ORANG GILA YANG MEMPERJUANGKAN MANGROVE? - KUNJUNGAN HIJAU - PEJUANG MANGROVE PULAU BULUH
Pada hari minggu tanggal 27 Juni 2021, Akar Bhumi Indonesia menyambangi sekelompok masyakarat yang menamai dirinya Pejuang Mangrove Pulau Buluh, di Pulau Ketapang, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau. Kegiatan ini boleh dikatakan sebagai kunjungan hijau yang bertujuan menjalin silaturahmi antarlembaga swadaya masyakarat yang juga fokus pada isu lingkungan. Dengan harapan, muncul kesadaran serta visi yang sama dalam menjaga lingkungan.
Sejak dibentuk pada 2017 silam, Pejuang Mangrove Pulau Buluh sudah menanam sedikitnya 400.000 batang bibit bakau. Dengan beragam kegiatan, paling tidak 200 orang pernah terlibat di dalamnya.
Gerakan ini dinakhodai oleh Pak Sapet, salah seorang warga yang telah menahun menetap di sana. Dia mengatakan, awalnya beberapa warga merasa rusaknya hutan mangrove di sekitar pulau membuat tangkapan nelayan turun drastis. Kerusakan mangrove pun menurutnya seringkali disebabkan oleh tangan manusia yang menebang pohon bakau dan mereklamasi.
Menyadari hal itu, Pak Sapet dan beberapa warga lainnya kemudian mulai menanam bibit mangrove dan sempat dianggap gila oleh warga lainnya. Namun, semangat mereka tidak mengendur. Proses penanaman tetap berlanjut meski tidak semua sesuai ekspektasi. Bibit bakau kadang dimakan oleh binatang, dan tidak sedikit yang dicabut orang. Padahal, bibit-bibit bakau sudah ditanam dengan penataan yang rapi dan tidak mengganggu jalur nelayan mendayuh sampan.
Pak Sapet juga berkisah, salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah perusahaan yang membuka lahan untuk tambak udang dan tambak ikan. Aktivitas pembuatan tambak yang masih berjalan atas izin Hak Guna Usaha (HGU), dinilai tidak turut menyertakan pemulihan yang harusnya dilakukan. Lalu kendala yang lain adalah masih ramainya penebangan pohon bakau untuk dijadikan arang. Memang, di Pulau Buluh dulunya terdapat belasan dapur arang. Tetapi kini hanya tersisa tiga dapur arang saja dan sudah tidak beroperasi lagi. Para penebang pohon bakau pun menurut Pak Sapet justru datang dari luar pulau.
Kini, Pejuang Mangrove Pulau Buluh berharap seluruh elemen masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemulihan lingkungan. Baik dari pemerintah, perusahaan, maupun warga Pulau Buluh itu sendiri.
Musik :
Cinematic Indie - Morning Light Music
Link : mlmusic.site/all-access
Dramatic and Sad Music - AShamaluevMusic.
Link: • Best of Sad Cinematic ...
Пікірлер: 12
Luar biasaa,smngatt
Kereen, salam kmi dri produsen film jagat etnik Bangka
Nice
Mantapp
Sehat selalu pejuang lingkungan,salam lestari.
Super banget sobat2ku n teams akar bumi ttp semangat utk lindungi alamsekitaran... sehat n sukses slalu sobat2ku
Terimakasih ❤🌿
Gasken bro
Mangrove di Mainland batam sudah tidak bisa diselamatkan. Jangan sampai hinterland dicaplok juga oleh Industri dan Perumahan.
Sangat di sayangkan demi ekonomi semata rela nebang pohon mangrove, demi budidaya ikan
Heran nya Vidio kayak gini sepi penonton.giliran Vidio gak jelas.jutaan yg nonton. Ini sebagai tanda bahwa sebagian besar atau mungkin hampir 90% orang Indonesia tidak peduli terhadap hutan Baik hutan mangrove atau hutan daratan...miris
Saya biasa merasa heran. Kenapa orang yg menghijaukan biasanya di katakan orang gila. Justru yg merusak alam lah yg gila