Bersiaplah para Guru SD/TK, Bidan, Mall, Rumah Sakit Bersalin...

Kita sibuk berteori soal bonus demografi dan ledakan penduduk. Tak sadar, penduduk kota-kota besar sudah mogok punya anak. Anak 1, atau sibuk karier tanpa perlu berkeluarga.
Apa efeknya? Apa isu ini sepenting itu untuk kita bahas?
Simak selengkapnya...
#StayRelevant
----------------------------------------------
Instagram: @rhenald.kasali
Twitter: @rhenald_kasali
----------------------------------------------
#bisnis #kuliner #ojol #gojek #gofood #grabfood #grab #shopee

Пікірлер: 1 900

  • @EmeraldBrianMay
    @EmeraldBrianMay Жыл бұрын

    Kalau lihat case di Jakarta, dimana biaya hidup mahal, transportasi umum tidak maksimal, macet kapanpun dimanapun, tingkat kemiskinan tinggi, penurunan angka kelahiran tanda yg positif. Sepanjang pemerintah ga mampu mengatur jumlah penduduk dgn fasilitas pubik yg seimbang, lebih baik tingkat kelahiran dibatasi.

  • @ladytraveler950
    @ladytraveler950 Жыл бұрын

    Betul prof teman2 sekeliling sy teman main saat muda dulu..usia 40th an skrg. Bnyk yg msh belum menikah. walau sdh ada yg menikah..punya ank paling bnyk 2 anak teman2 lainnya tdk atau blm ada ank d umur 40than..lainnya mau punya ank dgn cara bayi tabung... Sy sndri menikah umur 36th dan ank hanya ingin 1 saja. Pertama krn capek dan kedua sy bljr dr org tua sy yg punya 7 anak. Kesemuanya gagal dlm pendidikan dan hnya punya gaji umr..sbagian sbgai pekerja lepas. Hny sy yg punya pendidikan lulus sarjana krn sy gigih ingin slsai kuliah. Dgn hasil kerja apa sj sndri.

  • @Hi-sk1kl

    @Hi-sk1kl

    Жыл бұрын

    Keren salut sama anda dengan kegigihan

  • @wrsupra

    @wrsupra

    Жыл бұрын

    kasi tau yg baik bang sodara2ny bapak gw jg banyak sodaranya walaupun dulu bejat egois tp skrg udah akur sama yg lain bhkan kakek gw diumrohin bareng ama sodara2 bokap

  • @allmecats5460

    @allmecats5460

    Жыл бұрын

    Jangan tinggal di kota di desa SD aja lulus kelas 6 dah dinikahin emak bapaknya males ngurusin. Stikma cewek itu akhirnya ya jadi ISTRI masih melekat di desa2 makanya anak2nya sudah bisa calistung udah gak sekolah lagi. Apalagi kalau dipinang ama lelaki berharta tuapun tetap dikasih, walau anaknya gak mau andalan ortunya mesti gitu buat apa sekolah tinggi2 ujung2nya jadi istri, lahirin anak. Nikah cepat memperbaiki ekonomi ortu. Ya kek seh puji ntuh masih banyak ampe sekarang bukan karena gak ada di berita trus gak ada

  • @ariewijaya1679

    @ariewijaya1679

    Жыл бұрын

    intinya semakin maju suatu bangsa daya juangnya semakin berkurang. extremnya klo binatang liar bisa makan daging mentah tanpa sakit dan klo terluka tdk perlu antibiotik bisa sembuh sendiri. takutnya masa depan umat manusia seperti di film wall-e. manusia2 masa depan pada2 gemuk2 semua krn kemana2 naik mobil dan nonton tv terus.

  • @ivomaladi531
    @ivomaladi531 Жыл бұрын

    Buat yg sudah terlanjur punya anak = hrs berjuang, krn anak tdk pernah minta dilahirkan dan dipaksa utk mengerti keadaan ekonomi sulit. Anak bukan sumber rezeki, dijadikan aset/investasi. Anak bukan utk dijadikan penghasilan atau asuransi saat Ortu nya tua . Buat yg belum punya = sebaiknya jaga kesehatan, bantu kehidupan ini dgn mengurangi sampah, sehingga binatang yg ada di sekeliling kita ikut terjaga dan perbanyak bibit baik. Hati yg damai akan mengubah seluruh persepsi buruk. Buat apa menambah kesusahan baru, padahal keadaan diri saja masih susah.

  • @erickindratara3307

    @erickindratara3307

    Жыл бұрын

    gini brok. tiap manusia, pasti dapet ujian. entar berapa persen dari umur tuh anak dapet ujian. let say, 10% dari umur anak adalah ujian (musibah) tuhan buatnya. ente punya 10anak. 10x10% ujian itu pasti anda rasakan. krn anda sebagai ortu jika melihat anaknya kena ujian, pasti anda juga merasakannya. entah 90% sisanya itu kehidupan biasa atau kebahagiaan. sementara kebahagiaan ada batasnya. misal tu anak pun bisa ngasih lu makan Rp 50rb buat u sekali makan. dikali 10. u bisa makan RP 500rb sekali makan dari 10 anak2 lw kalau udh pada kerja semua. tapi lu udah tua, makan ini itu udh gak kuat.. makan enak pun dah ga nikmat. balik ke agama. entah gw gatau berapa banyak pahala ngurusin 10 anak.. tapi yang jelas, ortu bakal dituntut kalau mereka masuk neraka, orang tuanya pasti dibawa2. kita udh capek2 kerja, tau2 anak karena kebanyakan jadi agamanya gak keurus, tau2 dituntut ini itu di akhirat nanti??????? kalau di negara kafara sih dah jelas, gak ada pahala buat ngurus anak, anak juga gak diwajibin berbakti sm ortu. makin gak ada alesan buat orang punya anak...

  • @warungbetawimpoknur9266

    @warungbetawimpoknur9266

    Жыл бұрын

    Mantullll nih👍👍👍

  • @kicunghartono1

    @kicunghartono1

    Жыл бұрын

    menghargai opini ini, karena logis, tidak menghubung hubungkan dengan agama melulu seperti sebagian netizen indo

  • @viciarifwicaksono5038

    @viciarifwicaksono5038

    Жыл бұрын

    @@kicunghartono1 tapi ada yang sudah di kasih alasan logis masih kurang puas sehingga memaksa kita berpendapat dengan mebawa kepercayan kita. jadi tidak semua orang bisa menerima alasan logis. saya punya 2 orang anak dan sama saya mrasa sangat bahagia dan Puji Tuhan kami bisa memberikan pendidikan disekolah yang baik. meskipun kami harus berjuangan demi mereka. tapi melihat setiap perkembangan mereka kami sangat bahagia.

  • @nonthaburibear2201

    @nonthaburibear2201

    Жыл бұрын

    Setuju,Kalo di daerah2 yg religius ..anak wajib patuh dengan ortu termasuk menghasilkan uang buat keluarga.. Gak usah disebut daerah mana aja, nanti ada yg baperan. Ini realita, bayangkan anak dengan kemampuan pendidikan yang kurang harus menghasilkan uang bagi keluarganya di kampung.wallaupun dengan cara tidak halal..contohnya PSK.

  • @purifixcleaningbali2793
    @purifixcleaningbali2793 Жыл бұрын

    Prof, bahas dong mengenai menjamurnya sekolah2 internasional&nasional plus yang harga selangit dan relasinya dengan kualitas sumber daya manusia, mental health anak, kemampuan sosial dan adaptasi anak2, gengsi, serta pengaruhnya ke keuangan orang tuanya .

  • @user-yc4un6li8r

    @user-yc4un6li8r

    Жыл бұрын

    Up

  • @yanu3778

    @yanu3778

    Жыл бұрын

    some International and Elite school Doesn't qualified.....

  • @pusatbajaringan1613

    @pusatbajaringan1613

    Жыл бұрын

    Up

  • @rubensihite1652

    @rubensihite1652

    Жыл бұрын

    ​@@yanu3778 oya? kasih inisialnya donk🙏

  • @kusumabayuaji

    @kusumabayuaji

    Жыл бұрын

    @@yanu3778 iya bener,, cuma modal ada guru asingnya,, soal kualitas hmm

  • @welmorrehabilitation2621
    @welmorrehabilitation2621 Жыл бұрын

    Nikah itu rahmah, punya anak itu berkah, tapi bijaklah dengan kemampuan ekonomi dalam mengelola anak.

  • @gekmas435
    @gekmas435 Жыл бұрын

    Bagaimana mau punya anak banyak, biaya hidup begitu tinggi. Properti melambung, biaya pendidikan tinggi. Untuk survive sendiri saja sudah susah apalagi nambah anak.

  • @itaitu6284

    @itaitu6284

    Жыл бұрын

    Bukan itu masalah utamanya di negara maju.

  • @resnashiki4616

    @resnashiki4616

    Жыл бұрын

    Masalah utamanya anda mempunyai jiwa pejuang atau tidak, bahkan di kota besar memulung saja bisa menghasilkan makanan, yg harus di pertanyakan adalah apakah anda memiliki mentalitas seorang pejuang atau seorang yg hanya mau menerima???

  • @rizarosadicontact5836

    @rizarosadicontact5836

    Жыл бұрын

    Biaya hidup, biaya pendidikan, biaya kesehatan yg tinggi termasuk pajak yg tinggi, biasanya krn sistem ekonominya kapitalistik.

  • @willyjebret3904

    @willyjebret3904

    Жыл бұрын

    @Aldy Nugraha betul klu cecar 1 hari bisa operasi 6 bahwa 8 klu normal cuma 1 paling banyak 2

  • @d3ttr492

    @d3ttr492

    Жыл бұрын

    Percm juga pak Renald, klrg disini py cita² hy 2 org anak cukup, tp justru ibuy yg diperbanyak 🤭

  • @nadines1618
    @nadines1618 Жыл бұрын

    Barangkali maksudnya Prof jika anda pebisnis retail (toko, minimarket dsb), sekolah dasar dan usia dini, RSB, ada baiknya anda mulai melirik daerah-daerah penyangga kota besar, karena konsumen anda lebih banyak di situ. Untuk bisnis berbasis demografi, anda harus mencari lokasi yang fertility rate nya masih tinggi. Termasuk juga toko kebutuhan anak usia dini, itu sudah jadi satu industri tersendiri dan selama ada anak-anak pasti selalu ada demand.

  • @rianto244

    @rianto244

    Жыл бұрын

    Good...

  • @user-yc4un6li8r

    @user-yc4un6li8r

    Жыл бұрын

    Betuulll

  • @k.ikesusanti5264

    @k.ikesusanti5264

    Жыл бұрын

    Waduh..Indpnesia sudah padat pak. 280juta jiwa..pemerintah kuwalahan mengatir penduduk

  • @alifhadi4945

    @alifhadi4945

    Жыл бұрын

    Teori ketinggalan zaman...lihat fakta dunia nyata...teori yg faktual sekarang banyak anak muda rebahan karena pak eko klenger dengan mulut berbusa...🤣🤣🤣

  • @hastutidwi4795
    @hastutidwi4795 Жыл бұрын

    Saya 48 th...saya kerja cuma jadi babu alias ART....tp Alhamdulillah anaku selesai kuliah...dan sudah kerja mengajar di SMK...ank kedua SMK kelas 2....tetap berjuanglah selagi kamu mampu demi anak anakmu mendapatkan pendidikan yg tinggi...berpikir positiv sllu..berdoa...Tuhan tidak tidur....

  • @ezriero

    @ezriero

    Жыл бұрын

    Semangattttt.....💪💪 Saya seorang ibu 2 putra....yg besar kuliah, yg kecil SMA

  • @aregastian3070

    @aregastian3070

    Жыл бұрын

    tuhan mau membantu utk yg mau berfikir, kalau zaman sekarang masih mau punya banyak anak tapi hidup masih pas pasan bulan ke bulan itu namanya nggak tau diri atau nafsu ingin berkembang biak terus

  • @retnayuli

    @retnayuli

    Жыл бұрын

    Kita beda, kita py Pancasila, kita py agama. Anak, jk kita sbg orang tua mau bergerak, PASTI ADA REJEKINYA. Tp jk tdk punya AGAMA, rejeki sll dihitung dg ANGKA, padahal, realitanya TIDAK BISA DIHITUNG, KRN ITU HAK PREROGATIF ALLAH utk Mengatur.

  • @ayi3455

    @ayi3455

    Жыл бұрын

    banyak anak, banyak tanggungan ...

  • @puput4zz4

    @puput4zz4

    Жыл бұрын

    Mantulll 🙏😇

  • @linaangela7187
    @linaangela7187 Жыл бұрын

    Lebih baik punya anak 1 tp dirawat dng baik . Daripada anak banyak tp terlantar semua

  • @sipalingekonomi

    @sipalingekonomi

    Жыл бұрын

    Sebenarnya gak ada kaitannya ama sekali ama jumlah anak dengan kemampuan mengurus anak😂😂 buktinya ada juga yang punya anak satu tapi terlantar 😂😂😂

  • @sevenson5112

    @sevenson5112

    Жыл бұрын

    Bukan begitu konsepnya. Anak 2 atau 1 di rumah seperti neraka ada. Giliran punya anak 3, damai saja krn pembawaan anak 2 satu sama lain ada yg cocok dan ada yg tidak.

  • @tugino168
    @tugino168 Жыл бұрын

    Sebagai orang Tua, hanya bisa berdoa dan berusaha sekuat tenaga, semua dijalani dengan apa adanya..... Rejeki itu Tuhan yg ngatur.... Sekolah tinggi kadang rejekinya kalah sama orang yg beruntung...

  • @theresiarusti

    @theresiarusti

    Жыл бұрын

    Benar.

  • @b46035dw
    @b46035dw Жыл бұрын

    Seringkali teror itu lebih mengerikan daripada realita. Ketika iman masih terpatri di hati hidup akan terasa mudah untuk dijalani

  • @stonevillechannel
    @stonevillechannel Жыл бұрын

    dampak inflasi menjadi salah satu penyebabnya. permasalahannya harga rumah, biaya pendidikan, biaya hidup yang semakin tidak terjangkau oleh rata2 penduduk yang menyebabkan semakin banyak orang yang tidak mau berkeluarga atau punya anak.

  • @lennynofalina3518

    @lennynofalina3518

    Жыл бұрын

    Cari kerja dan kompetsi kerja juga susah belum biaya kesehatan juga mahal.

  • @dewi9611
    @dewi9611 Жыл бұрын

    Believe system nya sudah mulai bergeser. Mungkin dulu lebih fokus ke quantity, tp skr banyak yg fokus ke quality (punya anak sedikit tp membesarkannya secara maksimal). Krn dulu memang kalau berkaca dari kakek nenek yg punya anak banyak juga gak semua dibesarkan secara maksimal. Dulu menikah usia dini sering terjadi, makin kesini usia menikahnya sudah mulai berubah. Berkaca dr generasi sebelumnya juga, kita gak mau menikahi orang yg salah, jd dipikir betul-betul tuh sebelum menikah. Belum lagi orientasi seksual yg berubah juga. Gak bisa dipungkiri, yg seperti itu juga byk terjadi. Akhirnya gak punya keturunan.

  • @Nianyoonyo

    @Nianyoonyo

    Жыл бұрын

    Sepakat

  • @ntznbgzt

    @ntznbgzt

    Жыл бұрын

    Dulu banyak anak banyak rejeki, itu berlaku jika leluhurnya adalah petani, dimana saat itu bertani bercocok tanam butuh orang2 yang banyak untuk mengelola. Relevan makin banyak anak makin mudah mengurus lahan dan kapasitas bisa meningkat. sejak kemerdekaan itu sudah tidak relevan. Bukan cuma masalah blieve system, tapi sejarah membuktikan, negara2 maju birthrate menurun drastis akibat biaya hidup tinggi tekanan hidup dll, indonesia sedang berkembang menuju negara maju dan perlahan biaya hidup akan meningkat demikian juga pendapatan 5-10 tahun mendatang PDB akan meningkat. Birthrate indonesia dalam 30 tahun terakhir turun lebih dari 30%, Bahkan proyeksi hingga 2025 menurun 2,5%. Jadi diperkirakan apa yang melanda jepang korea juga akan melanda indonesia suatu saat nanti mungkin 30-50 tahun lagi.

  • @muchridwan9491

    @muchridwan9491

    Жыл бұрын

    @@ntznbgzt bnar

  • @sipalingekonomi

    @sipalingekonomi

    Жыл бұрын

    @@ntznbgzt jadinya apa yang jadi pikiran ku selama ini adalah "Buat apa negara maju tapi masyarakatnya bermasalah?". Kita kan gak bisa menutup mata bahwa kita2ni yang sekarang hidup, suatu saat bakal meninggalkan Dunia Ini, kalo penerusnya gk ada ya bakal jadi masalah karena memangnya siapa yang bakal bekerja jadi tukang dump truck? Siapa yang jadi pemadam kebakaran? Atau pekerjaan lain yang mesti diisi gitu. Make robot? Emang bikin robot kek bikin sepeda? Kan mahal bro... Apalagi Indonesia ni luas karena dipisahkan ama lautan beda ama jepang Dan Korea yang pulaunya sedikit

  • @ayi3455

    @ayi3455

    Жыл бұрын

    @@sipalingekonomi yo ga masalah .. manusia ga akan punah seperti dinosaurus ... justru jumlah manusia harus dikurangi ..

  • @teriskarahardjo3337
    @teriskarahardjo3337 Жыл бұрын

    Terimakasih pengetshuan yg futuristik utk kami ini Prof, sebaiknya Pemerintah menggunakan pemikiran ini sebagai bagian dari strategic planning NKRI. Dlm waktu dekat saya sih keoingin prof Reynald jadi mentri penfidikan sehingga jelas penataan SDM nya

  • @rankurogane
    @rankurogane Жыл бұрын

    saya orang yg sederhana. dan saya kebetulan bisa menghitung. kalau saya hitung gaji saya tidak bisa memenuhi kebutuhan lebih dari 2 orang, saya rasa tidak perlu punya anak. saya tidak mau membawa jiwa2 ke dalam dunia ini hanya untuk dihajar kehidupan dlm society yg seperti ini. cukup sampai saya aja

  • @didiksu

    @didiksu

    Жыл бұрын

    😥

  • @silviasimangunsong7621

    @silviasimangunsong7621

    Жыл бұрын

    That's fine too.

  • @sertiahana9812

    @sertiahana9812

    Жыл бұрын

    Miris sekali tp memang fakta

  • @gradesiandajani9077

    @gradesiandajani9077

    Жыл бұрын

    Banyak jg yg berpendapat spt sdr, sy mendukung. Ada Firman Pelihara dan penuhilah bumi. Kl kita memelihara bumi dgn baik, sebenarnya Tuhan mencukupkan. Namun, banyak diantara kita yg serakah (termasuk sy)

  • @onesiforusivan527

    @onesiforusivan527

    Жыл бұрын

    Ya, setuju!

  • @frankiewidjaja1999
    @frankiewidjaja1999 Жыл бұрын

    Saya usia 51 thn. punya 3 anak. 2 sudah kuliah dan yg pertama sudah wisuda dan kerja... Berjuanglah sekuat tenaga buat anak2 mu... Jangan pantang menyerah... Hidup memang sulit dan makin sulit.. Tapii tetaplah berusaha, Tuhan selalu buka jalan...

  • @rajakadrun1230

    @rajakadrun1230

    Жыл бұрын

    Omong Kosong

  • @ayi3455

    @ayi3455

    Жыл бұрын

    banyak anak, banyak tanggungan ...

  • @ivomaladi531

    @ivomaladi531

    Жыл бұрын

    Buat yg sudah terlanjur punya anak = hrs berjuang, krn anak tdk pernah minta dilahirkan. Buat yg belum punya = sebaiknya jaga kesehatan, bantu kehidupan ini dgn mengurangi sampah, sehingga binatang yg ada di sekeliling kita ikut terjaga dan perbanyak bibit baik.

  • @notamoonraker

    @notamoonraker

    Жыл бұрын

    51? Muda banget

  • @sipalingekonomi

    @sipalingekonomi

    Жыл бұрын

    @@rajakadrun1230 IQ rendah kek Gini nih contohnya

  • @radi7694
    @radi7694 Жыл бұрын

    Untuk yang menengah keatas Enggan menikah dan punya anak demi untuk kebebasan menikmati hidup Tanpa ikatan , sedangkan yang menengah kebawah enggan memiliki anak Karena tekana ekonomi

  • @farahi3976

    @farahi3976

    Жыл бұрын

    Iya benar

  • @djackzdjackz7004

    @djackzdjackz7004

    Жыл бұрын

    Rasional

  • @adamanthark5237

    @adamanthark5237

    Жыл бұрын

    Gpp sih, mengurangi bibit-bibit lemah mudah menyerah

  • @Rajagukguk378

    @Rajagukguk378

    Жыл бұрын

    kelahiran 80 an rata2 punya anak cuma 2 atau 3

  • @Hobbybaca
    @Hobbybaca Жыл бұрын

    Alhamdulillah usia 30an, anak 2 masih bocil2, rumah sewa, pendapatan masih blm umr (tmpt kerja di DKI), orang tua (ayah ibu) masih ada, ayah pensiun ibu dirumah saja. Alhamdulillah setiap hari berkutat dengan rencana, eksekusi dan menemukan sumber rezeki utk pemenuhan kebutuhan hidup. Mohon doa nya prof Rhenald utk lancar dan berkah nya rezeki saya. Terimakasih utk sharing ilmu nya di yt anda. Salam

  • @hartomoygy

    @hartomoygy

    Жыл бұрын

    Semangat bro 💪

  • @andianperkasa1291
    @andianperkasa1291 Жыл бұрын

    akan terjadi prof, karena hidup makin berat and memakan waktu, bukannya ngga mau punya anak banyak, tapi kita juga butuh waktu untuk kita sendiri. maka jika sistem ekkonomi berubah menjadi, misalkan jam kerja hybrid, dll makan itu yg akan mendorong kita mungkin memnpertimbangkan punya anak lagi.

  • @saridewimulya1444
    @saridewimulya1444 Жыл бұрын

    Biaya membesarkan anak tdk murah , menjaga kesehatan jg tdk mudah smpe anak kita bisa mandiri. Byk hal² di luar perkiraan bisa terjadi dlm hidup ini jd mnrt sy cukup max 2 anak saja . Kl mrka memilih untuk tdk punya anak jg bisa di mengerti . Hidup pilihan 🙏

  • @euissuharyani3443
    @euissuharyani3443 Жыл бұрын

    selamat pagi pa dan selamat pagi para nitizen...... saya berkecambuk di bidang pendidikan.. benar analisa bapak, dulu di kecamatan kebayoran lama jumlah SD Negerinya pernah mencapai di atas seratus sekolah, begitupun dengan kecamatan kecamatan lain yang ada di Jakarta selatan, sekarang sudah pada berkurang, berkurang karena dilikwidasi atau dimerger, karena jumlah peserta didiknya berkurang... dan ada sekolah swasta pindah lokasinya tidak lagi di kota atau pusat kota, karena peminatnya sangat minim sekali sehingga tidak bisa membantu biaya operasional sekolah tersebut. dan akhirnya pindah ke daerah di luar jakarta..

  • @meilaw2917
    @meilaw2917 Жыл бұрын

    Menurut saya membesarkan seorang anak itu penuh tantangan, tapi hidup kita jadi lebih bernilai. Kita juga jadi bercermin dan berusaha untuk terus menjadi lebih baik supaya bisa jadi panutan untuk mereka. Karena tanggung jawabnya begitu besar, makanya anak sy cukup 2 aja dan sy tidak akan melarang mereka jika mereka tdk mau memiliki anak

  • @gatraaaaa99

    @gatraaaaa99

    Жыл бұрын

    2 anak cukup yESS

  • @sutrisnoboyolali2632

    @sutrisnoboyolali2632

    Жыл бұрын

    setuju

  • @sonyaputri9589

    @sonyaputri9589

    Жыл бұрын

    Setuju

  • @muslih7505

    @muslih7505

    Жыл бұрын

    Pada diri sendiri aja penuh tantangan, apa lagi pada anak..

  • @user-yc4un6li8r

    @user-yc4un6li8r

    Жыл бұрын

    Yesss good opinion

  • @marethatriana6466
    @marethatriana6466 Жыл бұрын

    Saya usia 33 thn dn punya ank 2.. Meski bisa pnya ank lagi tetapi saya lebih memilih cukup 2 saja karna selain biaya pendidikan yg berkualitas itu mahal, jaman skrng lebih memilih sedikit ank namun berkualitas.. Terkecukupi gizinya dn kebahagiaan ank pun perlu difikirkan.. Dn jga lbh memilih untuk menabung untuk masa tua agar ank2 saya tdk menjdi sandwich generation.. Semakin bnyk populasi manusia sprti skrng ini, semakin berat pula tantangan di dunia kerja , bnyknya jumlah penduduk namun pekerjaan/ penghasilan tdk sebanding dengan by hidup saat ini..

  • @risyabifamilys1800

    @risyabifamilys1800

    Жыл бұрын

    Sepemikiran

  • @lanlantjan2394

    @lanlantjan2394

    Жыл бұрын

    Punya anak zamankini sa ngat mahal trutama biaya Pendidikan. Pikirkan sblom punya anak Krna bangsa yg kuat hrs ada diisi penduduk yg berkualitas dalam pendidikan...

  • @andinursandi7022
    @andinursandi7022 Жыл бұрын

    Kyknya gak ada yg komen rezeki sudah diatur tuhan pada tiap individu. Bravo rasional itas

  • @nd.s5697

    @nd.s5697

    Жыл бұрын

    Ada di atas ka 🤣

  • @guandewei

    @guandewei

    Жыл бұрын

    Anda masuk di bubble penonton pak rhenald

  • @z.rayyan9680

    @z.rayyan9680

    Жыл бұрын

    Rezeki berupa kebutuhan primer diatur Tuhan dan dijamin. Tapi Tuhan ga jamin setiap orang dpt kebutuhan tersier. Jaman skrng kebutuhan primer aja ga cukup, harus bayar sekolah, kuliah, punya HP, Laptop, kendaraan, bayar pulsa, Listrik, mainan, dll.

  • @bagusadisubrata3094
    @bagusadisubrata3094 Жыл бұрын

    Jika itu terjadi, maka adalah hal yang baik. Daripada berkembang biak tapi menciptakan penderitaan baru. Biarlah yang mampu merawat anak yang memiliki anak. Yang tidak mampu bisa menikmati hidup tanpa beban.

  • @yohannesdhysta8237

    @yohannesdhysta8237

    Жыл бұрын

    Kalo di sini justru kebalikannya. Yg kaya malah free child, tapi yg miskin semakin rajin bikin anak.

  • @viciarifwicaksono5038

    @viciarifwicaksono5038

    Жыл бұрын

    krisis demografi ada hal baik? darimana baiknya bro apa kurang jelas penjelasan prof Rhenald?.manusia itu secara nature itu adalah berkembang biak bro, memiliki keturunan itu menciptakan penderitaan baru, tergantung dari sudut pandang mana anda melihat, kalau dari saya yg mempunyai 2 anak, berkembang biak dan berketurunan itu adalah keniscayaan atau anugerah yang luar biasa. dan ingat memilih tidak berketurunan memiliki resiko kesehatan dan beban hidup tersendiri, bukan berarti kita terbebas atau tanpa beban.

  • @bagusadisubrata3094

    @bagusadisubrata3094

    Жыл бұрын

    @@viciarifwicaksono5038 nah anda termasuk yang mau memiliki anak. Terserah yang lain ingin memiliki anak atau tidak. Yang pasti jangan sampai memiliki anak karena keharusan tetapi sebenarnya tidak mau. Akhirnya kasihan anak itu.

  • @andyadinata4191

    @andyadinata4191

    Жыл бұрын

    @@yohannesdhysta8237ya hiburannya cuma itu Orang kaya hiburannya banyak

  • @viciarifwicaksono5038

    @viciarifwicaksono5038

    Жыл бұрын

    @@yohannesdhysta8237 kebalik mas childfree yang benar. kenapa seperti itu karena kurangnya edukasi dan akses kesehatan. karena tidak semua orang teredukasi dan punya uang untuk melakukan sterill atau KB, untuk KB Gratis sudah ada tinggal esukasinya saja yang blm merata. dan tidak semua orang miskin begitu bro. jangan mendiskreditkan orang miskin.

  • @fiar3823
    @fiar3823 Жыл бұрын

    Terima kasih Prof atas pencerahannya sbg bahan renungan utk 10-15 thn kedepan bagi pemerintah kita 🙏

  • @petanicipanas4212
    @petanicipanas4212 Жыл бұрын

    Seperti baca kembali buku Alvin Toffler. Pak Rhenald adalah satu yang sangat sedikit dari dunia akademik yang update dan relevan 👍👍👍

  • @kittymblock
    @kittymblock Жыл бұрын

    Childfree movement belum masif di sini pak Rhenald, kebetulan saya juga setuju dengan childfree agar pemerintah lebih peduli dengan kesulitan ekonomi kita semua

  • @olafyp7154
    @olafyp7154 Жыл бұрын

    Semakin jarang dengar bayi menangis, jarang dengar balita tantrum di tempat umum, kok enak ya....

  • @MoonLight-kc1gx

    @MoonLight-kc1gx

    Жыл бұрын

    Benerrr kasihan anak yg terlahir dr ortu yg tdk siap secara mental dan finansial..

  • @tmgmagdalena4138

    @tmgmagdalena4138

    Жыл бұрын

    Tergantung di mana tempatnya sih...

  • @imansudrajat3297
    @imansudrajat3297 Жыл бұрын

    alhamdulillah dkaruniai 2 anak...meski hidup pas pasan..smoga kelak mereka mnjadi anak2 sholehah..bs mnjdi orang yg akan terus mndoakan kami ketika sdh tidak ada..tdk ingin pnya anak/menikah adalah pilihan..apapun itu, jgn anggap anak adalah beban..mendidik n mmbesarkannya adalah ibadah dimata Allah..smoga selalu sukses buat para ortu..

  • @cutiaja

    @cutiaja

    Жыл бұрын

    Aamiin

  • @hasanainassagaf

    @hasanainassagaf

    Жыл бұрын

    Sepertinya usia di bawah 40? 2 anak cukup

  • @rajakadrun1230

    @rajakadrun1230

    Жыл бұрын

    alhamdulillah dikaruniai 2 anak...meski hidup kaya raya..semoga kelak mereka menjadi anak2 sukses..bisa menjadi orang yg akan terus bermanfaat bagi sesama..tidak ingin kaya raya adalah pilihan..apapun itu, jangan anggap harta adalah beban..bekerja dan mencari uang adalah ibadah dimata Allah..semoga selalu sukses buat para pengusaha..

  • @sipalingekonomi

    @sipalingekonomi

    Жыл бұрын

    @@rajakadrun1230 ku tendang jangan marah ya 😂😂😂

  • @rajakadrun1230

    @rajakadrun1230

    Жыл бұрын

    @@sipalingekonomi Lu tuh kenapa? Marah-marah Mulu.. kebanyakan pinjol ya lu? Gj

  • @Steve_A_R
    @Steve_A_R Жыл бұрын

    Negara2 yg menua jadi tidak berbahaya, tidak akan ekspansi ke negara lain. Dan tidak berani perang. Contohnya eropa, ga ada yg mau perang lawan rusia, cuma mau kirim uang, kirim senjata, ga ada yg mau kirim anak ke medan perang. Disana, anak2 terlalu langka, terlalu berharga

  • @rick507

    @rick507

    Жыл бұрын

    dan akhirnya karena butuh orang, banyak menerima imigran dari negara lain.

  • @moh_bagusov2

    @moh_bagusov2

    9 ай бұрын

    ​@@rick507dan imigran2 ini hidupnya terlalu enak bahkan tdk melakukan apapun dibiayain sm negara sampa2i bisa beli mobil, ini terjadi di jerman

  • @AntoniusJeffryGunawan
    @AntoniusJeffryGunawan Жыл бұрын

    Cost membesarkan 1 anak 2023, level proletar: Dokter visit n perscriptions: 6-10jt Persalinan: 8 - 25jt Pendidikan sd-kuliah: approx 500jt - 1m Return stlh 20th kemudian: Gaji 5-20jt Usia produktif 10-15th (masa sandwich generation, sebelum ia memutuskan menikah) Roe 10th: 600jt - 2m (ambil median 1,3m, karena ga mungkin gaji langsung 20jt) Dengan asumsi jadi sapi perah ortu, 50% setoran, udah ga masuk keekonomiannya 😆

  • @saya8098

    @saya8098

    Жыл бұрын

    Jangan nulis gitu lah nanti orang yang baca makn tambah takut

  • @alifprasetyo7444

    @alifprasetyo7444

    Жыл бұрын

    @@saya8098 INI KENYATAAN

  • @valentinoyohanis7064
    @valentinoyohanis7064 Жыл бұрын

    Semuanya kembali ke lingkungan dan pola pikir pribadi. Kalau lingkungan tempat tinggalmu, semuanya murah. Dan pola pikir kamu santai, menerima segala kekurangan yang ada. Pasti kamu bakal mau punya anak. Kamu bakal tidak mau punya anak kalau hal sebaliknya terjadi.

  • @ruru6643

    @ruru6643

    Жыл бұрын

    Ada benarnya juga?

  • @einzweichschein

    @einzweichschein

    Жыл бұрын

    Lingkungan dan parenting kalau saya boleh bilang. Maaf, ini bakal panjang. Saya orangnya cenderung santai, anak sulung dari 3 bersaudara. Di kota saya semua murah, tapi orangtua punya ambisi yang ga kesampaian dan punya rencana yang dilampiasin ke anak. Ortu ingin anaknya jadi apa yang beliau ga bisa + diharapkan anak yang lebih tua bakal nguliahin adek-adeknya ketika udah kerja. Saya lahir dilingkungan relijius. Karena ga mau dianggap durhaka, saya kompromi sama masa depan saya. Saya suka kartun dan teknologi, berharap kuliah di dunia kreatif atau IT, tapi ortu punya cita-cita anaknya jadi guru. Something that is a nightmare for me who is an introvert who has a very low social battery. But I can't refuse, I was only a child who loved her parents dearly and didn't want to disappoint them. Saya nyoba berontak, kasih pengertian kalau saya maunya masuk jurusan ini. Kalau urusan biaya, gpp ga langsung kuliah, kerja dulu juga mau asalkan bisa masuk ke jurusan itu. Tapi ditolak. Saya termasuk murid yang berprestasi disekolah, saya yakin tes masuk univ itu bukan tantangan yang berat. Tapi aspirasi dan usaha saya saat itu dibunuh saat itu juga, without a second thought. :) So, I spent my college life like a drone. Dead inside while killing any emotional reaction that appeared as I calculated my way to get the seconds best in the college. What they care about was my achievements anyway, not me as a person. So, I had no obligation to give my all. I did aim the second best for my own self satisfaction. Dan tbh, itu gampang banget dan bikin saya frustasi malah karena bagi saya yang suka kompetisi dan tantangan. Apapun yang saya kerjain di kampus itu terlalu mudah. Otak saya kurang stimulus, and I feel even more dead inside. At that point, saya masih bertahan. Saya masih ada adek. Saya ga mau adek-adek saya jadi sasaran selanjutnya. So, dijalanin lah jadi guru, sambil nguliahin adek, trus makin jatuh ke lubang depresi as my mind spiraling down thinking-----Segini ya, nilai saya dimata orang tua. Karena orangtua ekspektasinya, anak jadi guru, profesi yang mereka bisa banggain, dapet gaji gede yang bisa nguliahin adek-adeknya. Faktanya, dimanapun itu kerjaan guru dari dulu ga ada yang gajinya gede, apalagi FG. Beban kerja lebih banyak daripada rewardnya. Dan saya makin ga ngerti, wishful thinking darimana itu yang ortu punya. Sekarang, adek udah lulus dan dapet kerjaan bagus di dunia teknologi. Sejak awal kuliah udah saya sediain semua yang saya dulu mau tapi ga punya, HP, Laptop, internet, dan kebebasan milih mau kerja apa. I'm proud of her. Now, what's next? My lil sis can grow like that because I gave her what she needed to grow. Masih ada satu lagi dong, adek bungsu. I've never been there for him in his formative years because I was working away from my hometown. The result of my absence was-----almost a disaster. Jadi, saya ngabisin masa pandemic buat ngarahin dia di masa akhir pendidikan dasarnya, sebelum masuk dunia kuliah. At this point, I don't care about my life at all anymore. My younger siblings are the priority. And I did it, adek hampir ga mau kuliah karena sejak kecil ga ada yang jadi guide buat pendidikannya. Sekarang dia udah kuliah dan biaya pendidikannya ditanggung my lil sis. Now, I'm 30, a female. And I have no worldly desire. I'm just tired of living. Ortu pengen saya nikah karena umur saya segini. But, I don't want to get into another hell that people call family. I have experienced one, and I'm not sure I want one of my own.

  • @ruru6643

    @ruru6643

    Жыл бұрын

    @@einzweichschein how about God? The friendly really friend of us?

  • @einzweichschein

    @einzweichschein

    Жыл бұрын

    @@ruru6643 What do you mean? Can you elaborate your question more?

  • @ruru6643

    @ruru6643

    Жыл бұрын

    @@einzweichschein mungkin ini (itulah) rezeki dari Tuhan. Tuhan adalah sebaik-baiknya sahabat? Maybe, this is the best or not yet. What ever that everyone _we have our path _destiny? Edit: god knows our limit. You are strong

  • @putraatmaja5685
    @putraatmaja5685 Жыл бұрын

    Dari Awal Nikah saya sudah mendambakan memiliki anak, sekarang sudah punya 3 putri ... Bahagia rasanya menjadi orang tua bagi mereka, tuhan akan mencukupi selama kita bekerja serius dalam mendapatkannya 🙏🏼🙏🏼, Ada juga pasangan yg tidak pingin memilik anak karena ada yg menganggap beban ... sah2 aja karena itu pilihan, menurut saya Kemampuan dan Kemauan harus berjalan Seirng untuk memutuskan memiliki keturunan.

  • @reginarenata4365

    @reginarenata4365

    Жыл бұрын

    Jaman skr punya anak 3 malu kaya anak tikus saja.

  • @maywellyansyah

    @maywellyansyah

    Жыл бұрын

    jadi dmana kantong2 kemiskinan dengan banyak anak, mereka tidak bekerja serius dan tuhan tidak mencukupinya 🤣

  • @omput2171

    @omput2171

    Жыл бұрын

    Setuju Om, Menurut saya namanya Berkeluarga sebaiknya ada kehadiran Anak2, mungkin dijaman sekarang eloknya 2 anak sdh cukup rasanya mengingat biaya hidup tambah tinggi.

  • @aregastian3070

    @aregastian3070

    Жыл бұрын

    bukan nganggap beban tapi sebaiknya tau diri sebatas mana kemampuanya, banyak org hidup masih ngontrak, hidup tergantung bulan ke bulan, pingin terus berkembang biak pula. yg ada anak tidak terurus karena biaya kebutuhan anak itu tidak murah. lagipula SDA indonesia sudah banyak berkurang karena overpopulasi

  • @joycedestiny5116

    @joycedestiny5116

    Жыл бұрын

    ​@@aregastian3070 ngurus hewan seperti kucing & anjing pun juga butuh biaya

  • @saodahodah3329
    @saodahodah3329 Жыл бұрын

    Dikampung saya yg punya anak diatas 4.. dipandang aneh..itu terjadi pada saya sendiri,tapi saya yakin dan kerja yg halal untuk menafkahi keluarga dan tidak merepotkan orang..Alhamdulillah anak anakku sehat bisa sekolah dan istriku bisa wisuda..

  • @Rajagukguk378

    @Rajagukguk378

    Жыл бұрын

    di jakarta kelahiran 80 an rata2 punya anak cuma 2 atau 3 ... bokap gw kelahiran 81 ... anak cuma 3

  • @indrasusanto2638
    @indrasusanto2638 Жыл бұрын

    Di Kota tempat tinggal beberapa tahun terakhir setiap tahun ajaran baru banyak SD yang kekurangan murid, bahkan ada SD yg hanya punya 1 siswa kelas 1. Itu terjadi karena banyak penduduk generasi ke2/3 yang pindah ke daerah pinggiran kota yg masuk kabupaten tetangga. Rumah dijual kebanyakan karena penghuninya kesulitan ekonomi/ terlilit hutang, dan masyarakat menengah bawah sulit beli rumah/tanah dikota karena harganya tidak terjangkau, yang terjadi sekarang setiap pagi-sore jam pergi/pulang kerja jalan utama masuk/keluar kota itu rame banget, kata DPRD "Kota ini kalo pagi buat wira-wiri 2juta orang, kalo malam habis tinggal 1/4 (seperempat)nya". Mungkin secara tdk sadar ekonomi kecil ditengah kota jadi terdampak, pedagang kecil, umkm, jadi sepi karena penduduk sekitar dia jualan jadi sedikit, karena masyarakat menengah ke atas jarang yg beli dipedagang kecil/umkm, banyak ruko kosong pertanda tidak baik-baik saja kan?. kota yg dimaksud #Solo

  • @muslih7505

    @muslih7505

    Жыл бұрын

    Kota Solo gitu?

  • @warungbetawimpoknur9266

    @warungbetawimpoknur9266

    Жыл бұрын

    Dijakarta dari tahun 1990 an sekolah juga sdh rebutan murid

  • @yedijafotografer
    @yedijafotografer Жыл бұрын

    pengusaha di bidang basic needs seperti pendidikan, kesehatan, transportasi & property makin gila ambil untungnya demi bagus laporan keuangannya.. jadinya biaya punya anak makin gede..

  • @wthellmoments260

    @wthellmoments260

    Жыл бұрын

    Sangat relevan.. Karena mahalnya biaya pendidikan jadinya makin dikit anak lebih baik utk masa depannya

  • @tanratih6533

    @tanratih6533

    Жыл бұрын

    @@wthellmoments260 pp

  • @tanratih6533

    @tanratih6533

    Жыл бұрын

    P0⁰0p0⁰00000

  • @yedijafotografer

    @yedijafotografer

    Жыл бұрын

    @Pine Apple Studio iya bener.. ga usah jauh2 sampai ke daerah, liat di jakarta pusat yg nb gedung2 tinggi, mewah, prestige gtu, kalau main2 ke sana, disekitar gedung mewah itu ada perkampungan kumuhnya disekitarnya, yg sering luput dr pandangan 🤣

  • @ilhamrj2599

    @ilhamrj2599

    Жыл бұрын

    Kalau mereka naikin harga artiny wajar, lah wong jumlah anaknya berkurang😅. Itu kan prinsip ekonomi lagi.

  • @kusandariandari4938
    @kusandariandari4938 Жыл бұрын

    Terimakasih prof.Rhenald Kasali untuk informasi yg mengupas setiap masalah dan problem di masyakarat kita, sangat bermanfaat ilmunya.

  • @diahwahyufikriarahmawati8070
    @diahwahyufikriarahmawati8070 Жыл бұрын

    Thank you for sharing this, pak. Sebuah renungan tentang opportunity cost. Benar itu yang saya rasakan sebagai wanita dan awal-awal memiliki bayi. Tapi makin kesini saya makin sadar bahwa sebenarnya saya tidak kehilangan kesempatan, tapi saya mengambil kesempatan lain. Memilih dengan sadar untuk membesarkan amanah Tuhan dan ganjarannya sangat besar. Jika anak berhasil dididik menjadi anak soleh, doanya akan membawa kebaikan hingga saya meninggal kelak, insyaallah. Dan tentu mendidik anak dengan benar, butuh perjuangan. So, for all women: it's okay. We didn't lost any opportunities, we take a bigger opportunity ❤

  • @pangihutansaragih2403

    @pangihutansaragih2403

    Жыл бұрын

    Aamiin Ya RahmanirRahiim.. Bila *Cinta Keluarga* tak dibunuh oleh Ego yg domiman, maka Pilihan berkeluarga dan punya anak adl kebahagiaan.

  • @ilhamrj2599
    @ilhamrj2599 Жыл бұрын

    SD ditutup di kawasan pusat kota ga cuman terjadi di Jakarta... tp juga di kota2 lain. Jumlah kelas di sekolah sy juga menurun jauh. Bahkan dulu satu kelas sy bisa ada 48 pelajar satu kelas kira2 sekitar 20 tahun yang lalu. Sekarang di sekolah sy itu satu kelas mentok 32 orang. Udh gitu jumlah kelas juga turun. Soal usia pensiun ditingkatkan, anda kaum milenial harus siap2 ya ... generasi kita mungkin akan naik usia pensiunnya ke 60 tahun ke atas 😭 nantinya. Ini tanda2nya udh kelihatan. Perusahaan sy rekrutmen pegawai barunya ga sekenceng waktu sy pertama kali join 10 tahun yang lalu. Jumlah new recruitment berkurang udh ada kali setengahnya. Padahal bisnisnya jauh lebih booming dari 10 tahun yang lalu. 😭

  • @BushfireDec

    @BushfireDec

    Жыл бұрын

    computerized ikut berperan. dulu serba manual jadi butuh banyak orang...

  • @lailanurhayati1
    @lailanurhayati1 Жыл бұрын

    Yang terpenting itu kualitas SDM.buat apa kuantitas penduduk tinggi tapi jadi beban negara? Di Batam makin banyak pengamen, anak2 punk,odgj jalanan & pemerintahnya gak berdaya menanganinya.

  • @muslih7505

    @muslih7505

    Жыл бұрын

    Batam masih Indonesia kan

  • @monikaagustin1381
    @monikaagustin1381 Жыл бұрын

    Setiap kondisi org beda2, yg saya lihat dijaman sekarang terlalu banyak generasi sandwich dimana bukan hanya harus mengurus rumah tangga sendiri melainkan harus mencukupi kebutuhan orang tua bahkan mertuanya. Ditambah efek covid yg melanda sangat melumpuhkan dibeberapa sektor terutama ekonomi dimana harga2 meroket, PHK besar2an serta kemiskinan semakin bertambah membuat setiap org harus berjuang untuk bisa bertahan hidup. Mungkin itu pula yg menjadi pertimbangan seseorang untuk tidak menikah terlebih dahulu& menunda mempunyai anak. Sebab berbekal pasrah& keyakinan aja gak cukup jika tidak dibarengi pemikiran yg matang& ikhtiar yg maksimal. Membaca kondisi dijaman sekarang yg udah mulai kacau menjadikan seseorang mulai membatasi angka kelahiran serta faktor kesehatan mental pasangan sangat penting dimana bukan hanya sekedar melahirkan keturunan semata melainkan melahirkan generasi penerus yg berkualitas, pastilah membutuhkan biaya yg tidak sedikit. Di beberapa negara pun mulai mengalami penyusutan penduduk dikarenakan memahami kondisi ekonomi dunia saat ini sedang tidak baik.

  • @marinatrudy5779

    @marinatrudy5779

    Жыл бұрын

    Setuju

  • @endennurlaelasanti1683

    @endennurlaelasanti1683

    Жыл бұрын

    Benar,karena generasi muda sekarang juga harus ikut menyokong orangtua dan mertua yg tdk bisa mandiri seperti orangtua dulu

  • @iwanhermawan7632

    @iwanhermawan7632

    Жыл бұрын

    Pemuda zaman skrg harus dibebani sama orangtua dan anak mereka. Terus lo berkesimpulan ga mau punya anak. Biar ga nyusahin anak lo. Terus kalau lo tua yg mau ngurus lo siapa? Anak saudara? Anak tetangga? Anak temen? Malah nyusahin anak org lain jadinya. Ikut ngurus dan ngebesarinnya ogah, pas udah tua aja bergantung sama anak orang lain

  • @monikaagustin1381

    @monikaagustin1381

    Жыл бұрын

    @@iwanhermawan7632 @Iwan Hermawan maksudnya itu dipikirin kalo mau nikah seandainya pasanganmu itu tulang punggung keluarga, kamu juga tulang punggung keluarga apa kamu udah sanggup punya 3 dapur belum lagi nanti ditambah punya anak bahkan kalo mau punya anak banyak apa sudah mampu? Hidup berumah tangga pun harus disesuaikan sama kemapuan finansialnya& kesiapan mentalnya juga. Dzholim juga loh kalo ujung2nya banyak anak tapi ditelantarin gak dipikirin kedepannya gimana? Soalnya pengalaman temen punya anak 5 kondisi ekonominya miskin ujung2nya anak2nya banyak yg kurg gizi semua. Belum lagi kondisi mentalnya itu juga penting, jangan sampe menyisakan trauma buat si anak kalo mentalnya belum bener2 siap punya anak, sebab punya anak bukan asal jadi yg paling berat itu mendidik bukan sekedar ngebesarin doang tapi musti ada planing kedepan buat meminimalisir kendala yg nantinya bakalan dihadapi di masa depan jadi udah prepare duluan. Lagian punya anak itu niatnya jangan mikir tua ada yg bakalan ngurus sebab banyak juga ortu yg dibuang sama anaknya pas ortunya sakit. jangan pernah gantungin hidup sama org sebab takdir gak pernah tau siapa yg bakalan meninggal dulua. Anak yg udah berumah tangga itu bakalan fokus sama keluarga kecilnya dan pasti mulai gak fokus sama ortunya. Realitanya kayak gitu. Lagian Tuhan menghadirkan anak itu bukan buat yg Lo sebutin tadi kalo ada niat kayak gitu artinya egois yg ujung2nya bakalan jadi ortu yg otoriter. Pada dasarnya anak itu fitrahnya jadi generasi penerus dimana dia musti bermanfaat buat banyak org& alam sekitarnya bukan mikirin nanti tua bakalan ada yg ngurus sebab itu masuknya kewajiban sebagai seorang anak. Kan saya bilang setiap kondisi org itu beda2 gak bisa dipukul rata. Realitanya emang kayak gitu dijaman sekarang

  • @joycedestiny5116

    @joycedestiny5116

    Жыл бұрын

    Pokoknya jangan sampai terjadi kejahatan seperti penipuan , perampokan, pembunuhan, pemerasan hanya gara2 masalah kurang uang inilah masalah terbesar gelap mata karena faktor ekonomi kurang mampu

  • @Rwinxs4
    @Rwinxs4 Жыл бұрын

    Hidup itu soal pilihan bagaimana Caranya happy, ada yg single tetep happy dan punya family jg happy, jd selama konteks sendiri itu tdk sepi ya fine2 saja. Toh pada akhirnya kita semua akan hidup dalam kesendirian...

  • @raos_kreebihouse8098
    @raos_kreebihouse8098 Жыл бұрын

    Negara2 maju di Asia seperti Korsel dan Japan, spore generasi mudanya sudah jarang yang mau mempunyai anak, sepertinya fenomena ini ada kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakatnya, begitupun di Indonesia, semakin berpendidikan dia akan berpikir beberapa kali untuk mempunyai anak karena karir dan tanggung jwb mempunyai anak itu besar, dan yg sudah sy rasakan perusahaan2 di kita itu kurang dukungannya untuk ibu2 hamil dan yang mempunyai balita, selalu mempersulit.

  • @alifprasetyo7444

    @alifprasetyo7444

    Жыл бұрын

    DI KITA SELALU ADA PERTANYAAN PEDAS "KAPAN NIKAH ?"

  • @yasontan2539
    @yasontan2539 Жыл бұрын

    Saya yg masuk SMA 1996 ada 8 kelas satu angkatan (melebihi angkatan2 sebelum dan sesudahnya) tapi terakhir berkunjung ke sekolah itu kelasnya tinggal 2-4 kelas per angkatan... sejak 2010 an SD juga makin berkurang, dlu saya pikir program KB 2 anak cukup pemerintah berhasil namun ternyata ada faktor lain juga... hehehe

  • @hasanainassagaf
    @hasanainassagaf Жыл бұрын

    Banyak teman-teman saya yg seusia sekitar 50 tahunan, saya perhatikan punya anak maksimal 3 orang, beda dengan generasi yang sekarang berusia di atas 60 tahun, yg saya perhatikan masih punya anak 4-5 anak. Sedangkan di kalangan generasi yg berusia 30 tahunan - khusus - dalam keluarga saya maksimal punya anak 2 orang. Jika saya perhatikan dalam keluarga saya. Saya 8 bersaudara, ayah saya 13 bersaudara, ibu saya 18 belas bersaudara. Sepertinya memang fertilisasi pelan pelan menurun. Semua keluarga saya tinggal di jabodetabek. Terima kasih prof analisanya

  • @sitisuyiroh1112

    @sitisuyiroh1112

    Жыл бұрын

    Krn puny ank bnyk tu butuh bnyk tantangan baik moral mau material

  • @hasanainassagaf

    @hasanainassagaf

    Жыл бұрын

    @@sitisuyiroh1112 betul sekali, terutama di kota besar.

  • @vlogdesa3309

    @vlogdesa3309

    Жыл бұрын

    Daerah saya didesa dr 65keluarga 20 diantaranya anaknya cuma satu..kl gini terus ya punah orang disini

  • @OpenMindedMan

    @OpenMindedMan

    Жыл бұрын

    Biayanya mahal pak. Ponakan yg balita aja satu hari jajannya 20 rb

  • @ahsantumdaily
    @ahsantumdaily Жыл бұрын

    Tidak mengherankan Rasulullah Muhammad SAW sangat mendorong umatnya untuk tidak ragu memiliki banyak keturunan. Sebuah arahan yang sangat visioner....

  • @conniewidjaya4329
    @conniewidjaya4329 Жыл бұрын

    Setuju prof, perubahan itu memang sedang terjadi di banyak negara. Tidak hanya di Spore, Korea, negara2 Eropa bahkan China pun sedang mengalami perubahan ini.

  • @Cip3ngp3ng
    @Cip3ngp3ng Жыл бұрын

    "Every baby deserve parent, not every parent deserve baby". Fenomena yg terjadi di dunia, bukan jakarta saja. Btw hanya kota besar padat yg bermasalah, malah di desa kabupaten berkembang biaknya lancar.

  • @afrynamjamahesa9604

    @afrynamjamahesa9604

    Жыл бұрын

    Desa dan Kota Kota kecil masih lancar jaya untuk masalah perkembangbiakan hehehe. Marak juga nikah muda tanpa modal apa apa, yg penting keluarganya mereka mampu membiayai nya, walaupun tak jarang BRI jadi jalan Ninja nya

  • @rajakadrun1230

    @rajakadrun1230

    Жыл бұрын

    Karena orang-orang di desa dan kabupaten masih menjadi SDM rendah dengan otak jongkok

  • @dadanwahyu5945

    @dadanwahyu5945

    Жыл бұрын

    Malah d desa saya mulai berkurang generasi mudanya . Satu keluarga paling banyak anak tiga bahkan sekarang banyak yng bilang cukup lah satu . Males punya anak lgi . Gede biaya nya

  • @cintasetyareni7163

    @cintasetyareni7163

    Жыл бұрын

    Di tempat sm byk anak tp keadaan nya miris ada yg di luar nikah trs ada yg ngamen di jln

  • @Bos_Besar

    @Bos_Besar

    Жыл бұрын

    @@rajakadrun1230 otak jongkok. Mau di kota di desa ttp aja ada orang2 yg masih otaknya jongkok. Jadi kita tdk boleh menyimpulkn di desa orangnya bodoh2. kalau mereka otak jongkok. Mereka tdk bakalan sukses di desa sndiri.banyak kok mereka merantau dari desa ke kota lalu sukses.

  • @antonsumarno2877
    @antonsumarno2877 Жыл бұрын

    Negara jepang sedang mengalami hal yg disampaikan oleh Prof. Keep on fighting, hidup harus disyukuri🙏

  • @proboiriawan2204

    @proboiriawan2204

    Жыл бұрын

    biaya hidup anak 4 musim berat

  • @sr3821
    @sr3821 Жыл бұрын

    Memang benar bahwa semakin hari kehidupan semakin sulit dan biaya hidup semakin mahal, tapi menurut saya faktor yang paling mempengaruhi hal ini adalah urbanisasi. Ketika semakin banyak orang berdatangan ke kota untuk hidup dan bekerja di sana, maka lahan yang tersedia semakin langka, sehingga harga tempat tinggal semakin mahal. Tanah-tanah yang tadinya digunakan untuk kebun sayur/ buah dan peternakan disulap menjadi hunian. Tapi itu berarti bahan-bahan makanan harus didatangkan dari luar kota. Karena bahan-bahan makanan didatangkan dari luar kota, berarti ada ongkos kirim, sehingga harga bahan-bahan makanan jadi lebih mahal. Ini artinya, orang harus bekerja lebih keras demi mencukupi kebutuhan dasar saja. Sementara itu, di desa-desa mungkin semakin banyak lahan yang telantar karena orang-orang (terutama generasi muda) semakin banyak yang pergi ke kota. Karena jumlah orang semakin sedikit, perekonomian di desa semakin lesu, kecuali jika lahan tersebut dialihfungsikan sebagai perkebunan, peternakan, pabrik, dsb oleh perusahaan-perusahaan.

  • @eggeometry

    @eggeometry

    Жыл бұрын

    Faktor utamanya adalah kapitalisme, dimana hajat hidup orang banyak dikuasai segelintir orang.

  • @sr3821

    @sr3821

    Жыл бұрын

    @@eggeometry Bahwa ada sekelompok orang yang dominan dalam suatu bidang (misalnya ekonomi), itu adalah "hukum alam" (Pareto principle). Sistem apapun ujungnya akan seperti itu. Yang penting kebutuhan dasar manusia terpenuhi dengan baik.

  • @muryaagung235
    @muryaagung235 Жыл бұрын

    Betul.. 2023, saya mengalami sendiri dari 7 survey biaya persalinan bahkan ada 2 rumah sakit (disekitar tempat tinggal saya) yang bahkan menurunkan rate harga mereka dan sisanya masih memakai harga lama (tidak ada kenaikan) dari tahun lalu 3 rumah sakit ada kenaikan tapi menurut saya masih dalam batas wajar dengan segudang fasilits yang ditawarkan.Ketika kontrol pakai fasilitas faskes 1 pun jam 10 pagi antrian sudah habis alias kosong untuk antrian bidan KIA dipuskes yang mana memakai bpjs kesehatan.Bagus sih masyarakat lebih aware dengan kedepannya untuk anak baik pendidikan/kesehatannya nanti

  • @AfrianySinthaSKepNs
    @AfrianySinthaSKepNs Жыл бұрын

    Anak saya 2 sdh mau kuliah anak ke 1 saya, dan sekarang umur saya 40th Sangat benar penomena ini, rata2 wanita bekerja mls punya bnyk anak karena sangat berasa tahap membesarkan anak itu

  • @k3nzaki2004
    @k3nzaki2004 Жыл бұрын

    Selain beban hidup (material) semakin tinggi (makanya lebih baik cari uang daripada berkeluarga), harga Yang Di butuhkan untuk tinggal Di pusat Kota pun makin tinggi. Belum lagi developer gencar membangun di luar Kota utama. Klop sudah. Bukan ngga mungkin dalam beberapa tahun kedepan ...Gedung Gedung Di Jakarta, mall mall Di jakarta serta Kota besar lainnya ... Akan gugur 1 demi 1 ...ujungnya ...

  • @Memburu_HartaKarun_PasarModal
    @Memburu_HartaKarun_PasarModal Жыл бұрын

    Alhamdullilah... skrg umur 49, punya 6 anak.. harusnya 7 kalo gak keguguran.. 2 anak udah kuliah... paling kecil masih kls 1 SD... dibuat enjoy aja, alias pasrahin soal rejeki mah... 1 anak.. atau 6 anak.. .ribetnya sama aja koq.. selama pabrik indomie masih berproduksi.. perbanyaklah anak di negeri ini.. karena ini adalah negara demokrasi... makin banyak anak ... peluang menang di TPS makin besar... biarkan org org jenius dan pintar yg memikirkan masa depan bangsa ini kita cukup ikutin aja nasehat dan tips tips mereka biar gak makin tersesat di perjalanan hidup.... ajarkan anak pentingnya kemandirian FOOD-WATER-ENERGY, biar mereka bisa fokus dan mandiri menyongsong masa depan yg makin menantang..

  • @iamnurra008
    @iamnurra008 Жыл бұрын

    semoga kita semua banyak yg sejahtera hidup nya biar percaya diri kalau nanti punya anak . Aamiin.. satu sisi menarik sekali punya anak tapi sisi lain kita harus ada materi untuk membesarkan nya, mendidiknya, menyayanginya

  • @HarunMasiku007
    @HarunMasiku007 Жыл бұрын

    Waktu umur 20an saya sangat niat dan bersemangat ingin menikah dan punya anak, tapi setelah memasuki 30 saya merasa kalau berkeluarga itu beban yg sangat berat. Makanya saya meninggalkan pacar saya dan tidak ingin berkomitmen di tambah lagi melihat teman2 saya yg sudah berkeluarga kalau ketemu bahan ceritanya hanya masalah keluarga dan kebanyakan setres di dalam pekerjaan. Beruntung saya memutuskan untuk tidak menikah muda waktu itu.

  • @HarunMasiku007

    @HarunMasiku007

    Жыл бұрын

    @@remintong2930 senafsu-nafsunya saya hanya sekali seumur hidup bayar wanita demi memuaskan hasrat yg tak terpenuhi, karena saya yakin pasti ada wanita yg gak ingin serius dan punya anak tapi mau berhubungan, dan memang benar ada, jadi saya gak perlu membayar.

  • @wawawiwawawa2
    @wawawiwawawa2 Жыл бұрын

    Intinya sih 1 ato 2 anak aja cukup tapi serba berkualitas. Ya akhlaknya, pendidikannya, gizinya dll. Aku ngerasa sih, kalo kebanyakan anak tapi gak bisa mendidik & kasih perhatian yg cukup cuma bisa jadi beban negara aja karena ya itu tadi, terjebak lingkaran setan kemiskinan. Banyak contohnya, ya tetangga ku, bahkan ortuku sendiri. Kebanyakan anaka yg dipikirkan cuma warisan warisan dan warisan.

  • @calonmiliader418
    @calonmiliader418 Жыл бұрын

    Kenapa sekarang banyak anak muda merantau dan tinggal di kota sebab sepengalaman saya yang belajar di sekolah, kita di doktrin oleh guru untuk jangan sesekali menjadi petani, buatlah bangga sekolah mu dan jadilah orang besar dengan bekerja sebagai pengusaha, dokter, polisi dll. Itu waktu saya masih SMP. Dan di salah satu materi pelajaran IPS menyebutkan bahwa ciri - ciri negara maju adalah sebagian besar masyarakatnya tinggal di kota, lalu guru saya menerangkan ; kenapa Indonesia susah menjadi negara maju karena sebagian besar masyarakat Indonesia enggan untuk bekerja di kota dan lebih nyaman bekerja di desa sebagai petani. Jadi kita sebagai penerus bangsa alangkah baiknya bekerja di kota - kota besar dan jangan takut untuk bersaing agar Indonesia menjadi negara maju, begitu kata guru IPS saya. Makanya banyak anak - anak muda yang setelah lulus sekolah pada akhirnya datang ke kota untuk mengadu nasib agar menjadi orang besar, mungkin begitu sih menurut pandangan saya kenapa banyak yang lebih memilih bekerja di kota daripada bekerja di desa dan membangun desa yang lebih baik. karena doktrin dari guru - guru di sekolah yang menyebabkan seperti itu agar nama sekolah menjadi terangkat.

  • @sobrianto96

    @sobrianto96

    Жыл бұрын

    Jd petani haruss punyaa lahaann alis tanahhh...klo gak punyaa yaa otmstid pergi meraantauu

  • @calonmiliader418

    @calonmiliader418

    Жыл бұрын

    @@sobrianto96 bukanya warga desa pasti memiliki warisan tanah yang lumayan banyak ya

  • @sobrianto96

    @sobrianto96

    Жыл бұрын

    @@calonmiliader418 manaa adaaaa ...banyakk di orng2 di desaaa punyaaa tanah punn hanyaa cukup untuk t4 tigaalll ..kerjaa pun banyal yang serabutaann...makanya pada pindahh ke kotaaa krnaa gak punyaa tanah di desaaa..

  • @pututagungprabowo2698
    @pututagungprabowo2698 Жыл бұрын

    Terimakasih Prof...saya semakin mengerti, bentuk materialisasi di setiap ruang & waktu, berbeda. Ada sebuah kalimat mutiara dlm bahasa Jawa, tugas manusia itu " memayu hayuning bawana, ambrasta dur angkara", dan filosofi "bapa angkasa - ibu pertiwi". Rahayu Sagung Dumadi Prof.....

  • @lylysmediabelajar7387
    @lylysmediabelajar7387 Жыл бұрын

    Aamiin sangat bermanfaat Prof. Alhamdulillah diberikan amanah punya 2 anak laki-laki yang insya Allah harapan saya bisa jadi penyejuk hati orang tua dan jadi pemimpin yang Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathonah di masa depan. Terima kasih atas sharingnya sangat mencerahkan Prof.

  • @orangmakassardifinlandia2993
    @orangmakassardifinlandia2993 Жыл бұрын

    Alhamdulilah diberi Allah anak 2 orang :) yang 1 lahir di Indonesia skrg sdh usia 13thn dan yg kedua lahir di Finlandia baru usia 5 tahun..saya dan suami memang lebih memilih kualitas drpd kuantitas Prof. Disamping itu, kami jg memikirkan wellbeing kami sekeluarga dan utk mewujudkan itu perlu cuan yg banyak :)

  • @amora3062

    @amora3062

    Жыл бұрын

    Setuju.. lebih pilih kualitas dibanding kuantitas

  • @asarichan4995

    @asarichan4995

    10 ай бұрын

    2 itu dah banyak bu.. disini temen2 sy banyak yg blm nikah,,, giliran py anak 1,2

  • @fatahbanan5545
    @fatahbanan5545 Жыл бұрын

    Impian terbaik adalah melihat anak tumbuh besar berkembang membangun negri.

  • @linaangela7187
    @linaangela7187 Жыл бұрын

    Memang jaman sudah berubah. Pasti nanti dunia ini akan menemukan keseimbangannya kembali. Karna pada dasarnya manusia makhluk yg sangat adaptif . Penduduk berkurang juga banyak efek pos nya.....polusi berkurang..alam lebih seimbang

  • @estehmanisminogi888
    @estehmanisminogi888 Жыл бұрын

    Punya anak artinya harus punya dana utk fasilitas pendukung.harus mampu beli gadget,laptop, hp, kuota, pendidikan yg mahal dan kalo sudah sma minimal harus punya motor utk berangkat sekolah dll. Bagaimana kalau lebih dr satu tinggal kalikan saja. Banyak sodara2 sy juga tidak mau menikah krn takut.Belum lg beban moral belum tentu bisa mendidik anak dgn benar.Karena tidak ada rule model menjadi orang tua sempurna.Sy sendiri merasa sgt berat jika punya anak lbh dr satu.Kalau takut kekurangan sdm tenang pak... msh byk pengangguran.

  • @luiilafeterealiiu3k977
    @luiilafeterealiiu3k977 Жыл бұрын

    menurut saya sebaiknya pemerintah fokus terhadap percepatan pengembangan infrastruktur di provinsi lain, tujuannya untuk stop urbanisasi sehingga income lebih merata dan biaya hidup tidak timpang, tidak perlu pusing harus ke ibukota untuk mendapat gaji tinggi namun pengeluaran juga tinggi. Perbanyak juga pekerjaan remote jika perlu. Kalau sudah merata kemungkinan besar permasalahan biaya tinggi bisa berkurang sehingga meninggalkan permasalahan kualitas anaknya saja. (dalam artian perhatian keluarga dan pendidikan anak)

  • @ntznbgzt

    @ntznbgzt

    Жыл бұрын

    Yes itu betul, pemerataan sudah mulai terlihat. Rekan2 saya sudah banyak yang pindah dr jakarta. Entah itu ke atambua, bali, lombok, atau kota2 lainnya. Jakarta sudah tidak menarik jika untuk tinggal, untuk jalan2 okelah. Saya dr kevil tinggal dijakarta lahir di bandung. dan kota cirebon kota istri. sering juga dinas ke kota di luar jawa. Sangat2 kontras sekali. Palu, lombok, makasar dll Percepatan infrastruktur itu perlu tapi yang paling penting itu adalah meningkatkan level ekonomi masyarakat. Karena yang terjadi sekarang ini kota2 kecil seperti solo cirebon jika malam itu relati sepi, jam 8-9 sudah sepi, ekonomi kurang bergeliat, kurang atraktif, perputaran uangnya cenderung kecil. Banyak ruang2 kota kosong tidak dihuni, bangunan2 ksong berhantu. Kota kota kecil warganya spending money terbatas, powernya tidak sebesar orang2 jakarta yang sekali jajan belanja bisa ratusan ribu dan jutaan, ga perlu tunggu musim liburan hari2 biasa saja pun mereka belanja entah makanan lokal terkenal atau belanja branded dll. Habit jajan belanja itu buat orang lokal di kota2 kecil itu seperti kurang.

  • @danangsetiono4704

    @danangsetiono4704

    Жыл бұрын

    @@ntznbgzt kota kota diluar Jawa justru daya beli tinggi, ekonomi menggeliat, sebut saja Pekanbaru apa Balikpapan. Disisi lain kota kota dipulau Jawa diluar Jakarta justru ekonomi stuck, oke uang masih berputar tapi dalam jumlah yang kecil.

  • @ilhamrj2599

    @ilhamrj2599

    Жыл бұрын

    Dibikin gitu pun outputnya akan sama, model yang terjadi ya income naik, demografi menurun. Ga ada negara yang berhasil me reverse trend ini. Kecuali dengan imigrasi, Amerika dan Singapore itu contoh sukses karena mereka lawan perlambatan demografi dengan imigrasi.

  • @lenymufida
    @lenymufida Жыл бұрын

    Saya 28 tahun masih suka hidup sendiri. Belum siap menikah. Saya juga tidak hidup di kota besar. Saya memilih hidup nyaman menurut saya. Karena menurut saya menikah itu terlalu ribet, apalagi punya anak. Apalagi biaya pendidikan yang "bagus" di negara ini masih sangat mahal.

  • @jbgr

    @jbgr

    Жыл бұрын

    Kasian banget wkwkwk

  • @desinoz

    @desinoz

    Жыл бұрын

    Your life, your choice 👍

  • @yurizvp2066
    @yurizvp2066 Жыл бұрын

    Sebaiknya jangan memiliki keturunan jika sudah sadar bahwa kerusakan Bumi benar2 tak bisa dicegah. Kasihan anak2 kita hidup dengan lingkungan kejam & keras.

  • @dendisugiarto6121

    @dendisugiarto6121

    Жыл бұрын

    Lu kasih saran jangan punya keturunan tapi ntar lu sendiri ngewe ajib ajib bikin anak

  • @yurizvp2066

    @yurizvp2066

    Жыл бұрын

    @@dendisugiarto6121 sok tau lu. Elu kali yang suka 🤣

  • @dendisugiarto6121

    @dendisugiarto6121

    Жыл бұрын

    @@yurizvp2066 Ya emang gw suka cuk ngapain gw jadi orang munafik kyk lu sok-sokan kasih saran tapi lu sendiri paling gak ngelakuin

  • @laler7687
    @laler7687 Жыл бұрын

    Child free bagus utk mengurangi bibit begal, penjahat, & penipu... 👍

  • @abednegoagungjatmiko9596
    @abednegoagungjatmiko9596 Жыл бұрын

    Saya selalu mendpatkan insight baru saat Prof Kasali meberikan banyak ulasan yang prediktif dan kritis dengan ketajaman yang memberikan daya dorong pada perubahan, seperti namanya rumah perubahan

  • @Cafe_Mikrochip
    @Cafe_Mikrochip Жыл бұрын

    Kalau saya yakin setiap anak membawa rejekinya masing2 hanya bagaimana itu bisa tercapai tentunya proses pendidikan ke anak kuncinya beri kekuatan pada setiap anak agar mampu memiliki mindset mandiri, jika gagal mendidik mencapai mindset mandiri akan jadi bencana

  • @isjarumw4519

    @isjarumw4519

    Жыл бұрын

    Punya anak berapapun boleh ya pak yg penting sejahtera secara moril maupun materiil 1 aja gak sejahtera lahir dan batin ya stop

  • @anezbywtibywti7295
    @anezbywtibywti7295 Жыл бұрын

    Pencerahannya luar biasa terimakasih pak

  • @aanoman83
    @aanoman83 Жыл бұрын

    Yang mau punya banyak anak, silakan. Yang mau punya anak 2, silakan. Yang mau childfree, monggo. Yang ga mau nikah, monggo. Masing masing ada konsekwensinya.

  • @nekonimeindonesia6774
    @nekonimeindonesia6774 Жыл бұрын

    sebaiknya 1 keluarga hanya memiliki 1 anak.. sehingga Thanos tidak perlu datang ke bumi untuk memusnahkan sebagian penduduk. dan Tony Stark tidak perlu mati untuk membela kaum generasi Z yang akhlaknya makin tergredasi

  • @gakpengendikenal
    @gakpengendikenal Жыл бұрын

    Banyak pertimbangan dan kekhawatiran punya banyak anak dizaman sekarang, yang paling besar jadi pertimbangan adalah biaya hidup dari tahun ke tahun semakin meningkat, saya yang sudah punya dua anak tadinya mau nambah satu lagi, tapi setelah perekonomian sekarang semakin sulit membuat pendapatan dari usaha gak bertambah cenderung jalan ditempat, sedangkan pengeluaran untuk berbagai kebutuhan hidup malah semakin bertambah besar, apalagi anak paling besar masuk SMK walaupun negeri biaya pendidikannya ternyata lumayan besar, belum lagi harus ikut membantu membiayai kebutuhan mertua dan adik ipar, pada akhirnya dengan istri sepakat cukup dua anak saja yang penting bisa membiayai sekolah anak, mampu mendidik dan memberikan kasih sayang, juga kebutuhan pokok keluarga terpenuhi itu saja

  • @abcgunawan123

    @abcgunawan123

    Жыл бұрын

    Se 7. Kadang sdh tamat perg tinggi dgn IP 4 , tetap gaji umr. Bayar kost, trasport, makan. Akhirnya tdk bersisa. Pulang kampung dan tinggal di rumah ortu. Jadi beban ortu lagi. Makanya mau anak banyakpun, hrs berpikir.😢

  • @susantibr8187
    @susantibr8187 Жыл бұрын

    Indonesia masih aman, di provinsi luar pulau jawa rate kelahiran masih di atas 2, pertumbuhan penduduk Indonesia masih tinggi. Sekolah SD negri yg kekurangan murid karena kalah bersaing dengan sekolah swasta yg lebih sesuai dengan keinginan orang tua.

  • @LJOK08
    @LJOK08 Жыл бұрын

    Betul prof. Tidak berimbang penghasilan orang tua dengan biaya sekolah. Dulu sekolah negeri favorit dipilih angkatan kita, sekarang alternatif setelah banyak tawuran dan bully

  • @tjptjp1972
    @tjptjp1972 Жыл бұрын

    Selama masih hidup setiap manusia punya Kewajiban,, tapi tiap manusia juga punya Hak memilih jalan hidupnya masing2.. Memiliki anak ataupun tidak memiliki anak itu "sama besar" perbandingan suka dan duka nya..sudah ada Bukti Nyata disekitar kita yg tidak terbantahkan.. Tapi Inti dr semua permasalahan ini sebenarnya Adalah rasa bersyukur tetap hidup sehat jasmani rohani dan dalam keadaan damai sejahtera apapun itu pilihan yang dijalani!!! Jangan sudah dikasih rejeki anak tapi ngawur dalam membesarkannya,,bahkan sampai menelantarkan dan ada juga yg tiap dikasih saran utk kebaikan diri dan anaknya malah ngomong "anda ga tahu sih betapa besar berat dahsyatnya ngurus anak" seakan2 hanya dia didunia ini yg jadi Oangtua dan punya Beban hidup,, lalu ngurus anak dijadikan alasan ngutang, nyuri, nipu dll ,, padahal mindset dan teknik dia dalam mengurus anak sudah salah.. Atau sebaliknya sudah memilih untuk tidak punya anak tapi kemudian merasa sepi gundah gulana lalu BT judes jutek bahkan marah2 kalau lihat anak2 orang disekitarnya ramai berisik happy dg segala aktifitas dan tingkah lakunya atau saat anak orang berprestasi dan membanggakan ortunya muncul rasa iri dengki dan bahkan menyesal krn keputusan nya utk tidak memiliki anak saat masih muda dulu.. Hadeeehhhh itu tuh baru yang namanya "Masalah"..

  • @tukangkuya
    @tukangkuya Жыл бұрын

    males lah punya anak. biaya pendidikan mahal, beli rumah mahal, semua serba mahal jadi mending child free aja mengurangi beban dan bisa lebih leluasa utk mau ngapa2in

  • @suhartinigaya

    @suhartinigaya

    Жыл бұрын

    Kalau semua orang berpikir sama seperti mu jangan harap kamu ada dan lahir kedunia 😄

  • @tukangkuya

    @tukangkuya

    Жыл бұрын

    @@suhartinigaya lah emang saya pernah minta ya untuk dilahirkan? 😂

  • @charismaivan8298

    @charismaivan8298

    Жыл бұрын

    @@tukangkuya nggak papa, asalkan jgn kebalik aja yang ngga pengen punya anak malah nggam sengaja punya, yang pengen punya malah nggak punya2. Itu lebih sedih.

  • @user-ko7et1cj6w
    @user-ko7et1cj6w Жыл бұрын

    Menurut saya justru fertility rate diangka 1 sekian itu kalau dimanage dengan baik dan pengembangan SDMnya pesat akan jadi sangat bagus outputnya. Saya pribadi merasa pilihan orang tua saya punya anak 1 adalah pilihan yang tepat dimana saya bisa merasa tercukupi baik secara finansial dan emosional ketika saya tumbuh, tidak hanya itu saya merasa dengan anak 1 maka fokus orang tua ke pengembangan diri saya lebih maksimal seperti dari kecil saya diikutkan les untuk pelajaran, les memainkan instrumen, serta banyak kebutuhan lain yang sayar rasa sangat tercukupi hingga sampai berkuliah di luar negeri. Dan secara emosional saya merasakan bahwa orang tua saya memilih untuk mempunyai anak di kala siap secara emosional sehingga sangat berdampak kepada bagaimana mereka memperlakukan dan mendidik saya. Tidak sampai disitu dengan hanya punya 1 anak maka alokasi dana keluarga juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain yang bisa mempererat bonding antar anggota dan pengembangan diri seperti mengunjungi tempat-tempat baru baik di dalam maupun luar negeri yang sekaligus memberikan dan menghadapkan saya dengan perspektif lain sejak saya kecil. Mungkin itu opini saya pribadi yang dari kecil didik untuk punya family planning yang tepat sesuai dengan kemampuan saya baik emosional dan finansial

  • @f-zeroracer9767

    @f-zeroracer9767

    Жыл бұрын

    kalo TFR 1 koma kecil, artinya penduduk akan habis setengahnya setelah generasi ortu nya meninggal

  • @nidanadia542
    @nidanadia542 Жыл бұрын

    Rasulullah 14 abad lalu sudah menyampaikan, banyak anak itu lebih Allah sukai, persoalannya muncul adalah saat ekonomi sulit kebijakan yg diambil bukan 2 anak cukup tp bagaimana negara memanage kekayaan sehingga mampu mensejahterakan rakyatnya dengan banyak anak, property murah, biaya hidup terjangkau, akses pendidikan terjangkau . Semoga para pemangku kebijakan kembali memikirkannya ..

  • @imancr7309
    @imancr7309 Жыл бұрын

    Benar, Pemerintah Indonesia harus SADAR. Kebanyakan kebijakan Pemerintah malah sering memberatkan masyarakat kelas bawah. Pajak semakin meningkat dan biaya hidup tinggi berbanding terbalik dengan upah buruh yg sangat rendah. Siap" saja Pemerintah Indonesia akan menghadapi krisi sex dan justru semakin menghambat pembangunan 10-20 tahun ke depan akan terlihat. Pemerintah Indonesia juga harus bertanggung jawab jika masyarakat mulai enggan memiliki anak

  • @Imascafenorchard7933
    @Imascafenorchard7933 Жыл бұрын

    Punyalah anak semampu kalian membiayai kehidupan anak2 kalian dg hidup sejahtera 👍 jangan punya anak jikalau beli popok saja masih cari hutangan, jikalau anak minta jajan gak mampu ngasih tp malah di marahin, jikalau bayar biaya pendidikan masih cari hutangan, jikalau anak sakit bingung cari hutangan. Kasian anaknya bila ortu tak mampu mensejahterakan anak-anaknya. Jangan maksa punya anak tp tak mampu biayain hidup Sejahtera.

  • @iwanagustinusong3506

    @iwanagustinusong3506

    Жыл бұрын

    Well said

  • @ayup9536

    @ayup9536

    Жыл бұрын

    Betul banget..

  • @doddymj20
    @doddymj20 Жыл бұрын

    Jangan kan Jakarta Prof, saya yg penduduk asli Bandung yg notabene mirip Jakarta aja udah jenuh dgn kondisi yg "tidak sehat" dr sebuah kota Besar ato Metropolitan, mangkanya skrg sy memilih pindah ke kota yg lebih kecil yg merupakan kota kelahiran sy jg yg mngkin lebih tdk ramai kecenderungannya..,income mngkin lebih kecil, tp bisa Bahagia, dan jg kedepannya harus antisipasi karena kota kecil ini dimasa depan akan berkembang dan bisa menjadi kota besar jg..

  • @sonajinur3548

    @sonajinur3548

    Жыл бұрын

    Maksudnya tidak sehat gimana bang? Persaingan kah?

  • @doddymj20

    @doddymj20

    Жыл бұрын

    @@sonajinur3548 tdk sehat dalam artian : Macet,Banjir dmna mana,Polusi tentunya,skrg klo mlm2 banyak Kriminalitas(Begal)krna dulu jarang, hampir ga ada yg namanya begal,jd semua itu bisa mempengaruhi yg namanya Kesehatan Mental alias Stress..,klo masalah economy mngkn gada masalah,dulu waktu tol Purbaleunyi blm ada,Nyaman sekali Bandung tuh.., beda jauh sama skrg....😔😔

  • @Paspasannnn
    @Paspasannnn Жыл бұрын

    Biaya hidup makin mahal, ya make sense Lagian bumi udah tembus 8 miliyar orang, apa gak makin keos kalo nambah kecepetan..ujungnya lalu nanti industri makin ditingkatin, trus issue lingkungan nambah..ya mending dikurangin

  • @Nianyoonyo
    @Nianyoonyo Жыл бұрын

    Aku usia 32th, nikah muda. Sekarang anakku ada 3. Aku bersyukur punya anak, aku tinggal di Semarang. tapi Jujur melihat tingkat hidup yang sulit di kota besar memang membuatku juga bisa memahami kenapa org2 cenderung memilih memiliki sedikit anak atau tidak punya anak. Semoga keadaan ini bisa berubah, supaya dunia tetap seimbang.

  • @viciarifwicaksono5038

    @viciarifwicaksono5038

    Жыл бұрын

    akh itu mah mereka egois saja bu cuman mau mengikuti tren malah orang2 mampu yang memilih childfree, karena mereka cuman mau bersenang2 saja. tanpa berfikir akan resiko yang lain. kalau yang melakukan Childfree itu orang tidak mampu sih kita maklumin, ini yang melakukan itu orang2 kaya dan mapan.

  • @praptisuprapti7061

    @praptisuprapti7061

    Жыл бұрын

    @@viciarifwicaksono5038 Sy melihat org di lingkungan sekitar, yg wanitany bekerja ( karir) di suatu perusahaan atau institusi rata2 punya anak lama...setelah 10 tahun menikah. Dan akhirnya mereka lbh memilih punya 1 anak saja. Sptny masih ada keseimbangan. Ada yg msh gampang punya anak tapi ada yg susah juga..( setelah 7 tahun lbh). Kalo Indonesia menurut sy masih aman.Msh bnyk kaummuda dan anak2. Beda dgn Jepang...pemerintahnya pun cemas krn kaum mudanya sdkt yg menikah lbh memilih melajang.

  • @ThomasBondanTyas

    @ThomasBondanTyas

    Жыл бұрын

    aku tinggal di semarang juga

  • @ntznbgzt

    @ntznbgzt

    Жыл бұрын

    @@praptisuprapti7061 Indonesia akan mengarah kesana, negara2 maju semakin tinggi biaya hidup dan semakin maju negara, studi nya rata2 birthrate anjlok. Dan Indonesia dalam menuju fase tersebut, bukan masalah mindset, tapi fakta dan statistik menyatakan begitu. Birthrate indonesia dalam 30 tahun terakhir turun lebih dari 30%, Bahkan proyeksi hingga 2025 menurun 2,5%.

  • @fredysetiawan6228

    @fredysetiawan6228

    Жыл бұрын

    Di jatim jateng fertility rate paling rendah drpd jabar ada beberapa kabupaten disana jarang kelahiran anak

  • @rimbunmataram9093
    @rimbunmataram9093 Жыл бұрын

    Kami bukan tidak mau punya anak... tapi tidak sanggup membiayainya.

  • @gretziesuzan198

    @gretziesuzan198

    Жыл бұрын

    Benar

  • @SuperGeneration10
    @SuperGeneration10 Жыл бұрын

    Makasih buat ilmunya, Prof.. Yg kaya gini² perlu sering² dibagikan.. 🙏🏽 Apalagi kebijakan perpajakan disini memang sgt ga berpihak ke generasi muda utk hidup "normal" (sekolah - kuliah, buat yg mau - bekerja - menikah, kpr - menjadi semakin tua, berkeluarga) Barangkali ini ganjarannya karena terlalu mendewikan srikandi bank dun 🙄 Add: Btw, disini ga perlu khawatir deflasi kelahiran, Prof..mengingat budaya kita adalah lahir -> pendidikan dasar - menengah - atas - lanjut (kalo mau) - kerja - DP rumah, married - berkeluarga & menjadi tua Beda dgn negara² tetangga spti jepang, korsel & australia yg perlu diberi insentif agar mau punya anak.. Kalo disini justru unik.. Hidup susah - disubsidi - ketergantungan & dijadikan zona nyaman.. alih² upgrade ilmu, skill, mindset, mental & jejaring

  • @madepartha8594

    @madepartha8594

    Жыл бұрын

    ngelantur

  • @ismailmadjid816
    @ismailmadjid816 Жыл бұрын

    mungkin yang hidup di kawasan ekonomi bawah menyaksikan konyolnya kehidupan setelah menikah. terlalu banyak kalau dijelaskan. tetapi itu membuat penerusnya trauma setelah melihatnya.

  • @pengamatwoe7390

    @pengamatwoe7390

    Жыл бұрын

    Betul. Anak2 hasil slogan "banyak anak banyak rejeki" melihat hasil kebodohan orangtuanya dan memilih sebaliknya

  • @solaputar2822
    @solaputar2822 Жыл бұрын

    Bagus Prof, ulasannya sangat menginspirasi umat manusia juga sebagai bentuk peringatan dini bagi bangsa-bangsa khususnya Indonesia🙏🏼🙏🏼

  • @lanadelray9820
    @lanadelray9820 Жыл бұрын

    Mangkanyaaaaa NEGARA kalau mau aman banyak rakyatnya ya jamin dong kesejahteraan rakyatnya. Biaya hidup Gratis tis tis... heuheuu... bisa gak ya.. Ya Allah lindungilah anak2 cucu2 cicit2ku.

  • @piscesldy
    @piscesldy Жыл бұрын

    Prof, bahas ttg org2 yang punya anak, tapi ga dirawat dan ga didik dengan baik dong prof, kerugiannya apa, akibatnya apa untuk kedepannya. Karena banyak sekali yang beranak pinak tanpa anak tersebut dirawat dengan baik, diberikan kasih sayang dll Punya anak, tapi kemudian di sia2kan.. akibatnya anak2 tersebut tumbuh dengan rusak. Memang banyak orangnya akhirnya, tapi ga berkualitas semua pada akhirnya. Apa dampaknya ya prof? Makasih ya prof

  • @pengamatwoe7390

    @pengamatwoe7390

    Жыл бұрын

    Tidak terlihat kaum banyak anak banyak rejeki disini 😂

  • @edoprasetyawan7060

    @edoprasetyawan7060

    Жыл бұрын

    Bener....ini juga bnyak bgt...kawin nya kenceng tanggung jawab nya kurang

  • @davinastube

    @davinastube

    Жыл бұрын

    Ada contohnya, negara yg kental dgn mafia spt m*k*k*, i*d* dst negara kanoha juga sdh mulai...nanti anak2 mulai diperdagangkan dr organ dlm sampai komoditi sex.

  • @cerdaspediaindonesia8926

    @cerdaspediaindonesia8926

    Жыл бұрын

    @@pengamatwoe7390 wajar tidak terlihat, karena ini bukan channel dakwah agamis. Heh 😃

  • @OpenMindedMan

    @OpenMindedMan

    Жыл бұрын

    Dampaknya : jadi orang dan tidak jadi orang alias sukses

  • @djalutri9349
    @djalutri9349 Жыл бұрын

    Nggak cuma di kota. Di desa pun sudah mulai kekurangan penduduk. Saya amati banyak SD Negeri di Jawa Timur dan Jawa Tengah ditutup atau digabung karena kekurangan murid. Paman saya Kepala SD di Magetan yg murid nya hanya 40 orang. Murid kelas satu nya hanya 3 orang. Ingat sebuah populasi bisa bertahan jika angka kelahiran per wanita adalah 2,1. Makanya China sudah mengubah kebijakan 1 anak menjadi 3 anak agar di masa depan tidak terjadi kekurangan usia produktif Yg bikin hidup susah bukan anak tapi gaya hidup yg diperparah dengan kebiasaan berhutang.

  • @vlogdesa3309

    @vlogdesa3309

    Жыл бұрын

    Betul didaerah saya bojonegoro jatim..dr 65kk skitar 20kk anaknya cuma satu..lha kl gini terus habis sudah penuduk disini.

  • @sobrianto96

    @sobrianto96

    Жыл бұрын

    @@vlogdesa3309 ponoro kmaren gemparr para siswi sudah pada punya anakk...jdd bnyak dongg

  • @mariaimaculata854
    @mariaimaculata854 Жыл бұрын

    jadi peluang usaha akan bergeser ke segmen usia lansia , pampers dewasa akan lebih dibutuhkan , bukan lagi tenaga baby sitter , tapi perawat lansia, demand obat2an , vitamin yg aman bagi lansia, makanan sehat, alat2 kesehatan semakin hype kalau ingin panjang umur,

  • @mumundchannel5428
    @mumundchannel5428 Жыл бұрын

    Thx you buat pencerahannya.. semoga banyak orang tua dewasa yg sadar akan panggilan hidupnya. Bukan untuk berfoya2 saja, tp bs memenuhi panggilan hidupnya jadi manusia2 yg membawa perubahan yg baik bagi dunia.

  • @lindamariagoretti3121
    @lindamariagoretti3121 Жыл бұрын

    Prof kl org kaya mampu justru hnj punya ank 2 tp kl org yg miskin justru anknya jebol trs juga kl yg berpendidikn tinggi juga tdk menhendaki ank bnyk

  • @pengamatwoe7390

    @pengamatwoe7390

    Жыл бұрын

    Orang kaya berpikir kualitas, orang miskin berpikir kuantitas berpikir anak= investasi, akhirnya tercipta begal2 sampah masyarakat. Investasi bodong tuh orang miskin makin banyak yg melarat. Gitu lah kira2 siklusnya

  • @TameaHamster
    @TameaHamster Жыл бұрын

    dengan industri berusaha beralih ke serba mesin, dan perdagangan semakin lebih efisien. yang dikuatirkan pekerjaan semakin sedikit sedangkan penduduk semakin / tetap banyak..

  • @TSUG0MU

    @TSUG0MU

    Жыл бұрын

    betul. Belum lagi satu orang bisa punya banyak karier, ya dokter ya youtuber ya pengusaha, misalkan. Alangkah kerasnya dunia yang bakal dijalani generasi alpha ke depannya. Rasanya tidak masalah kalau seseorang memutuskan gak mau punya anak, yang masalah adalah ketika orang yang memutuskan childfree itu memaksakan pandangannya ke orang2 yang pengen punya anak.

  • @sodik_webdigimark
    @sodik_webdigimark Жыл бұрын

    Mantappp pak ‼️💪 sehat selalu doa terbaik buat bpk&keluarga

  • @ZeronimeYT
    @ZeronimeYT Жыл бұрын

    Manusia sedang mengalami overpopulasi. Mungkin penurunan angka kelahiran adalah mekanisme sistem dunia agar manusia balik ke populasi mereka yg wajar. Sama kyk tubuh manusia. Kelebihan sel darah putih cenderung leukimia dan kekurangan darah merah cenderung anemia.

  • @johar4551
    @johar4551 Жыл бұрын

    Saya punya 3 anak harus kerja siang malam saya jadi khawatir dengan masa depan anak saya tentunya jika mereka punya anak pasti akan lebih sulit lagi

  • @prabowodedik5164

    @prabowodedik5164

    Жыл бұрын

    Masuk akal

Келесі