Pidato Guru Besar UIN Jakarta Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, M.A. di Hadapan Raja Maroko

Perempuan Asia Tenggara Pertama yang Ceramah di Depan Raja Maroko adalah Putri Indonesia
Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga, berkesempatan untuk mengisi ceramah "Ad-Durus al-Hasaniyah ar-Ramadhaniyah" di depan Raja Maroko Muhammad VI, yang juga dihadiri oleh para ulama, masyayikh, da'i, qari', pemikir dan cendikiawan Islam dari berbagai negara
Ad-Durus al-Hasaniyah, adalah Pengajian Ilmiah di depan Raja Maroko, yang diadakan setiap bulan suci Ramadan dan diisi oleh para ulama dan cendikiawan Islam dari berbagai negara
Pada kesempatan kali ini, judul yang disampaikan oleh Prof. Amany Lubis adalah
“بناء الحضارة الإسلامية بين الأصل المشهود والتجديد المنشود”، انطلاقا من قول الله تعالى “والذين تبوءوا الدار والإيمان من قبلهم يحبون من هاجر إليهم ولا يجدون في صدورهم حاجة مما أوتوا ويوثرون على أنفسهم ولو كان بهم خصاصة ومن يوق شح نفسه فأولئك هم المفلحون”
Ceramah dilaksanakan di Istana Raja, di kota Casablanca, Maroko, Sabtu pukul 17.00 Waktu Maroko, 22 Ramadan 1438 H yang bertepatan dengan 17 Juni 2017
diantara para ulama dan cendikiawan Islam yang pernah menjadi pembicara pada Durus Hasaniya Ramadhaniya; Syekh Ath-Thahir Ibnu 'Asyur, Syekh Abul A'la al-Maududi, Syekh Gad al-Haq (Mantan Grand Syekh al-Azhar), Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah, Syekh Abdullah bin Abdul Muhsin at-Turki (Mantan Sekjen Rabithah al-'Alam al-Islamy), Syekh Abul Hasan an-Nadawi, Syekh Mutawalli asy-Sya'rawi, Syekh Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, Syekh Yusuf al-Qardhawi dan Prof. Dr. Said Aqil Siradj.
Sumber : www.goodnewsfromindonesia.id/...

Пікірлер

    Келесі