Studi Kasus Kampung Code for UNYSEF 2017

Yogyakarta, kota istimewa yang kental akan pesona ragam budaya masyarakatnya. Banyak para kaum urban berdatangan dari desa untuk menetap di Yogyakarta sehingga mengakibatkan munculnya kawasan slum yang salah satunya ialah di bantaran Kali Code, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman Kotamadya Dati II Yogyakarta.
Resume wawancara ibu Fitri (Ketua RT 1)
Inti dari wawancara pertama adalah warga kampung Code itu tidak mendapatkan APBD karena warga tidak memiliki sertifikat tanah. Jadi biaya pembangunannya berasal dari swadaya masyarakat sendiri.
Inti dari wawancara yang kedua adalah rumah warna-warni di kampung Code itu sudah ada sejak dulu. Untuk pembuatan gambar-gambar seperti mural yang ada di dinding dan genteng itu bebas tergantung kesepakatan mau gambar apa. Misal gambar bendera ya gambar bendera, batik ya batik.
Tentang masalah sampah yang ada di Sungai Code itu bukan warga kampung Code yang membuang, melainkan orang-orang yang dari atas jembatan yang membuang. Biasanya ada pedagang kaki lima yang lewat mau pulang, itu sambil membuang sampah ke sungai. Warga kampung Code mau memperingatkan itu orangnya sudah terlanjur pergi.
Terimakasih dan Selamat Berkarya
Lihat subtitle wawancara
klik di • Subtitle Wawancara Kam...

Пікірлер: 6

  • @trijokotri4132
    @trijokotri41327 жыл бұрын

    semangats kakak kakak panitia UNYSEF 2017 :D

  • @alfiyatulfithri2801
    @alfiyatulfithri28017 жыл бұрын

    pertanyaan sama jawabannya tidak terdengar, mohon dikasih teks min

  • @UKMPenelitianUNY

    @UKMPenelitianUNY

    7 жыл бұрын

    Inti dari wawancara pertama adalah warga kampung Code itu tidak mendapatkan APBD karena warga tidak memiliki sertifikat tanah. Jadi biaya pembangunannya berasal dari swadaya masyarakat sendiri. Inti dari wawancara yang kedua adalah rumah warna-warni di kampung Code itu sudah ada sejak dulu. Untuk pembuatan gambar-gambar seperti mural yang ada di dinding dan genteng itu bebas tergantung kesepakatan mau gambar apa. Misal gambar bendera ya gambar bendera, batik ya batik. Tentang masalah sampah yang ada di Sungai Code itu bukan warga kampung Code yang membuang, melainkan orang-orang yang dari atas jembatan yang membuang. Biasanya ada pedagang kaki lima yang lewat mau pulang, itu sambil membuang sampah ke sungai. Warga kampung Code mau memperingatkan tapi orangnya sudah terlanjur pergi.

  • @liyaauliya5722
    @liyaauliya57227 жыл бұрын

    Min, suaranya nggak jelas Ibu RT nya ngomong apa

  • @UKMPenelitianUNY

    @UKMPenelitianUNY

    7 жыл бұрын

    Inti dari wawancara pertama adalah warga kampung Code itu tidak mendapatkan APBD karena warga tidak memiliki sertifikat tanah. Jadi biaya pembangunannya berasal dari swadaya masyarakat sendiri. Inti dari wawancara yang kedua adalah rumah warna-warni di kampung Code itu sudah ada sejak dulu. Untuk pembuatan gambar-gambar seperti mural yang ada di dinding dan genteng itu bebas tergantung kesepakatan mau gambar apa. Misal gambar bendera ya gambar bendera, batik ya batik. Tentang masalah sampah yang ada di Sungai Code itu bukan warga kampung Code yang membuang, melainkan orang-orang yang dari atas jembatan yang membuang. Biasanya ada pedagang kaki lima yang lewat mau pulang, itu sambil membuang sampah ke sungai. Warga kampung Code mau memperingatkan tapi orangnya sudah terlanjur pergi.

  • @abiyanardanarfani6731
    @abiyanardanarfani67316 жыл бұрын

    Halo kakak kakak UKM UNY, keren nih videonya. Btw, mau nanya dong. Ini hasil studi kasusnya ada hasil tertulisnya ga ya? Terimakasih sebelumnya :)