4:13 Pengalaman saya kuliah S2 di salah satu universitas di UK, dan ini berlaku di seluruh mata kuliah yang saya ikuti. Setiap argumen maupun pertanyaan mahasiswa diterima dengan baik selagi bisa dipertanggungjawabkan (kebanyakan saya berpendapat based on bacaan-bacaan yang ada di reading list yang dikasih sebelum kelas). Diskusi dan perdebatan adalah hal yang biasa di kelas. Apabila perdebatan panjang, maka agree to disagree karena argumen-argumen kita sangat dihargai baik oleh students maupun lecturers. Semua dosen yang saya temui di kampus saya juga sangat open-minded, ada beberapa kali juga mau tidak mau harus meluruskan pendapat student apabila dosen ada argumen rebuttalnya hehehe. Semoga pendidikan di Indonesia bisa begini sehingga bisa melahirkan banyak pemikir2 kritis yang bisa memperbaiki keadaan.

@fikriyanda

3 ай бұрын

Amin2 😢

Sistem pendidikan S3 di Indonesia harus dirubah. Jangan sampai proses bimbingan disertasi (30 SKS) terasa tidak nyaman. Dosen jangan menggunakan kata2 yg menyakiti hati mahasiswa S3. Juga Dosen S3 juga harus taat pada aturan UU Tipikor.

@fikriyanda

3 ай бұрын

Sepakat. Mas chaldun nnt ikut bergabung komunitas perubahan pendidikan Indonesia yg mau saya buat ya. Nnt saya kabari di medsos2 saya

Dosen merasa dirinya pandai, berbeda dengan karyawan. Atasan Dosen (Dekan) jarang melakukan pembinaan terhadap para Dosen, shg mental para dosen tetap tdk berubah. Beberapa teman kuliah sy yg lulusan S3 dari salah satu PTN sampai hari ini juga tdk jadi manusia hebat. Kelemahan Prodi S3 di Indonesia adalah hanya menitikberatkan pada transfer of knowledge saja. Pernah ada Pejabat Tinggi lulusan S3 dari salah satu PTN ternyata dihukum seumur hidup krn korupsi.

@fikriyanda

3 ай бұрын

Sepakat

nyimak bang. slam knal bang

@fikriyanda

3 ай бұрын

Salam kenal

Saya jadi miris Pak Fikri. Generasi sebelumnya seperti orang tua dan guru guru kita itu seperti menciptakan hubungan satu arah kepada generasi anak anaknya (maksudnya hubungan satu arah itu seperti hanya guru aja yang boleh mengkritik siswanya, sedangkan siswa gak boleh dan hanya mendengar saja). Itu mengikis kemampuan generasi muda untuk menyampaikan ide, gagasan, saran, kritik dsb karena hanya boleh manut manut aja apa kata orang tuanya, gurunya dsb. Itu juga jatuhnya bukannya membina dan membimbing penerus, melainkan membuat generasi muda jadi duplikat mereka di masa depan. Gitu aja terus berulang ulang.

@fikriyanda

3 ай бұрын

Sepakat mas. Orang tua juga manusia biasa. Jadi, juga pasti punya salah. Jika salahnya merugikan orang lain, itu yang harus ditindak

@khairulanam2869

3 ай бұрын

@@fikriyanda Yang paling saya takutkan itu ya generasi muda kita sekarang jadi duplikat dari generasi para orang tuanya yang feodal. Karena dari masa mudanya aja udah dapat perlakuan dan didikan ala feodalisme, nantinya ketika dewasa, udah jadi orang tua, jadi guru, dosen dsb malah mengulang kembali cara cara mendidik yg feodal seperti yang dilakukan generasi lama. Dan jadilah lingkaran setan yang tidak terputus.

@fikriyanda

3 ай бұрын

@@khairulanam2869 harus dimulai dari diri kita sendiri mas. Bismillah kita terhindar dari tindakan2 feodal dan zalim kepada siswa maupun mahasiswa kita

@khairulanam2869

3 ай бұрын

@@fikriyanda Amin, semoga lingkaran setannya terputus.

masih feodal atau emg dia cita2nya mjd feodal bang?

@fikriyanda

3 ай бұрын

Nah, kayaknya yang kedua: cita2 menjadi feodal 😂