Harga Tomat di Solok Sumbar Sentuh Rp500 per Kilogram, Petani Kecewa hingga Buang Hasil ke Jurang

Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Harga tomat di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengalami penurunan drastis selama lebih dari sepekan terakhir.
Hal ini membuat para petani tomat di wilayah tersebut mengeluh dan khawatir tidak dapat kembali modal.
Salah satu petani tomat dari Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Rendi, mengungkapkan bahwa harga tomat saat ini hanya Rp500 per kilogram.
Bahkan, ketika dibawa ke pasar, ada yang tidak mau membelinya.
Ia menjelaskan bahwa modal yang dikeluarkan untuk menanam tomat terbilang cukup besar.
Ditambah lagi dengan harga pupuk dan pestisida yang semakin mahal, membuat petani semakin kesulitan.
Rendi juga mengatakan bahwa tomat yang sudah siap panen tidak bisa ditahan lama di kebun karena akan cepat busuk dan tidak laku dijual.
Oleh karena itu, Rendi berharap agar harga tomat dapat kembali normal seperti biasa agar dirinya dan petani lainnya tidak mengalami kerugian.
Sementara itu, dalam sebuah video yang dibagikan akun instagram @solok.ig memperlihatkan sejumlah petani tomat membuang hasil panen ke sebuah jurang.
Keterangan vidoe tersebut menyebutkan peristiwa itu terjadi di Alahan Panjang, Kabupaten Solok.
Diduga aksi itu dilakukan karena petani tersebut kecewa dengan anjloknya harga tomat.
Disebutkan ratusan kilogram buah tomat hasil panen di buang ke jurang.
padang.tribunnews.com/2024/07...
Editor Video: Tri Susilo Mardhani
Uploader: Dimas HayyuAsa

Пікірлер: 3

  • @Dnw15
    @Dnw158 күн бұрын

    LEBIH BAIK DI BUANG AJA DARIPADA JUAL RUGI. GOOD JOB👍GW DUKUNG❤

  • @Dnw15
    @Dnw158 күн бұрын

    SOLUSI NYA GANTI BUAH AJA. TANAM BUAH YANG BERHARGA MAHAL BILA DIJUAL KE PASAR.❤RUGI KALAU KITA TANAM TOMAT. BIAR PADA MIKIR DAN ENGGAK MAININ HARGA LAGI. ENAK AJA JUAL RUGI.☹️

  • @adlifuat2635
    @adlifuat26355 күн бұрын

    Harusnya harga hasil petani di hargai yg pantas,