kancabudaya

kancabudaya

*Kanal KZread Resmi*

Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X;
Direktorat Jenderal Kebudayaan;
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Kantor Pusat:
Jalan Yogya - Solo Km. 15, Bogem, Kalasan, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telp. 0274 - 496019
Email: [email protected]

Instagram: @kancabudaya

Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan

"IJON"

"IJON"

Pelik Candi Ijo

Pelik Candi Ijo

Dawet Sambel Kulon Progo

Dawet Sambel Kulon Progo

Пікірлер

  • @achakl_0217
    @achakl_02177 күн бұрын

    3:38:15

  • @0803rfly
    @0803rfly7 күн бұрын

    halo kak, apakah beberapa potongan footage di dalam video boleh saya pakai untuk tugas kampus dan disertakan sumbernya?

  • @user-td7pe2ns4r
    @user-td7pe2ns4r9 күн бұрын

    Terus ingat jaman th 1955 an di dk saya ada kesenian itu asyik tenan dan sampai sekarang saya masih ingat parikannya kates telo gantung prawan mendes njaluk ambung. Ayo lur sing isih kelingam Hanya sayang ditengah keramaian ada pencuri akhirnya kesenian bubar

  • @ikbalirawanirawan7751
    @ikbalirawanirawan775112 күн бұрын

    lestsrikan peninggalan leluhur kita❤

  • @norhidayah2255
    @norhidayah225514 күн бұрын

    kotaku ... alhamdulillah ...❤❤❤❤❤

  • @husnapambudi4940
    @husnapambudi494024 күн бұрын

    Mantap ❤❤❤

  • @husnapambudi4940
    @husnapambudi494024 күн бұрын

    Subang jawa barat,,turunan Yogyakarta hadir

  • @husnapambudi4940
    @husnapambudi494024 күн бұрын

    Terus kenalkan candi candi di jogja jateng ,,jangan lelah,,terus promosi,, hanya itu jalan menarik wisatawan

  • @donyjongky6001
    @donyjongky600124 күн бұрын

    Suku Osing adalah keturunan Majapahit langsung tapi hancur karena Demak ,Mataram ,Bali dan voc. keren...

  • @husnapambudi4940
    @husnapambudi494024 күн бұрын

    Lestari lah warisan leluhur ku,,,semoga candi ini bisa menarik wisatawan di daerah sengi aslinya

  • @husnapambudi4940
    @husnapambudi494024 күн бұрын

    Semoga candinya bisa cepetan direstorasi,,supaya menarik wisatawan

  • @oeriplestari6074
    @oeriplestari6074Ай бұрын

    Sy berlatar belakang ilmu ekonomi, ttp sangat tertarik pd penemuan sejarah dan penemuan2 arkeologis Sangat kaya budaya kita hrs diurii2

  • @humaskotasalatiga
    @humaskotasalatigaАй бұрын

    apik

  • @SuhardiSuhardi-tw3gp
    @SuhardiSuhardi-tw3gpАй бұрын

    Putra tanggul x Perkasa Sakjose🤝🤍💚

  • @juliansyahrif3985
    @juliansyahrif3985Ай бұрын

    Tapi saiki lare2 enom e podo nganggo bhs jowo kulonan, pdhl mage katon logat usinge, nyeluk emak baen saiki podo isin genti nyeluk mama, mami, mong ngikuti gengsi ambi gaya baen, suwi" usinge ilang ws mariki, tinggal nunggu pirang tahun engkas budoyo using, bhs using, mariku ilang.

  • @NyimasHaryantiYb
    @NyimasHaryantiYbАй бұрын

    ❤❤

  • @sultanayyubalauddinramdhan8574
    @sultanayyubalauddinramdhan8574Ай бұрын

    Khususon Ilaa Ruuhi Bopo H. Manteb Soedarsono, Allahummaghfirlahu Warhamhu Wa'afihi Wafu'anhu, Syaiulillah Lahumul fatihah 😇 Kangen Bopo Manteb 😭🥀

  • @kasmiran8491
    @kasmiran8491Ай бұрын

    Bono keling itu berasal dari kerajaan kalingga yg sedang mencari tempat moksa..Belio mungkin sosok seorang raja ...krn belio sosok seorang tokoh sempat memberikan petuah kepada masyarakatnya...kalau dilihat dari sejarahnya belio mungkin beragama hindu /kejawen.

  • @sweetgame8005
    @sweetgame8005Ай бұрын

    Orang2 sprti ini yg seharusnya dpt tunjangan yg banyak.semangat mbah

  • @triyantotan8749
    @triyantotan8749Ай бұрын

    Semoga peninggalan candi candi dari leluhur kita ,bisa lestari. Sehingga anak cucu nanti segera sadar bahwa kita adalah bangsa yg besar

  • @nurfadlilahsani5864
    @nurfadlilahsani5864Ай бұрын

    Min,ko pas bagian pak didik ngefreez ya? Videonya ga ada

  • @ghostzill4932
    @ghostzill4932Ай бұрын

    Serius nanya, ngasih sesajen itu bukannya sirik dalam Islam.

  • @ketutdaker722
    @ketutdaker7222 ай бұрын

    Maaf saya begitu keliru menilai saudara kami dijawa. Saya kira tidak ada lagi pemerhati adat budaya dan seni patung. Maafkan komen komen saya yang terdahulu sekali lagi saya mintamaaf. Salam dari bali. 🙏🙏🙏🙏

  • @user-iq1kt6yh8w
    @user-iq1kt6yh8w2 ай бұрын

    😭😭😭😭😭😭🥀😭

  • @alisajidin9534
    @alisajidin95342 ай бұрын

    GA KEBAYANG PASTI BANYAK BANGET CANDI DI INDO KALO BISA DI TMUIN SEMUA

  • @huda84channel48
    @huda84channel482 ай бұрын

    Bisa beli getuk yang belum digoreng.... Gaaa

  • @user-ne7wp9lp7y
    @user-ne7wp9lp7y2 ай бұрын

    Sama Indramayu juga sebenarnya tidak ada unggah ungguh, hanya saja ada pendatang dari jawa sehingga ada yg dinamakan bebahasaan. Namun itu tidak menjadi standar, adapun bahasa sehari-harinya bahasa indramayu seperti: Reyang, Kita, Ingsun, Sira, Rika, Dika. Mirip bahasa using dan tengger lah.

  • @Kocettttttttt
    @Kocettttttttt2 ай бұрын

    Bahasa Jawa Mataraman Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan) Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.

  • @lawinthedust5686
    @lawinthedust56862 ай бұрын

    mohon di bantu jawab, Arca arcanya itu yang asli atau sudah replika ?

  • @offeny672
    @offeny6722 ай бұрын

    Luar biasa. Memiliki sentuhan seni yang sangat tinggi dan mengagumkan ❤

  • @riskasetiayantiofficial5026
    @riskasetiayantiofficial50262 ай бұрын

    Mbah ini dulu pasti cantik bgt

  • @aryasadewa1928
    @aryasadewa19282 ай бұрын

    19:04 loh iki boso jowo to jane podo ae, sing bedo niku mung kosa katane mawon

  • @Kocettttttttt
    @Kocettttttttt2 ай бұрын

    Bahasa Jawa Mataraman Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan(ngapak/panginyongan) Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek Ngapak, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Ngapak. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Ngapak. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.

  • @gendonkopong2796
    @gendonkopong27962 ай бұрын

    Mantap mbah luar biasa patungnya ciri khas jawa kuno salam Rahayu dari Bali tetap semangat mbah🙏🙏🙏

  • @KusbimantoroSetyojati-pf6sh
    @KusbimantoroSetyojati-pf6sh2 ай бұрын

    Penyempurna tari adalah KPH PURBANINGRAT

  • @madeduarjana2244
    @madeduarjana22442 ай бұрын

    Saya orang Bali ,rindu lagi doa mantram mantram berbahasa jawa kuno,bahasa osing juga ada ,seperti ada doa doa mulai kerja sawah,doa tolak bala /hama,tikus dan lainnya hingga doa selamatan panen,dan matra lainnya !mari bangkitkan warisan leluhur nusantara ketika ada ajaran import itu sirik kafir hanya upaya untuk adu domba mengecilkan kebesaran budaya leluhurbkita !.

  • @kendwinarkoofficial764
    @kendwinarkoofficial7643 ай бұрын

    Hai alify

  • @paasepsomantri9186
    @paasepsomantri91863 ай бұрын

    Assalamuakaikum .. maaf mo tanya kapsul gurah y nama y apa kalo boleh tau, kalo mo pesen kemana ?

  • @ciptoparmono4523
    @ciptoparmono45233 ай бұрын

    Semoga BP. KIMANTEB SUDARSONO, HUSNUL KHOTIMAH.AAMIIN.

  • @tiniwini732
    @tiniwini7323 ай бұрын

    aku pekuncen 1 ank putune bonokeling adat budaya jawa yg kucintai bkn banakeling tpi bonokeling

  • @kardiyahtutik-cs1tc
    @kardiyahtutik-cs1tc3 ай бұрын

    Anak wedok asli Gendoman PK e..

  • @kardiyahtutik-cs1tc
    @kardiyahtutik-cs1tc3 ай бұрын

    Asalamu Alaikum ..sehat selalu BPK ku ..👍👍💪💪💪

  • @hayuning9612
    @hayuning96123 ай бұрын

    Lestaril Kejawen🙏👍❤❤

  • @user-dx6ye4hf9q
    @user-dx6ye4hf9q3 ай бұрын

    Misi mas/mbak, apa saya boleh minta tolong kalau ada kontaknya warga asli kampung Pitu. Apakah saya boleh minta nomor kontaknya yg bisa dihubungi? Terima kasih 🙏 Karena saya butuh untuk keperluan tugas kuliah saya.

  • @manguntapa9041
    @manguntapa90413 ай бұрын

    Cerbon hadir

  • @Arnawa-zj8xe
    @Arnawa-zj8xe3 ай бұрын

    Orang jAwa sudah kehilangan identitas dan jati diri leluhur nya..sekarang jawa dibudak arab.itulah menyebabkan leluhur marah dan mulai tertimpa bencana

  • @potretwayangku
    @potretwayangku3 ай бұрын

    nderek nyimak

  • @behribehri9019
    @behribehri90193 ай бұрын

    Ya semua itu bergantung manusianya niat dan tujuannya itu apa slm budaya slm slm nusantara rahayu3

  • @petuahkehidupan2779
    @petuahkehidupan27793 ай бұрын

    Kediri hadir

  • @sumarnimarni5146
    @sumarnimarni51464 ай бұрын

    Bagus sekali untuk pelajaran candi

  • @irfanprajapratama7675
    @irfanprajapratama76754 ай бұрын

    Bagus filmnya

  • @martinapalwa5910
    @martinapalwa59104 ай бұрын

    Kancabudaya mantap filmnya