Semangat pak toni. Kami selalu mendukung dan selalu berdoa yg terbaik buat pak toni yg membela kebenran

Semoga sehat selalu pak toni...

Teruslah Berjuang Pak Pengacara/Kuasa Hukum demi Penegakkan Keadilan di NKRI tercinta ini💪💪💪💪💪

Mantap pak Toni semoga pegi cepat bebas

Semangatttttt pak toni dkk kebenaran di pihakmu❤❤❤❤

Smngt pk Toni smg sllu sht siap sllu dukung demi k Adilan dn k bnran .klu bisa pk Toni pgi cianjur hrs priksa .sy warga Jawa Timur sllu siap dukung dmi kbnran.biar tdk ad LG rakyat kcil di jdikn kmbing hitam bgi oknum oknum penguasa yng tdk puny prikmnusiaan dn TK bertanggung jawab .

Mantaaaaaap Pak Tony tdk sia sia perjuangannya, ikhlas membantu yg lemah pertanda KEBERKAHAN HIDUP sudah menanti, TUNGGU SAJA .

Maju terus pa Toni... Bela yg lemah

Semoga pengacara pegi tdk mudah terhasut dgn segepok

Tolongin juga pak toni yg ada didalam bui kasehan dong sama kedua orang tua nya.

Terus pa perjuangkan ke Adilan jangan sampai yang salah Ter twa yang benar d penjara aku doakan buat bang pergi sabar ya Allah pasti melindungi atas perjuangan pa Toni dn dukungan semua rakyat indonesia bang pergi semoga hari ni juga di bebaskan amin yarobal almin

Maju terus pantang mundur Pak toni dan team BISMILLAH ALLAH SWT pasti melindungi Pegi kulba . Keluarga dan team pengacara Aamiin Allahumma Aamiin

KALAU ADA BUKTI MATERIL DAN JELAS SECARA FORENSIK, MAKA ITU ADALAH BUKTI JADI2AN YG DIBUAT KEPOLISIAN..

Mbok yo ndak ditunjukkan... 🤔🤔

BAYAAR RUGI..GAK SALAH DI TANGKAP DI SEKSA GANTI RUGI.

Mantap jgn takut pak kebenaran pasti menang bangakai teap terkuaak

Skelas polda jabar kualitasnya sperti hansip .sunggu parah

Tentang terpidana Sudirman yg dipelakukan istimewa oleh polisi: Sudirman adalah terpidana PERTAMA yang diduga dipaksa mengaku membunuh Vina dan Eky. Sudirman pernah 4 kali tdk naik kelas dan dia lulus SD di usia 17 tahun disebabkan adanya gejala keterbelakangan mental, sehingga hampir mustahil terlibat kasus vina. Sudirman mengenal Pegi Setiawan (PS) saat di SD. Sudirman di SD Pelandakan 2, sedangkan PS di SD Pelandakan 1, Kecamatan Kesambi. Kedua SD tersebut berada di satu lingkungan. Meskipun Sudirman mengenal PS, tetapi tdk menunjukkan sedikitpun bhw Sudirman dan teman2 sekampungnya pernah berkumpul dgn PS membuat rencana pembunuhan dan bersama2 dgn PS membunuh eki dan vina. Meskipun kedua SD tersebut berada di satu lingkungan, belum tentu Sudirman pernah berteman akrab atau pernah bermain bersama PS saat di SD. Yg hampir pasti bhw Sudirman dan PS setelah lulus SD, mereka tdk pernah sekalipun berkumpul bersama. Jadi kenalnya Sudirman kpd PS masih tanda tanya besar, sedekat apa kenalnya?! Andaikan Sudirman kenal PS dari SD hingga dewasa, akan tetapi jika di malam kejadian kasus vina, Sudirman tdk kumpul dan nongkrong bersama PS, sebagaimana pengakuan terpidana lainnya teman sekampung Sudirman, maka tdk ada nilainya Sudirman kenal PS. Keterbelakangan mental yg dialami Sudirman menyebabkan dia seperti anak kecil yg mudah sekali dibujuk rayu, dipengaruhi, dan diarahkan. Kuat dugaan ada usaha2 utk mempengaruhi Sudirman agar dia mengikuti skenario dari para oknum polisi utk memberatkan PS dan para terpidana lainnya, dengan cara diiming-imingi sesuatu. Kakak Sudirman, Benny Indrayana mengatakan bhw adiknya disuruh utk mencabut kuasa dari pengacara dengan dijanjikan handphone baru. Polisi saat ini nampaknya sangat mengandalkan kesaksian Sudirman agar bisa memenjarakan PS seumur hidup atau hukuman mati. ********** Tentang si Ucil (Rivaldi Aditya Wardana), dia ditangkap karena kasus membawa senjata tajam samurai tgl 30 agustus 2016 (3 hari setelah kasus vina). Dia yg terakhir dijadikan tersangka kasus vina utk menggantikan seorang dpo bernama Andika. Jadi di BAP, Ucil perannya sbg Andika atas kehendak pihak polisi, bukan atas pengakuan si ucil. Jadi mirip dgn Pegi Setiawan yg dipaksa menggantikan seorang dpo Pegi Perong. Samurai milik Ucil inilah yg kemungkinan dijadikan bahan cerita oleh polisi bhw Eki dan Vina ditusuk pakai samurai, padahal hasil otopsi dinyatakan tdk ada luka karena senjata tajam. DPO bernama Andika ini kabarnya dikait-kaitkan dgn Andika Mahardika, putra dari Nina Agustina Bachtiar. Nina Agustina Bachtiar adalah Bupati Indramayu dan juga anak pertama dari mantan Kapolri Jenderal Polisi Purn Da'i Bachtiar. Jadi Andika Mahardika adalah cucu mantan Kapolri. Meskipun kelakuannya preman serta kenal dgn Eki dan vina, tetapi besar kemungkinan ucil bukan tersangka. Jika Ucil terlibat membunuh vina dan eki, maka seharusnya dia sembunyi dan tidak bikin ulah sehingga ditangkap polisi. Selain itu, Ucil belum tentu menjadi anggota genk motor. Bahkan Linda tetangga dekat Ucil pun tdk tahu apakah ucil ikut genk motor. Ucil meskipun kata Liga Akbar punya dendam pribadi dgn Eki, tetapi apakah Ucil mampu mengajak semua temannya di genk motor utk menghabisi Eki dan Vina, kecuali si ucil sbg ketua genk motor atau org senior yg paling ditakuti di genk motor. Di semua perkumpulan, organisasi, termasuk genk motor, kemungkinan besar pernah ada keributan, sakit hati, dan salah paham antar sesama anggota. Hal spt ini wajar-wajar saja. Jadi, tidak semua org yg punya dendam atau pernah menjadi musuh atau pernah ribut dgn Eki dan Vina dipastikan ikut terlibat membunuh Eki dan Vina. Jika benar Ucil pernah kenal dekat dgn Eki dan Vina serta sama2 ikut genk motor bersama Eki, maka seharusnya digali informasi sebanyak mungkin dari ucil tentang kira2 siapa saja teman dan musuh Eki dan Vina yg berpotensi terlibat pembunuhan Eki dan Vina. Selain itu, Ucil tdk termasuk 8 org yg dilihat Aep karena Aep tdk kenal Ucil. Kedelapan org yg dilihat Aep sedang melempari eki dan vina dgn batu adalah 7 terpidana yg tinggal sekampung ditambah Pegi Setiawan. Yg pasti bhw Ucil dan terpidana lainnya tdk saling kenal dan tdk tinggal satu kampung. Tetapi anehnya, kenapa polisi menjadikan ucil, pegi setiawan, dan terpidana lainnya (para kuli bangunan) seolah2 mereka sbg satu GENK MOTOR dan secara bersama-sama melakukan pembunuhan BERENCANA terhadap Eki dan Vina. Bagaimana caranya org2 yg tdk saling mengenal dan tdk pernah bertemu bisa membuat rencana pembunuhan?! Yg janggal juga adalah belum ada kejelasan apakah tahun 2016 polisi sdh menyelidiki semua genk motor di Cirebon dan menanyai para anggota genk motor satu per satu, apakah mereka kenal dgn eki dan vina serta kenal juga dgn para kuli bangunan yg jadi terpidana. Polisi hanya mencukupkan diri dgn kuli bangunan, padahal mereka bukan anggota genk motor. Maka wajar saja jika ada yg mengkaitkan kasus vina dgn balas dendam genk NARKOBA, bukan genk motor, karena ayahnya Eki adalah satgas narkoba. Jadi tuduhan keterlibatan genk motor sangat tdk jelas dan janggal karena yg ditangkap adalah kuli bangunan yg tdk ada kaitannya dgn genk motor. Atau boleh jadi genk NARKOBA yg memanfaatkan genk motor utk balas dendam. Wallahu a'lam ********** Tentang Aep yg mengaku melihat peristiwa pembunuhan eki dan vina bahwa ada 8 org pelaku mengendarai 4 motor. Sekarang para pelaku yg sudah divonis bersalah ada 8 org. Dan jika ditambah dgn daftar dpo sebanyak 3 org, yaitu Andi, Dani, dan Pegi perong, maka total pelaku sebanyak 11 org. Ini adalah contoh keanehan yg menunjukkan ketidaksinkronan antara jumlah pelaku dalam BAP dgn keterangan saksi aep, sehingga tercium adanya aroma kebohongan. Kebohongan Aep antara lain: (1) Dia bilang sering lihat Pegi Setiawan (PS) sering kumpul dgn 7 org yg sdh ditahan dipenjara, padahal ketujuh org tsb tdk ada yg mengenal PS karena beda kampung. Alamat ketujuh terpidana di Kampung Saladara, Kelurahan Karyamula, Kecamatan Kesambi, sedang PS di Desa Kepongpongan, Kec. Talun. (2) Dia bilang 8 org (7 terpidana ditambah PS) melempari eki dan vina dgn batu, seolah2 sdh direncanakan karena ada masalah/dendam diantara mereka. Padahal 8 org tersebut tdk kenal dgn eki dan vina. Bahkan 7 terpidana yg tinggal sekampung tdk kenal dgn PS. (3) Tahun 2016 si Aep dan temannya Dede tdk berani datang ke pengadilan utk menjadi saksi karena takut terbongkar kebohongannya. Mungkin saja disuruh polisi agar tdk hadir di sidang. Pendusta spt Aep ini disumpah pun pasti berani karena dia tdk takut dosa dan azab. ********** Tentang Rana alias Piying yg melihat dan memisahkan keributan antara eki dgn 2 org, Rana menyatakan kpd polisi dan di pengadilan bahwa kedua org tersebut bukan pegi setiawan dan para terpidana karena dia melihat dgn jelas dari dekat wajah kedua org tersebut. Pak Rana Piying saat ini merasa diintimidasi oleh oknum polisi dan meminta perlindungan sbg saksi. ********** Tentang Pak Suroto yg menolong eki dan vina. Yang janggal dari ucapan pak suroto bhw vina masih hidup dan dia mendengar vina terus-menerus minta tolong, bahkan sampai di rumah sakit pun vina masih bisa bicara, tetapi vina tdk bilang bhw dia habis diperkosa dan dianiaya genk motor. Biasanya org yg dianiaya akan bicara jika dia habis dianiaya. Dan juga biasanya jika kita menolong org yg terkena musibah dan org tsb masih bisa bicara minta tolong, maka kita akan bertanya meskipun sedikit, kenapa, habis diapain? Tapi pak suroto tdk bertanya sama sekali, padahal dia yg mendampingi vina sampai di rumah sakit dan selama di perjalanan menuju rumah sakit vina terus-menerus berkata minta tolong? Apa yg dilakukan pak suroto selama di perjalanan menuju rumah sakit ketika mendengar vina terus-menerus minta tolong, apakah cuma diam saja, apakah cuma bilang sabar neng, sabar neng? Gak masuk di akal.

Tentang pengajuan grasi thn 2019. Para terpidana adalah kuli bangunan yg miskin, cuma org kampung yg bodoh ttg hukum. Sepertinya hampir mustahil mereka kompak bersama-sama (atas inisiatif sendiri) mengajukan grasi karena utk mengurus grasi butuh dana, tdk ada yg gratis. Bahkan keluarga mereka tdk tahu menahu ttg grasi tersebut. Mereka semua dan keluarganya sdh pasrah dgn nasibnya dan tdk terpikir ngurus grasi atau ngurus ini dan itu. Pihak lapas (Pak Hendra) sepertinya sengaja tdk menjelaskan kpd para terpidana ttg harus ada PENGAKUAN melakukan pembunuhan dlm surat grasi tersebut, namun yg dilakukan adalah iming2 dibebaskan jika grasi dikabulkan, sehingga para terpidana yg bodoh ttg hukum ikut saja apa yg diperintahkan pihak lapas. Seandainya pihak lapas menjelaskan resiko dari grasi, yaitu harus ada PENGAKUAN melakukan pembunuhan, maka kemungkinan besar para terpidana tdk akan mau disuruh mengajukan grasi. Pengajuan grasi oleh pihak lapas tercium adanya aroma tdk sedap berupa dugaan intrik yg busuk. Dahulu di 2016, mereka diduga dipaksa mengaku membunuh dgn cara intimidasi dan kekerasan, sementara di 2019 mereka diduga dibujuk utk mengaku sbg pembunuh dgn cara diimingi kebebasan lewat grasi. ********* Tentang tato di lengan para terpidana: Dahulu pada 2016, saat ditangkap dan diadili di pengadilan, mereka tdk ada yg bertato, kecuali Ucil yg dari dahulu sdh bertato. Setelah beberapa tahun mendekam di penjara, mereka bertato. Besar kemungkinan mereka dipaksa bertato oleh pihak tertentu karena tiba2 semuanya bertato, semua tatonya di lengan kiri. Seandainya tato tersebut atas inisiatif sendiri, mungkin ada yg minta ditato di dada, di pundak, atau tempat lainnya dan hampir tdk mungkin semuanya memilih tato di lengan kiri. ********* Tentang para terpidana yg satu kampung (Kampung Saladara, Kecamatan Kesambi), yg masih mendekam di penjara: Mereka yg satu kampung itu, yg tidur di rumah RT bersama anak pak RT pada saat kejadian pembunuhan, tdk ada satupun dari mereka yg terbukti sbg anggota genk motor. Mereka juga tdk kenal Pegi Setiawan (PS) dan tdk pernah berkumpul dgn PS. Mereka masuk penjara karena dugaan kebohongan pak RT bernama Abdul Pasren dan anaknya. Jika pengakuan RT dan anaknya benar bhw para terpidana tdk tidur bareng bersama anaknya di rumahnya, kenapa dia dan anaknya bersembunyi, tdk mau ditemui oleh pihak2 yg ingin menggali informasi. Jika dia benar, seharusnya tdk perlu sembunyi. Tentang Saka Tata, dia ditangkap ketika habis isi bensin motor milik temannya (Eka Sandi). Saat itu, Saka Tata melihat Eka Sandi dan teman2nya yg lain sedang diangkut ke mobil polisi, kemudian Saka Tata mendekat ke arah mobil polisi utk mengembalikan motor ke Eka Sandi. Akan tetapi Saka Tata ikut juga diangkut ke mobil polisi. Jika Saka Tata terlibat kasus vina, maka alangkah bodohnya dia mendekati para polisi yg sedang mengangkut teman2nya. Seharusnya dia kabur ketika melihat sekumpulan polisi. Jadi hampir pasti Saka Tata tdk terlibat dalam kasus vina. Mereka semua cuma anak kampung yg saat itu masih ingusan yg sangat mudah diintimidasi, dibodoh-bodohi, dan diperlakukan sewenang-wenang ketika berada di kantor polisi. ***************** Mengenai Desa Banjarwangunan, Kec. Mundu, tempat tinggal 3 org DPO anggota genk motor (Pegi Perong, Dani, dan Andi), berdasarkan penelusuran media TV, ternyata warganya tdk mengenal ketiga DPO tersebut karena tdk ada photo maupun gambar sketsa wajah. Photo PS pun tdk disebar/ditempel di desa tersebut. Belum jelas juga apakah ada anak2 muda di desa itu yg terlibat genk motor. Ada banyak warga yg namanya sama dgn para DPO (Dani dan Andi), sedangkan warga yg bernama Pegi atau Pegi Perong tdk ada satupun. Ternyata warga yg bernama Dani dan Andi tdk ada satupun yg dicurigai terlibat kasus vina. Mungkin ini yg menjadi alasan dihapusnya Dani dan Andi dari daftar DPO. Dengan demikian tersisa satu org DPO, yaitu Pegi Perong (bukan Pegi Setiawan) yg pada saat itu belum jelas dari desa mana karena di desa Banjarwangun tdk ada warga bernama Pegi Perong. Karena 8 thn tdk bisa bisa menemukan Pegi Perong, akhirnya Pegi Setiawan dijadikan tumbal. Selain itu, keanehan lainnya yg paling terasa adalah bagaimana mungkin para anggota genk motor yg DPO yg berasal dari Desa Banjarwangunan tdk memiliki satupun photo, baik sendiri2 maupun ketika mereka kumpul2, kecuali zaman masih jadul, belum ada video dan kamera di hp pd thn 2016. ********** Tentang otak pembunuhan berencana. Dengan dihapusnya daftar dpo yg dianggap sbg otak pembunuhan, maka sekarang ini diantara 8 terpidana dan Pegi Setiawan (PS): (1). Siapakah yg menjadi otaknya, apakah PS yg dituduh sbg pegi perong? (2). Jika PS sbg otaknya, berarti PS punya posisi yg kuat dan disegani di genk motor, bukan anggota biasa?! (3). Kapan dan di mana dilakukan perencanaan pembunuhan? (4). Bagaimana bisa mereka membuat perencanaan, sementara mereka tdk saling kenal? Bahkan di surat dakwaan dan keputusan pengadilan tdk dijelaskan kapan, di mana, dan bagaimana proses dilakukannya perencanaan sebelum pembunuhan. ********* Kesimpulan: Jadi, SEANDAINYA sejak 2016 Pegi Setiawan (PS) sdh ditetapkan sbg tersangka, bahkan sdh diketahui photo dan tempat tinggalnya, sehingga teramat sangat mudah mencari dan menangkap PS, akan tetapi mengapa selama 8 thn tdk dilakukan penangkapan?! Dan baru sekarang polisi ngotot mau memenjarakan PS meskipun dikritik bermacam pihak, para ahli, dan mayoritas netizen. Ada apakah gerangan?!!! Pertanyaan besarnya adalah SEANDAINYA 8 terpidana bersama-sama dgn PS membunuh eki dan vina: (1) Mengapa hanya 8 terpidana yg ditangkap di 2016, sedangkan PS dibiarkan selama 8 thn tdk dilakukan pencarian dan penangkapan serta tdk dicantumkan photonya di daftar DPO. (2) Mengapa 8 terpidana tersebut mengaku tdk mengenal PS, seolah2 mereka rela dipenjara asalkan PS jangan dipenjara?! Yg kenal PS cuma Sudirman yg mentalnya terbelakang yg "KATANYA" kenal PS saat di SD, tetapi seberapa dekat kenalnya juga belum jelas. (3) Motif kasus vina adalah dendam dan genk motor sesuai surat keputusan pengadilan, akan tetapi mengapa para kuli bangunan yg jadi korban yg tdk ada buktinya satupun mereka sbg anggota genk motor, baik bukti jaket atau seragam genk, photo2 bersama saat di genk motor dan saat nongkrong, kesaksian warga bhw mereka genk motor, catatan kriminal, dan bukti lainnya. *********** Kenapa rakyat miskin dan jelata harus dikorbankan seolah mereka lebih rendah dari hewan, padahal hewan saja perlu dilindungi?! Org2 yg sdh tdk ada rasa takut dgn azab Tuhan, maka mereka merasa kebal dari azab Tuhannya. Mereka ini bisa lebih buas daripada hewan buas. Allah Ta’ala berfirman: أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga datangnya)?. Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang MERUGI (sesat dan celaka di dunia dan akherat). (QS. Al A’raf: 99) أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن يَسْبِقُونَاۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu! (QS. Al-'Ankabut 29:4) أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ ٱجْتَرَحُوا۟ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن نَّجْعَلَهُمْ كَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَوَآءً مَّحْيَاهُمْ وَمَمَاتُهُمْۚ سَآءَ مَا يَحْكُمُونَ Apakah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa Kami akan memperlakukan mereka seperti orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, yaitu sama dalam kehidupan dan kematian mereka? Alangkah buruknya penilaian mereka itu. (QS. Al-Jathiyah 45:21) وَمَكْرَ السَّيِّئِ وَلا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلا بِأَهْلِهِ Dan rencana-rencana yang jahat itu tidak akan menimpa (kepada siapapun akibat buruknya) selain (kepada) orang yang merencanakannya sendiri. (QS. Fathir 35:42-43) Barangsiapa yang menggali lubang, dia sendiri yang akan terjerumus ke dalamnya. Wallahu a'lam

Hiya kalo tidak terbukti ya polda jabar dituntut aja ganti rugi 1 Trilyun

@sofanafifudin64

3 күн бұрын

Jgn byk2 suruh tobat ajah minta maaf sama rakyat trs kasus2 yg tdk benerr minta d proses lg d setiap daerah misalnya jkrt bandung cirebon banten semarang oknum2 teranparan d buka TV nasional cukup Jgn pake duit2 kl duit dia punya kl adab etok etik ada jejak d gital slm damai