TERNYATA BEGINI PROSES PEMBUATAN GULA PASIR EROPA BERBAHAN DARI UMBI SUGAR BEET
Halo sahabat Rekayasa Produksi,
Gula pasir atau sukrosa adalah bahan penting dalam kehidupan modern yang digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh manusia. Ketika dicerna, gula pasir diubah menjadi glukosa yang digunakan sebagai bahan bakar oleh tubuh untuk berbagai aktivitas, mulai dari berpikir hingga berolahraga.
Dalam Industri makanan gula pasir berperan sangat penting sebagai bahan tambahan untuk menambahkan rasa manis dan membuatnya lebih enak dan lebih menyenangkan untuk dikonsumsi. Gula pasir digunakan dalam pembuatan kue, kue kering, permen, minuman bersoda, saus, dan banyak produk lainnya untuk memberikan rasa manis. Selain memberikan rasa manis, gula pasir juga merupakan sumber energi cepat yang penting dalam industri makanan. hal Ini membuatnya menjadi bahan utama dalam produk-produk energi seperti permen karet dan minuman energi.
jika di asia, gula pasir dibuat dari bahan baku tebu, hal ini berbeda dengan pabrik gula pasir di eropa, dimana gula pasir kebanyakan dibuat dari sugar beet. Bagian dari Tanaman Sugar beet yang dimanfaatkan adalah umbinya. Umbi sugar beet berbentuk besar dan berdaging yang mengandung kadar sukrosa yang tinggi, sehingga ideal untuk diolah menjadi gula. Warna umbi sugar beet bervariasi tergantung pada varietasnya. Umbinya bisa berwarna putih, kuning, atau ungu gelap.
Pada vidio kali ini rekayasa produksi akan mengajak kalian untuk melihat proses pembuatan gula pasir dari bahan baku sugar beet.
jika kamu menyukainya, silahkan klik tombol like dan share,
Dan jika kamu ada masukan, atau ingin request cukup tuliskan dalam komen, nanti mimin masukan ke daftar episode berikutnya, tapi wajib sabar ya. satu-satu kita nanti dibahas, dan juga diselingi dengan beberapa episode menarik lainnya.
Kredit Video : Nordzucker, Cosun Beet Company, Land schafft Leben, ROPA Tiger, Chrigu wälti, die grüne
Disclaimer - Some contents are used for educational purpose under fair use. Copyright Disclaimer Under Section 107 of the Copyright Act 1976, allowance is made for "fair use" for purposes such as criticism, comment, news reporting, teaching, scholarship, and research. Fair use is a use permitted by copyright statute that might otherwise be infringing. Non-profit, educational or personal use tips the balance in favor of fair use.
Supported by @Rekayasa Teknologi
#RekayasaProduksi, #ProsesproduksiGulaPasir, #pertanianmodernluarnegeri, #pertanianaustralia, #pertanianbelanda, #pertaniandijerman, #pertaniangreenhouse, #pertanianpare, #sugarbeet, #pertaniantebu, #pertaniantebumodern, #modernagriculture, #pabrikcanggih, #sugarmakingprocess, #sugarbeetprocessing, #sugarbeetfactory, #sugarbeetfarming, #sugarbeetharvestingandprocessing, #pertanianmoderndieropa, #sugarbeetharvesterpack, #sugarbeets, #mikeless, #farmhandmike, #sugarmanufacturingprocess