[JADI BEGINU]: Reza Wattimena, Filsafat, Neuro Sains, dan Transformasi Kesadaran
Pendiri Rumah Filsafat, Reza Wattimena, menjabarkan tentang pentingnya berkesadaran dalam kehidupan. Reza membagi tahapan Transformasi Kesadaran menjadi 5, yaitu Distingtif, Immersif, Holistik-Kosmik, Meditatif, dan Kekosongan. Dengan memilah kesadaran, diharapkan seseorang dapat lebih mengenali diri dan menentukan sikap bagaimana merespon sesuatu dengan tepat.
Transformasi Kesadaran yang digagas Reza, mengajak seseorang melihat keadaan lebih luas dan menemukan keterhubungannya sehingga menghasilkan keputusan yang kalkulatif.
Menurut Reza, setiap orang sejatinya memiliki bakal benih untuk mentransformasi kesadarannya yang terkumpul dari karma baik. Suatu saat, benih-benih baik yang terkumpul akan bergabung dengan suatu kondisi dan memicu kesadaran seseorang untuk bertransformasi ke tingkatan yang lebih tinggi.
Simak obrolan lengkapnya bersama Reza Wattimena dengan Wisnu Nugroho di Jadi Beginu @Beginu hanya di KZread Kompas.com!
Dengarkan podcast BEGINU di Spotify melalui bit.ly/beginupodcast
Klik kode waktu untuk mempermudah kamu:
0:00 Intro
2:16 Perjalanan Reza Wattimena mempelajari ilmu filsafat
4:01 Masyarakat yang chaotic
7:17 Fase kehidupan manusia yang berulang setiap 15 tahun
11:10 Proses Reza Watiimena menulis buku teori transformasi kesadaran
21:19 Pengertian teori transformasi kesadaran
29:47 Tingkat kesadaran distingtif dualistik
37:34 Tingkat kesadaran imersif
41:12 Tingkat kesadaran holistik kosmik
44:53 Tingkat kesadaran meditatif
51:38 Kekosongan
57:32 Mempraktikan teori transformasi kesadaran
1:10:30 Perbedaan tingkat kesadaran individu di satu kelompok
1:14:21 Metode transformasi kesadaran
1:21:57 Konsep kemajuan dalam teori transformasi kesadaran
#beginu #wisnunugroho #rezawattimena #jadibeginu #kcm #jernihmelihatdunia
Пікірлер: 12
Mantap
Halo bung Wisnu dan Bung Reza… @rumahfilsafat Senang mendengar episode ini, penjelasan Bung Reza soal Teori Transformasi Kesadaran ini, tapi ada hal yg disayangkan ketika kalian sbg laki-laki dg pengetahuan yg baik harus membuat akronim tetek dan semacamnya. Semacam gak konsisten dg bahasan filsafat anda, Bung Reza yg menyebut level dasar dari kekerasan seksual itu dari becanda dasar yg seksis.
Ini mahal, saya mendengar banyak kata-kata inspiratif , motivasi, filsafat, dan banyak sekali tapi saya merasakan ini sangat masuk akal, dan ketika di praktekkan langsung dapat saya rasakan , bahkan praktik pun tidak rumit. Thanks untuk ilmu pengetahuannya.
Kemarin aku menjadi pintar aku ingin merubah dunia, hari ini aku menjadi bijak aku ingin merubah diriku sendiri kata Rumi
Mas wisnu jgn berhenti bikin konten ya. Saya pengikut setia, obrolan nya bagus banget, ilmu mas wisnu slalu bisa ngikutin narasumber dari berbagai macam ilmu . Keren.
rondomly muncul di beranda, pas di simak cukup menarik bahasannya. semangat ya!
Mungkin juga bisa ditambahkan untuk level kesadaran ke-4 dan ke-5. Seperti halnya tidak hanya suwung dalam spritualitas jawa, juga dalam spritualitas Islam seperti transformasi kesadaran pada teori fana dan baqo', ittihad, hulul, wahdat al wujud, dsb.
Mas wisnu bagi dong resep lawan tua, makin muda aja mas😂😂😂
Mas Wisnu....Serius nih klo ada kelas NETEK bersama mas Reza di Jogja saya mau join
Knpa negri ini ogah maju,salahsatunya ogah belajar filsafat dan feodalisme yg menggurita
ketika orang ga mendalami filsafat atau ga belajar filsafat, kemungkinan besar dia secara reflektif akan hitam putih, oposisi biner.... dan ini tidak mengenakan.
Ada bang bener itu kalo di islam level ke lima itu disebutnya level fana.