PAMOKSAN SRI AJI JOYOBOYO | DALAM MISTERI DUA DUNIA.
Legenda Sri Aji Joyoboyo
Pada umumnya, yang disebut sebagai petilasan adalah tempat tinggal, tempat beristirahat (dalam pengembaraan yang relatif lama), tempat pertapaan, atau tempat terjadinya peristiwa penting.
Petilasan berasal dari istilah Jawa yaitu kata dasar tilas yang berarti bekas. Petilasan merupakan suatu tempat yang pernah disinggahi atau didiami oleh seseorang yang dianggap penting.
Bagi kalian yang tidak mengetahui sosok Sri Aji Joyoboyo, beliau adalah sosok yang terkenal sebagai seorang raja pada zaman Kerajaan Kediri.
Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Ia terkenal karena Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaan pada zaman pemerintahanya yaitu pada tahun 1135-1157 Masehi.
Joyoboyo disebut sebagai titisan Wisnu, penguasa negara Widarba yang beribu kota di Mamenang. Ayah Joyoboyo bernama Gendrayana.
Sedangkan Gendrayana sendiri adalah anak Yudayana, Yudayana anak Parikesit, Parikesit anak Abimanyu, Abimanyu anak Arjuna, Arjuna adalah satria ketiga dari Pandawa.
Selain menjadi seorang raja, Joyoboyo juga dikenal sebagai seorang yang sakti. Ia dipercaya memiliki kejernihan batin sehingga Ia mampu memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ramalan-ramalan ini diwujudkan dalam kitabnya yang terkenal yaitu Jangka Jayabaya.
Meskipun demikian, masyarakat banyak yang kurang tahu mengenal Legenda Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Petilasan ini terletak di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Legenda merupakan salah satu bentuk karya sastra lisan yang harus dilestarikan. Legenda Petilasan Joyoboyo ini merupakan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kediri, terutama bagi masyarakat Menang.
Semasa hidupnya, Raja Joyoboyo memiliki seorang permaisuri yang bernama Dewi Sara. Dari hasil perkawinannya, Raja Joyoboyo memiliki tiga orang putri dan seorang putra.
Tiga orang putri tersebut adalah Dewi Pramesti, Dewi Pramuna, Dewi Sasanti, dan seorang putra bernama Raden Jayawijaya. Namun, pada saat ketiga putrinya telah dewasa dan menikah. Mereka bertiga diceraikan dan menjadi janda. Padahal, saat Dewi Pramasti diceraikan, ia sedang hamil.
Pada masa kehamilan Dewi Pramasti yang telah mencapai sembilan bulan, Dewi Pramasti tidak juga melahirkan. Ia malah terus menerus kesakitan selama tujuh hari tujuh malam.
Melihat keadaan putrinya yang demikian, maka Raja Joyoboyo dan istrinya memohon petunjuk dewata. Waktu itu, Raja Joyoboyo mendapat bisikan bahwa Ia harus melepaskan kedudukannya sebagai titisan Batara Wisnu.
Selain menjadi seorang raja, Joyoboyo juga dikenal sebagai seorang yang sakti. Ia dipercaya memiliki kejernihan batin sehingga Ia mampu memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Ramalan-ramalan ini diwujudkan dalam kitabnya yang terkenal yaitu Jangka Jayabaya.
Meskipun demikian, masyarakat banyak yang kurang tahu mengenal Legenda Petilasan Sri Aji Joyoboyo. Petilasan ini terletak di Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.
Legenda merupakan salah satu bentuk karya sastra lisan yang harus dilestarikan. Legenda Petilasan Joyoboyo ini merupakan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kediri, terutama bagi masyarakat Menang.
Semasa hidupnya, Raja Joyoboyo memiliki seorang permaisuri yang bernama Dewi Sara. Dari hasil perkawinannya, Raja Joyoboyo memiliki tiga orang putri dan seorang putra.
Tiga orang putri tersebut adalah Dewi Pramesti, Dewi Pramuna, Dewi Sasanti, dan
seorang putra bernama Raden Jayawijaya. Namun, pada saat ketiga putrinya telah dewasa dan menikah. Mereka bertiga diceraikan dan menjadi janda. Padahal, saat Dewi Pramasti diceraikan, ia sedang hamil.
Pada masa kehamilan Dewi Pramasti yang telah mencapai sembilan bulan, Dewi Pramasti tidak juga melahirkan. Ia malah terus menerus kesakitan selama tujuh hari tujuh malam.
Melihat keadaan putrinya yang demikian, maka Raja Joyoboyo dan istrinya memohon petunjuk dewata. Waktu itu, Raja Joyoboyo mendapat bisikan bahwa Ia harus melepaskan kedudukannya sebagai titisan Batara Wisnu.
#jangkajayabaya
#yayasanpanjalujayati
#pamenang
Пікірлер: 18
Kediri memang tempatnya para dewa dan orang2 sakti.
Kangen eyang🥺🙏
Sayang musiknya terlalu membisiingkan t
Kawal terus... Chanel ini.. 👍👍👍
Mantab 👍👍👍
@Tonggik_Pratama
Жыл бұрын
🙏🙏🙏
Terakhir ke ke makam Sri Prabu Joyoboyo,thn 2019 ,4kali sdh kesini,Kalimantan ,asli Kediri .
@Tonggik_Pratama
Жыл бұрын
Rahayu...🙏
Hanya sekedar minta koreksi. Aksi anda dg olah tangan tsb untuk apa, jika masih tanya pada juru kunci.
Terbukti, Gus Dur lengser sebelum selesai waktunya.
@Tonggik_Pratama
Жыл бұрын
Nggih🙏
Musiknya bising
Apakah serung ada acara
Apa ada hubungan nya panjalu jayati dengan panjalu yg berada di bumi pasundan... Info dong admin.. 🙏🙏😀
@Tonggik_Pratama
11 ай бұрын
Beda kang.. ini kerajaan yg ada di kediri jawa timur. Yg sebelumnya dimasa raja airlangga bernama kerajaan kahuripan. Terus dibagi 2 menjadi panjalu & jenggala. Klo di pasundan merupakan kerajaan bawahan sunda.🙏
@prasetyodargo93
Ай бұрын
12:16 12:18 12:19 12:19
Dulu waktu kecil selalu diajak kesitu,ingin sekali masuk tetapi gadibolehin sama ortu.. semenjak bapak gaada udah gapernah kesitu lagi.. Salam dr kediri selatan🙏
@Tonggik_Pratama
Жыл бұрын
Rahayu🙏