Rahina mangkin, diberikan kepercayaan nganteb upakara yadnya pebayuhan ring jagat penatih denpasar
Sekaligus memberikan makna dari setiap pelaksanaan pebayuhan, menjelaskan jenis-jenis pebayuhan, dan jenis-jenis melik yang ada.
Pada kesempatan ini pula saya menjelaskan terkait hutang-hutang anak kepada orang tuanya, dan kewajiban orang tua kepada anaknya🙏🏻 tidak lupa titiang pun menyisipkan candaan-candaan (bebanyolan) untuk mengundang tawa mangda (pakedek, pekenyem) sinareng sami.
Dan dalam hal ini, saya merasa prihatin, setelah saya sering melakukan perjalanan keumatan, ternyata banyak umat kita sebagian besar kususnya anak muda yang awam dengan agama hindu, yang tak mengerti dengan apa yang mesti dilakukan dan tidak memahami apa yang sering mereka lihat terkait dengan yadnya yang sering dilakukan oleh masyarakat bali.
Seharusnya disetiap kecamatan, kabupaten, kota di wilayah bali harusnya punya manggala atau ulu umat yakni Phdi (Parisada Hindu Dharma Indonesia) tetapi malah lembaga umat tertinggi hindu masih tidak mampu memberikan penerangan. Padahal setiap yadnya besar di bali mesti ada upasaksi dari PHDI tetapi kebanyakan PHDI hanya sebagai penonton bukan sebagai pemberi widya (ilmu pengetahuan)
Coba kita lihat lembaga agama non hindu seperti MUI dan lain-lain, mencetak tokoh agama yang memberikan ceramah kemana-mana. Tapi kita??? Hanya bisa terdiam dan melihat saja. Seharusnya PHDI membuat trobosan baru, merekrut tokoh muda yang mumpuni dalam sastra dan agama, dan diajak mensosialisasikan tentang nilai-nilai ajaran agama hindu kita. Bukan malah menunggu uleman (undangan) atau printah baru dilaksanakan. Karena dharma wacana tak harus datang ke rumah-rumah, tapi bisa kita lakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Semoga pesan singkat ini bisa di dengar, karena rasa prihatin saya sebagai umat beragama yang sering dipertanyakan oleh umat lainnya.
Sane dahat wangiang titiang pinaka murdaning jagat bali Wayan Koster Wayan Koster lan pinaka pamucuk PHDI provinsi Bali jero mangku Kenak Nyoman
Titiang tuah nandurin karang awak
Dasaran Alit