Miniatur Tuhan!!! Perempuan adalah gambaran wajah Tuhan yang tersembunyi
Puisi untuk perempuan dengan Judul "Miniatur Tuhan" untuk membebaskan perempuan dari budaya patriarki.
[M i n i a t u r T u h a n]
Bagaimana bisa menjadi aku?
Diperlakukan sebagai ciptaan nomor dua,
Dipandang hanya sebatas pemuas birahi kemudian dihempas bersama debu menjadi tanah.
Berabad-abad lamanya dibungkam hingga setia pada diam.
Berabad-abad lamanya bertaut dalam luka,
diperbudak dan terus dipaksa memproduksi cinta.
Aku adalah yang kau tampar bila pitam tak sanggup kau kuasai.
Aku adalah sahabat pilu,
menangis bersama gelap menunggu terang.
Aku.
Aku adalah yang kau sebut perempuan.
Sedikit menyerupai sang pencipta, perempuan adalah gambaran wajah Tuhan yang tersembunyi.
Yang membelah raga untuk kehidupan,
Menyulam luka menjadi mahkota.
Melahirkan, merawat dan memelihara,
Cinta perempuan bak bintang-bintang jatuh kepadanya dititipkan banyak asa.
Tolong.
Tolong jangan sakiti aku.
Buka matamu.
Adakah sedikit cinta di hatimu?
Tolong jangan sakiti aku lagi.
Bantu aku jadilah tabib,
sembuhkan luka yang telah menjadi arca.
Bersediakah engkau?
Raihlah tanganku, bangkitkan aku dari lumpur penghakiman.
Bersediakah engkau?
Temani aku menapaki jalan panjang menuju cita.
Aku perempuan,
Untukmu dan dunia
Aku mencintaimu sangat,
Karena dari rahimkulah menjadikan tiada menjadi ada.
Penyair Jalanan
[Rovin Bou]
#HariKartini, #HariPerempuan, #EmansipasiPerempuan, #PuisiuntukPerempuan, #PuisiCinta, #PuisiSesih, #Patriarki, #Emansipasi, #PuisiViral, #PuisiIndonesia #PenyairJalanan, #Sajak, #Syair, #Penyair, #SujiwoTejo, #SapardiDjokoDamono, #ChairulAnwar, #Ekopoceratu,
Пікірлер: 11
Keren Kaka, Semangat tross✊💪🌹
Luar biasa Bung👍🔥
@Balitopik
3 жыл бұрын
Terima kasih Bung
Teruslah berkarya salam sehat
@Balitopik
3 жыл бұрын
Terima kasih Mo atas dukungannya.
Gagah
@Balitopik
3 жыл бұрын
Terima kasih
Kerennn buatin satu puisi donk pengen baca puisi 😁
@Balitopik
3 жыл бұрын
Siap kak
👩🏼🦳 Kartini 🗣💪🏾
M i n i a t u r T u h a n Bagaimana bisa menjadi aku? Diperlakukan sebagai ciptaan nomor dua, Dipandang hanya sebatas pemuas birahi kemudian dihempas bersama debu menjadi tanah. Berabad-abad lamanya dibungkam hingga setia pada diam. Berabad-abad lamanya bertaut dalam luka, diperbudak dan terus dipaksa memproduksi cinta. Aku adalah yang kau tampar bila pitam tak sanggup kau kuasai. Aku adalah sahabat pilu, menangis bersama gelap menunggu terang. Aku. Aku adalah yang kau sebut perempuan. Sedikit menyerupai sang pencipta, perempuan adalah gambaran wajah Tuhan yang tersembunyi. Yang membelah raga untuk kehidupan, Menyulam luka menjadi mahkota. Melahirkan, merawat dan memelihara, Cinta perempuan bak bintang-bintang jatuh kepadanya dititipkan banyak asa. Tolong. Tolong jangan sakiti aku. Buka matamu. Adakah sedikit cinta di hatimu? Tolong jangan sakiti aku lagi. Bantu aku jadilah tabib, sembuhkan luka yang telah menjadi arca. Bersediakah engkau? Raihlah tanganku, bangkitkan aku dari lumpur penghakiman. Bersediakah engkau? Temani aku menapaki jalan panjang menuju cita. Aku perempuan, Untukmu dan dunia Aku mencintaimu sangat, Karena dari rahimkulah menjadikan tiada menjadi ada. Penyair Jalanan [Rovin Bou]