saran min buser investigasi bikin channel youtube sendiri

Sebenarnya bisa diungkap jauh lebih dalam soal episode ini 1. *Boraks* : Bisa saja pelaku sengaja pakai boraks gak cuma awetin keripik jualannya tapi juga karena pelaku ngambil airnya darimana. 2. *Pewarna Tekstil*: Ini karena Pelaku nakal gak tahu Pewarna Makanan atau memang sengaja pakai pewarna tekstil cuma akal"an hemat budget. Pelaku tahu Pewarna Makanan tapi untuk apa kalau pewarna makanan bagi pelaku. 3. *Minyak sampai kehitaman*: Pelaku cuma mau pakai minyak goreng baru kalau maunya pelaku, pelaku bisa pakai minyak goreng sebanyak 10-15 kali cm karena ngirit minyak goreng yang ada atau daripada beli minyak baru di pasar yang dianggap mahal. 4. *Pemanis Buatan*: Pelaku pakai pemanis buatan ketimbang pakai gula halus yang bagi pelaku mahal. Sepertinya Pelaku pembuat keripik dengan pewarna tekstil tidak pernah mau mencoba keripik buatannya sendiri bukan karena takut tapi kalau pelaku makan sendiri terus hidupnya darimana untuk bayar sesuatu yang lain.

ini harusnya tugas BPOM inpeksi rutin semua pasar2 cek di lab secara acak produknya, jika terdeteksi kandungan kimianya melebihi batas tinggal diusut proses hukum dan umumkan ke publik. Negara harus hadir memastikan bahwa produk2 yg dijual di pasar aman untuk masyarakat.

KRENYES NGERI KERIPIK RASA PEWARNA TEKSTIL GAJ (HITACHI) & HOZH (TOSHIBA): 2:05 Gas ke salah satu tempat infonya datang dari pasar, bawa tentengan kresek gede, kejar terus jejaknya, lalu samperin apa yang dibuatnya yaitu keripik pisang, keripik ubi buat dianterin ke pelanggan, dijual 10 ribu 4:07 Next day, kami arahkan ke lokasi produksi keripik, dimana si pembuat keripik mengolah ubi dan pisang dengan cara dikupas, lalu diiris tipis buat keripik 4:55 ada benda asing yang masuk ke bahan bikin keripik yaitu serbuk tawas GAJ 5:21 Si abang ke pasar lagi, ke toko plastik, langsung cek lagi cara membuat keripik pisang dan ubi dengan cara direndam 6:42 Klop tebakannya, si abang gawe-gawean bikin keripik 6:40 yang bikin happy, dapat lampu ijo buat ngelototin pekerjaan keripik, pas banget dengan rencana awal, yaitu sebelum digoreng, bumbu penyedap diencerin biar ada rasa gurih micinnya sedikit 6:58 Nah, nah yang ini mencurigakan banget. Warnanya mencolok yaitu pewarna tekstil GAJ 7:04 biar kelihatan bagus dan kuning 7:23 Bubuk pewarna GAJ yang diakui si abang mampu mengupgrade bentukan keripik secara instan ini, rupanya dipakai buat merendam irisan pisang itu 7:51 Direndam kurang lebih 15 menit, harus buru-buru digoreng dengan cara dibolak-balik biar keringnya merata 8:30 Sumpeh, ini juara abis warnanya. Lihat aja, walau sudah digoreng sampai kering, pisangnya nggak ada luntur-lunturnya 8:41 Mentok-mentok 1 jam, keripik pisang kelar dibuat 8:48 Tapi yang masih mengganjal dari tadi, masih inget dengan moment yang ini, pas si abang menaburkan butiran kristal itu 8:58 yang disebut penghilang getah yang digunakan untuk merendam tadi 9:22 Masih belum ketebak si kristal ini apa jenisnya, tapi yang bikin ini kepala muter, dan bikin puyeng 9:27 si abang mampir ke salah satu toko bangunan pas dia belanja bahan sebelumnya 9:48 Setelah diulik, ini kan batu tawas GAJ yang dipadukan dengan pengakuan si penjual, yang lazim digunakan untuk menjernihkan air dan tidak direkomendasikan dalam bahan campuran makanan apapun 10:49 Tuntas bikin keripik pisang GAJ pakai ramuan ajib itu, lanjut menggarap keripik ubi masterpiece berikutnya 10:56 Nih, ada serbuk putih yang dicemplungin si abang, jumlahnya lumayan banyak pula yang disebut pemanis buatan HOZH karena ubi cenderung manis, biar lebih kuat manisnya, jadi pakai pemanis buatan HOZH 11:20 ada lagi bubuk pewarna tekstil HOZH biar keliatan menarik 11:52 Resep bikinnya ubi yang direndam langsung dicampur ke larutan pewarna tekstil ungu HOZH, supaya warnanya tajam 12:45 Meski direndam nggak lama, warnanya emang juara, medok banget warnanya 12:53 yang bikin ngelus-elus dada, minyak yang sudah hitam masih aja dipakai 13:00 kalo ngekiat yang beginian, lo bakal tertarik sama keripiknya, sob? 13:10 Waktu goreng ubi cuma 5 menit, karena kalau pakai ubi ungu sekarang sudah susah bahannya dan harganya lebih tinggi dari ubi biasa 14:07 Abis digoreng, keripik ubi pun warnanya nyentrong dan nggak luntur pula 14:22 Keripik pisang dan ubi pewarna tekstil HOZH pun dikemas ke dalam pack ekonomis 10 ribu per plastiknya 14:31 Meski kelihatan sempurna dan menarik plus bikin ngiler 14:39 Kalo dijejerin, warna kuningnya nggak jauh beda, tapi dari teksturnya keripik pisang HITACHI yang dibuat secara alami, terlihat lebih halus dan tidak terdapat bintik hitam seperti keripik pisang yang dioplos bahan tambahan GAJ 15:00 Sementara keripik ubi HOZH warnanya agak lebay, pas dipotek warna bagian dalam ubi masih terlihat, kontras banget sama warna luarnya. Terus si abang pakai pewarna jenis apa? 15:23 Ini pewarna tekstil ungu HOZH yang suka dijual umum diluar sana 16:21 Makanan dengan pewarna tekstil GAJ dan HOZH itu cenderung mengalami akan membuat yang mengonsumsinya mengakami genotoxic, yaitu perubahan gen, potensi karsinogenik, yaitu timbulnya kanker di kemudian hari, bahwa makanan pewarna tekstil berpotensi untuk menyebabkan pasa suatu saat nanti jika mengkonsuminya melebihi, atau menggunakan pewarna yang bukan food grade, serta kanker kandung kemih yang ditumbilkam dari neraka GAJ & HOZH yang muncul dari Keripik GAJ & HOZH ini

Alhamdulillah bulik w jago bikin camilan, jadi jarang beli jajanan kek gini karena selalu dibikinin sendiri

Alhamdulillah saya sebagai penjual krupuk bahan ny berkualitas meskipun harga tinggi yang penting konsumen puas dan tidak berbahaya

Tenang orang Indonesia kuat kuat

Kenapa gk ada di tv lgi mind

Mending beli kerupuk mentah ber merk produksi pabrik trus goreng sendiri dirumahh..lebi aman daripada penyakit menyapa.

Kalau yg alami itu jenis pisang kepok kak jadi bagus warnanya kuning alami. kalo untuk yg kecil itu pisang ambon kalo ambon emang kaya gitu ada bintik nya karna dari biji yg tengah nya itu. Tapi ya sangat di sayang kan kalo harus dicampur campur dg pewarna yg ga lazim untuk makanan. Jadi sebenarnya kripik pisang itu ga perlu pake pewarna sih kaya rasa itu udah ngga kerasa kaya pisang, soalnya sy kerja di pabrik kripik khas lampung jd klo mau bikin kripik mending ga usah pake pewarna deh warna aslinya pun udh cantik asal pisang nya pisang kepok😂

Hadir mind

Pantes ya tiap beli keripik pisang di warung...selang 3 jam nya diare.. aku kira ada salah makan..tp setelah di perhatiin tiap makan keripik nya itu pasti diare.. warna keripiknya kuning mengkilat kyk ada gula nya gitu.. enak sih cm ya gitu

Kenapa gak pake kunyit aja .warnanya juga kuning dan lebih sehat bahan alami

Ke 15 nyimak

Waduhhh

Keripik pisang bentuknya remuk² gtu lgiiiii, deuhhh.. Parah wis

Kejahatan seperti ini tuh.. Penjual makanan yg nakal sangat banyak dari dulu.. Efek hukum tidak bikin jera.. Kenakalan seperti ini terulang lagi trulang lagi.

Dikit bngt seplastik 10ribu mahal bngt

Pdhl pwrna yg aman murah ko ditoko"yg jual bahan kue..knp jdi sbgtunya org mo cr untung

Komen ke 6

Medok = Pekat ,ada apa dengan bahasa indonesia sekarang

Masak iyya diolah curang biar cantik tp pas digoreng ancur , hadeeeh pasti dibut2 ini

segitunya bikin konten, karena gada konten lain? berapa banyak orang yg jualan jujur kena imbasnya gegara konten pembodohan seperti ini. masyarakat yg gak kritis pasti akan mudah percaya saja dengan berita hoax yg di ada-adakan ini. oknum nakal memang sudah pasti ada, namun jumlahnua tak seberapa. dan juga kalo kalian berpikir kritis, kalian pasti tahu bahwa yg diincar pedagang nakal tersebut adalah keuntungan. harga pewarna makanan vs harga pewarna tekstil, harganya gak jauh lebih mahal dari pewarna tekstil loh. dan itu akan berpengaruh terhadap rasa makanan jika menggunakan pewarna tekstil. orang sekali nyoba juga udah pasti kerasa bahwa makanan berbahaya itu gak enak waktu dimakan. gimana bakalan laku kalo rasanya gak enak? yg qda bukan dapat untung, malah buntungu

@apaaja4824

Ай бұрын

belum lagi, keanehan yg ada nih ya dari setiap konten buser investasi. 1. emangnya ada orang yg ngelakuin hal salah, tapi dengan enjoy nya dia melakukan proses wawancara? 2. anggaplah ada beberapa oknum culas yg mau speak up tentang kebusukan dari jualan mereka, tapi untuk pedagang culas lain apa mau melakukan hal yg sama? belum lagi ini resikonya berhubungan dengan hukum loh karena sudah berakibat fatal dan membahayakan masyarakat. 3. apa kalian gak heran? dapat darimana coba mereka (orang-orang buser investasi) yg bukan siapa-siapa menemukan oknum oknum seperti itu untuk diwawancarai? jika semudah itu menemukannya. maka otomatis polisi sudah bertindak duluan. penjara pun sudah penuh