Sejak zaman kuno, kucing telah menyertainya dalam sejarah manusia dengan keanggunan dan misterinya. Awalnya dianggap sebagai pemburu yang berguna di tempat penyimpanan makanan di Mesir kuno, kucing kemudian dianggap suci dan diberkati oleh dewa Bastet, simbol kesuburan dan pelindung rumah tangga. Mereka menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan dan eksplorasi, menjadi teman setia dan pemburu yang tak tergantikan dalam mengendalikan populasi tikus dan hama di kapal dagang di seluruh Eropa dan Asia.
Selama Abad Pertengahan, kucing kadang-kadang dianggap sebagai makhluk yang terkait dengan sihir dan iblis, sering kali menjadi korban kebencian dan penyiksaan dalam percobaan pengadilan. Namun, di masa Renaisans dan seterusnya, mereka dihargai kembali sebagai hewan peliharaan dan penghibur, sering kali muncul dalam lukisan dan sastra.
Di zaman modern, kucing telah menjadi salah satu hewan peliharaan yang menjadi salah satu pusat perhatian.