MISI TETANGGA INGIN TEMBUS PASAR FILM INDONESIA
Berangkat dari kegagalan film narko sherif yang baru-baru ini viral karena tak populer di Indonesia, kali ini salah satu media pemberitaannya membedah kenapa film dan sinetron Indonesia mampu masuk ke malaysia namun berbanding terbalik dengan film dan sinetron malaysia yang tidak laku di Indonesia dengan menghadirkan dua narasumbernya dengan tajuk misi tembusi pasar film dan drama di Indonesia.
=================================================================================
Isi video yang direaksi merupakan hak milik dari channel asli.
Kami tidak bertanggungjawab terhadap komentar dan respon penonton. Untuk itu Berikan komentar yang membina, positif, dan selalu menjaga hubungan persaudaraan. Kami tidak dapat memantau semua komentar anda sehingga komentar anda adalah tanggung jawab anda sendiri.
#indonesiadanmalaysia #bahasamelayu #HubunganIndonesiadanMalaysia #kemajuanjakarta #KemajuanMalaysia #bahasamalaysia #indonesiavsmalaysia #bahasaindonesia #indonesiamaju #filmmalaysia #filmindonesia #filmindonesaidimalaysia #filmmalaysiataklakudiIndonesia #filmindonesiapopulerdiMalaysia #musikIndonesiadimalaysia
Пікірлер: 243
Malaysia ngotot film nya ingin laku di Indonesia sesungguhnya agak lucu, karena pasar Indonesia tidak sejajar dengan pasar di Malaysia. Keinginan Malaysia agar filmnya sejajar dengan film Indonesia ini bagaikan film Nepal ngotot harus laku di India, film Taiwan ngotot harus laku di Tiongkok, atau film Costa Rica ngotot ingin laku di USA. Selera mayoritas itu bagaikan hukum alam dalam pemasaran, kalau ingin laku di Indonesia pelajari selera orang Indonesia. Jangan memaksakan film berselera lokal melayu semenanjung harus laku di Indonesia. 😅😅
Kualitas film Malaysia masih jauh dibawah Indonesia dari aspek apapun.
Bagi saya, alasan utama film Malaysia tidak laku-popular di Indonesia: Bahasa Malaysia yang dipakai di film Malaysia sangat tidak menarik untuk didengar, terasa aneh di telinga. Bagi saya mendengar bahasa Malaysia itu seperti kembali ke zaman pra kemerdekaan.
dari cover indonesia rata2 simple... menceritakan apa yang diceritakan.. sedangkan film malaysia.. semua orang di tampilkan semua .. jadi gk tahu maksud nya apa.wkwk
gue udah nonton "Sheriff" di CGV. penonton² yang duduk di bangku belakang gue aja sampe bilang bahasa filmnya bikin pusing. kalo cerita filmnya simpel seperti film bioskop
Pasarkan di Bangladesh pasti meledak, box office di Bangla dan Rohingya
Bahasa Malaysia cocok nya untuk film kartun anak anak,karena bahasa nya aneh dan lucu,jadi bahasa Malaysia kurang cocok untuk film dewasa itu pendapat saya
Baca judul film2 dari tetangga saja terasa aneh, tidak ada daya tarik untuk menonton.
Ibarat nya pembeli sama penjualan. Pembelian nya enggak mau tapi penjualnya maksa, kan lucu jadinya😂🤣🤣
Ane sih sebagai penikmat seni (penonton) nonton sesuai selera ane, yang disukai ane bisa nonton berkali-kali, tapi kalau gak suka ya gak ane tonton. Intinya sih masalah selera, mestinya kalau mau nembus pasar Indonesia riset dulu selera orang Indo mayoritas kayak gimana. Kayak masalah bahasa juga, jujur ane lebih milih nonton yang pake bahasa inggris sekalian daripada melayu gitu, bikin pusing pala barbie. 😁
"Hantu kuat ketawa" jika orang Indonesia yang membaca kalimat ini, yang mereka pahami adalah hantu itu ketawanya bertahan lama. Namun, jika orang Malaysia yang membaca ini, yang mereka pahami adalah hantu itu ketawanya lantang. Setahuku begitu......
Dah lah. Gak usah ditonton sekalian semua pilm dari Malon. Kalau ditonton mereka malah merendahkan Indonesia. Udah keliatan niat busuk mereka. Tenggelamkan saja sekalian.
Jadi intinya mereka ingin dikenal, diakui dan terkenal bukan lewat prestasi, melainkan menumpang dengan memanfaatkan pihak lain. Baik secara bahasa, budaya dan yang sekarang ini yaitu prestasi entah itu filem mereka, dan aktor mereka ingin mendapatkan tempat atau posisi yang sama dengan negara kita. Kalian taulah pasar kita besar berbanding pasar negara mereka. Jujur aja, sebetulnya prestasi negara kita baik di bidang diplomat luar dan indonesia sendiri sangat cukup terkenal di kalangan asean. Dan baru baru ini saja kan pihak malaysia ingin ikut indonesia mengirim pasukannya ke palestina. Sekarang gini secara logika, kan negara mereka itu masih ada ikatan batin dengan pihak BRITISH dan raja rajanya ya. Padahal mereka itu gampang tinggal izin ke BRITISH. Nah disini lah mereka sedang memakai TOPENG😂
10:29
Malingsia seperti katak merindukan bulan,
Tahun 80an lagi mesra mesra nya... Lagi membangun di bantu apapun, termasuk TKI, setelah nya... Merasa sombong dan Kaya dan di gunakan utk menghina... Trs di selingkuhi... Mau CLBK?? Jaman telah berubah.. Kata ST 12 Cari pacar lagi😂 biarin ja dia sendirian...
Org2 Malaysia selalu bikin ribut ya ,.dari sepakbola,batik ,pulau,musik,makanan,tarian ,film ..apa sih mau nya Mereka2 y..
Ngapain juga Indonesia dijadikan pasar film jiran kenapa gak pasarkan diaspora malaysia yang besar seperti banglades,india,china,thailand,australia,new zeland,afrika,madagaskar,suriname,hawaii, kan diaspora malaysia semua, jika ke Indonesia, saya jamin gak akan laku film malaysia........
0:47
Kasihan... mereka tak paham teknis pemasaran... masa sekarang di Indonesia dunia film. drama. musik persaingan pasar sangat ketat... tak bisa disamakan dg tahun 70-80 an..