Dance of the Water Lily (Aksan Sjuman) - Bandung Philharmonic

Музыка

Melati Air yang Menari oleh Aksan Sjuman
Ketakutan yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak bagi orang per orang tetapi juga kerabat, lembaga-lembaga, serta masyarakat. Cairan pembunuh kuman menjadi komoditas yang paling dicari selagi kita berlomba memborong barang sehari-hari untuk berlindung di kediaman masing-masing. Ketika semua telah ditimbun dan bertahan tetap sehat - seberapa sehat kita tidak akan pernah tahu pasti - kita menghabiskan waktu dengan gawai-gawai kita dan mulai menerawang apa yang akan kita lakukan dalam hari-hari kedepan.
Saya bisa mengusulkan sebuah kegiatan yaitu mendengarkan musik.
Musik macam apa? Musik yang dapat membawa Anda melampaui tembok-tembok rumah Anda, melampaui ketakutan-ketakutan kita pada sesama, dan melampaui kesepian di dalam diri kita.
Untuk memberikan sedikit renungan dalam kesuraman hari-hari kita ini, saya ingin berbagi sebuah lagu ciptaan oleh seorang rocker kenamaan Indonesia, Aksan Sjuman, ketika ia menjumpai salah satu masa paling kelam dalam hidupnya. Bayi lelakinya meninggal dunia hanya setelah enam jam di dunia. Nada-nada dalam lagu tersebut mengalir keluar dari kesedihan Aksan. Pada lagu itu, ketika nada-nada tersebut hampir membentuk melodi yang padu, mereka tiba-tiba berakhir begitu saja, seakan menggambarkan sebuah nyawa yang tidak diberikan kesempatan untuk hadir.
Komposisi ini dinamakan Aksan sebagai Dance of the Water Lily - Tarian Sang Melati Air - sesuai dengan keyakinan dan harapannya bahwa arwah si bocah sedang bermain di tempat yang indah dengan kolam dan bunga-bunga melati air yang menari. Menghadapi bencana ini, kita menjumpai berbagai ketidakpastian. Namun biarlah sepuluh menit pengalaman yang ditawarkan musik ini melambungkan hati dan khayalan kita ke tempat di mana bunga-bunga melati air menari.
Ditulis oleh,
Airin Efferin
Ketua pengurus Yayasan Bandung Philharmonic
#HarmonyofIndonesia
--
Commissioned and World Premiered by Bandung Philharmonic.
Conducted by Robert Nordling.
Hilton Bandung, 2 February 2019.
Yayasan Bandung Philharmonic
Website: bandungphilharmonic.org/
Social Media:
Instagram: / bandungphil
Facebook: / bandungphilharmonic
TikTok: / bandungphil
Twitter: / bdgphilofficial
Spotify: open.spotify.com/artist/1XUWm...
For any inquiries, please contact us via email to: info@bandungphilharmonic.org

Пікірлер: 9

  • @liwungpramo2674
    @liwungpramo26744 жыл бұрын

    Senang masih ada karya musik ciptaan musisi Indonesia saya selalu berharap ada karya karya selanjutnya dari generasi ke generasi

  • @airinefferin

    @airinefferin

    3 жыл бұрын

    Betul setuju

  • @efendiindonesia.586
    @efendiindonesia.5863 жыл бұрын

    “When I hear music, I fear no danger. I am invulnerable. I see no foe. I am related to the earliest times, and to the latest.” - Henry David Thoreau

  • @vidasemito
    @vidasemito3 жыл бұрын

    The piece is painful but yet beautiful. Kematian seringkali menghadirkan keindahan dalam setial dukanya. Pantas saja ada yg menyebut kematian adalah utusan kebahagiaan. Bravo mas Aksan!

  • @airinefferin

    @airinefferin

    3 жыл бұрын

    There is beauty in pain...

  • @fambetty3465
    @fambetty34653 жыл бұрын

    thank karyanya om aksan. untuk sya pribadi, karyanya menggambarkan kegelisahan hati saya sekarang. sekali lagi thank untuk karyanya om. 😢

  • @airinefferin

    @airinefferin

    3 жыл бұрын

    Komen yang jujur dan luar biasa... semoga sekarang sudah lebih reda gelisah nya ya - salam, airin

  • @fambetty3465

    @fambetty3465

    3 жыл бұрын

    @@airinefferin salam juga kk 🙏

  • @mnachan4277
    @mnachan42775 жыл бұрын

    Guud

Келесі