Secara etimologi, ratoh jaroe berasal dari kata ratoh yang berarti berkata atau berbincang dan “jaroe” (jari tangan). Dengan demikian tarian ini punya makna melantunkan syair atau menceritakan sebuah kisah dengan diiringi petikan-petikan jari tangan.
Tarian ratoeh jaroe ini diciptakan oleh Yusri Saleh. Jika dilihat dari gerakannya mungkin tarian ini bisa dibilang mirip dangan tari saman. Namun jika diperhatikan dengan lebih jeli, maka akan terlihat perbedaan antara keduanya. Biasanya tarian ratoh jaroe dibawakan secara berkelompok oleh penari perempuan dan berjumlah genap. Sedangkan tari saman dibawakan oleh penari laki-laki dan terkadang juga dibawakan oleh wanita. Tarian ini sangat mengutamakan kekompakan dan keselarasan gerakan tangan sesama penari. Selain itu, gerakan tangan juga harus cepat dan tegas. Sehingga jika ada salah satu orang saja salah gerakan maka akan terlihat tidak serasi.
Dalam video ini terinspirasi oleh Pertunjukkan Tari Ratoh Jaroe dalam acara Opening Ceremony Asian Games 2018. Musik oleh Ronald Steven dan Koregrafi oleh Denny Malik yg dalam video ini koreografinya dimodifikasi oleh Pembimbing Sanggar Tari Sekar Rinjani (Tri Utari Wulandari).
Dan tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada Pihak Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) Mandalika - Lombok yang telah memberikan kami kesempatan untuk membuat video di Masjid Nurul Bilad ini.
Kepala Sekolah Selaku Penanggung Jawab:
LALU HAMDI USMAN, S.Pd.
Pembina Sekar Rinjani:
TRI UTARI WULANDARI
Video:
DWI ARIYANTO & HABIBI IBNU FIRDAUS
Supported by
RUDI RUSTANDI
ANDRIA AZMI
S. RUDI HARTAWAN
NAJAMUDIN
ELY SURYAWATI
RITA YULIANA
SUTIAWARNI
HALIMATUSSAKDIAH
NISWATUN AUDAH
H. AHMAD ZUBAIDI
#education #lombok #traditional #dance #indonesia #culture #aceh #ratohjaroe #mandalika #itdc #motogp #motogpmandalika