Cianjur
Kabupaten yang memiliki banyak destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam memikat.
Wilayah ini pernah menjadi ibukota karesidenan Priangan dimasa kolonial sebelum ibukota Jawa Barat dipindahkan ke Bandung.
Letak geografis alamnya yang dikelilingi pegunungan, sawah dan air terjun yang indah, tidak hanya menjadikan Cianjur sebagai tujuan wisata, namun juga menjadikan wilayah ini memiliki industri ekonomi berbasis sumber daya alam.
Tidak heran jika daerah ini memiliki komoditas utama berupa beras Cianjur atau pandan wangi.
Kali ini kami akan mengunjungi curug citambur salah satu air terjun spektakuler yang dimiliki oleh Cianjur.
Memasuki kecamatan Pasirkuda kesuburan alam Cianjur membuat mata kita dimanjakan oleh pemandangan hijau yang asri. Pepohonan rimbun menjulang tinggi, sawah-sawah terasering, perkebunan teh dan sungai-sungai kecil dengan suara aliran airnya yang menenangkan.
Curug Citambur yang berada dibalik kabut tipis dan suhu dingin pegunungan ini memiliki sejarah yang unik.
Dizaman dahulu curug ini adalah wilayah Kerajaan Tanjung Anginan, dengan seorang raja yang bergelar Prabu Tanjung Anginan. Konon setiap kali sang raja mandi dicurug ini, para pengawalnya akan memberi tanda dengan suara tambur yang ditabuh.
Suara tambur tersebut terdengar cukup jauh, sehingga sejak saat itu masyarakat setempat menyebutnya sebagai Curug Citambur.
Memiliki dua tingkat air terjun, ketinggian curug ini mencapai 130 meter.
Derasnya curah air terjun membuat udara sekeliling terasa sejuk. keistimewaan lain dari curug ini adalah pada letaknya yang membentang dibalik Gunung Lemo dari wilayah Rancabali Kabupaten Bandung hingga Pasir Kuda, Kab Cianjur.
Curug ini tiidak hanya menyajikan sebuah kekayaan alam yang menakjubkan, namun juga menjadi sumber kehidupan.
Indahnya negeriku, Indonesia.