Tipu Manis Iklan Paylater | Yang Tidak Media Katakan
Fenomena paylater terhitung baru, tapi efeknya sudah begitu terasa di masyarakat kita. Ini karena paylater memiliki banyak skema pembayaran yang sangat menarik, seperti diskon besar, gratis ongkir, dan cicilan 0%.
Namun bahasa manis ini justru menjebak masyarakat rentan ke kondisi gagal bayar. Apa itu gagal bayar dan bagaimana bisa? Yang Tidak Media Katakan, kali ini akan mengupas fenomena tersebut.
__________________________________________________________________
Jika kamu ingin berdonasi atau membeli merchandise kami, kunjungi:
www.tokopedia.com/remotivi
www.shopee.co.id/remotivi
kitabisa.com/remotivi
Media sosial Remotivi:
/ remotivi
/
/ remotivi.or.id
Untuk info lebih lengkap tentang Remotivi, kunjungi website kami: www.remotivi.or.id.
Пікірлер: 958
Budaya suka utang untuk kebutuhan konsumtif itu berasal dari mana sih? Kalau karena musibah jadinya harus berutang, itu masalah lain ya.
Pernah ketemu orang dengan terang2an bilang: "orang kolot kalau mau usahanya sukses tapi gak pinjam bank, banyak pengusaha sukses yang awalnya pinjem bank", padahal banyak jg pengusaha yg lari2 d kejar debt kolektor karenanya usahanya gagal
Seumur2 belum pernah pake fitur pay later karena secara pribadi saya benci ngutang (dan minjemin duit ke orang). Sekalinya ada hutang langsung tak bayar secepatnya ga perlu hitung-hitung besok makan apa. Lebih baik tetap bayar pake cash dan debit.
Dari dulu, untuk hal apapun, kuncinya cuma 1. Pengendalian Diri.
Intinya jangan pernah belanja jika uangnya tidak ada dan jangan pernah utang kalau uangnya belum jelas.
Out of context, suka sekali dengan gaya editannya.
sayang sekali paylater menjadi jebakan banyak orang yang rentan berhutang padahal untuk saya pribadi paylater jadi alat untuk kumpulkan segala tagihan dan kebutuhan bisnis saya jadi satu kali bayar transaksi di akhir bulan.
Sebenarnya fitur paylater seperti pisau bermata dua. Jika digunakan dengan benar, paylater akan membantu kita mendapatkan barang yang kita perlukan dengan perhitungan uang gaji kita. Dan jika dilakukan tanpa ilmu pengetahuan yang memadai, itu justru akan membuat kita kehabisan uang bahkan membuat kita memiliki hutang.
Alhamdulillah selama saya hidup belum pernah pake Kredit atau Paylater, lebih baik saya menggunakan uang normal tidak menggunakan jasa seperti itu. Kalau ingin menggunakan jasa itu untuk kebutuhan yang sangat penting seperti untuk Usaha atau misal Gadget kalian hilang dan gadget tersebut cukup penting untuk pekerjaan anda.
Gue heran kenapa iklan paylater diizinkan, sama aja kaya mereka mengkampanyekan orang untuk ngutang
Daripada pay later lebih baik terapkan buy later, beli kalo ada duit dan kalo perlu
Paylater (english) : bayar nanti
JANGAN PERNAH utang untuk kebutuhan konsumtif.
Dengan pasar Indonesia yang mayoritas masyarakatnya latah ingin ikut tren ini dan itu ditambah dengan rendahnya pengelolaan keuangan mayoritas masyarakat, fitur paylater amat sangat menguntungkan bagi yang buat fitur tersebut.
di amerika pernah terjadi krisis gagal bayar kartu kredit, akhirnya seluruh ekonomi jatuh kejurang resesi.
yang di edukasi seharusnya masyarakat, bukan penyedia jasa paylater. saya pengguna paylater aman" saja dan tidak khilaf
Dosanya sih karena ngeRIBAnget 😭 tapi kenapa ya jarang yg mempertimbangkan hal itu :"
Terus nyuruh2 pemerintah jangan suka ngutang, padahal cerminan dari diri sendiri... 🤣🤣🤣
Hal yg belakangan gue pelajari dn bener2 gw terapkan "Earn before spend".
Dari dulu dari jaman kredit , beli gayung aja kredit sekarang jaman internet sudah murah , gimana ngga menurun kebiasaan lama , beda nya sekarang kredit terlalu mudah