NYANGGAR
SINOPSIS
Salah satu tradisi yang ada di Kabupaten Gunungkidul.
Seorang pemuda pulang kampung dan ingin hidup bersama kakeknya dan berkeinginan untuk ikut membangun desanya. Dia mendengar ada lowongan pekerjaan sebagai pamong desa di balai kalurahan yang berada dekat rumahnya.
Suatu ketika pemuda itu melihat orang meletakkan kain berwarna merah di dekat pohon besar. Dalam hati dia bertanya tanya ada apa di sini.
Pemuda itu mendapatkan penjelasan dari Lurah setempat dan Juru kunci dari tempat ritual tersebut. Setelah pemuda itu diterima sebagai pamong desa akhirnya pemuda itu melakukan ritual nyanggar, karena ternyata sewaktu pemuda itu melamar pekerjaan, tanpa sepengetahuannya, sang kakek bernazar akan memberikan kembang wangi dan kacu merah ke petilasan kyai sholeh.
Di dalam cerita ini, ada sebuah tradisi yang disebut nyanggar,yang berarti Nazar atau Janji akan melakukan sesuatu jika keinginannya terkabul.
Penduduk sekitar menyebutnya dengan nyanggar kyai sholeh. Ritual ini dilakukan di petilasan kiai sholeh dengan cara memberi sesaji kembang wangi dan kacu (saputangan) merah di bawah pohon besar.
Sampai sekarang tradisi ini masih dipegang dan dipercaya oleh masyarakat, mereka menganggap tradisi ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas terkabulnya keinginan mereka. Bahkan tidak sedikit orang dari luar desa yang mempercayai dan melakukan ritual nyanggar.