Bang Derry ini membuktikan kemuliaan ilmu, meskipun dulunya ngeband dan jauh dari hidayah, ketika seseorang mulai beriman dan mencari ilmu, ilmu pasti datang mencerdaskan seseorang.

berarti secara tdk lgsg kementerian terkait gagal dong memproteksi UMKM kita, krn banjirnya produk Impor. jadi bukan salah Tiktok nya, tp salah pejabatnya. krn tiktok itu tdk bisa melarang org² mau jual brg apa di platformnya selama itu brg legal

Gara-gara tiktod dan Shopee pabrik-pabrik lokal banyak yang gulung tikar, karena kalah saing diharga

sependapat pak menteri, tiktok diatur seperti dichina, seperti juga korup>>r dikremasi disana..pasti maju negeri ini

Tiktok ini, tanpa ada shop nya malah jadi platfom perusak moral kak.. joget2, kadang malah ada yg semi bugil..

Di beberapa negara tiktok di larang eeee ini di indo malah di biarkan menjamur.hanya demi untung rela umkm di krobankan.sungguh miris

Bukan cuma di pasar tanah abang aja yg sepi, pasar2 didaerah juga sepi...toko2 dipinggir jalan juga sepi, karena olshop yg dibangga2 kan itu jual produk luar yg regulasi saat masuk ke Indonesia dipermudah... sementara pemerintah asik2 aja dengan pajak penjualan.../pajak transaksi.

Tutup tik tok shop sudah membikin masyarakat kecil semakin kecil

Tutup TIK TOK DLL KRN MENGUNTUNGKAN PEDAGANG BESAR ASING.. LINDUNGI EKONOMI NEGARA DG MELINDUNGI UMKM DALAM NEGERI.. KASIHAN JUTAAN ORG SDH DIPECAT GARA2 MALL2 PADA SEPI.. AYO BANGKITKAN LG EKONOMI DLM NEGERI

Menurut saya yg perlu dianalisis adalah bisnis yg saat ini marak dengan harga 1.000-15.000/pcs. Bukan hanya di tiktok, di daerah saya mulai banyak toko yg menjual barang " murah seperti 5.000 untuk harga sepatu, 15.000 harga pakaian dan masih banyak lagi. Hal ini yg mestinya pemerintah analisis terhadap pelaku usaha tersebut. Dari mana mereka memperoleh keuntungan atau usaha ini ada kecurangan. Apakah ini bisnis pencucian uang atau yg lainnya. Cobalah pemerintah riset mendalam terhadap jenis usaha ini. Di daerah saya sudah banyak sekli. Dari mulai pakaian, skincare, perabot rumah tangga, dll

Bro deryansha..jangankan parfum.skrg orang beli mobil baru aja tanpa test drive kok.tanpa dateng kedealer.cukup melalui online saja. cukup vcall.transaksi by transfer karena mereka percaya dengan brand / dealer yang menjual.strategi marketing itu terserah trik penjual masing2.punya style beda2.gak usah terlalu kakulah juga gak harus bahasa formil.dengan istilah setinggi langit karena banyak konsumen yang tidak terlalu suka yang muter2.suka bahasa sehari hari mereka

Yg paling berhak ngomong di sini perwakilan marketplace krn mereka yg punya data, klo mas derry itu jawaban basic/umum tidak mengakar ke sebab permasalahan yg spesifik, klo sprti itu sy pun bisa beropini begini : ​ pembeli berkurang akibat daya beli menurun, daya beli menurun akibat perputaran uang yg tidak sehat, bayangkan saja pengusaha asing, pemain besar, artis, influenser, pejabat, dll, dapet duit paling banyak di antara seller kecil, lalu uangnya buat jalan2 keluar negri, shopping produk branded di luar negri, beli asset di luar negri, bayar kuliah di luar negri, pakai jasa dan tenaga kerja dari luar negri, lama kelamaan yg di sini makin sepi, dan akhirnya produsen terpaksa bereperang melawan resellernya sendiri.

Mas Dery mang bgus ksih tau cara memikat planggan. Tp klau mang algoritmanya rata n netral. Klau cma memihak k bbrpa ja y mana fair. Palagi yg jual online bsa ja 2jutaan misalkan, tp yg dpet cma ratusan.

Ditiktok berani banting harga karna mereka ga cuma mengharapkan barang terjual, tapi lebih mengharapkan gift teman teman😅 contoh saja meyden, uangnya lebih banyak di gift dripada barang sold😅

Artinya pembatasan produk impor bukan melarang jual beli di tiktok.

Impor itu gampang, saking gampangnya yg punya duit berbodong2 impor, jual di marketplace, hasilnya buat keluar negri deh, jalan2, shopping2, kuliah, nonton konser, beli barang branded, semuanya di luar negri.

Jadi jelas masalahnya adalah komoditas yg dijual oleh penjual kita ini dari luar, bukan soal jualannya online atau offline. Tinggal pertanyaannya, knp komoditas lokal tdk berdaya saing, dari sisi harga, brand, dll?

Harus ada Regulasi peneptapan maksimal harga bawah. Jangan ada orang yg baru jualan ngerusak harga pasaran, itu aja sih biar sama sama win win solution

lembaga kementrian mandul ga mampu peoteksi ekonominya. kerjaan ga becus hari ini akan menyusahkan masyarakat bertahun tahun kedepan. pentingnya right man in the right place.

Tiktok shop di tutup pemerintah dmpak yg telah terjadi puluhan ribu kariawan di exspedisi di pecat dn ribuan kariawan jualan online kehilangan pekerjaan. Dan mngakibatkan bnyak pengangguran di indonesia, Apakah sekarang ada tanggung jawab pemerintah..?