Penutupan Pameran Lenggahing Harjuno - Bedhaya Tirta Hayuningrat

Pahargyan 80 tahun usia dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 berdasarkan perhitungan Tahun Jawa, Keraton Yogyakarta menggelar pameran bertajuk “Lenggahing Harjuno; Sultan, Takhta dan Kedaulatan”. Pameran ini akan menampilkan kronik dari sosok pangeran muda BRM Herjuno Darpito, kenaikan takhta, hingga kedudukannya dalam dualisme pemerintahan, Sultan dan Gubernur. Selain itu pameran Lenggahing Harjuno menyajikan ritus hidup Sultan, berbagai karya dan pembaharuan yang dikemas dalam piwulang adiluhung.
Bertempat di Kagungan Dalem Kedhaton Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Pameran ini telah dilaksanakan sejak hari Sabtu, 21 Oktober 2023 hingga hari Minggu, 28 Januari 2024 pukul 08.30 - 14.30 WIB. Pameran ini telah dikunjungi lebih dari 180.000 pengunjung dari seluruh penjuru dunia.
Dalam Rangka rangkaian penutupan pameran Lenggahing Harjuno yang diselenggarakan pada tanggal 26, 27, dan 28 Januari 2024. Pada hari ini Sabtu, 27 Januari 2024 KHP Nitya Budaya mempersembahkan Bedhaya Tirta Hayuningrat.
Bedhaya Tirta Hayuningrat merupakan Yasan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono ka 10. Tari ini diilhami dari Serat Lenggahing Harjuna yang ditulis sendiri oleh Sultan sebagai bentuk piwulang (pengajaran). Kata ‘tirta’ berarti air, sementara ‘hayuningrat’ berarti keselamatan dunia. Kedua makna tersebut dimanifestasikan dalam filosofi Lenggahing Harjuna, sebuah pemaknaan tentang diri sebagai manusia. Bedhaya Tirta Hayuningrat dipertunjukkan pertama kali pada tahun 2016 dalam resepsi peringatan ulang tahun ke-70 Sri Sultan Hamengku Buwono X, sekaligus kenaikan takhta ke-27. Bedhaya ini menggunakan iringan utama Gendhing Udan Arum Laras Pelog Pathet Nem dan kendhangan Gandrung-Gandrung.
Bedhaya Tirta Hayuningrat bercerita tentang sosok Arjuna, lambang ksatria sejati, yang menyimpan tiga unsur tirta (air):
1. Tirta Martani melambangkan sumber kehidupan manusia yang dapat menggerakkan semua unsur air yang bergerak dalam tubuh manusia.
2. Tirta Kamandanu melambangkan air benih manusia yang terjadi karena hubungan antara pria dan wanita.
3. Tirta Perwitasari merupakan penyatuan antara Tirta Martani dan Tirta Kamandanu yang bila berada dalam tubuh manusia akan menumbuhkan kekuatan, kewaspadaan, dan kewibawaan dalam hidup.
Di sisi lain, keberadaan tokoh Arjuna dengan kelima istrinya memiliki makna tersendiri. Setiap istri Arjuna menjadi perlambang dari sifat ksatria.
1. Dewi Sumbadra: ibarat keris Pulanggeni, menjadi simbol pencerahan dan kekuatan yang mampu menumbuhkan sifat waspada dan kekuatan lahir maupun batin Arjuna.
2. Dewi Larasati: simbol penyatuan cipta, rasa, dan karsa dalam keselarasan hidup. Larasati diibaratkan pusaka Sarotama yang selalu dapat menyelesaikan masalah.
3. Dewi Srikandhi: simbol kebaikan, keluhuran, dan kebenaran. Kekuatan kebenaran diibaratkan pusaka Ardadhedhali yang menjaga keselamatan.
4. Bidadari Dresnala: simbol kecerdasan, kekuatan, dan penguasaan batin yang dilambangkan dalam pusaka Lar Ngatap yang berarti kehati-hatian, waspada, dan ketidakraguan di dalam segala hal.
5. Bidadari Supraba: simbol kewibawaan dan karisma yang menimbulkan penghormatan, cinta, dan rasa patuh. Supraba dilambangkan sebagai pusaka pamungkas, panah Pasopati, simbol kesempurnaan ilmu dan kenyataan sesungguhnya.
Di dalam pagelaran Bedhaya Tirta Hayuningrat terdapat empat kali rakit gelar dalam satu tarian. Setiap rakit gelar menggambaran sosok Arjuna yang dikaitkan dengan tiga tirta. Rakit gelar pertama menggambarkan sosok Arjuna yang dikenal sakti memohon izin kepada saudara Pandawa agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Rakit gelar kedua menggambarkan ketiga tirta, yaitu Tirta Martani, Tirta Kamandanu, dan Tirta Perwitasari. Rakit gelar ketiga menggambarkan ketiga tirta dan kelima istri Arjuna yang telah dinikahinya selama perjalanan hidup. Rakit gelar keempat menggambarkan bahwa semua unsur telah manjing (masuk) dalam tubuh Arjuna. Rakit ini bermakna bahwa semua keinginan manusia akan terwujud dengan izin Tuhan Yang Maha Kuasa, sekaligus menggambarkan letak manunggaling kawula Gusti dan sangkan paraning dumadi.

Пікірлер: 45

  • @user-su2um6ox8c
    @user-su2um6ox8c5 ай бұрын

    Sy melihat para penari bukan hanya menghafalkan gerak tarian saja tapi lebih cenderung ke meditatif dalam gerakan. Sungguh luar biasa, Sungkem kurmat kawula dhumateng Sampeyan Ndalem Ngarsa Dalem🙏 mugi tansah jinangkung Berkahing Gusti ingkang maha kawasa. Rahayu... Rahayu... Rahayu...

  • @muhamadhusni8625
    @muhamadhusni862511 күн бұрын

    So much happiness by the lifes realese, and surely good teaches for do like Carey nice of time. Semoga tambah berkah dari Allah Yang Maha Kuasa 🎉🎉🎉, amin .

  • @purwantiwanti265
    @purwantiwanti2655 ай бұрын

    Begitu anggun dan lemah gemulai nya sang penari👍🙏🙏

  • @BamBang-yi4mn
    @BamBang-yi4mnАй бұрын

    Dari Joyonegaran Mergangsan hadir ikut menyaksikan Bedhaya Tirta Hayuningrat ....

  • @seponkaryadi4066
    @seponkaryadi40665 ай бұрын

    Sungguh luar biasa penampilan penari2 yg sangat cantik,anggun laksana bidadari surga,dan momen yg seperti ini patut kita bangga sbgai warga Indonesia yg mempunyai sejuta budaya dan tentunya kita lestarikan dimasa -masa mendatang demi kejayaan NKRI .merinding bngt melihat suguhan yg seindah dan secantik seperti ini.salam budaya👍👍😥💛🌟💪

  • @claudiasl.sutrisno9000
    @claudiasl.sutrisno90005 ай бұрын

    Sip keren, tarian yang begitu anggun👍

  • @thewelingers1650
    @thewelingers16503 ай бұрын

    Tarian yg punya daya magis, gerakan dan iringan gamelan nya begitu indah. Lestari budaya Jawa, lestari Indonesia

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    3 ай бұрын

    Terima kasih apresiasinya.

  • @AdiPurwanto-me2qs
    @AdiPurwanto-me2qs5 ай бұрын

    SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH; matursuwun gusti ingkang MOHO SUCI

  • @kussaptonugroho272
    @kussaptonugroho2725 ай бұрын

    kulo nuwun..

  • @DanisWirasena
    @DanisWirasena5 ай бұрын

    masyaallah tabarakallah we love jogja

  • @hadizso7488
    @hadizso74885 ай бұрын

    Indahnya berbudaya

  • @shasshas1592
    @shasshas1592Ай бұрын

    ♥️♥️♥️♥️♥️

  • @muhammaddaffarizqullah563
    @muhammaddaffarizqullah5635 ай бұрын

    31:27 bagian yg paling saya sukai

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    4 ай бұрын

    Gendhing Gati saat kapang-kapang maju ya?

  • @dimasandhika9465
    @dimasandhika94655 ай бұрын

    Want be a part of this moment😢

  • @CumiKriting-xo5wo
    @CumiKriting-xo5wo5 ай бұрын

    Akhrnya ada cuplikan video nya secara utuh.

  • @rahmadsetiyawan1332
    @rahmadsetiyawan13325 ай бұрын

    Pengambilan gambarnya bagus banget👏🙂

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    5 ай бұрын

    Terima kasih apresiasinya.

  • @adityarizkyf.3647
    @adityarizkyf.36474 ай бұрын

    31:08

  • @agunghermawan6901
    @agunghermawan69014 ай бұрын

    Masing2 punya CIRI KHAS. Saya pribadi lebih menyukai BEDHOYO KETAWANG dari Kasunanan Surakarta. Ada gerakan KHAS dari Bedhoyo Ketawang yg saya suka yaitu saat penari gerakan memutar sambil menyibakkan Dodot, ada MELATI yang tersebar. Itu KHAS sekali Bedhoyo Ketawang yg tidak ada pada Bedhoyo lainnya

  • @pejalansantai3565

    @pejalansantai3565

    3 ай бұрын

    kalau itu memang ciri khas bedhaya gagrak surakarta mas, kain samparan yang dimainkan kaki dan itu ada di semua bedhaya gaya solo maupun mangkunegaran, kalau gaya Jogja bedayanya menggunakan kain seredan, melebihkan kain yang digelar ketika berjalan/kapang-kapang maju dan mundur

  • @klewank2615
    @klewank26155 ай бұрын

    Tari Bedhaya tari bangsawannya jawa

  • @roslanahmadsyah4375

    @roslanahmadsyah4375

    3 ай бұрын

    Tari bedoyo semang

  • @blankdot9400
    @blankdot94005 ай бұрын

    PASTI LIKE JIKA PENARINYA WANITA !!!

  • @herfianrangga5625

    @herfianrangga5625

    5 ай бұрын

    Tapi ga keringetan bro😢

  • @TheKaniss
    @TheKaniss2 ай бұрын

    Tanya dong, peran ibu² berkebaya hitam membawa belati posisi depan n belakang itu apa ya? Apakah sebagai pengawal?

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    Ай бұрын

    Mereka adalah Pengirid Bedhaya, biasanya dari kalangan pamucal senior (guru tari). Tugasnya menjaga kelancaran pergelaran tari di atas area pementasan, termasuk apabila ada masalah selama pergelaran berlangsung, misalnya ada aksesori penari yang kurang pas.

  • @TheKaniss

    @TheKaniss

    Ай бұрын

    @@AdminKratonJogja 👍👍

  • @ahmadfirmansyah7181
    @ahmadfirmansyah71815 ай бұрын

    lagu pembuka judulnya apaaa

  • @bilalmutazzuhair2353

    @bilalmutazzuhair2353

    5 ай бұрын

    itu disebutin gati brangta

  • @risadwiningsih4737
    @risadwiningsih47372 ай бұрын

    Untuk membacanya apakah sesuai tulisannya 'tirta' atau dengan 'o' dibaca 'tirto'?

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    2 ай бұрын

    Tirtohayuningrat.

  • @risadwiningsih4737

    @risadwiningsih4737

    2 ай бұрын

    @@AdminKratonJogja matur nuwun

  • @risadwiningsih4737

    @risadwiningsih4737

    2 ай бұрын

    ​@@AdminKratonJogjaapakah penulisan boleh dengan huruf O ketika disandingkan dengan bahasa Indonesia?

  • @fhikrila8192

    @fhikrila8192

    2 ай бұрын

    Tetap tulis Tirta karena itu tulisan yg bener sesuai penulisan bahasa Jawa yg benar, dan dalam bahasa Indonesia juga ditulis tirta

  • @risadwiningsih4737

    @risadwiningsih4737

    2 ай бұрын

    @@fhikrila8192 Terima kasih

  • @paduka23
    @paduka235 ай бұрын

    Kukira awalnya pake Dodotan

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    5 ай бұрын

    penggunaan busana dodotan biasanya hanya di Bangsal Kencono saja, atau dipergunakan di luar dengan perkenan (lilah) dari Sri Sultan.

  • @paduka23

    @paduka23

    5 ай бұрын

    @@AdminKratonJogja izin tanya biasanya kalau yang pakai dodotan itu di acara apa ya ? 🙏

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    5 ай бұрын

    Misalnya Peringatan Kenaikan Takhta.

  • @paduka23

    @paduka23

    5 ай бұрын

    @@AdminKratonJogja apakah tahun ini dibuka untuk umum, min?

  • @AdminKratonJogja

    @AdminKratonJogja

    5 ай бұрын

    Pada tahun ini, peringatan kenaikan takhta hanya digelar dengan serangkaian upacara tradisional; Ngebluk, Ngapem, Sugengan Tingalan Jumenengan Dalem, dan Labuhan.