Semarang sedang panas-panasnya saat tiba di Kedai Kopi Kang Putu, pada Rabu (2/10/2019). Pukul 13.00 WIB, kedai yang beralamat di Gebyog, Gunungpati ini masih sepi. ya, memang baru saja dibuka.
Tampilan kedai ini terbilang unik. Mengusung konsep tradisional yang terlihat 'wah', kerangkanya dibangun dengan bambu, atapnya disusun menggunakan daun, dan hiasannya juga terdiri atas kerajinan tangan berbasis alam seperti lampion bambu. Di tengah-tengah, terdapat perpustakaan kecil dan lapak buku.
“Semua lukisan di sini juga pemberian kawan-kawan,” kata sang pemilik kedai, Gunawan Budi Susanto saat diwawancarai ayosemarang.com
Pria yang akrab disapa Kang Putu itu melanjutkan, pemajangan lukisan-lukisan itu juga merupakan bentuk terima kasih dan apresiasi.
“Kedai ini memang saya niatkan sebagai ruang bersama. Tanahnya milik saya, tapi bangunannya juga merupakan hasil bantuan kawan-kawan,” tuturnya.
Di samping konsep tata ruang yang tidak biasa, Kedai Kopi Kang Putu juga menawarkan ruang untuk belajar bersama. Ada beberapa kelas literasi reguler di sini. Semua orang bisa ikut tanpa dipungut biaya.
“Di sini ada Kelas Menulis Cerpen, Kelas Membaca Pram, dan Kelas Ekologi. Selain (kelas reguler) itu, sering juga ada acara seperti peluncuran dan diskusi buku, pertunjukkan wayang gaga, dan lain sebagainya,” jelas Kang Putu.
Sumber : bit.ly/3eE75DD