Wahyu sering disalah artikan sebagai sebuah benda cahaya yang menjadi kekuatan mistis kharismatik seseorang. Wahyu Makutha Rama adalah AJARAN KEPEMIMPINAN KENEGARAAN yang dahulu kala pada lakon Ramayana pemah diberikan oleh Sri Ramawijaya sebagai titisan Btr Wisnu kepada Gunawan Wibisana. Walaupun Rama sendiri tidak hadir di tengah masyarakat Ayodya, namun ajaran itu mampu menuntun Wibisana menjadi raja yang bijak. Ajaran itu dijadikannya dasar menata kehidupan masyarakat negara Singgelapura yang plural karena terdiri dari kera, raksasa dan manusia setelah mereka porak poranda akibat perang Alengka Dikemudian hari pada lakon Mahabarta, ajaran ini diberikan pula oleh Kresna sebagai titisan Btr.Wisnu kepada
Arjuna, agar Pandawa nantinya mampu menjadi raja yang bijak dalam memimpin rakyatnya.
Ajaran Kepemimpinan Kenegaraan tersebut adalah HASTA BRATA
artinya adalah kegelapan,seorang pemimpin hendaklah mempunyai sikap teduh dan penapilan yang simpatik serta mampu menciptakan keadaan aman tentram dan damai
di masyarakat.Bintang merupakan pedoman penentu arah,seorang pemimpin harus menjadi tauladan dan panutan dari bawahan dan rakyatnya,Langit tinggi tak bertepi
seorang pemimpin harus berwawasan luas dan mempunyai cita-cita tinggi serta luhur dan mengayomi siapa saja tanpa padang bulu.. Bumi sumber kemakmuran yang memuat (momot) apa saja seorang pemimpin hendaknya mampu menampung dan menyerap segala masalah dan mampu memberikan penyelesaian yang sekaligus menghasilkan manfaat bagi rakyat. Api yaitu menghangatkan serta memberikan semangat dan motivasi kepada rakyat/bawahan, mampu menegakan keadilan dan hukum serta menerapkan peraturan tanpa pandang bulu . Angin ada dimana-mana, seorang pemimpin harus tidak berjarak dan menyatu dengan rakyatnya,manunggaling kaula gusti .Samudra luas tak bertepi, seorang pemimpin harus sanggup menampung segala permasalahan dan baik-buruk dan mempunyai jiwa besar untuk selalu memberikan maaf, momot-kamot berbudi bawa