CORAK TRADISI MANTENAN NUR HASANAH DAN TAUFIK HIDAYAH ADAT BANGKALAN MADURA
Kabupaten Bangkalan masih belum memiliki baju khas untuk pengantin. Oleh karena itu, Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (Harpi) Melati Bangkalan berencana merancang baju pengantin khusus Kota Dzikir dan Shalawat.
Plt Bupati Bangkalan, Mohni menyampaikan, bahwa Bangkalan memang belum mempunyai baju pengantin yang identik dengan Kota Salak. Dia sangat mendukung atas inovasi dan trobosan Harpi atas perencanaan pembuatan baju pengantin khas Bangkalan.
“Dengan adanya Harpi Melati cabang Bangkalan, dapat membuka peluang lapangan kerja yang baru. Saya mendukung penuh terhadap program menciptakan baju khas pengantin adat Bangkalan,” tuturnya, Kamis (9/3).
Meski belum memiliki baju adat pengantin. Bangkalan punya keunikan pada saat iringan rombongan pengantin mempelai dinaikkan kuda berjoget atau sejenis jarang Kecak dan diiringi rebana atau kawanan Al banjari.
Sementara itu, Ketua DPC Harpi Melati, Muhammad Fauzi mengatakan, perencanaan mengenai baju pengantin ini segera dilakukan. Namun menurutnya harus melalui rancangan dan konsep yang matang.
“Karena ini merupakan baju khas ya harus di konsep dengan matang dan semoga menjadi icon selamanya,” ucapnya.
Diterangkan, untuk perencanaan konsep dari baju pengantin khas sendiri, Kata Fauzi, masih akan di diskusikan dengan anggota Harpi yang lain. Karena hal itu menyangkut baju khas yang akan diperkenalkan kepada masyarakat luas.
“Kami mengharapkan bantuan dan dukungan khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan,” pungkasnya. (RM/*)