Halo semuanya, makasih udah mau bersabar nunggu kita yang seminggu kemarin lagi hectic, jadi baru kelar editing. Sebagai bonus, di video kali ini akan ada giveaway 2 buku “Search Inside Yourself” dari Chade-Meng Tan, buku pengembangan diri yang keren yang konsepnya berkembang di perusahaan teknologi Google.

Setelah belajar selama 12 tahun gw akhirnya baru sadar dan merasa bahwa selama ini saya belajar cuman untuk sekadar test, pas SD belajar biar dapet SMP negeri, pas SMP belajar biar dapet SMA negeri, dan SMA belajar bisa diterima di universitas negeri, akhirnya ? Ya cuman bisa ngerjain sekadar test aja

Pengen bgt semua vidio hutata di tayangin di televisi biar.. acara televisi ngak nayangin tentang sinetron dan acara acara yg kurang berfaedah bagi anak maupun remaja :)

Kebanyakan masyarakat endonesah masih melihat pendidikan itu hanya sbg batu loncatan utk dunia kerja, nilai bagus -> lulus ujian -> diterima di univ "ternama" -> lulus kuliah -> punya gelar -> diterima kerja di perusahaan "ternama" -> gaji besar -> hidup enak. Alhasil giat belajar (dibaca: menghafal) bertahun-tahun hanya demi seonggok kertas bertuliskan "lulus" dan sebuah "titel" didepan/dibelakang nama sebagai penanda status sosial.

saya dukung masnya jadi menteri pendidikan

masalahnya doktrin "pelajaran di sekolah ga ngaruh sama kehidupan sehari2" udah begitu melekat di kepala pelajar indonesia.. harusnya dirubah doktrinnya "bagaimana pelajaran di sekolah sepenuhnya bermanfaat untuk kehidupan sehari2"

Kalian gak bakal dosa kalo dapet nilai jelek disekolah inget itu wkwkwkwk, lakukan apa yang kalian suka dalami itu (hal positif) temukan bakat dan minat kalian itu tujuan hidup

Kalo diibaratkan bendungan, pendidikan indonesia kebanyakan ngasih air, tanpa meningkatkan kualitas bendungan tersebut. Jadi kalo mau memajukan indonesia, bukan dengan cara menambah mapel sebanyak mungkin, tapi meningkatkan kualitas guru, pemerataan pendidikan, dan berani berpendapat, karena di sekolah jarang yang berpendapat kalo ditanya dan masalahnya, karena kualitas guru yang masih kurang bagus, kalo gak sesuai buku (mengutarakan pemikiran), bakal dimarahin.

Harusnya HUTATA itu jadi brand ambasador "RUANG GURU" bukannya artis game hehe

Pendidikan sopan santun dalam berkata harus diajarkan kepada anak-anak, miris sekarang banyak anak-anak ngomong kasar tanpa ada rasa dosa sedikitpun.

youtuber bgini sangat layak buat dapet jutaan subscriber

Gw sedih kalo bahas kualitas pendidikan dinegeri ini..:'(

Hakikat pendidikan adalah juga membentuk budaya, moral, dan budi pekerti, bukan sekedar menjadikan anak-anak kita pintar dan otaknya menguasai ilmu teknologi. Apabila halnya demikian, kita tak perlu heran kalau masih melihat banyak orang pintar dan otaknya cerdas, namun miskin moral dan budi pekerti. Mungkin kita terlewat untuk menginternalisasi nilai-nilai moral saat SD dulu. Mungkin waktu kita saat itu tersita untuk menghafal ilmu-ilmu “penting” lainnya.

Good comment mas Tata, mohon ijin untuk curhat keadaan kami.

menarik

Bahkan di negara-negara yang 'maju' dibidang pendidikan juga masih punya problem. Setiap negara punya tantangan pendidikan yang beda. Lagi pula, bicara pendidikan tidak sesimpel mengejar ranking berapa mutu pendidikan kita sekarang dalam pandangan aktivitas riset. Bicara pendidikan berarti bicara kehidupan manusia yang berdinamika. Kompleks. Banyak alasan dan variabel yang perubahannya bisa terjadi

Indonesia negara besar sejalan dengan permasalahan pendidikannya. Tugas kita adalah bersinergi untuk menjawab tantangan permasalahan pendidikan di Indoensia ini dengan memulainya dari diri sendiri, mulai dari sekarang, mulai dari yang sekecil-kecilnya tentang dari mana kita hidup, untuk apa kita hidup, mau kemana kita hidup. Sebagai pendidik sy berusaha untuk mempraktikkan pembelajaran kontekstual dan menyenangkan yang kaya nilai di kelas dan luar kelas.

Mantap. Makasih banyak untuk pengetahuannya kak. Kalo menurut aku sih pendidikan di Indonesia msi dktakan ketinggalan krna anak2 muda Indonesia minat membacanya masih minim. Ayo membaca!

Mnrut w,

Kenapa konten2 gimmick dan sampah lebih trending dibandingkan konten edukatif kayak gini ya? Itu karena kualitas hidup masyarakat kita masih primitif dan 'Kaget' teknologi walaupun hidup dikota2 besar. Banyak Jawir dan Cabe2an yg ngerusak image 'Generasi Muda' kita!