LELINTIHAN
Kekuatan ruang menjadi tak bendung terpancar dalam abdi seni. Hubungan abdi seni dengan konteks sosial sekaa menjadi tradisi turun temurun dalam melanjutkan warisan kesenian. Warisan Kesenian ini selalu digali dan dicari ruang keunikannya untuk dijadikan lelintihan dalam karya. Lelintihan merupakan asal usul amanat yang menjadi pesan khusus sebagai media tata hubung yang tersirat dan tersurat dengan yang telah tiada. Hal ini menjadi respon imajinatif ekpresi musikal penggarapan gending bebarongan.
Ekspresi musikal bebarongan sebagai abstraksi pemikiran objek vital IDE berhulu dari gending bebarongan DURMA. Bebarongan durma dengan pola pukul kendang meceditan menjadi ciri khas dan keunikannya. Selain meceditan,
Melalui pengorganisiran musikal terarah yang berhulu dari gending bebarongan Durma, nantinya akan bermuara sebagai konteks kebangkitan, penggalian dan pengembangan segala bentuk warisan musikal ke dalam karya Bebarongan LELINTIHAN.
Balaganjur Bebarongan mempunyai lelintihan musikalnya tersendiri yang berbeda dengan baleganjur dalam konteks lainnya dilihat dari segi isen-isen progresi melodi, pengolahan kolotomik (gong, klenang, kemong) dan aksentuasi sebagai entitas bebarongan itu sendiri. Sehingga unsur intrinsik lelintihan merupakan suatu hal yang terpenting sebagai jembatan dalam membangun karya balaganjur bebarongan sebagai bentuk penghubung dari yang tiada menjadi ada. Lelintihan menyatukan rasa dan pikiran yang menjadi amanat untuk tetap berusaha mewariskan, berbuat dan tulus berkarya.
Komposer : Andi Pastika Putra, S.Sn., M.Sn
I Kadek Anggra Dwianta
Musisi : Komunitas Seni Taksu Agung
#TaksuAgung
#PadaSamiRasa
#SidhiSundih