SAJAK SEORANG TUA UNTUK ISTRINYA !!! Karya WS RENDRA

Ойын-сауық

#puisi #sajak #wsrendra
Dr. (H.C.) Willibrordus Surendra Broto Narendra, S.S., M.A. yang lahir pada 7 November - 6 Agustus 2009) atau dikenal sebagai W.S. Rendra adalah penyair, dramawan, pemeran dan sutradara teater, sastrawan, dan aktivis budaya Indonesia. Rendra dikenal sebagai salah satu tokoh sastra kontemporer terkemuka di Indonesia dan ia juga di juluki sebagai "Si Burung merak". Karyanya sering mencerminkan perjuangan sosial dan politik serta kritik terhadap ketidakadilan dalam masyarakat. Ia juga mendirikan Teater Kecil, sebuah kelompok teater eksperimental yang sangat berpengaruh di Indonesia. Selama hidupnya, Rendra telah menyumbangkan banyak karya sastra yang memengaruhi generasi sastrawan dan seniman selanjutnya di Indonesia.
------------------------------------------------
Doa Seorang Tua Untuk Isterinya
Karya WS RENDRA
Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
Sementara engkau kenangkan encokmu
kenangkanlah pula masa remaja kita yang gemilang
Dan juga masa depan kita yang hampir rampung
dan dengan lega akan kita lunaskan.
Kita tidaklah sendiri
dan terasing dengan nasib kita
Karena soalnya adalah hukum sejarah kehidupan.
Suka duka kita bukanlah istimewa
kerana setiap orang mengalaminya
Hidup tidaklah untuk mengeluh dan mengaduh
Hidup adalah untuk mengolah hidup
bekerja membalik tanah
memasuki rahasia langit dan samudra
serta mencipta dan mengukir dunia.
Kita menyandang tugas,
karena tugas adalah tugas.
Bukannya demi sorga atau neraka.
tetapi demi kehormatan seorang manusia.
kerana sesungguhnya kita bukanlah debu
meski kita telah reyot,tua renta dan kelabu.
Kita adalah kepribadian
dan harga kita adalah kehormatan kita.
Tolehlah lagi ke belakang
ke masa silam yang tak seorang pun berkuasa menghapusnya.
Lihatlah betapa tahun-tahun kita penuh warna.
Sembilan puluh tahun yang dibelai napas kita.
sembilan puluh tahun yang selalu bangkit
melewatkan tahun-tahun lama yang porak poranda.
Dan kenangkanlah pula
bagaimana dahulu kita tersenyum senantiasa
menghadapi langit dan bumi,dan juga nasib kita.
Kita tersenyum bukanlah kerana bersandiwara.
Bukan karena senyuman adalah suatu kedok.
Tetapi karena senyuman adalah suatu sikap.
Sikap kita untuk Tuhan,manusia sesama,nasib dan kehidupan.
Lihatlah! sembilan puluh tahun penuh warna
Kenangkanlah bahwa kita telah selalu menolak menjadi koma.
Kita menjadi goyah dan bongkok
karena usia nampaknya lebih kuat dr kita
tetapi bukan karena kita telah terkalahkan.
Aku tulis sajak ini
untuk menghibur hatimu
Sementara kau kenangkan encok mu
kenangkanlah pula
bahwa hidup kita ditantang seratus dewa.
~ W.S Rendra ~
1972
------------------------------------------------
Terimakasih Sudah Menonton.
Jangan Lupa Tinggalkan Pesan & Kesan dengan Cara Subscribe, Like, Share.
Mari kita abadikan puisi dan Populerkan Kembali puisi dan karya sastra.
CERITA BUMI KECIL
2023

Пікірлер

    Келесі