No video

Sejarah Perkembangan Hadis || Materi Kelas 10 Al-Quran Hadis

Bismillah...
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Apa kabar hari ini teman-teman? Semoga Allah selalu memberikan kebaikan, Rido dan RahmatNya kepada kita semua
Pertemuan kali ini kita akan membahas tentang sejarah perkembangan hadits
Penting untuk diketahui bahwa pada awal diutusnya Rasulullah SAW menjadi nabi, perkembangan pencatatan serta dokumentasi diwilayah jazirah arab belum memadai, hal ini terjadi karena pada masa itu, belum tersusun struktur pemerintahan yang ditopang oleh fasilitas lengkap untuk menunjang administrasi dan pencatatan.
Proses pencatatan dan perapian dokumentasi terkait perkataan-perkataan Nabi berkembang melalui berbagai zaman, dari zaman Nabi, zaman para sahabat hingga zaman tabi’in dan tabi’it tabi’in. Terlepas dari perbedaan pendapat dalam diskursus-diskurus mengenai asal mula Hadis, satu fakta yang dapat disetujui oleh semua pihak ialah bahwa hadis senantiasa tumbuh dan berkembang seiring berjalannya waktu. Perkembangan hadis, khususnya dalam aspek keilmuan, merupakan salah satu hal penting yang perlu diketahui sebagai pijakan untuk mendalami hadis sebagai sebuah eksistensi yang utuh. Adapun para`ulama penulis sejarah hadis berbeda-beda dalam membagi periode sejarah hadis. Ada yang membagi dalam tiga periode, lima periode, dan tujuh periode. Periodisasi yang paling populer adalah periodisasi menurut M. HASBI ASY-SHIDIEQY yang membagi periodisasi sejarah perkembangan hadis ke dalam 7 tahapan, dari tahapan awal berupa penyampaian daari Nabi saw. hingga pada proses syarah, takhrij, pembahasan, dan penghimpunan.
1. Periode pertama ialah Asru al-Wahyu wa al-Takwin ( )atau masa diturunkannya wahyu dan penyampaian hadis oleh Rasulullah saw. Penyampaian hadis oleh Rasulullah, sebagaimana telah kita ketahui, dilakukan tidak hanya secara lisan namun juga melalui perbuatan-perbuatan beliau.
2. Setelah Rasulullah saw. wafat dan bersamaaan dengan dimulainya kepemimpian Khulafaur Rasyidin perkembangan Hadis memasuki periode kedua. Periode ini dinamakan dengan At-Tatsabbut wa Al-Iqlal min Al-Riwayah( ), yaitu pematerian dan pembatasan/penyedikitan riwayat. Bersamaan dengan meluasnya penyebaran Islam, maka turut menyebar pula hadis-hadis Rasulullah saw. Kemudian untuk mencegah dan mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, maka periwayatan hadispun tidak dapt dilakukan secara sembarangan. Penyebaran yang luas bisa menjadi faktor adanya perbedaan periwayatan atau bahkan kedustaan yang mengatasnamakan nabi dengan kedok hadis. Pada masa Khalifah Umar, beliau melarang para sahabat untuk memperbanyak meriwayatkan hadis, dan sebaliknya, Umar menekankan agar para sahabat mengerahkan perhatiannya untuk menyebarluaskan Al-Quran.
3. Periode selanjutnya-pun dimulai bersamaan juga dengan berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin. Pada periode ini hadis sudah menyebar ke berbagai wilayah bahkan hingga ke Afrika, maka dari itu ia dinamakan dengan Intisyaru Al-Riwayah ( ) atau penyebaran riwayat.
Pada periode ketiga ini mulai muncul usaha pemalsuan hadis oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Terpecahnya umat Islam tersebut, memacu orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk mendatangkan keterangan-keterangan yang berasal dari Rasulullah SAW. untuk mendukung golongan mereka. Oleh sebab itulah, mereka membuat hadis palsu dan menyebarkannya kepada masyarakat.
Selengkapnya silahkan tonton sampai full ya
Demikian materi kita kali ini
Terima kasih
Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarookatuh
#MateriQurdis #SejarahPenyebaranHadis #Al-quranHadisMA

Пікірлер: 2

  • @taufikhidayat4479
    @taufikhidayat447910 ай бұрын

    Syukron jadzilah ustd ilmunya 🇵🇸

  • @salmanalfarisi8479
    @salmanalfarisi84795 ай бұрын

    Sangat bermanfaat

Келесі