mbak angel 😁
bahas video tentang bagaimana cara meningkatkan lapangan kerja kak
swenneng aku sing ngonten CiDok ini 😊 cici medok hehe
Gaji gw 20 juta, di 1 kerjaan. Dari kerjaan lain 5jutaan. Tapi stress gw ajig. Cicilan mobil, kebutuhan bulanan, bayar hutang pay later. Bangsat! Asw! Capek gw, pengin pulang ke kampung berkebon. Pengin kaya kakek gw, tiap hari cuma ke kebon, bawa radio, berangkat duha, pulang ashar. Tau tau meninggal aja. Anjir capek gw sama hustle culture ini. Sorry curhat, lagi capek banget soalnya, males curhat di timeline medsos jadi di sini aja.
@cefrilupianto9761
Ай бұрын
Sebegitu capeknya ya kerja..
didikan coki kayaknya nih. makin banyak dark jokesnya wkwkwkwk
Perguruan Tinggi dan Ristek di Indonesia aja banyak yang kerja dibawah upah minimum (utamanya pegawai kontrak apalagi outsource), ini nawarin Frieren Job dengan iming iming kayak agen PMI, dan ini nggak ada pengawasan dari lembaga BP2MI.... Kampus diberi kemandirian manajemen atau otonomi dan masih diawasi kemendikbud mah rusak....
Standar Hidup sekarang mungkin udh berevolusi, yang dulunya standar hidup orang yang penting bisa makan tiap hari, dan bisa tidur di rumah udh cukup, Masa Tua terjamin. Klo skrg udah macam² standar nya, harus punya ini itu, aneh mah skrg
@shoimfanani9747
Ай бұрын
Adanya flex culture di sosmed juga sangat berpengaruh ke standar hidup genZ
Cantik, pinter, lucu aww
Suka nih sama content kayak gini, Angie keren juga ya. Semoga dapat pejabat. Hihi....
Gabisa milih, mau gamau Biaya hidup tinggi Umr ga sebanding woy Gengsi tinggi dampak darimedia sosial Apalagi kalo harus jadi sandwich generation biayain orang tua, biayain pendidikan adik adik yang tambah mahal tiap taunnya (ukt di beberapa kampuS naik jir) Gen zzzz tuh kasian cuman mau gimana lagi Kita udah hidup di sistem yang emang kayak gini, gamau survive? Jadi miskin. So banyak orang yang take job banyak banyak cuman biar bisa "survive"
Nah ini vitamin..
berpengalaman dan memiliki skill tinggi hanya akan membuatmu lebih berpotensi tinggi diterima kerja ditengah persaingan yang kompetitif, bukan lebih berpotensi mendapat upah lebih tinggi daripada yang lain wkwkwkwk
Dilema ada 2 kubu, ambisius dan tidak ambisius. Yang ambisius ingin cepat kaya karena fenyefong sosmed dan tidak ambisius yang pengecut karena takut pahitnya kehidupan berdalih mental health. Alhasil penikmat madu gen-Z yaitu millenial wkwkw... siaal gw gen-z
@heavendrianto
Ай бұрын
iya lagi
@PhilosophyXMotivation
Ай бұрын
Gen z cuma kebagian remahan doang 😅
Gue tapi ngerasa dengan pelabelan "hustle, Sandwicth, etc" malah membuat kita semakin ovt dan frustasi. Ortu gue (mungkin juga kalian) dulu kayaknya lebih dari bahasa Hustle deh, berangkat jam 5 balik jam 10, buset deh, kalo gua ikut jemput dulu suka sebel nunggunya lama. Tapi karena kagak ada istilah² yg populer kayak sekarang, mereka survive aja, yah sampe alhamdulillah bisa buat usaha sendiri sekarang. Jadi gua ngerasa pelabelan suatu budaya + eco chamber di sosmed justru yang buat orang jadi semakin frustasi. Gue juga gak ngerti kenapa istilah² ini perlu dihadirkan dalam pengetahuan, dulu kayaknya kagak ada, mungkin sudut pandang gue terlalu sempit, tapi itu yang gue rasain.
@hiragiru
Ай бұрын
Well said
@anastasyaprtw
Ай бұрын
Sepaham
@user-od3nw5li3d
Ай бұрын
Betul, semuanya overlabeling, kita harus punya critical thinking, jgn mudah terbawa arus dan stereotip
@abin1754
Ай бұрын
Istilah over labeling itu gak ada, semua bentuk pengkategorian itu berasal dari observasi sesuai dengan kapasitas pemahaman konsensus dalam konteks dan masa yang berlaku. Semakin maju peradaban tentu labeling akan semakin bertambah, sesuai dengan ilmu lainnya, dan di sini yang dibahas adalah ilmu sosial budaya. Pada masa orang tua kita sebenarnya memang sudah mengalami hustle culture, dan hustle culture sendiri hanya gejala dari disparitas ekonomi yang kacau dalam sistem kapitalisme. Kenapa di masa orang tua tidak ada yang heboh dengan istilah2 tersebut? Ya karena memang pemahaman dan wawasannya belum ada, padahal kalau dibandingkan dengan Amerika misalnya, istilah dan concern hal2 tersebut sudah ada sejak tahun 80an. Orang tua kita sebenarnya punya kekhawatiran dan perasaan serupa dengan kita yang lebih maju, namun mereka belum punya bahasa dan kemampuan untuk menyuarakan hal2 tersebut karena keterbatasan zamannya dan akhirnya hanya bisa diam. Sumber utama permasalahannya adalah keburukan sistem yang mempengaruhi penghidupan kita, bukan pelabelan atau pengkategorian fenomena sosial yang justru dapat membantu mengubah status quo eksploitasi tenaga kerja.
@KarynaRasma
Ай бұрын
@@abin1754 Gue suka argumentasi lu, sedikitnya membuka dan memberikan pemahaman baru ke orang awam dan bodoh kayak gue. Secara tidak langsung memang gua seolah mengkambinghitamkan "labeling" sebagai biang yang menambah Gen Z frustasi, cuma bukan itu aja objek yg gua anggap bermasalah, tapi juga pengaruh "eco-Chamber" yg bikin labeling² tsb seolah-olah menjadi momok menakutkan, terutama bagi Gen Z. Persoalan akar masalahnya ada di struktur yang timoang, regulasi, etc gue jelas sangat sepakat. Tapi gua hanya berkomentar dalam kapasitas RILL yang menurut gua terjadi di antara kehidupan gua selama ini. Thank's Yakk masukannya.
Arek Suroboyo Nyell iki!
Makin keren aja nih didikannya paman coki 🤭
Bikin juga soal honorer yg cara fikir mereka gak realistis...yg rekrut mereka siapa yg didemo siapa? Yg nyuruh mereka jdi honorer gak ada tp mereka seperti menyalahkan pihak lain(semisal pemerintah) terhadapd kondisi yg mereka pilih sendiri...mereka bsa resign kapan aja tp mereka gak lakukan...pdhl gak ada yg maksa bertahan. Mereka ingin gaji layak tp gmna mau dpt gaji layak...wong yg rekrut mereka sekolah bukan pemerintah...otomatis gak masuk anggaran pemerintah dong...artinya yg ngegaji mereka itu sekolah..nah sekolah ngegaji gede itu darimna uangnya??. Padahal jelas alurnya...klo mau digaji lbh besar maka ikut seleksi rekrutmen pemerintah dan keterima...tp masi aja ngeluh pdhl blm masuk rekrutmen pemerintah...apa mereka ingin gaji layak dgn cara rekrut yg gak layak? Gak layak naksudnya gak pake seleksi...kalo bener begini...ya brrti honorer2 yg suka ngeluh itu adl org2 yg ingin gaji layak tanpa mau berusaha bersaing mengikuti seleksi...org2 yg gak mau diuji kompetensi dan kapabilitasnya apakah mereka layak jadi guru dgn bayaran yg layak...ato kasarnya mau enaknya aja...duuuhhh
@habadini
5 күн бұрын
Naahhh... setuju banget. Makanya ane g mau jd honorer d sekolah negeri. Gpp lah d swasta, gaji dikit lbh layak, tiap bulan, g dirapel. Kebanyakan sih kalau guru honorer dibayar pake dana bos... asli ngurus dana bos tu ribetnya ribet banget.. makanya sering gajinya dirapel, krna mau cairin dana bos ribet, laporannya beh ribet banget.
Pembawaan nya saya sukak
Industri semakin banyak memperkejakan robot, atau manusia itu sendiri yang akan menjadi robot🤖 bip bip buup..
punchline sebelum kesimpulan
Daya mental setiap orang beda beda, jadi harus paham diri masing-masing
Gokil angewiii
intinya skill up, kalo udh OP go international.
Satu saran gua untuk segmen ini ya, ji.. adalah: coba untuk nggak terlalu monoton dari segi mimik dan intonasinya, substansinya bagus but seriously, nonton ini kayak agak nggak napas gitu dan seperti nggak ada poin yang ditekankan, semoga dipertimbangkan😁
Ngak usah hawatir soal rezeki, rezeki sudah ada yang ngatur, asalkan kita sering beribadah sehingga kita dekat dengan tuhan, pasti tuhan akan memberikan rezeki yang banyak. Ngak usah terlalu banyak mencari harta, karena harta tidak dibawa mati
@mrizky5653
Ай бұрын
Rezeki = 1.Kesehatan 2.Harta 3.Lingkup Pertemanan
@itstirta5005
Ай бұрын
Kata "malas" yang dipoles agamis bang 🗿
@pqrssaja
Ай бұрын
Mengandalkan Tuhan saja gak bisa menjamin dapat Pekerjaan dan Menambah Kekayaan
@putrakudus5198
Ай бұрын
"Tuhan telah mati"
@Aditbudi01
Ай бұрын
@@putrakudus5198penistaan agama, harus langsung diproses dan diadilli, memangnya tuhan itu manusia bisa mati?😡
Bahas soal mitos gen z yg katanya mental lembek dong, padahal generasi atasnya juga sama aja pas muda
Lucu juga nih mba mba ❤
Lucuu mbak2 inii Ada aja punchlen
Keren nih mbak2 lucu😂
thank you malaka team, semangat menghidupkan iklim diskusi khususnya untuk gen-z yg otaknya isinya jokes tobrut yg cringe AF
@MSGnolNOLtujuh7
Ай бұрын
Gen Z sangean😂
Secukupnya dan kurangin gengsi
Gen z jangan kerja plis,biar kami aja para sepuh yang banting tulang.sayangi mental health kalian.penuhi medsos dgn kitililin kiliin.
@putrakudus5198
Ай бұрын
#ketololan_kalian
Kucingnya lutu bgt 😻
Lama lama kita mirip jepang sama korea , otw cuyy
menurutku magang tuh udah kek perbudakan modern di kebanyakan akademik, kita gk dihargain.
90' hadir Yang khawatir bagaimana nanti anak saya saat dewasa 🙃
Game of life emang mengharuskan lu supaya kerja keras. Tapi gw punya permainan gw sendiri. Tinggal bom waktunya meledak kapan aja
Waw ini yang kita lihat dari 33 kampus di Indonesia
Ada sedikit keraguan ttng dedikasi dn profesionalitas gen Z, soalnya kesempatan Indonesia dengan bonus demografi ny masih banyak anak2 muda yg suka ny itu cuma ikut2an tren,dan saya khawatir budaya ikut2an ini menjadi penghambat Indonesia emas itu tadi.