Kampung Nelayan Sri Tanjung di Anambas

Desa Sri Tanjung berada di Kecamatan Siantan menyatu dengan Tarempa. Kota Tarempa yang menjadi ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas juga berada di Kecamatan yang sama. Nama pulanya juga disebut Siantan. Banyak kampung dan kecamatan berada di Pulau Siantan.
Desa Sri Tanjung merupakan pemukiman nelayan. Pemukiman nelayan disini berada diatas air. Rumah rumah dibangun dengan tiang tiang pancang menancap ke dasar laut. Jalan jalan lingkungan juga berada diatas laut. Kenderaan sepeda motor hilir mudik di jalan lingkungan yang sempit.
Penduduk desa sekitar 700 0rang. Menariknya penduduk desa yang relative sedikit ini memeluk beragam agama. Didominasi pemeluk Budha, Katolik, Islam, Kristen protestan, dan Hindu. Mereka hidup rukun dalam keragaman.
Perekonomian penduduk mengandalkan pada usaha penangkapan ikan. Ada sekitar 90 boat nelayan di pemukiman ini. Ukurannya sekitar tiga sampai lima gros ton. Kebanyakan mereka melaut satu orang satu boat. Sekali melaut lamanya satu hingga dua hari. Wilayah penangkapan mereka disekitaran perairan pesisir pulau pulau di Anambas. Sekali melaut dibutuhkan biaya sekitar 2 juta rupiah. Hasil tangkapan dijual ke pedagang pengumpul yang juga berada di permukiman. Ikan dikirim ke Tanjung Pinang. Ada kalanya dikirim ke Pontianak Kalimantan bila lagi musim ikan tongkol. Mereka sering tekor karena penjualan hasil tangkapan tidak mempu menutupi biaya melaut. Bila tekor atau musim penceklik, nelayan memincam uang ke touke yag juga pengumpul ikan mereka.

Пікірлер: 1

  • @eryaniani1595
    @eryaniani159511 ай бұрын

    Eloknya... 👍