Dengan tubuh, ucapan dan pikiran yang menyatu dalam kejernihan.
Kami ber-anjali, bersujud mendalam untuk menyentuh Buddha yang tak terbatas
di masa lalu, sekarang, dan masa depan
di seluruh dunia, di Sepuluh Penjuru.
Kami membawa persembahan ini
Lilin, dupa dan kayu cendana untuk menghiasi tanah kebajikan para Buddha.
(Disadur dari : 10 Tekad Agung Samantabhadra Bodhisattva - Avatamsaka Sutra)
Menghormati dan mengagungkan Buddha, memberikan persembahan kepada para Buddha, senantiasa merenungkan dan melakukan introspeksi diri dan bersuka cita dalam berbuat kebajikan adalah bagian dari ajaran Tekad Agung Samantabhadra Bodhisattva (Avatamsaka Sutra)
Ritual San Pu Yi Pai atau Tiga Langkah satu kali namaskara di Candi Borobudur membawa kita menyentuh keagungan dan kebajikan para Buddha, yang dapat kita rasakan di keheningan dan kesakralan Candi Borobudur, serta menyentuh kebajikan tertinggi yang ada di hati kita semua.
Selaras dengan cita-cita Agung leluhur kita yang membangun Candi Borobudur ini, Borobudur sebagai Bhumisambhara - bumi pengumpulan daya kebajikan dan pengetahuan. Yang Dibangun oleh Dinasti Sailendra pada antara 780-840 Masehi. Dan sampai saat ini masih dinobatkan dunia sebagai candi atau vihara terbesar di dunia.
Semoga film dokumenter pendek ini bisa menjadi momen pengingat bagi kita, khususnya umat Buddha di Indonesia untuk bisa menyentuh Bumi Borobudur sebagai manifestasi keagungan dan kebajikan Buddha yang sempurna, senantiasa melatih diri, mengembangkan kebajikan dan menjalani cara hidup yang berguna bagi sesama.
-Persembahan dari Pusdiklat Buddhis Bodhidharma -