Profil Desa Pesisir Kaliwlingi Brebes

Desa Kaliwlingi Dusun Pandansari adalah kawasan perdesaan di pesisir yang ditetapkan sebagai Desa Wisata Mangrove Pandansari sejak tahun 2017. Terbentuknya hutan mangrove seluas 389 Ha di Dusun Pandansari memiliki sejarah panjang yang menjadi wujud kepedulian masyarakat setempat untuk mencegah abrasi yang terjadi sejak tahun 1963 serta mengembalikan ekosistem mangrove yang hilang. Hutan mangrove merupakan daya tarik utama yang membuat desa wisata ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Kabupaten Brebes. Kendati demikian, terjadi kecenderungan penurunan jumlah wisatawan dari tahun 2017, terlepas dari adanya pandemi Covid-19. Rencana pengembangan desa wisata ini menggunakan konsep ekowisata berkelanjutan untuk meningkatkan potensi dan mengatasi masalah yang ada sementara masih memperhatikan pelestarian lingkungan pantai.
Desa Kaliwlingi Dusun Pandansari memiliki infrastruktur yang kurang memadai, seperti jalan yang rusak, listrik yang belum masuk, dan akses jalan yang buruk. Namun, masyarakat setempat telah berupaya keras untuk mengembangkan desa dengan berbagai kegiatan, seperti penanaman mangrove dan pembuatan batik dari bahan alam. Batik Mangrove Pandansari telah menjadi produk unik yang mempekerjakan lebih dari 20 masyarakat setempat.
Desa Kaliwlingi Dusun Pandansari juga memiliki potensi wisata yang sangat besar. Terletak di pesisir utara Kecamatan Brebes, lokasi ini berjarak sekitar 17 km dari ibu kota Kabupaten Brebes. Kawasan ini berisi panorama kawasan mangrove dan sejuknya udara pantai yang menjadi alasan wisatawan datang ke lokasi wisata ini. Bekas permukiman warga yang tenggelam karena abrasi beberapa tahun silam di Desa Kaliwlingi sekarang menjadi destinasi wisata favorit. Rimbun mangrove di kawasan ini memiliki potensi wisata dengan pemandangan indah dan udara sejuk. Terletak di pesisir utara Kecamatan Brebes, tepatnya di Dukuh Pandansari, Desa Kaliwlingi, lokasi ini berjarak sekitar 17 km dari ibu kota Kabupaten Brebes. Untuk menuju tempat ini warga yang hendak berwisata bisa diantar oleh perahu dengan biaya murah sekitar Rp20.000 pulang pergi PP per orang, berbeda dengan wisata laut lainnya di Pandansari ini wisatawan akan mendapatkan sensasi tersendiri yakni saat menuju objek wisata,para wisatawan terlebih dahulu menumpak perahu untuk menuju tempat tersebut, berjalan inilah yang oleh para wisatawan mempunyai perbedaan tersendiri bila berwisata ke pantai-pantai lainnya.
Dengan deburan ombak yang tidak begitu besar wisatawan akan merasakan pemandangan perjalanan dari Dermaga perahu menyusuri sungai yang sudah berbaur dengan Tambak warga karena abrasi, wisatawan juga akan disungguhi pemandangan tumbuhan bakau mangrove di atas bekas Bedeng Tambak yang sudah menyatu dengan air laut, setelah hampir 30 menit perjalanan menggunakan perahu nelayan tujuan ke hutan mangrove, hutan mangrove ini juga difungsikan sebagai tempat biota laut seperti kepiting, kerang dara ataupun ikan,inilah keadaan hutan mangrove, di lokasi ini juga banyak terdapat spot-spot untuk berfoto, berbagai jenis makanan laut seafood juga tersedia di lokasi ini mulai dari kepiting udang tiram ikan dan kerang semua disajikan dalam aneka jenis makanan yang menggugah selera, dan di sini juga terdapat masjid untuk wisatawan yang ingin menunaikan ibadah saat berwisata di hutan mangrove.

Пікірлер