Sejarah Singkat Desa Cikupa kecamatan lumbung kabupaten Ciamis

Тәжірибелік нұсқаулар және стиль

SEJARAH SINGKAT DESA CIKUPA
Cerita / legenda Desa Cikupa sangat erat hubungannya dengan keberadaan kerajan galuh ( Kawali) , Sejak Syarif Hidayatullaah ( 1448-1568 ) diangkat sebagai penguasa Cirebon oleh pangeran CakraBuana, Beliau bergelar Gusti Susuhunan Jati dan menyatakan melepaskan diri dari kemaharajaan Sunda dengan menghentikan pengiriman upeti pada tahun (1479) peristiwa ini terjadi ketika wilayah sunda dipimpin oleh Sang Haliwungan Prabu Susuk Tungggal (1475-1482) dipakuan pajajaran dan Ningrat Kancana Dewa Niskala ( 1475-1482 ) di Kawali. Selanjutnya putri Prabu Susuk Tunggal yang bernama Nay Kentring Manik Mayang Sunda dinikahkan dengan putra prabu Dewa Niskala yang bernama Jaya Dewata Jaya Dewata Kemudian dinobatkan sebagai penguasa Pakuan Pajajaran dan Kawali, lalu beliau diberi gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Aji. Dan menyatukan Pakuan Pajajaran (Sunda) dan Kawali ( Galuh) dalam satu Mahkota Maharaja Sunda .
Ketika Cirebon Makin bertambah kekuatan satu persatu kerajaan taklukan kerajaan galuh dikalahkan sampai akhirnya pda tahun 1610-1618 kerajaan galuh yang saat itu penguasanya bernama Syanghiyang DiGaluh dan putranya yang bernama Prabu DiGaluh Cipta Permana memeluk Islam dengan sukarela, sejak itulah penyebaran Islam lebih meluas dan banyak para tokoh Galuh yang mensucikan diri dengan memilih tempat yang jauh dari keramaian, salah satunya yang tinggal di suku gunung Sawal bersama keluarganya yang kemudian sekarang dikenal Eyang Mandala Pandita / Mandala Sakti / Mandala Giri. Yang letaknya berada di sebelah selatan Desa Cikupa perbatasan antara Cikupa dengan Desa Talagasari. Sebagian cerita mengatakan Mandala sakti adalah Titisan Prabu Galuh dan merupakan orang pertama yang menduduki daerah Cikupa.
Sekitar Tahun 1700 diikuti oleh sekelompok pendatang baru dari sebelah utara kawali yang sekarang disebut Desa Windu Raja sesepuhnya bernama Buyut Wangsa Marga Dipa beliau menurunkan putra 1 buyut Dayun 2 buyut Sanalim. yang sekarang makamnya di Buyut Gangsa. di Ceritakan saudaranya bernama Ekor waria Disastra dan Cakra Aria Dinata yang sekarang disebut Eyang Punduh dan Istrinya bernama Dewi Upa , menurut sebagian cerita dari situlah asal mulanya nama desa Cikupa karena pada saat itu Dewi Upa merupakan sosok yang dihormati dan disegani. Sebagian cerita nama Desa Cikupa di ambil dari kata Cukup sagala rupa yang artinya tercukupi segala keperluan dengan sebagai symbol atau pengharapan supaya masyarakatnya tercukupi dari segala keperluan. Selanjutnya keturunan dari Buyut Dayun tadi menurunkan Buyut Salidah / Buyut Murti yang menjadi kuwu
( Kepala Desa ) pertama di desa Cikupa tahun 1801-1841.
Sejak itulah, berdirinya pemerintahan yaitu Desa Cikupa yang pusat desanya di Desa Kolot yang kemudian sekitar tahun 1980 nama Desa Kolot diganti nama menjadi Kertaharja.
Sekitar tahun 1830 Datanglah seorang Ulama yang membawa misi menyebarkan Agama Islam yang merupakan salah satu dari sekian banyak utusan dari Cirebon sebagai pusat kerajaan islam pertama di jawa barat beliau bernama Kyai MARIUN putra dari Kyai CANDRA WISESA saudara dari CANDRA KRUWITA dan CANDRA GATI yang kemudian dikenal MBAH BUYUT GEBAY makomnya berada di Gardu Desa Karang Pawitan dan di Desa Selacai.
KYAI MARIUN yang kemudian di kenal KI Buyut ONENG karena warna kulit yang bersih dan kekuning-kuningan, beliau membuka perkampungan yang pada saat itu masih berbentuk pegunungan yaitu di sebelah barat Kertaharja, dengan tekun dan penuh kesabaran terus menebang pohon-pohon dan membersihkan semak-semak hingga akhirnya terlihatlah satu lokasi yang luas yang penuh dengan pepohonan yang sudah tumbang dan semak-semak yang mengering , kemudian beliau membakarnya sampai terus api bergerak kesebalah selatan kertaharja namun disitu ada yang mengherankan semua yang menyaksikan karena ada satu lokasi yang sama sekali api tidak mampu membakarnya, akhirnya karena tidak mengerti berdoalah Ki Buyut Oneng kepada Allah minta petunjuk ada apa sebenarnya di tempat itu , datanglah petunjuk bahwa di tempat itu jauh sebelum orang-orang menempati Kertaharja, sudah ada orang yang tinggal di tempat itu beliau bernama EYANG MANDALA SAKTI dan mempunyai ajudan yang bernama Kyai Maskumambang sebagai kepala keamanan dan. Setelah ada petunjuk masuklah kelokasi itu ternyata di situ ada beberapa makam tua, maka mulai saat itulah tempat itu di jadikan tempat keramat sampai sekarang masih ada yang di sebut ASTANA GEDE CIKUPA.
Setelah Kuwu MURTI tidak mampu lagi Meminpin desa Cikupa dipilihlah Ki Buyut ONENG menjadi Kuwu (kepala Desa) kedua dan pusat pemerintahan pindah ketempat baru yang sekarang menjadi Dusun Cikupa dan Kertaharja saat itu masih di sebut Desa Kolot.
Penulis :
1. ASNA MAULANA SIDIQ
2. DODI SETIABUDI
Sumber Cerita :
1. Bapak. Sutaryo Dari Dusun Kertaharja
2. Bapak Sumari Dari Dusun Cikupa (alm)
3. Bapak Sukarna Dari Dusun Cikupa (alm)

Пікірлер

    Келесі