KH. Embay Mulya Syarief, Ketua Umum Pengurus Mathla'ul Anwar, Ketua Umum Himpunan Aktivis Pembentukan Provinsi Banten, dan Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Banten, ingin menyampaikan beberapa hal penting terkait situasi saat ini.
Pemahaman Sirah Rasulullah:
Umat Islam perlu menyadari pentingnya memahami sirah Rasulullah SAW. Rasulullah tidak membatalkan Piagam Madinah meskipun ada pengkhianatan, dan ini menunjukkan pentingnya mematuhi kesepakatan bersama.
Pancasila sebagai Kesepakatan Nasional:
Indonesia yang beragam dengan lebih dari 200 kerajaan, 700 bahasa daerah, ribuan suku, dan 17.000 pulau berhasil bersatu karena Pancasila. Pancasila adalah kesepakatan yang wajib dipatuhi, sebagaimana dalam firman Allah di surat Al-Maidah ayat 1.
Pengkhianatan terhadap Kesepakatan:
DI/TII 1949 yang dipimpin Kartosuwiryo dinilai sebagai pengkhianatan terhadap kesepakatan nasional. Hukuman bagi pengkhianat adalah mati. Tindakan ini didukung oleh pihak asing, seperti Belanda, yang menyediakan senjata.
Taat kepada Pemimpin:
Umat Islam diperintahkan untuk taat kepada pemimpin, meskipun pemimpin tersebut kafir atau zalim, demi menjaga kesepakatan dan persatuan bangsa.
Menjaga Keutuhan Bangsa:
Seluruh masyarakat Banten dan bangsa Indonesia diharapkan tidak terprovokasi oleh propaganda yang dapat memecah belah bangsa. Allah yang menyatukan hati bangsa Indonesia, dan peristiwa penting seperti Sumpah Pemuda 1928 adalah bukti campur tangan Allah.
Peran Pemerintah:
Pemerintah diharapkan memblokir konten negatif yang menyebarkan propaganda yang merusak, khususnya terkait masalah agama. Pemerintah harus bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang mengancam keutuhan negara melalui terorisme atau gerakan-gerakan seperti Khilafatul Muslimin.
Pendidikan Agama yang Komprehensif:
Pendidikan agama di sekolah perlu lebih komprehensif, tidak hanya fokus pada ibadah, tetapi juga mencakup bagaimana bermasyarakat, berbahasa, dan bernegara.