Tarjo (40) dan Dwi (37) adalah warga Desa Pagerharjo yang dahulu berprofesi sebagai petani vanili. Namun karena ulah tangan Tarjo yang serakah, mereka bangkrut. Pada waktu itu, Tarjo dengan
sengaja menaruh paku untuk menambah berat timbangan hasil panen vanili dari kebunnya. Tarjo melakukannya karena tuntutan Santi (39), istrinya yang materialistik. Akibatnya, ia dan hampir seluruh petani vanili di daerahnya gulung tikar. Kini Tarjo hidup serba pas-pasan bersama istrinya.
Tarjo yang saat ini belum bisa lepas dari bayang-bayang kesalahannya di masa lalu pun harus mencari cara supaya kehidupan keluarganya tetap berlanjut. Ia pun mencoba meminta pekerjaan kepada Dwi.
Di sisi lain, Dwi, mantan junior bertani vanili Tarjo kini telah kembali menjadi petani vanili yang sukses, bahkan melebihi kesuksesannya sebelum masa kebangkrutan. Sejak bencana bangkrut masal yang terjadi, Dwi tidak pernah berhenti konsisten menanam vanili. Berkat dukungan sang istri yang
bersikap menuntut namun suportif, Sinta (36), kini Dwi telah berhasil menikmati hasil konsistensinya selama ini.
Tarjo yang gelap mata, dan iri dengan keadaan Dwi yang berbanding terbalik dengannya terpaksa kembali berbuat curang. Untuk memenuhi tuntutan sang istri, ia mencuri sebagian vanili dari kebun Dwi dan menjualnya secara sembunyi-sembunyi.