Menitip Masa Depan di Bursa Kerja
Setiap tahun jumlah lulusan baru, baik dari sekolah menengah sampai jenjang perguruan tinggi terus meningkat. Namun sayangnya, kuantitas lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah lulusan. Akibatnya, pameran pekerjaan atau job fair dan perusahaan yang membuka lowongan secara langsung, dibanjiri antrean pelamar kerja.
======
Website: www.cnnindonesia.com
Facebook: / cnnindonesia
Instagram: / cnnindonesiatv
Twitter: / cnniddaily
TikTok: / cnnindonesia
Spotify: CNN Indonesia
Пікірлер: 6
Banyak anak banyak rejeki🤣
11rb orang merebutkan 1 lowongan, yang keterima ya yang skill nya paling baik atau ada kenalan orang dalem (mungkin ada beberapa). wkwkwkwk so kalo kuliah itu bener2 pelajarin apa yang di butuhkan perusahaan2. bukan cuma cari nilai tinggi dan ngandelin materi dari kampus.
menjawab mbak nya yg di interview tsb: "masalahnya saingan nya bukan cuma sesama manusia mbak, tapi robot dan teknologi, jadi pencari kerja pun juga kudu naikin level skillnya klo memang mau kerja di korporasi yg kompatibel "
Cari pengalaman cari modal sukses
Sebenarnya kementrian ketenagakerjaan juga harusnya proaktif dengan adanya jenis peluang pekerjaan, lalu bekerja sama dengan perguruan tinggi hingga level SMA/SMK/MA untuk aktif dengan konsultasi karier siswa. Jadi dari SMA siswa sudah mengetahui masa depan bursa kerja seperti apa dan jenis keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk meniti karier di pilihannya itu. Sekaligus menjadi data untuk kementrian untuk melihat jenis pekerjaan apa yang siswa muda ingin dipilih, jadi bisa membuat kebijakan2 yang lebih tepat sesuai data yang ada. Perguruan tinggi pun harus mulai melihat peluang betapa dibutuhkannya program studi yang bersifat praktikum dan non-akademis dan merubah tata cara pendidikannya untuk lebih ke berbasis project daripada academic thesis/skripsi.
halo situ pikir cari kerja gampang biar situ tamatan sma smk sampe kuliah juga nggak gampang biar ipk 3 nggak ada skil percuma