No video

TARI PERANG TOPAT

Perang topat adalah sebuah acara adat yang diadakan di Pura Lingsar, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Perang ini merupakan simbol perdamaian antara umat Muslim dan Hindu di Lombok. Acara ini dilakukan pada sore hari, setiap bulan purnama ke tujuh dalam penanggalan Suku Sasak. Sore hari yang merupakan puncak acara yang dilakukan setelah salat ashar atau dalam bahasa Sasak “rarak kembang waru” (gugur bunga waru). Tanda itu dipakai oleh orang tua dulu untuk mengetahui waktu salat Ashar. Ribuan umat Hindu dan Muslim memenuhi Pura Lingsar, dua komunitas umat beda kepercayaan ini menggelar prosesi upacara Puja Wali, sebagai ungkapan atas puji syukur limpahan berkah dari sang pencipta.[1]
'Perang' yang dimaksud dilakukan dengan saling melempar ketupat di antara masyarakat muslim dengan masyarakat hindu. Ketupat yang telah digunakan untuk berperang seringkali diperebutkan, karena dipercaya bisa membawa kesuburan bagi tanaman agar hasil panennya bisa maksimal. Kepercayaan ini sudah berlangsung ratusan tahun, dan masih terus dijalankan.
Ritual tradisi ini yang menginspirasi Ni putu Ari Handayani untuk menciptakan tarian perang topat.

Пікірлер: 2

  • @Ratniah
    @Ratniah3 жыл бұрын

    Hallo kak, sy subsriber baru. Tariannya bagus. Cuma mau kasih saran aja harus dikentalkan lagi pakemnya. Jgn terlalu dimodifikasi dari segi kostum dan gerakan. Jgn taruh unsur" yg sebenarnya tidak perlu seperti dialog, over ekspresi, property, dll Dan untuk penarinya terus latih lagi kelenturan, koordinasi tubuh, dan kepekaan terhadap tempo dan ketukan. Bentuklah tubuh dan sikap sebagai seorang penari. Karena jarang" sy lihat orang lombok yg jago nari jika dibandingkan dg daerah lain. Kalo bisa, lain kali kakak bikin tarian dgn tempo lambat. Dan benar" bernuansa lombok. Dan untuk karya selanjutnya sy harap dikombinasikan dgn tembang/nyanyian. Semoga kakak baca komen sy.

  • @anggunpermata1155
    @anggunpermata115511 ай бұрын

    Soundnyaa kak