Belajar dari KEGAGALAN Sepatu BATA
kali ini belajar dari kegagalan Bata, yg awalnya untuk triliunan, akhirnya harus rugi 500 miliar 4 tahun berturut2. Ga banyak yg ngangkat soal ini, mereka kalah saing sm produk China + loss dalam bentuk impairment asset. Bakal comeback? gw rasa bisa aja, tapi mungkin ga segampang itu. Comment di bawah opini kalian soal sepatu Bata yg tutup pabrik mereka.
Chapters :
00:00 Nokia Versi Sepatu, Bata
02:02 Chapter 1 - The Long History
04:40 Chapter 2 - Downfall of Bata
07:00 Chapter 3 - Will Bata Comeback?
09:11 The Summary
#bata #sepatu #brand #lokal #raymondchin #pabriksepatu
Raymond's Socials
Instagram: / raymondchins
Tiktok: / raymondchins
Пікірлер: 847
Kebetulan dulu 2015 pernah ke Zlin Ceko, kota tempat asal muasal sepatu Bata. Disana brand bata sdh menyatu dgn kota Zlin itu sendiri. Penduduk disana kerja di bata, tinggal di asrama pekerja bata, sampe-sampe di sana pun namanya universitasnya diambil dari nama pendiri Bata yaitu Univ Tomas Bata. Ada museumnya juga yang isinya koleksi sepatu-sepatu dari awal Bata berdiri. Kl masalah branding, Bata emank kuat. Gak cmn Indonesia aja yg ngira kl Bata itu produk lokal, tapi juga India, Filipina, sampe orang Swedia jg nganggep Bata itu produk lokal mereka. Kl soal downfall, ya karena kurang invovasi aja dan gak bs baca perkembangan jaman. Modelnya gitu-gitu aja, gak berkembang. PS : Bata adalah brand premium kl di Ceko sana, marketnya ya orang kantoran/eksekutif. Harganya range 2-5 juta rupiah kl sepatu kerja model oxford shoes gitu
@cemangijepun5921
10 күн бұрын
Harganya
@michaelyamintara6758
10 күн бұрын
zlin ceko itu kota kecil atau kota besar,Pak?
@sekundiary
10 күн бұрын
Zlin itu kota kecil, populasinya gak sampe 100 ribu. Mall cmn ada satu, hotel yang representatif jg cmn 1-2
@rid1m
9 күн бұрын
marketing nya mungkin perlu belajar ke Adidas atau Nike om
@somadlengkong1011
8 күн бұрын
maaf. menurut saya Lebih tepat memakai istiLah Ceska
Tutup karena mereka tidak berani berinovasi. Modelnya jadul²
@danielwijoyo
11 күн бұрын
betul pak, kualitas bagus dan jujur sangat awet dipakai bertahun-tahun. Tapi sama seperti pembahasan diatas, dikarenakan model yang terkesan jadul, jadi sudah hampir tidak membeli beberapa tahun belakangan ini. Sayang, namun jika tidak inovasi, harus tertelan oleh jaman,
@mandaf2630
11 күн бұрын
+ hargany mahal, dan sekarang sudah menjamur produk-produk lokal yg kasih harga terjangkau dan kualitas yang udah oke
@iissulistiyowati9228
11 күн бұрын
Dr ku kecil sering diceritain embah, dlu pas embah sekola smpe dinas jd gru pkenya sepatu bata. Pdhal era masa itu hargany uda mahal plus brand juga. Buat ku penasaran dg merek itu, krn td setiap tokoh di daera jual sepatu bata. Th 2 rb sekian stlh ku karir, ku beli kebetulan di kotaku ada toko kusus jual merek bata. Emang modelny jadul. Tp buatku yg gk suka model aneh2, boleh juga tuh
@Mabaws-ju9wp
11 күн бұрын
Bisa juga strategi pusat.
@superfoxbat
11 күн бұрын
warrior-id juga modelnya jadul2 tapi mereka berhasil survive. walaupun sepatu ini murah tapi punya value. kedepannya kalau mau sustainable, semua akan custom pada waktunya
Alm. Temen gw jg pengusaha sepatu, yg terdampak covid... padahal usaha sepatunya udh puluhan tahun jg.. Masalahnya selain krn sepatu murah dr china, jg krn perputaran uang nya lambat, walau toko2 udh repeat order tp pembayarannya lama, trus dikasih giro pula.. blm saingan antar brand lokalnya kuat banget, brand A keluarin model baru galama(ga smp 1 bln) brand B keluarin model yg sama persis paling di asesoris nya yg beda/pilihan warna nya lebih variatif..
@DAyu902
9 күн бұрын
Yg jelas ini pasti karena serbuan sendal dan sepatu dari china,jangankan sepatu lha soundsystem aja pada merosot pendapatannya karena spiker bloototh dr china,mau tidak mau beralih ke bisnis lain walaupun ngosngosan😊
@anasd2253
8 күн бұрын
@@DAyu902china memang plus minus. Plus bagi konsumen, tapi minus bagi produsen/distributor 😓
Bajak disainer sepatu yg lbh kreatif...spt Nike NB..skecer...justru di saat covid lalu banyak orang mengisi waktu dengan olah raga di luar ruang...cara membajak disainer ini di pakai salah satu contoh nya Hyunday...skg Model2 hyunday sdh rasa eropa banget. Atau bisa juga kolobrasi dengan merk2 lain utk sponsorin event dll...CEO nya harus kreatif...well siapa tau bata bisa bangkit lagi
@garryincome7520
10 күн бұрын
Yang rugi adalah pemilik di indo kalau ga perpanjang kerjasama kan dia ga rugi
@windahbarusadar-um4gl
10 күн бұрын
bener nih klo ngambil case dri hyundai. rasanya hyundai bangkit dari kubur di 2023 ini. mobil2 barunya gaada yg mengecewakan
Sebagai pengalaman aja, dulu pernah beli sepatu olahraga di bata dan kualitas kurang gak sampe setahun dipakai joging udah rusak, sampai akhir coba beli sepatu running yang harganya hampir sejuta, Alhamdulillah beneran kuat bertahun tahun
Salah satu kesalahan fatal Bata adalah "Lack of Regeneration", Merubah Brand yang terkesan tua menjadi Brand muda. Contoh sukses adalah SASA AJINOMOTO MIWON, bertahun-tahun terkenal sebagai brand orang tua karena tampilannya. Akhirnya mereka merubah gaya bahasa, tampilan produk, dan aktivitas marketingnya yang sangat relevan dengan generasi muda. Jika Brand tidak meregenerasi tampilannya maka Brand akan kehilangan market generasi selanjutnya. Bata hanya mengikuti model sepatu yang sedang trendy, namun image Brand ini tetap saja "Sepatu Orang Tua".
@nugrohonurcahyo6771
8 күн бұрын
Padahal bukan karena brand sebenarnya ya. Bata itu brandnya udah besar. Pabrik di Indonesia tutup karena masalah gagal manajemen di pabrik. Leadernya tidak mampu menjaga cashflow perusahaan. Bukan karena enggak laku, tapi karena gagal mengelola pabrik, dan mungkin terjadi korupsi internal. Kalau produk Bata mah masih terus mengikuti perkembangan dan terus diproduksi di beberapa negara.
@silebah
7 күн бұрын
bata harus belajar dari indomie. walaupun mrk ga ngiklan aja udah laris tetap berinovasi
Masih ingat betul dulu majalah anak muda seperti mop, teenmagz, dan femina yang terbit di awal thn 2000an, iklan2 sepatu bata selalu yang terpampang paling besar, dua halaman malah. Gak menyangka brand sebesar itu bisa runtuh
Ahhh ini masalah klasik…..manajemennya ganti aja….udah ketuaan udah terlalu old school dan ngak mau ngak bisa di bilangin…coba di ganti sama young blood…bukan berarti harus anak bocil yaaa. Tapi young blood…new blood..biar punya perspective berbeda…
@andhikapratama637
11 күн бұрын
sangat setuju
@johnsuparko9900
11 күн бұрын
gak segampang itu broo. mungkin bata punya standar model dan kualitas sendiri. kedua karna beda di indo sama india, india gak masuk barang china, di indo barang china banyak sekali, apalagi orang indo senengnya murah, masalah kualitas no 2, mungkin bisa comeback kalo orang2 udah mulai aware soal kualitas sama mindset gimana bantu pabrikan indonesia
@ariffahmi0207
11 күн бұрын
@@johnsuparko9900iya itu kalah saing sama produk produk impor China yang lebih murah, orang Indonesia yang notabenenya kaum mendang mending jelas lebih cari yang murah dibanding kualitas produk. Jadi segmentasinya emang kecil sih bata buat bersaing
@wahidseekers
11 күн бұрын
Memang perlu inovasi.. ngikuti perkembangan
@linustrovals94
10 күн бұрын
intinya lebih murah dan bagus yg menang memang.hp aja udah dikuasai yg murah dan bagus😁😁
terakhir kali saya cek harga2 sepatu sendal bata di pasar baru waktu sebelum covid entah brp tahun lalu, itu perbedaan harga bata sama produk merk lain yg mirip model nya gak main2 bisa sampe 100rb beda nya. otomatis saya mikir buat beli yg lebih terjangkau
Di kotaku, ada toko BATA. Tiap lewat toko itu berasa sedikit miris karena makin kesini makin sepi
@tab10advan18
11 күн бұрын
Sama. Di Jogja juga ada. Toko di kota tutup lebih dulu. Di pinggiran kota tepatnya di Godean masih bertahan hingga puluhan tahun setelah pusat kota tutup. Menjelang covid baru cabang di Kecamatan Godean ikutan tutup toko
@bahrunibnusyam3209
11 күн бұрын
Di kota Palangkaraya, sekarang tokonya memberikan diskon 50% produknya
@dudungandimin8666
11 күн бұрын
Bata bersaing dg hebel,hebel ringan dan kuat
@KokohAgus
11 күн бұрын
Semarang juga toko bata sudah ada yg tutup itu d pinggir jalan raya qu lihat sendiri
@dannyglory2002
10 күн бұрын
@@KokohAgusdi Setiabudi Banyumanik
bata bagi gue pribadi adalah satu2nya brand dengan kualitas yg ga ada tandingannya di masanya.. saking bagusnya.. tiap kali punya sendal bata selalu awet sampe ga muat lagi.. babeh punya sendal sama sepatu bata yg awet sampe 15++ tahun sempet beli beberapa kali lagi tapi ga ada yg di pake gara2 yg sebelomnya belom rusak dan belom jelek.. tambahan info.. babeh rajin nyemir sepatunya.. begitu kuatnya sepatu bata gue sampe almarhum babe gue ga pernah beli merek lain..
@hirumayoichi2625
11 күн бұрын
Kalahnya karena barang cina yg lebih murah. Padahal bukan kaleng-kaleng.
@tanpanamaaja2364
10 күн бұрын
Sepatu babeh lu bisa dibawa mati nih ama babeh lu 😂😂😂
@MaZeRoi
10 күн бұрын
@@tanpanamaaja2364 ga lucu..
@qwery85
9 күн бұрын
😳
@ribathroudhotulmuhibbin4020
9 күн бұрын
Zaman Sekarang itu, kalau pake yang itu itu aja kesannya cuma punya itu, mangkanya ada Influencer Penggoreng juga, Biar Murah asal dapet banyak, biar bisa ganta ganti. GENERASI ASAL UCAP VS GENERASI DIAM DIAM BERGERAK.
Bata sepatu awet, tapi sayangnya jaman sekarang lebih suka sepatu yang lebih ringan. Dan y sudah jelas minim inovasi.
Dulu pernah kerja di bata di tahun 2009-2010 an.lupa saya.sebagai pramuniaga tidak ada gaji tetap,gajinya cuma omset 3% dari penjualan harian.hari biasa cuma laku 2 sepatu2 bj.jadi cuma pegang 6rb doang.wkwkwk.di bikin malu sama tmn2 lain yg jualan krupuk pinggir jalan.padahal kita udah pakaian rapi,wangi,sopan tp dikira duitnya banyak.sedangkan kompetitor sudah ada gaji tetap dan bonus omset.tp ga brtahan lama akhirnya pindah ke distributor lain.jaman sekarang beli sepatu bata jadi mikir 2x.mending beli online.klo terpaksa banget baru beli ofline.itupun yang bagus skalian.desain bata menurut saya cuma ATM saja dari model lain yg hype dipasaran.tp,overal terlalu pricy untuk model semacam itu.mending ori
Intinya bisnis harus adaptive
Kalo Bata rugi besar selama pandemik salahin barang cina masuk tapi brand lokal seperti aerostreet bisa berkembang pesat dengan konten viral dan Collab dengan KOL dan brand2 lain
@indrabendi3300
11 күн бұрын
Nah ini masalahnya strateginya ketinggalan
@mandaf2630
11 күн бұрын
ortuseight, 910, ardilles, specs, mereka brand2 lokal terus berinovasi dan desain serta peruntukannya makin beragam
@prananto71
11 күн бұрын
@@mandaf2630 setuju bang Gua kadang mampir ke sport centre dan toko sepatu lokal official, brand" di atas itu inovasinya ngejar brand luar. Teknologi dan desain juga berkembang macem" bahkan ada yang ekspansi ke sepatu running, sneaker, santai dll. Memang sih Bata di beberapa toko sepatu gua liat desain plek sama dulu dan ga ada yang bisa melirik mata buat dibeli
@risvand.hariyanto44
10 күн бұрын
Mendingan gw dukung brand lokal daripada brand yg naikin harga barang tapi 0 inovasi
@Yulistri-vr8lv
10 күн бұрын
Brand lokal yg tak berguna. g ada apa"nya dibanding bata yg punya ratusan outlet/toko dan ribuan karyawan diseluruh Indonesia.
BATA was the king man, during their time, none of those petty brands were crazy enough to go head to head. Inti masalahnya itu ada di demand yg ambyar total, konsumen zaman skrang lbih suka beli merk walopun KW5 asalkan terlihat mahal drpd yg bagus beneran tp merknya cupu. BATA is the Nokia 3310 of footwear, satu²-nya cara spaya bisa dibeliin BATA lagi sma ortu waktu itu, cuma 2 pilihan. Dibakar ato dirampok, selama sepatu BATA masih bisa dioprek, diiket rafia, dijahit, dilem, bahkan di las, gak akan kejadian dibeliin yg baru sma ortu. That's how durable BATA was. Amazing time knowing & growing with you BATA
BATA bkn gagal bro, mereka sdh dipuncak kesuksesan namun jatah suksesnya memang sudah habis...BATA tetap sebuah brand legend yg blm tentu bisa diikuti oleh brand lain...✨️🏁✅️
@guncla7692
10 күн бұрын
"Jatah suksesnya sudah habis" artinya apa? Banyak perusahaan/brand yang masih berjaya, ada sebelum Bata dan masih baik-baik. Siapa yang menentukan 'jatah sukses' kalau bukan orang-orang yang kelola dengan baik dan bekerja keras untuk meraih target? Bata sudah berapa tahun kelihatan makin tidak kompetitif, kwalitas produk jatuh, susah pertahankan toko di mall
@AryoSeto
10 күн бұрын
Ini sih ga beda sama ngomong bata ga gagal tp karena takdirnya sudah ditulis begitu
@jeremykornelius2838
10 күн бұрын
lu pikir itu takdir hahaha sistem agama ga masuk itungan dalam konteks itu pandangan klasik bgt, balik lgi ke DESTINY nasib dll, kalau gamau upgrade update evaluasi, cek market
@hidayahexpress8814
10 күн бұрын
@@guncla7692jarang perusahaan bisa bertahan di atas 100 tahun.
@williamlim5234
9 күн бұрын
Inj bisa di preventifkan apabila mereka itu kreatif dan inovatif
terimakasih sudah angkat topik ini
-Tutup pabrik - lakukan research tentang keinginan konsumen dan rubah desain - pesan ke china atau bikin di pabrik Bata di negara lain yg bahan baku lebih muran - re branding dengan afiliiasi publik figur - salurkan ke gerai gerai bata di seluruh Indonesia
selain BATA, adalagi Bucherri.. soon or later akan ngekor Bata jg, pdhl kualitasnya buaguusss
@bibitbatbetjaya7304
9 күн бұрын
Kayaknya ngga sih, bucherri target market nya lebih spesifik penyuka kulit beda dengan bata yang target marketnya hampir ke semua segmen.
@axvenger8270
8 күн бұрын
Bucheri masih aman..terbukti kena pandemi pun masih jalan ini brand .di mall masih banyak tokony
Ada faktor lain lagi. Pengusaha apapun pasti tahu ada uang sampingan yang selalu ditagih oleh preman setempat dan juga oleh pejabat pemerintah supaya bisnisnya tetap bisa berjalan, contoh uang keamanan, uang naik barang, uang turun barang, lalu ada uang rokok, dll yang sudah mengakar di Indonesia. Cuma mereka tidak menyoroti uang-uang itu karena sensitif.
Homy ped, Pro ATT, New Era dulu iklannya selalu ada pas commercial break dragon ball atau program anak di Indosiar, sepatu yang selalu melekat di hati anak anak kala itu, brand ambassadornya Joshua Suherman, Cindy Cendora, Agnez Mo, penawaran menarik beli sepatu dapet mainan ala happy meal mcdonalds, loggo league yang sering muncul pas kita nonton berita di Metro TV Kenapa zaman merk sepatu itu suka muncul di tv gak ada di zaman sekarang??? Apa kurang inovasi juga berdampak pada biaya iklan yang semakin mahal???
@mandaf2630
11 күн бұрын
dulu carvil jg, sekarang lenyap, banyak sepatu dan sandal produksi brand lokal yg mulai menjamur di online dan itu positif banget sih
@lodewijkadoe4962
11 күн бұрын
carvil kasogi
@lodewijkadoe4962
11 күн бұрын
piero
@bisma590
11 күн бұрын
profitnya kurang buat promosi kyk gitu lagi banyaknya kompetitor china blm lagi inflasi. jaman dulu banyak produk banyak promosiin hadiah karena dollar masih aman di bawah atau sekitar 10kan (ga ngerti pastinya brp)
@nugiefix
11 күн бұрын
@@lodewijkadoe4962oh iyaaa piero jg suka ada pas MTV masih tayang di Global TV, suka ada pas commercial break
Hi, Ray. Minta tolong bahas tentang brand-brand lokal yang udah lama, produk cuma dikit, tapi mereka tetep sustain. Contoh skincare kelly. Mereka formulasi tetep, packaging tetep, dan produk sampe sekarang cuma 3 kalo ga salah. Tapi orang orang tetep beli karena udah trusted ke brand itu selain itu harganya terjangkau bgt.
Gw termasuk gen z dan udah pakai bata dari sekolah sampe sekarang dan tetep suka sama semua modelnya, ikut sedih karna berita ini
Ko, bagaimana caranya jualan kue dari rumah hanya online misal gofood Tanpa outlet/tanpa menunjukkan jualan kita?🙏🙏🙏 Pliss ko
Ternyata dampak covid19 ga cuman sm pedagang kecil kek saya ya, swkelas bata saja terdampak hingga seperti ini. Sebelum covid jualan masih bagus, setelah covid penjualan mnurun, hampir ga bisa lagi jualan, sedang berusaha semoga bisa survive, setidaknya bisa ngidupin anak bini 🥺
Wah gila, makin sini makin keren banget cara penyajian konten-kontennya. Semua on point dan enak buat ditonton sampe habis.
Materi dan pembawaannya gk pernah gagal... Gokil sih lu bg 🙌🏼
Brand ini tergolong mahal untuk ukuran orang indo + desain nya sangat kuno, selanjutnya ada carvil yg desain sangat kuno juga
@Mick_Van_Doel
11 күн бұрын
Justru murah sih, jaman gw kuliah perhotelan thn 2009, gw pake bata ini buat kuliah daily cma 99rb.. dimana saat itu brand kyk donatello udh diharga 800rb.. Cma yah kelemahannya ga kuat lama, kulit gampang ngelotok, ato sol nya cepet lepas aja.. makanya gw 3 bulan skali ganti sepatu.. 😁
@arymochammadirfansyah6758
11 күн бұрын
Justru murah
@KokohAgus
11 күн бұрын
Qu pake sandal bata tahun 2000 lalu cuma bertahan berapa bulan aja ngk sampe setahun lem sudah lepas ngk kuat pengalaman pribadi
@sicil3280
9 күн бұрын
ADA HARGA ADA KUALITAS. Klo loe ngarep harga murah jgn oek klo kualitas nya ga sesuai sm yg loe harapin. Biasa ya org2 yg doyan harga murah, pas tau kualitas nya ga sesuai ekspetasi eh oek.
@hanafiehs
Күн бұрын
buat brand mu sendiri bro..
Speechless kalau udah nyimak penjelasannya, luar biasa seolah terhipnotis. amazing
Bata jaman dulu banyak iklannya di tv + tiap beli sepatu ada bonus mainan anaknya. Tapi anak jaman sekarang seleranya udah beda milih sepatu. Strategi marketingnya kurang dan gak ngikutin zaman sekarang. Iklan online pun jarang bata ngiklanin. Malah brand² lokal baru yang banyak
@nugiefix
11 күн бұрын
Bukannya homyped yaa yang sering ada mainannya???
@zharh4534
11 күн бұрын
@@nugiefix Oh ya homyped ya. Soalnya jadi 1 toko sama bata seinget waktu kecil dulu. Padahal awet tu sepatu bata. cuma modelnya gitu-gitu aja
Saya beli 2 sepatu bata sejak 2014.. keduanya masih saya pakai dan awet, masing2 buat kerja dan jalan.. durabilitasnya luar biasa, harganya saat itu normal aja, seingat saya 500rb dan 300rb'an..
Belajar dari merk nike, adidas dan lainnya yg exist tanpa punya pabrik sendiri tapi maklon, maka penutupan pabrik itu benar tinggal fokusin ke marketing dan sales aja
Video 10 menit yg sangat menginspirasi.. keep going bro..
Unik ya, brand lokal yg ngejaga konsep barangnya dibilang ga inovasi, tpi sekali brand luar yg ngerjain sama juga dibilang brand autentik dan ngebelain beli mahal mahal, ujungnya emg consumen aja yg beli berdasarkan fomo, susah market kalo jualan di kumpulan consumer yg gengsinya diatur sama sosmed
Kalau cuma sekedar untuk jalan atau sepatu sekolah, beli di pinggir jalan atau di pasar jg jadi, kalau buat casual udah banyak banget produk lokal yg produksi sepatu casual dgn desain yg cakep2. untuk sepatu running dan bola ada Ortuseight, 910, dan ardilles. Untuk pantofel jg ada brand lokal yg kualitasnya bagus. Produk kw buatan lokal jg banyak. Cintailah Produk2 Indonesia
@EvaEva-ug9lc
10 күн бұрын
Aku bkn ga cinta produk indonesia, tp product indo tuh memang ga bisa buat bersaing dgn luar. Aku sering beli sepatu diindo, klo buat jln lbh dari 40 mnit kaki berasa ga nyaman, kena hujan lngsung lepas, pokoknya beda jauuuhh dgn product luar
@mandaf2630
10 күн бұрын
@@EvaEva-ug9lc mereknya apa dulu? kalau merek macam ortuseight, 910, ardilles, specs itu udh bagus kualitasnya. Sepatu running saya dari ortuseight awet bgt ini, ardilles jg bagus kualitasnya.
@EvaEva-ug9lc
10 күн бұрын
@@mandaf2630 merk apapun tetep beda jauuh dgn made luar, aku diluar beli sepatu yg non branded aja kualitasnya lbh bagus. Mungkin ini yg buat product kita ga msk kualitas export
Bata di tahun 1985-1999 di era saya sekolah,kualitas produk bata terkenal sangat bagus.... Bisa setahun di pakai,padahal jaman sekolah,aktivitas anak itu luar biasa aktif Era 2000 up kualitas bata menurun jauh,terakhir pernah beli 3X produk bata tapi kualitasnya turun jauh,ngak sampai 1 tahun sdh rusak,setelah kecewa ngak mau pakai lagi
Efisiensi kuncinya. Cost produksi di tekan. Supaya harganya bisa bersaing. Adaptasi sales model. Konsisten sama market, mau masuk ke segmen apa dulu.
Karna orang indonesia pada pinter.. Pungsi sama ngapain beli yang mahal.. Gwa suka sendal gunung .. Awet nya sampe 3 tahun skali ganti sandal kcuali hilang..
@mandaf2630
11 күн бұрын
nah ini, kslau cuma sekedar untuk jalan mah beli sandal di pinggir jalan jg jadi, kalau buat casula udah banyak banget produk lokal yg produksi sepatu casual dgn desain yg cakep2. untuk sepatu running dan bola ada Ortuseight, 910, dan ardilles. Untuk pantofel jg ada brand lokal yg kualitasnya bagus. Cintailah Produk2 Indonesia
@bennesky4323
11 күн бұрын
bata juga ada yg model sendal gunung cuma lebih mahal aja..
@revanella7980
10 күн бұрын
apalagi ibu-ibu hahaha, sy aja blm ibu-ibu lebih milih beli produk lokal sekalian... bata sudah terlalu monoton dan kurang inovasi. mereka sekarang kurang memberikan kesan di hati masyarakat, padahal jaman sy sd dulu, pasti beli bata terus.
Ini Bukan Tentang Inovasi Apalagi Strategi, Ini adalah Tentang Keserakahan Sistem Kapitalisme, Dibukanya Krang Pasar bebas awal Mula kehancuran produk dalam Negeri, Sebab Prinsip Kapitalisme makan Siapa Hari ini, Produk Mana yang akan dihabisi
@dudungandimin8666
11 күн бұрын
Bata yg py org ceko,kl sepatu cibaduyut asli lokal..
@gepliprl8558
5 күн бұрын
Ini Bata produk orang luar woy. Ngomong apa ente
Jujur.....jika pemerintah kita Diam saja terhadap produk Cina, 3-5 tahun lagi akan lebih banyak pengangguran dan byk pabrik tutup! Belum lagi pameran produk Cina lgsg di JAKARTA EXPO di kemayoran...akan bunuh byk UMKM kita, ini GILA sih kenapa sebebas gitu masuk Indonesia 😅
Gw masih inget bgt dlu jaman gw dr tk-sd bahkan smp-sma ( meskipun dah jarang ), tp gw inget betul klo BATA itu produk nya kuat bgt. Paling ga 3tahun gw pake, gw pake smp sobek, smp menganga, krn gw tipe org yg pake smp rusak, klo rusak baru beli yg baru.
E commerce menghancurkan harga pasaran yg mengakibatkan produk kalah saing dari segi harga jual kompetitor.
@andrikurniawan531
11 күн бұрын
ndak juga kayanya, nyatanya brand sepatu lokal banyak bermunculan, sepatu itu termasuk stabil harganya
Gass beli ah,trus d simpan,,biar jadi unit spesial
Terima Kasih Koko Raymond Chin.
Sehebat apapun sebuah perusahaan manufaktur selain memproduksi produk merek sendiri semestinya juga menerima order job dari merek terkenal lain sekalipun merek dari tiongkok sebab semakin banyak klien order dari perusahaan yang lain tentu lebih berpengalaman dan inovatif dalam ketrampilan karena setiap merek dari banyak klien tentu semakin banyak tantangan dan permintaan khusus dan pemikiran yg harus di selesaikan dan ini sangat berguna dalam pengembangan jenis produk yang dapat memenuhi semua permintaan konsumen bahkan di dunia dan jika hanya buat merek sendiri saja akan haus pembaharuan dan gampang terlena oleh keadaan nyaman
Ardiles, dia sekarang release seri "Ardiles culture" buat ngikutin perkembangan
@rxrz252
11 күн бұрын
Ardilles bagus bang, ngikut in perkembangan zaman
@rzkzkr20
10 күн бұрын
Ardilles man pabriknya terima order juga
Pemerintah harus turun tangan dengan masalah ini, bisa saja pabrik2 industri lain yang ada di indonesia bisa tutup, apabila kebijakan import barang dari china tidak di regulasi secara tepat, minimal buat pabrik di indonesia, negara kita terlalu memanjakan negara china
Gua selalu nontonin vidio lu bang. Isinya semuanya nambah wawasan ilmu pengetahuan semua kereeen
Pernah ngobrol sama karyawan perusahaan itu, katanya perusahaan itu punya karyawan expat yang segelintir nya itu, yang untuk gaji mereka sudah seperti karyawan lokal, kalau hampir semuanya digabungkan. Kalau perusahaan mau ngurangin karyawan expat atau ganti sama orang lokal yang sama kompetensi nya. Mungkin akan membantu recovery, untuk bangkit lagi. Dengan memperkerjakan orang lokal, bisa jadi "taste" Desain /gaya nya jadi lebih menyesuaikan dan juga dari sisi gaji, tentunya ga sebesar gaji nya expat. Mungkin ya.. Who knows..
Ko, bagaimana caranya jualan kue dari rumah hanya online misal gofood Tanpa outlet/tanpa menunjukkan jualan kita?🙏🙏🙏
@bimafernandes8126
5 күн бұрын
Harus punya tempat usaha buat dokumentasinya bang, nanti tinggal daftar aja via apk ojol
Masalah di BATA sebenarnya adalah bagian dari masalah industri manufacktur di Indonesia yang semakin turun aktivitasnya. Ada beberapa kemungkinan kenapa manufakturing di Indonesia tidak kompetitif lagi bersaing dengan produk impor sehingga banyak yg akhirnya tutup pabriknya di Indonesia. 1. Banjir produk dari China ke Indonesia dan negara lainnya akibat proteksionisme Amerika Serikat yang menaikkan tarif significant terhadap barang impor dari China. Akibatnya semua produk impor dari China mengalir ke negara lain. 2. Mata uang IDR yang cukup kuat terhadap mata uang asing lainnya termasuk mata uang CNY China selama 5-7 tahun terakhir. Dibanding negara lainnya , faktanya adalah produktivitas Indonesia lebih rendah daripada negara berkembang lainnya dan ini dahulu selalu di kompensasi dengan penurunan IDR yang lebih rendah dari mata uang lain. Dalam 5 tahun terakhir, BI "sukses" menjaga agar IDR tidak terdepresiasi terlalu dalam dg menjaga suku bunga yg tinggi relatif inflasi. BI ga salah sih dalam hal ini karena salah satu mandat BI adalah kestabilan IDR dan inflasi, bukan pertumbuhan ekonomi. Dampaknya adalah ekonomi yang semakin lambat pertumbuhannya karena produktivitas Indonesia yang memang rendah. Bila ini tidak di tanggapi secara serius, kemungkinan keadaan ekonomi Indonesia akan lebih buruk.
keren kontennya blum dibahas dimanapun topik ginian
Sejak covid 2019 market indonesia untuk product Fashion dan kosmetik memunculkan cara baru dan customer behavior baru ..dgn berbisnis via online ; murah , menarik , ada influencer , ada afiliator on line , dll . Masyarakat indonesia cara belanja dan behaviour sudah berubah drastis maka tidak heran LEGEND branding di bidang tersebut bisa kalang kabut dan susah untuk bertahan , terbukti BATA dgn sales naik 48 % tetapi biaya naik 58% sehingga 4 tahun selalu merugi. Bila ingin balik , cara sales dan marketing Brand bata hrs di rubah , cara berproduksi juga hrs berubah , kerjasama dgn afiliator supaya lebih masuk di segmen dan behaviour belanja kekinian
Salah satu pengalaman saya sewaktu bekerja di Bata ialah adanya arogansi para C-Level management yang terlalu percaya diri pada brandnya namun tidak memperhatikan generasi para millennials dan gen Z yang belum tentu aware akan brand Bata. Gaya management yang sangat vertikal dan tidak mendengarkan partner di lapangan juga merupakan salah satu faktor down fall mereka. Semoga Bata bisa kembali berjaya di Indonesia
Bata rapihin official store yg ada di marketplace lah.. pajang etalase yg lengkap dan hire CS yg serius. Susah bener nyari produknya yg lengkap di marketplace..😅
jujur bata emang sebagus itu kualitasnya, dari anakku masih bayi, trus sandalku bbrp tahun ini juga pake bata...sampe pada putus tali sandalnya tetep kuat bgt...cuma ya soal model ya emang gitu2 aja sih...beda dg bucheri, gabino dll memang lebih luxury brandnya...cuma dr segi keawetan masih awet jauh bata drpd brand luxury tsb..kalau mungkin supaya bisa bersaing sih, sandal atau sepatu harus refresh sesuai permintaan pasar...atau bikin second lini yg lebih luxury atau lebih murah...dan ukuran sepatu atau sepatu sandal anak antara 30-35 itu susah bgt, kadang sering kosong gitu...ya memang harus bisa masuk ke gen z & milenial sih...terutama soal model & harga, trus ketika ada musim kenaikan kelas, lebaran, natal dll bisa ada diskon & model baru..dan colabs sama influencer dengan desain khusus mereka trus di bikin limited edition itu juga berpotensi merebut pasar lokal sih...ya memang dr sisi managerial marketingnya harus lebih dikembangin lagi...sayang bgt kalau harus menutup gerai 😢
Sarapan pagii dengar podcast brader raymond
setuju sih, point nya ada di closing menit akhir...contoh: belakangan ini banyak influenser2 yg membuat brand sendiri, laku2 aja meskipun kualitas nya B aja...karena penghemasan marketing nya bagus2. basis online itu lebih simple, tidak seribet offline harus izin sana sini dan biaya sewa pun tak terelakan, apalagi yag skala besar sekelas pabrik.
Keren analisanya ko Ray
dulu engkong saya bekerja di Bata sebagai kepala kantor di jaman belanda, karena itu saya diceritai kalo merek Bata itu dari cechoslovakia, tapi baik sejak kecil sampe sekarang saya ga pernah pake sepatu Bata atau Northstar modelnya gak berkembang dulu waktu sekolah tahun 80 an kepinginnya sepatu Kasogi atau Eagle yang secara kisaran harga mungkin setara Bata atau Northstar (sub brandnya) tapi tidak sekalipun ada teman teman sekolah yang beli sepatu Bata padahal di era belum banyak saingan brand lain, memang ga punya ciri khas, tokonya dimana mana tapi produknya gitu gitu aja, terus anak orang orang yang ekonominya lebih pakenya brand Nike, Reebok, LA gear, Adidas, Diadora.. lha yang pake Bata siapa?
Kak bisa bahas Sritex juga kah ka? Penasaran analisanya, terimakasih
Tidak ada namanya usaha bisnis sebesar apapun itu yang tidak berujung gulung tikar. Pada akhirnya semua juga akan begitu. Roda memang berputar.
@victortandra7709
10 күн бұрын
nike? apple?
@ITBEurgava
10 күн бұрын
Pake analogi roda? Oke. Artinya yang sekarang lagi turun, nanti bisa naik lagi. Namanya juga bisnis.
@nurcahyaps9328
10 күн бұрын
@@ITBEurgava Di dalam kehidupan. Ada namanya buih. Dan ada namanya air. Buih akan tetap hilang karena dia tidak berguna bagi manusia. Namun air akan tetap ada karena ia bermanfaat bagi manusia. Semua bisnis yang didasari pada sifat buih. Seperti keserakahan kerakusan memiskinkan. Maka jika sudah jatuh. Dia akan hilang lenyap. Tidak akan ada lagi. Boro2 di atas. Dia akan lenyap sepenuhnya. Sementara bisnis atas dasar kebermanfaatan. Dijatuhkan berkali kali. Dia akan bangkit. Dan terus berdiri. Karena ia bermanfaat. MENGERTI TIDAK?
Tinggal import dari Vietnam, kan beres, padahal sepatu lokal lebih banyak beredar dibandingkan sepatu madr in china
Kalo menurut aku soal brand images juga sih, soalnya kayak kita tau kalo nike, vans dkk walau banyak KW nya tetep punya brand images keren, terutama buat anak muda, gengsilah kalo bisa dibilang, karena orang indo kalau beli sepatu bukan cuma karena kualitas/model, tapi juga mikir persepsi orang ke kita saat pakai sepatu itu. Nah di titik ini jelas bata ngga bisa survive lawan kayak docmart, nike, NB, dll. Belum lagi gempuran brand2 lokal baru kayak aerostreet yg sangat terjangkau & modelnya dinamis collab kesana kemari, ya kalau di indo jelas bata ini udah sunset banget ya let say kayak new era, pro att, dkk
1. ada produk lokal yang mulai naik daun terlebih sepatu sport untuk kampus, 2. sepatu bekas atau second sudah mulai merebak di daerah saya di NTT dan dijual murah
Mungkin rebranding bisa kembali mengangkat penjualan Bata ya, terutama di positioning nya, harus berani masuk ke segment2 spesifik seperti olahraga tennis, bulutangkis melalui sponsor buat event2, dulu jaman kuliah saya sering diledek teman "kayak supir" kemana2 bawa aqua krn waktu itu minum aqua belum jd trend hidup sehat, tetapi lihat sekarang. KFC jg dulu sempat sepi krn identik dg resto Keluarga jd anak2 muda mgkn malu, ttp positioning di rubah dan sekarang anak2 muda jg rame kesana, CFC juga sempat sepi skrg mulai bangkit lagi krn rebranding. Saya yakin Bata bisa bangkit lagi di Indo krn kualitasnya bagus
Terimakasih BATA...Senang sekali pernah jadi bagian dari BATA
Adaptif, inovasi dan efisiensi.....serta kolaboratif
Merek sepatu ini terkenal banget sejak gw kecil. Ibu kalo beliin sepatu pasti selalu ke toko Bata. Terkenal awet. Itu jaman gw SD ya tahun 80an. Naik bajaj dari Lebak Bulus ke Pasar Mayestik. Sekarang umur gw dah 40an. 😅
Inovasi juga sih menurut gue hrus ada update dr stylenya klo kt liat klasik sih modelny tp kurang dikasih sentuhan modernnya ada brand lawas tp mereka bs ikutin style yg kekinian ko dan buktinya bisa survive smpe skrng, mungkin bata hrus observe kayak ke model” branded tp disentuhin dngn gaya bata dngn bgitu ga monoton contohny china bisa berkembang krn mereka ga takut copycat produk luar bhkan dibuat se-mirroring mungkin bentuknya , dan bukankah dlm berusaha hal bgitu udh wajar?…
Bukan hanya sepatu Tiongkok, sepatu lokalpun sekarang bisa murah dengan kualitas bagus. Aerostreet misalnya, kalau kamu ke pabriknya, bisa dapat sepatu defect (cacat dikit) dengan harga 150K untuk 2 pasang. Artinya sepasang hanya 75K harganya dan meskipun defect, kualitasnya masih oke banget.
Solusi buat Bata comeback yang kurang masuk akal dengan kerugian yang sedang mereka alami: kolaborasi. Contoh baik dari collab ini yang aerostreet sama Converse. Mereka terus menerus collab dan terus gaining new customer dengan adanya collab ini.
gw pribadi sempat beli beberapa sepatu dari BATA, cuman semenjak Ada Aerostret langsung pindah haluan ke Aero,soalnya desainnya Enak bisa di pake buat Casual sama Formal, Harga juga masih ramah kualitas juga bagus, sebetulnya BATA seharusnya bisa belajar dari Aero ini sih
Ga nyangka dan sedih. Pada tahun skitar 92. Saya jadi bagian dari keluarga bata
Ini sebenernya sudah bisa diprediksi karena sejak 2022 asosiasi persepatuan Indonesia kl tdk salah pernah merilis sekitar 20,000 pekerja kena phk karena pabrik sepatu yg tutup atau relokasi. Alasannya ya memang msh sama, demand turun, saingan dari produk China dan juga masalah UMK di beberapa daerah yg tinggi
Maaf kak sama2 belajar. Memang perusahaan offline harus cepat adatif untuk menjadi online. jadi perusahaan2 offline harus bisa cepat menjadi online. contoh seperti ace hadware dari offline menjadi online. Tapi masalah klasik china masuk ke indonesia itu harus diperhatikan dengan benar oleh pembuat kebijakan dari pemerintah. seperti kami home industri kecil untuk tetap eksis bersaing dengan brand lokal baik2 saja. ketika serbuan produk import china dengan harga sangat murah sulit bersaing. tapi harus siap tetap eksis dengan memberikan pengetahuan yg jelas kepada calon pembeli. bahwa produk import china kurang baik produknya dibanding produk lokal. Kunci nya adaptif dan inovasi dalam berusaha. terima kasi kak raymond memberikan pembelajaran bisnis.
Dari sini pemerintah harus belajar bahwa produk2 china yang madif di pasar harus di kontrol demi ekonomi dalam negri. . .
Bahas brand2 lokal lain juga bang, Brodo kanky unerd Piero spotec eagle Eiger dll
Itu sepatu brand gue buat sekolah. TK-SD-SMP gue pake sepatu itu. Waktu gue TK (1980) gue pake sepatu bata NorthStar. Model Converse/Warrior warna biru navy. Itu sepatu favorite gue. Saat itu model sepatu bata emang trendy banget sih + harga nya emang terjangkau oleh masyarakat lokal. Dan gue seneng banget ke Outlet pabrik nya di Kalibata yang skrang tempat nya jadi Apartemen Kalibata. Bau ruangan sepatu baru sambil lihat-lihat sepatu nya. Sampe skrang masih inget The Store Smells nya. Inilah perusahaan yang jadi korban betapa cepat nya perubahan jaman itu. Kalo anda tidak berinovasi CEPAT dan tidak melakukan riset pemasaran tentang kondisi consumen demand. Akan berakibat seperti ini. Contoh nya Sepatu Merek Skechers. Kenapa kok sepatu nya bisa Laku Keras di Pasar Amerika Serikat ??? ... Laah itu PR buat ente semua !!!
Kalau produk China tapi asli ide, merk dan modelnya sih gpp. Tapi banyak sepatu palsu sampai buka gerai dan bilang dengan jelas sneaker bekas...padahal produk KW... Itu pembodohan pada masyarakat... Mau nya tetap gaul tapi modal pas"an. Peran pemerintah kurang disana. Baik dari impornya, hak cipta, sampai pada memperbaiki mindset masyarakat buat apa pakai produk palsu. Biarpun sy bisa beli brand Converse, Nike, Adidas, Reebok dll. Sy masih suka ngulik sepatu lokal seperti Spotec, Specs, Kasogi dll. Yang warna hitam untuk kerja dan membantu kemajuan usaha anak bangsa. Mulai dari hal kecil itu dulu. Harapannya suatu saat hp, tv, peralatan elektronik sampe mobil ...orang Indonesia bisa buat 🥺semoga ya🙏
Kata dosen gw emang pabriknya dulu di kalibata situ , nama kalibata sendiri konon diambil karena daerah situ ada kali sebelahnya ada pabrik bata, makanya namanya kalibata 😅 Sekarang jadi perumahan dpr cmiiw Saya dulu awalnya juga ngira bata ini asli produk lokal Taoi pas liat rekaman ulang pildun taun2 dulu ada bata, labgsung sadar bahwa bata bukan produk lokal 🤣
Intinya mereka harus berbenah secara internal, hapus sistem komisi utk sales associate nya biar penjualan n quality service bs maksimal
Sepertinya generasi baru gak nyaman dgn bisnis yg di bawa generasi tua, alhasil dgn nama kalah persaingan, atau terus merugi perusahaan2 itu di tutup.
masa kecil gw dgn bata.. itu sih ga inget mengenai produknya, cuma tau pake aja, karena ga ada kenangan buruk mungkin pd saat itu produknya lumayan.. skrg di usia 30an, gw pernah coba beli bata sekali.. yg gw beli fail banget, ga seperti merek lain, kaki gw masuk dlm sepatu nya aja terasa sempit di depan tp longgar di belakang, seolah2 mereka gagal mengantisipasi bentuk kaki orang, ga pernah gw rasain kayak gt di sepatu apapun yg gw beli sebelumnya.. otomatis gw buang aja
Hadiirr.. sempet ga percaya
Simple keren penjelasan nya bang
Solusinya kalau aku bilang sih harus bikin brand baru dengan model yg khas tapi tetep atraktif ya, karena brand images itu susah di rubah ya, kita gabisa compare airwalk sama nike even suatu saat airwalk jual produknya dengan harga 1 juta up meski dengan kualitas yg lebih baik, images airwalk sepatu 200-300 ribuan itu ttep ngga ilang ya.
Sayang sekali, sepatu Bata, telah menemani anak 2 indonesia dari kita kecil, usia saya saat ini 60 thn, jadi sangat tahu sekali perjalanan sepatu Bata di Indonesia😢
Konsep stock alas kaki yg bahkan produk lokal sekarang yg dijual di e-commerce pun udh kyk sistem limited edition, sekali keluar kelar, ga restock lagi dgn stock yg sapa cepat dia dapat, beberapa bulan udh model baru lagi, kalo brand sepatu gede ga bisa kyk gtu karena sekali produksi udh langsung produksi massal sampe berjuta2, trus sekarang produsen yg langsung jual kpd konsumen ga pake lewat distribusi lagi, brand gede ga bisa ngikutin sistem kyk gtu
Bata hanya terlena sama brand, mereka sampai lupa untuk berinovasi. Tidak mau merombak model"jadul ke tren masa kini yg di sukai anak"muda, Jadi mau tdk mau harus mundur dari brand masa kini... Akhirnya yaaa,,,, Wassalam.
Wajar di jaman sekarang marak saingan sepatu yang styling anak muda rela bayar demi produk sepatu yg desain nya elegan dan keliatan modern
Menurutku pesaing lain yang bikin Bata rugi 4 tahun terakhir, itu dari brand lokal yg trend nya juga lagi naik bgt 4 tahun teraakhir. Semua lini produk Bata punya pesaing head-to-head dari brand lokal. Misal lini North Star (sepatu casual/vulcanized) saingan sama Ventela dll, lini power (sepatu sportstyle) saingan sama 910 Ortuseight dll, lini sepatu formal Bata saingan sama Brodo dll. Dan kalau yg aku perhatiin, marketing nya Bata di e-commerce ga se-massif brand lokal pesaing yang kusebut, yg mana notabene nya itu ga selaras dgn perilaku konsumen zaman sekarang yg males ke toko dan lbh nyaman belanja di e-commerce
Klo menurut saya sih mungkin ada missleading yah ttg kerugian bata ini. Kerugian bata ini sebenarnya disebabkan oleh intengible asetnya, yang mengalami penurunan seperti di video ini tp tdk di jelaskan apa itu impirement aset. Aset perusahaan itu bnyk ada termasuk brand HAKI mesin, Properti dsb. BATA tdk merinci impirement aset yg merugikan bata atau nilainya turun. Sehingga menyebabkan pencatatan pada PnL reportnya rugi atau mengurangi revenuenya. Kt juga tdk mendapat data detail histori penjualan actualnya dlm bbrapa tahun kan, jd kesimpulannya menurut sy kerugian yang di alami Bata adalah krn penurunan aset (Impirement asset), bukan krn penurunan omset penjualannya.(Tdk ada data sales) Makanya yg ditutup bukan storenya atau secara keseluruhan perusahaannya, tp hanya pabriknya yg mmg mengalamai penurunan value. Atau nilai value in usenya lebih rendah dari nilai buku. Tp tentunya kt hnya bisa menganalisis dr kulitnya sj karena kt tidak tau jeroannya bgmna. Tp dari analisis secara umum dan gambaran yg ada BATA masih bisa bertahan, mereka hnya melakukan efisiensi utk mempertahankan value perusahaannya agar tetap logis.
Beberapa tahun yg lalu saya pernah beli bata, di outlet resminya di mal dekat rumah, sejak kecil bata sudah terkenal awet dan harga terjangkau, tapi ketika saya beli model boot-nya dengan harga yg gak murah lagi, baru beberapa bulan kulitnya sudah ngelotok, lace hole-nya ada yg jebol, ya sejak itu saya berhenti beli merk bata. Jadi bukan gara-gara kurang inovasi desain, qc-nya yg sudah turun pada akhirnya bikin saya berhenti beli.
Kuncinya Produk China mematikan UMKM local di sisi lain UMKM tanpa kompetitor asing jadi bikin produk dengan kualitas & harga yg semena", stakeholder terkait harus menemukan win to win solution
Ema...gw dlu kerja di Toko Bata th 1970 an di Bandung managernya juga bukan abal2 orang German masih ada fotonya...
Mudah² an komentar gw ada yg baca🙏. Ktika suatu perusahaan ( merk dagang terkenal) mngalami penurunan atau bangkrut krna kalah bersaing dngan produk Cina, mnurut gw itu sesuatu hal yg wajar. Why? Y krna kita harus akui jika produk dari cina sprt cntoh nya, Sepatu atau Smartphone yg skrg marak bngt slah satu ny di indonesia, terkadang mrka menjual kualitas atau spesifikasi yg hampir sama atau bhkan bnr² sama dngan merk terkenal, tp produk yg dari Cina dijual jauh lebih terjangkau. Alhasil orng² lbih memilih produk made in Cina. Dan ini bukan trjadi pada Sepatu bata saja. Hal srupa juga prnh terjadi pada perusahaan besar sprti Nokia. Yg bnr² hancur ktika mulai bnyk produk Hp Cina yg bergantayangan. Lalu knpa Cina bisa sprti itu, Y krna cina itu negara yg ingin menguasai Pasar dunia. Dan tdk mnutupi kmungkinan beberapa tahun kedepan akan ada prusahaan besar lain yg dmna produk penjualan nya kalah bersaing dngan Cina dan akhir nya bangkrut.
Direksi nya idealis banget😢, padahal nyawa perusahaan ada di orang yang memiliki jabatan tertinggi di perusahaan.
Pendapat saya tidak tutup,tapi beralih ke produk model baru dan penjualan melalui online,bisa juga bekerjasama dengan produk lokal lainnya.dari pada mempertahankan yang ada kurang diminati.lom lagi tuntutan karyawan Yang selalu minta kenaikan gaji dan fasilitas.yang pasti pengusaha lebih paham 😊