Memelihara Nikmat yang diberi Allah ﷻ ~ Al-Habib Ali Zainal Abidin Al Hamid

Kata ulama :
من لم يشكر النعم فقد تعرض لزوالها فمن شكرها فقد قيدها بعقالها
"Barangsiapa yang tidak mensyukuri nikmat maka itu pertanda ia menginginkan hilangnya nikmat, dan barangsiapa yang mensyukuri nikmat itu artinya ia telah mengikat nikmat dengan tali yang kokoh." (Hikam)
Syukur nikmat adalah faktor yang dengannya bertambah nikmat.
Sedangkan kufur atau tidak bersyukur atas nikmat merupakan faktor yang membuat terputusnya nikmat.
firman اللّٰهُ ﷻ :
لئن شكرتم لأزيدنكم
"Sekiranya kamu bersyukur, maka sungguh Aku tambahkan nikmat itu kepadamu."
Antara sifat syukur yang dituntut adalah dengan menghadiri, duduk bersama para ulama dan Solehin kerana mereka adalah nikmat yang besar اللّٰهُ ﷻ berikan kepada kita.
Mereka adalah pewaris Baginda Rasulullah مُحَمَّدٌ ﷺ..
Diriwayatkan dari Sayyidina Abdullah bin Abbas رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُما berkata,
قيل: يا رسولَ اللهِ، أيُّ جُلسائِنا خَيرٌ؟ قال: مَن ذكَّرَكم باللهِ رُؤيَتُه، وزادَكم في عِلمِه مَنطِقُه، وذكَّرَ بالآخِرَةِ عَمَلُه
“Ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah ﷺ : Wahai Rasulullah ﷺ , siapa teman duduk yang paling baik? Rasulullah ﷺ menjawab: Orang yang mengingatkanmu pada اللّٰهُ ﷻ ketika melihatnya, menambah ilmumu ketika dia berkata kata, dan mengingatkanmu pada akhirat ketika melihat dia beramal”..
#habibumarbinhafidz #habibalizaenalabidinalhamid #daralmustafa #motivation

Пікірлер

    Келесі