Penayangan Film Max Havelaar yang Sempat Dijegal | Jejak Dokumentasi | HISTORIA.ID

#EDWARDDOUWESDEKKER #MULTATULI #MAXHAVELAAR #FILMSEJARAH #JEJAKDOKUMENTASI
Eduard Douwes Dekker atau Multatuli lewat novelnya, Max Havelaar mengungkap bagaimana pemerintah kolonial Belanda menindas rakyat Jawa.
Pada 1976, Max Havelaar diangkat menjadi film dengan judul yang sama. Museum Multatuli di Lebak, Banten menayangkan kembali film Max Havelaar yang sempat dilarang tayang pada masa Orde Baru.
Apa kisah dibalik penjegalan film sejarah ini? Saksikan selengkapnya hanya di Jejak Dokumentasi Historia.ID. Jangan lupa share, like dan comment.
Note:
Koreksi nama, dalam teks pada menit 04.18 tertulis "Fond Redemaker Jr." seharusnya "Fons Redemaker Jr." dan "Fond Redemaker" seharusnya "Fons Redemaker".

Пікірлер: 58

  • @boedizamroed2583
    @boedizamroed25832 ай бұрын

    Orde Baru melarang film ini sebab membuka aib bahwa para bupatilah yang sebetulnya menjajah rakyat

  • @ahmadjumeidi7880

    @ahmadjumeidi7880

    2 ай бұрын

    Krna dikhawatirkan bisa menodai nasionalisme, Krna sjak era Orde Lama pun nasionalisme sdh jadi alat kontrol politik pemerintah

  • @rokirok3517

    @rokirok3517

    Ай бұрын

    bupati diangkat oleh kolonialisme belanda

  • @cobacoba1566
    @cobacoba15662 ай бұрын

    Cerita Max Havelaar juga menunjukkan bahwa dari dulu selain dijajah orang asing, orang Indo juga sudah dijajah bangsanya sendiri. Anehnya ketika bangsa asing itu sudah mulai menyesali keburukan masa lalu mereka, orang Indo sendiri malah masih senang dengan keburukan ini dan beberapa terus melestarikannya.

  • @ridhobaihaqi144

    @ridhobaihaqi144

    2 ай бұрын

    Ya karena indo didoktrin overproud terus

  • @Cyan_Nightingale

    @Cyan_Nightingale

    2 ай бұрын

    ​@@ridhobaihaqi144Bener. Susah maju karena kita merasa unggul terus, padahal kita masih perlu banyak belajar dari negara lain.

  • @yukiaditya7352

    @yukiaditya7352

    2 ай бұрын

    Sedihnya sampe sekarang masih…

  • @KapitanVladimirArsenyev
    @KapitanVladimirArsenyev2 ай бұрын

    Film Fons Rademakers ini emang bagus. Sebagai pengantar/visualisasi untuk bisa enak dlm membaca bukunya. Bukan sebaliknya. Bagi awam yg nggak paham sejarah, akan sulit membayangkan gimana isi bukunya pas baca kalo belum nonton filmnya. Mengenai scene raja Belanda nyanyi di gereja di akhir film tsb bukan itu pesannya. Pesannya adalah Max Havelaar, seorang Belanda idealis yg berperikemanusiaan, menjadi frustrasi & kecewa pada raja Belanda yg di awal film ia kira sebagai sosok yg adil.. tapi di akhir film ternyata memilih tutup mata pada ketidakadilan yg terjadi di lapangan (yg dihadapi Max). Raja Belanda nyanyi di gereja adalah bayangan dari pikiran Max tentang seorang yg munafik yg hanya mementingkan ritus/pertunjukan agama, tapi nggak benar-benar menerapkan nilai-nilainya (sedangkan sebaliknya dilakukan oleh Max.. yang membela hak-hak orang yang lemah & Max menganggap tugasnya di pos/penempatan sulit seperti Lebak sebagai sebuah panggilan Tuhan). Trivia: Kelak sebagian aktornya seperti sang pemain tokoh utama film ini yakni Peter Fabers keliatan main lagi di film "Oeroeg" (1992) yg bersetting di Indonesia juga. Ada juga debut aktor Rutger Hauer sebagai perwira Belanda berambut pirang panjang, ia kemudian terkenal di Hollywood dan main di "Blade Runner".

  • @moonlightserenade6292

    @moonlightserenade6292

    2 ай бұрын

    Dan Bupati Lebak itu menggambarkan feodalisme & korupsi di Indonesia. Yg sampe sekarang masih bisa kita temui, meskipun penjajahan Belanda sudah berakhir. Makanya dilarang tayang ama Orba.😂 Menarik memang film ini menggambarkan 2 sisi, Belanda dan Indonesia, baik dan jahat. Belanda baik ada Max Havelaar dan istrinya, indonesia baik digambarkan oleh rakyat jelata.. janda dari pendahulu Max Havelaar di Lebak, serta kisah Saija & Adinda. Sedangkan Belanda jahat dicerminkan oleh pemerintah kolonial Belanda, lalu indonesia jahat dicerminkan oleh Bupati Lebak & para pendukungnya.

  • @syajarah839
    @syajarah8392 ай бұрын

    Lewat film inilah Feodalisme direpresentasikan dengan apik. Feodalisme sebuah kultur sosial yang jarang dibahas di negara Indonesia

  • @Ferby_Samdo

    @Ferby_Samdo

    2 ай бұрын

    Mendarah daging mengurat 😂

  • @victorsenobua1600
    @victorsenobua16002 ай бұрын

    Cerita Max Havelaar ini merupakan cerita wajib dipelajari para pelajar di Belgia.

  • @KhairunnisaIslamiyah

    @KhairunnisaIslamiyah

    2 ай бұрын

    Kenapa?

  • @user-kv5ws2vd5e
    @user-kv5ws2vd5eАй бұрын

    Bukti bahwa penjajahan oleh bangsa sendiri lebih korup dan kejam. Sampai sekarang pun diskriminasi masih kekal abadi, pembodohan akan mendapatkan Hak Pendidikan. Ketika Kuliah dianggap sebagai kebutuhan "Tersier"

  • @decksist
    @decksist2 ай бұрын

    penasaran.. otw langsung nonton filmnya

  • @TikatikiTaka
    @TikatikiTakaАй бұрын

    Pengen maen ke museum itu

  • @deylia6467
    @deylia64672 ай бұрын

    Ini salah satu bukti kalau tidak semua belanda yg ada di Indonesia dulu adalah penjajah. Ada yg peduli dengan Indonesia

  • @ibnuambarudin741

    @ibnuambarudin741

    Ай бұрын

    Yang peduli hanya seuprit

  • @gowinbabel9630
    @gowinbabel96302 ай бұрын

    👍👍

  • @HelmiMuhaymin75
    @HelmiMuhaymin75Ай бұрын

    saya lebih dari satu kali nonton film ini

  • @onesiforusdaniel8065
    @onesiforusdaniel806527 күн бұрын

    Sampai sekarang , rakyat Indonesia dijajah oleh koruptor jahanam

  • @ahmadrizqi6334
    @ahmadrizqi63342 ай бұрын

    Filmnya bertemakan perlawanan sosial. Segala jenis media yg menampilkan perlawanan sosial harus diawasi dan diwaspadai oleh orba. Karena orba takut bisa menginspirasi rakyat melakukan perlawanan. Yang lolos penyaringan boleh terbit atau tayang, yg tidak lolos dilarang.

  • @kareltigabelass
    @kareltigabelass2 ай бұрын

    di postingan ig katanya cek diyt untuk cari tau knp film ini dilarang. sampe sini gada penjelasan knp film dilarang. kek media media mainstream aja klikbait nya cok

  • @ridhobaihaqi144
    @ridhobaihaqi1442 ай бұрын

    Filmnya membuktikan kalo KKN itu adalah budaya ASLI indonesia. 😂😂😂😂😂

  • @leokrisanto489
    @leokrisanto4892 ай бұрын

    De spiritualiteit van Max Havelaar, uit Rangkasbetoeng voor Indonesië, Nederland en de wereld. / Spiritualitas Max Havelaar, dari Rangkasbetoeng unruk Indonesia, Belanda, & dunia.

  • @felixchrist667
    @felixchrist6672 ай бұрын

    Pernah liat filmnya di RCTi jaman dulu, tapi lupa tahun berapa. saat itu orde baru masih ada ato ga, saya lupa

  • @supriss1190

    @supriss1190

    2 ай бұрын

    Orde baru udah runtuh di tahun 1998

  • @MikailAlamSemesta

    @MikailAlamSemesta

    2 ай бұрын

    Tayang pas tahun 2000 sampai 2005 bukan era orde baru

  • @ramamonato5039

    @ramamonato5039

    2 ай бұрын

    Rima Melati played in that film in 1976.

  • @tatinuryati1648

    @tatinuryati1648

    2 ай бұрын

    Sesudah lengser mantan mertua.. Film ini baru dapat dinikmati masyarakat luas.. Begitu juga film Dangerous live...mell gibson

  • @ewq1756
    @ewq17562 ай бұрын

    Soalnya di jaman harto hanya dia saja lah yang boleh jadi "pahlawan" sentral. Bahkan peran2 para tokoh lainnya yg lebih besar dari dia seperti sri sultan Hamengku Buwono IX, jendral Sudirman, hingga Ahmad Yani dll dikecilkan. Apalagi klo sampai tokoh Belanda yang jd pahlawan memperjuangkan nasib bangsa ini. Takutnya nanti rakyat jadi pintar dan jd tau sesungguhnya dia cuma numpang tenar menunggangi peristiwa sejarah dan politik demi supaya bisa jadi besar dan menguasai bangsa ini

  • @budisetiawan7155

    @budisetiawan7155

    2 ай бұрын

    film ini jg menceritakan bahwa belanda bekerjasama dng para bupati lokal menjajah rakyatnya sendiri... mungkin agar seluruh bangsa tdk malu klo para bupati zaman dlu lebih rakus dari belanda... tujuan dilarang bukan untuk kepentingan soeharto tp agar sejarah masa lalu kita tidak buruk

  • @wiry7428

    @wiry7428

    2 ай бұрын

    Gak ada hubungannya sama itu kayaknya. Lebih ke penggambaran penindasan rakyat jelata oleh pejabat pribumi feodal. Sepertinya lebih takut nanti pejabat pribuminya mengingatkan rakyat sama suharto cs.

  • @Zuhdi_Zuhdi

    @Zuhdi_Zuhdi

    2 ай бұрын

    Aneh! Berarti pernyataan beliau itu soal demokrasi bahwasanya Indonesia ini tidak cocok untuk berdemokrasi karena akan menimbulkan eksploitasi politik, berarti hanyalah akal-akalan beliau saja?

  • @deylia6467

    @deylia6467

    2 ай бұрын

    ​@@wiry7428penindasannya masih terjadi sampai sekarang. Gubernur dinasti yg tidak memperhatikan rakyatnya. Pembangunan tertinggal dr provinsi lain

  • @alanjaya9594
    @alanjaya95942 ай бұрын

    Uplod yang ada subindonya dong kk

  • @hendrikbelle6879

    @hendrikbelle6879

    Ай бұрын

    Udah ada di KZread juga

  • @wonglemu6
    @wonglemu62 ай бұрын

    film yang boleh diputar masa Orde Baru hanya dua, Serangan Umum 1 Maret dan G/30/S.PKI

  • @harrychrisbanoe4870

    @harrychrisbanoe4870

    2 ай бұрын

    dengan bintangnya yang terkenal : Mbah Harto

  • @user-et3nz7zf8p
    @user-et3nz7zf8pАй бұрын

    Karena presiden konoha jaman itu mantan tentara KNIL

  • @bosbanon3452
    @bosbanon34522 ай бұрын

    Ada juga film jepang soal kemerdekaan Indonesia yang dilarang katanya takut menyinggung Jepang padahal Jepangnya biasa saja

  • @moonlightserenade6292

    @moonlightserenade6292

    2 ай бұрын

    Itu mah emang isinya propaganda. Di film tsb dinarasikan Jepang ditakdirkan menjadi pembebas asia, dikait-kaitkan dengan jangka jayabaya. Padahal? Jepang melakukan kriminal perang macam Romusha & Jugun Ianfu. Yg sampai sekarang Jepang belum minta maaf scr resmi.

  • @KapitanVladimirArsenyev

    @KapitanVladimirArsenyev

    2 ай бұрын

    Beda sih. Kalo "Max Havelaar" ini film adaptasi buku Eduard Douwes Dekker yg benar² menggambarkan realita penjajahan Belanda waktu itu sekaligus sebagai bentuk penyesalan/permintaan maaf bangsa Belanda kepada Indonesia. Kalo film "Muredeka" buatan Jepang itu Jepang nggak sekalipun menggambarkan realita penjajahan Jepang seperti kerja paksa romusha.

  • @ahrufanghalba9669

    @ahrufanghalba9669

    2 ай бұрын

    @@moonlightserenade6292 Jepang sudah bayar (sebagian) kompensasi/pampasan perang pada masa Sukarno. Salahsatunya pembangunan Hotel Indonesia. Bahkan ada yang bilang Ibu Dewi Sukarno juga bagian dari itu. Jepang juga investor terbesar ke Indonesia selama masa Orde Baru, sebelum besar IGGI, Singapura, China, dll. walaupun sempat ditolak sebagian mahasiswa dalam peristiwa Malari.

  • @moonlightserenade6292

    @moonlightserenade6292

    2 ай бұрын

    @@ahrufanghalba9669 Pemerintah Jepang belum minta maaf secara formal. Kalo bicara soal kompensasi uang itu gak seberapa. Masalahnya Jepang itu nggak mau mengakui nya, bahkan dalam buku pelajaran sejarah mereka (revisionism of history). Beda dengan Jerman lewat media nasional Deutsche Welle (DW) nya, mereka mengakui kekejaman era Nazi Jerman & edukasi supaya hal tsb tak terulang lagi & pemerintah Republik Federasi Jerman sudah memberikan pernyataan maaf terhadap pemerintah Polandia dll menyoal PD2.

  • @ahrufanghalba9669

    @ahrufanghalba9669

    2 ай бұрын

    @@moonlightserenade6292 Secara logika ngapain kita urus itu? Jepang perangnya formal sama Belanda, dulu. Kalau mau minta maaf, ya sama Belanda. Orang eropa sebenarnya cuma ga bebas ngomong aja, pikirannya tidak semua sama soal Jerman. Terutama Belanda, yang 'dibebaskan' justru setelah Berlin.

  • @SamsungTaspen8
    @SamsungTaspen824 күн бұрын

    Pake inggris subtitle. Aaaaaaa gubrak. Nobar yg sia2. Panitia yg pemales