Liturgi - Karya Tritunggal (KKGK 218-223)

Apakah Anda ingin tahu jawaban-jawaban ini pertanyaan-pertanyaan berikut ini, yang diambil dari Kompendium Katekismus Gereja Katolik (KKGK 218-223)
KZread LIVE: SELASA, 15 SEPT 2020, JAM: 19:00 - 21:00 WIB
CHANNEL: KATOLISITAS
LITURGI - KARYA TRITUNGGAL
LINK: • Liturgi - Karya Tritun...
- Apa sebenarnya liturgi dan perannya dalam kehidupan Gereja?
- Mengapa Bapa adalah sumber dan tujuan liturgi?
- Apakah karya Kristus dalam liturgi?
- Bagaimana Roh Kudus berkarya dalam liturgi Gereja?
Ikuti dalam kursus Kompendium Katekismus Gereja Katolik
#SeriPembelajaranKKGK

Пікірлер: 22

  • @murnipancawati4927
    @murnipancawati49273 жыл бұрын

    Apa yg sy ketahui & Percaya (masuk akal) Akan Sy share ke temen2 Kristen lainnya. Krn mrkpun hrs Tau it! Masa bodoh diterima atau tdk, atau mungkin sy disingkirkan &dibil munafik. Bahwa Sy setuju dng buku tambahan di Alkitab Katolik yg hrs Kita juga mengapresiasinya sbg kitab suci. Kalo tdk Ada di Alkitab bukan berarti bkn FirmanNYA. Benar! Benar sekali. Trima Kasih mbak Ingrid Dan mas (?) Lupa namanya. TUHAN YESUS memberkati anda berdua🙏🙏🙏❤️

  • @tridentinemass5743
    @tridentinemass57433 жыл бұрын

    Amen ✝️🙏

  • @ritayuniarti650
    @ritayuniarti6503 жыл бұрын

    Terimakasih kita telah mengerti sebagian karya karya Yesus dan Ekaristi

  • @sherlyaching9972
    @sherlyaching99723 жыл бұрын

    Thanks .. buat penjelasannya . Membuat saya lebih mengerti . 😇

  • @user-qn2ww1th9e
    @user-qn2ww1th9e3 жыл бұрын

    🙏

  • @fransiskusamos1330
    @fransiskusamos13303 жыл бұрын

    Amen

  • @samsungemas8148
    @samsungemas81483 жыл бұрын

    Saya baru tau, ketika menjelaskan apa itu liturgi , ada dikatakan : MISTERI SEBELUM KEBANGKITAN TUHAN TERIKAT OLEH WAKTU DAN TEMPAT. MISTERI SESUDAH KEBANGKITAN BARULAH TUHAN TIDAK TERIKAT TEMPAT DAN WAKTU (ADA DIMANA MANA DAN TAU APA APA). Mohon pencerahan 🙏🙏 Agar tidak gagal faham . Salam santun. Tetap berkarya memberi pencerahan. TYM🙏

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    Salam Samsung, Sepertinya ada yang perlu diperjelas di sini. Allah Trinitas (Bapa, Putra dan Roh Kudus) adalah Allah yang tidak terikat oleh waktu dan tempat, selamanya, dalam kekekalan. Ini adalah misteri Allah. Jadi sebelum Putra Allah mengambil rupa manusia-hidup sebagai manusia, sengsara, wafat, bangkit dan naik ke Surga-Allah Trinitas tidak terikat oleh waktu dan tempat. Pada saat Inkarnasi, Putra Allah yang tidak terbatas itu, mengambil rupa manusia yang terbatas, agar dapat masuk ke dalam sejarah umat manusia, untuk menebusa dosa manusia. Paus Leo Agung (451) menjelaskannya tentang hubungan antara kedua kodrat (kodrat Allah dan kodrat manusia) dalam dalam Pribadi Yesus saat Inkarnasi demikian: “Oleh karena itu, tanpa mengurangi sifat-sifat dari kodrat maupun hakekat yang kemudian secara bersama- sama ada di dalam satu Pribadi, keagungan mengenakan kerendahan hati, kekuatan mengenakan kelemahan, kekekalan mengenakan kesementaraan:.. kodrat yang tidak dapat menderita disatukan dengan kodrat yang dapat menderita, sehingga ..., Sang Pengantara yang satu dan sama antara Allah dan manusia, Manusia Yesus Kristus, dapat mati menurut kodrat manusia-Nya namun tidak dapat mati menurut kodrat ke-Allahan-Nya… Sebab kedua kodrat mempertahankan sifat masing-masing tanpa ada yang hilang: dan rupa Tuhan tidak menghapuskan rupa hamba, dan juga rupa hamba tidak mengurangi rupa Tuhan…. Akibatnya, Putera Allah masuk ke dalam keadaan dunia yang rendah, setelah turun dari tahta surgawi-Nya, dan meskipun Dia tidak surut dari kemuliaan Allah Bapa, Ia [Yesus] dilahirkan di dalam ketentuan yang baru dan di dalam kelahiran yang baru. Di dalam ketentuan yang baru, sebab Ia yang tidak dapat dilihat, dibuat menjadi dapat dilihat seperti kita; Ia yang tidak dapat dibatasi, menghendaki agar menjadi terbatas; Ia yang telah ada sebelum adanya waktu, mulai memasuki waktu: Allah dari segala sesuatu mengambil rupa seorang hamba, menyembunyikan keagungan-Nya yang maha besar; Allah yang tidak dapat menderita tidak enggan untuk menjadi manusia yang dapat menderita, dan Ia yang tidak dapat mati menjadi tunduk pada hukum maut. Dan dilahirkan di dalam suatu kelahiran yang baru, sebab keperawanan yang tidak terganggu, yang tidak mengenal kecenderungan berbuat dosa, telah menyediakan tubuh bagi-Nya. Apa yang dikenakan dari kandungan ibu-Nya, adalah kodrat, bukan dosa; juga mukjizat kelahiran dari Tuhan kita Yesus Kristus yang lahir dari rahim Sang Perawan, tidak mengakibatkan kodrat manusia-Nya berbeda dengan kodrat kita. Sebab Ia yang sama, yang adalah sungguh Tuhan adalah juga sungguh manusia, dan tak ada ilusi di dalam kesatuan ini, ketika kerendahan manusia dan keagungan Tuhan bertemu. Sebab, seperti halnya Tuhan tidak diubah oleh belas kasih-Nya, demikian juga manusia tidak dirusak oleh kebesaran-Nya. Sebab setiap kodrat melakukan apa yang sesuai dengannya, dalam kerja sama dari kodrat lainnya; yaitu Sang Sabda melakukan apa yang menjadi sifat Sang Sabda; dan tubuh melakukan apa yang menjadi sifat tubuh. Kodrat yang satu bercahaya dengan melakukan mukjizat-mukjizat; kodrat yang lain tenggelam di dalam luka-luka. Dan seperti Sang Sabda tak dapat surut dari persamaan dengan kemuliaan Bapa-Nya, demikian juga tubuh-Nya tidak mengabaikan kodrat kemanusiaan kita. Sebab sebagaimana kita harus berkali-kali mengatakan, Ia yang satu dan sama itu adalah sungguh Anak Allah dan sungguh Anak Manusia.” (Denz. 143-144, Tome of Leo, seperti dikutip dalam William C. Placher I, Readings in the History of Christian Theology, vol.1 (Kentucky: Wesminster John Knox Press, 1988), p. 73). Nah, namun setelah kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga, tubuh jasmani-Nya dimuliakan di Surga mengatasi segalanya. Dengan demikian, tubuh jasmani-Nya yang pada saat Inkarnasi terbatas dalam ruang dan waktu, kini tidak lagi terbatas. Yesus dapat hadir di Surga selamanya, namun juga bisa hadir di segala tempat di dunia, secara sekaligus di segala waktu. Dan dengan demikian, kehadiran Yesus tak hanya dapat dialami oleh orang-orang yang hidup 2000 tahun di sekitar Yerusalem, melainkan juga oleh kita yang hidup pada saat ini (dan oleh orang-orang yang lahir setelah kita, dan seterusnya, sampai akhir zaman). Kehadiran Yesus selamanya setelah Inkarnasi ini, secara khusus dinyatakan dalam liturgi. dan itulah sebabnya mengapa liturgi itu penting dalam kehidupan kita sebagai seorang Kristiani. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.

  • @donatussagur5547
    @donatussagur55473 жыл бұрын

    Saya hidup di pulau flores yang masih kental dengan adat-istiadat warisan leluhur berupa kepercayaan akan adanya Tuhan, aneimisme, ritual, hewan kurban, pengaruh leluhur terhadap kehidupan kami dll. Saya pernah membaca sebuah artikel di katoliksitas yang menyatakan bahwa, segera setelah kematian manusia akan diadili, tidak ada roh penunggu, gentayangan (itu bisa saja penjelmaan si jahat) selain itu orang meninggal tidak membutuhakan makanan lagi (materi) karena mereka adalah roh dan hanya doa yang dapat menolong mereka untuk meminta kerahiman Tuhan untuk membebaskan mereka jika masih ada di api penyucian. Salah satu ritual yang adat yang sampai hari ini kami lakukan yaitu, ritual teing hang ( literrally/ kata per kata diterjemahkan"memberi makan") leluhur yang telah meninggal. Secara singkat, Pemimpin ritual akan mengundang leluhur untuk hadir, penutur memegang ayam dan mngucapkan tujuan, doa / harapan. Baik rejeki, perlindungan kepada leluhur dan kadang menyampaikan permohonan keluarga agar merka (leluhur) Leluhur menyampaikan doa keluarga kepada Tuhan. Setelah doa adat selesai, ayam disembelih. Beberapa bagian tubuh ayam itu dipanggang matang seperti daging bagian hati, paha dan dada lalu disajikan di mangkuk dengan nasi lalu diberikan kepada mereka (leluhur) secara simbolis. Pertanyaanya, apakah prakek ini disebut penyembahan berhala?, apakah praktek2 budaya serupa yg masih lestari khususnya di Indonesia diizinkan oleh gereja?.. bagaimanakah model pewartaan misonaris pertama dahulu ketika mewartakan injil untuk pertama kalinya kepada orang yang memiliki terbuasa dengan warisan leluhur seperti ini, apakah sejak awal mereka sudah melarangnya?. Bagaimanakah sikap saya sebagai seorang katolik jika ada ritual/kepercayaan yang tidak sesuai dengan pengajaran gereja?

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    Shalom Donatus, Nampaknya perlu dilihat maksud utama diadakannya ritual tersebut dalam kehidupan masyarakat di sana. Sebab hal yang lebih mendasar sebenarnya adalah mengenang atau menghormati jiwa orang yang meninggal tersebut. Penghormatan ini juga diajarkan dalam ajaran iman Katolik. Dasarnya adalah perintah Tuhan untuk menghormati orangtua (Mat 19:19), dan sabda-Nya yang lain, bahwa orang-orang percaya akan tetap hidup meskipun mereka telah mati (Yoh 11:25). Semua itu terjadi karena kasih Allah di dalam Kristus, yang begitu besar yang mengatasi segala sesuatu, bahkan mengatasi kematian (Rom 8:38); sehingga kita yang diikat oleh kasih Kristus itu terhubung satu sama lain, dan ikatan itu tak terputus, sekalipun oleh kematian. Bagi kita umat Kristiani, jika kita membawa bunga atau buah ke kubur adalah untuk mengenang dan mendoakan orang yang sudah meninggal tersebut. Nah jika makanan yang dibawa ke kubur, itu pun dilakukan untuk maksud mengenang orang yang telah meninggal, dan bukan untuk memberi mereka makan, sebab tubuh mereka sudah mati/ terurai sehingga sudah tidak dapat makan, sedangkan jiwa tidak terlihat dan tidak terdiri dari organ-organ pencernaan sehingga juga tidak dapat makan. Maka makanan tersebut dibawa hanya untuk mengenang mereka, dan setelah itu untuk diberikan kepada kaum miskin,(atau mereka yang bertugas mengurus kubur). Kitab Tobit mengatakan: “Dari makananmu sendiri berikanlah kepada yang lapar ... Apa yang berlebih-lebihan padamu berikanlah sebagai sedekah; dan matamu jangan menyesal apabila engkau memberikan sedekah. Sajikanlah dengan berlimpah-limpah makanan di atas kubur orang benar... ” (Tob 4:16-17) Jadi jika makanan untuk mengenang mereka telah disajikan di atas kubur, selanjutnya adalah untuk diberikan sebagai sedekah. Jadi silakan hal ini dibicarakan dengan sesama keluarga/ kerabat. Sebab jika maksud utamanya terpenuhi yaitu untuk mengenang/ menghormati orang yang sudah meninggal, semestinya bisa terjadi saling pengertian. Sebagai umat Katolik, kita mengenang dan menghormati jiwa orangtua kita dengan cara yang berbeda. Untuk mendoakan jiwa mereka, cara yang paling baik adalah dengan mengajukan intensi dalam perayaan Misa Kudus, mengikuti apa yang diajarkan dalam 2Mak12:38-45. Selanjutnya, jangan lupa bahwa untuk menyampaikan hal-hal sedemikian tetaplah diperlukan kebijaksanaan dan kelemahlembutan. Berdoalah terlebih dahulu, agar dapat dicapai keterbukaan di dalam keluarga besar untuk dapat menyesuaikan tatacara dalam kehidupan kita dengan ajaran Kristiani dan bukan dengan mencampuradukkan semuanya. Apa yang dilakukan dalam tatacara adat setempat bisa merupakan persiapan bagi penerimaan kebenaran Injil. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.

  • @donatussagur5547

    @donatussagur5547

    3 жыл бұрын

    @@katolisitas_official terimakasih untuk pencerahan...

  • @mraihansidhartta309
    @mraihansidhartta3093 жыл бұрын

    Yah lupa klw ada live tadi malam

  • @paulusirawanwinata3590
    @paulusirawanwinata35903 жыл бұрын

    Bu Ing mohon detil keselamatan menurut gereja Katolik di 1:20:..., terimakasih

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    Salam Paulus, Tentang persyaratan umum tentang keselamatan, secara garis besar menurut ajaran iman Katolik adalah: 1). Keselamatan diperoleh karena kasih karunia Allah Ef 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, Tit 2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. 2). Karunia tersebut diterima oleh iman. Ibr 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. 3).Iman itu harus diikuti dengan perbuatan kasih. Gal 5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. Yak 2:26 Sebab... iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati. 4). Iman itu dinyatakan juga lewat pertobatan dan Baptisan. Mrk16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (bdk. Kis 2:38: Bertobat dan dibaptis) 5). Iman dan perbuatan yang sesuai dengan iman itu harus dilakukan dengan setia sampai akhir hayat. Why 2:10 ...Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan. 6). Keselamatan itu kita peroleh atas jasa Kristus yang ditentukan Allah untuk menyatukan segala sesuatu; sehingga keselamatan diperoleh jika kita digabungkan dengan-Nya menjadi anggota Tubuh-Nya. 2 Tim2 :10 [Kita] mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus, yang adalah “kepala Tubuh” (Kol 1:18) Ef 1:10 … Supaya mempersatukan lagi segala sesuatu di dalam Kristus sebagai kepala. Gereja dipersatukan Kristus sebagai mempelaiNya (lih. Ef 5:25-27). 7). Gereja Kristus itu adalah Gereja (jemaat) yang didirikan Kristus di atas Rasul Petrus. Mat 16:18 Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Melalui Gereja-Nya inilah kita dapat menyambut Tubuh dan Darah-Nya dalam Ekaristi, yang dapat membawa kita kepada kehidupan yang kekal (lih. Yoh 6:54). Lebih lanjut tentang ajaran mengenai keselamatan, silakan menyimak video ini: kzread.info/dash/bejne/mWyqpqWiis-3ZtI.html Tentang konsep keselamatan secara ringkas ada di menit 27.40-31.36, kurang lebih sama seperti yang ditulis di atas. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas

  • @dionsagur978
    @dionsagur9783 жыл бұрын

    apakah arti komentar dalam misa yaitu 1. semoga persembahanku dan persembahanmu berkenan kepada Allah Bapa yang maha kuasa..dan komentar terakhir saat misa selesai 2. Pergilah engkau diutus?.

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    Salam Dion, 1. Semoga persembahanku dan persembahanmu.... Sebenarnya mempunyai maksud mengingatkan kita bahwa perayaan Ekaristi pada dasarnya adalah perayaan kurban persembahan (sacrifice), bukan sekedar hanya perjamuan. Sebab Yesus menghendaki agar Ia dikenang dengan cara sedemikian yaitu saat Ia menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya demi pengampunan dosa. Penyerahan diri Yesus itu adalah kurban-Nya yang dihadirkan kembali oleh kuasa Roh Kudus dalam setiap Misa Kudus. Selanjutnya, tentang pembedaan “persembahanku” dan “persembahanmu” itu adalah untuk mengingatkan kita bahwa yang dipersembahkan dalam kurban Ekaristi bukan hanya kurban Kristus, yang dipersembahkan oleh imam yang memimpin Misa in persona Christi (sebagai Kristus); tetapi juga kurban kita sendiri.... Bisa berupa kurban syukur, atau permohonan, ataupun persembahan diri kita dengan segala perjuangan yang sedang kita hadapi. Dengan demikian, kita diingatkan bahwa setiap kali kita berpartisipasi dalam Misa Kudus, kita menjalani peran imamat bersama (lih. 1Ptr 2:9), yang kita terima saat Baptisan. Peran ini disatukan dengan peran imam yang memiliki imamat jabatan, oleh karena Tahbisannya, yang memberikan kepadanya kuasa untuk bertindak sebagai Kristus dalam setiap perayaan Ekaristi. Dengan demikian terpenuhilah makna liturgi, sebagai karya bersama antara Kristus sebagai Kepala, dan kita semua sebagai Tubuh mistik-Nya, sebab kita menggabungkan kurban kita dengan kurban Kristus. 2. Pergilah, engkau diutus! Itu adalah perkataan akhir dalam perayaan Ekaristi: “Ite Missa est!” Dari perkataan itulah, perayaan Ekaristi juga disebut Misa. Pengutusan ini juga memperingati tahap akhir Misteri Paskah Yesus yaitu Kenaikan-Nya ke Surga. Sesaat sebelum naik ke Surga, Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya pergi ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil (Lih, Mat 28:19-20). Demikian pulalah kita setelah merayakan Misteri Paska-Nya dalam perayaan Ekaristi, juga diutus oleh Yesus untuk pergi menjadi saksi-Nya dan mewartakan Injil, yaitu kabar sukacita tentang kasih Allah yang begitu besar yang telah dinyatakan di dalam Kristus, yang kurban-Nya dan kebangkitan-Nya baru saja kita rayakan dalam perayaan Ekaristi. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas

  • @Mixue210
    @Mixue2103 жыл бұрын

    Shalom Pak Stef dan Ibu Inggrid. Perihal makanan saya punya pertanyaan tentang makanan jasmani yaitu tentang daging babi. DiYesaya 66:17 seringkali dikutip oleh umat denominasi adventis dimana babi itu diharamkan. Bagaimana kita menanggapi ayat ini?

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    Salam Rafael, Pertanyaan ini sudah pernah dibahas di situs Katolisitas. Silakan klik di link ini untuk membacanya: www.katolisitas.org/bolehkah-kita-sebagai-murid-kristus-makan-babi/ Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.

  • @dionsagur978
    @dionsagur9783 жыл бұрын

    Berkaitan dengan misa, Apakah perbedaan antara intensi doa yang diberikan umat misalnya menggunakan kertas lalu dibaca/ didoakan oleh imam secara khusus dan doa intensi pribadi kita yang biasa diberikan kesempatan setelah pembacaan doa umat?

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    Salam Dion, Dalam perayaan Ekaristi yang umum, doa-doa yang dibacakan dalam Doa Umat adalah intensi yang umum, misalnya untuk pemimpin Gereja, pemimpin negara, keadaan masyarakat, kaum miskin, kaum misionaris, dst, dan bukan ujud-ujud pribadi. Namun adakalanya perayaan Misa diadakan pada kesempatan khusus, misalnya dalam acara pemberkatan rumah, atau pemberkatan perkawinan, dan di perayaan Ekaristi ini disebutkan intensi yang lebih khusus. Namun intensi Misa oleh umat (yang dapat disebutkan oleh Imam ataupun hanya disebut di dalam hati oleh imam yang bersangkutan) adalah intensi yang diajukan umat tersebut dengan stipendium, yang merupakan lambang persembahan kurban dari umat yang bersangkutan untuk didoakan secara khusus. Intensi ini menunjukkan kesungguhan hati orang yang mengajukannya, dan stipendium yang diajukan dimaksudkan juga untuk turut mendukung kesejahteraaan imam yang mempersembahkan Misa tersebut. Selanjutnya tentang hal stipendium, silakan membaca di artikel ini: www.katolisitas.org/stipendium-adalah-suatu-bentuk-keadilan-dan-kasih/ www.katolisitas.org/stipendium-dan-iura-stolae/ Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.org

  • @mariafransisca1176
    @mariafransisca11763 жыл бұрын

    Beli di mana buku kkgk (lokasi sy luar pulau jawa)

  • @katolisitas_official

    @katolisitas_official

    3 жыл бұрын

    @Maria Fransisca, Anda dapat membelinya secara online di sini: www.katolisitas.org/toko/kompendium-katekismus-gereja-katolik/ Terima kasih - katolisitas