Eps 571 | KENAPA ANAK SMA DI INDONESIA BOD OH-2 ?

Ikuti juga konten medsos milik kami
Instagram : gurugembul?igsh...
Tiktok : gurugembul?igsh...
Sportify :
open.spotify.com/show/42LWK8S...
Donasi di Channel ini bisa disalurkan Melalui rekening berikut: saweria.co/donate/gurugembul
Untuk berdiskusi berdiskusi lebih dalam yang sehat dan berintelektual dan untuk informasi lainnya seputar Bisnis dan financial bisa join di Komunitas SIRARU
Whatsapp : chat.whatsapp.com/BDhj0E9J2YW...
Instagram : siraru_official...
Facebook : groups/41241...
Twitter : SiraruOfficial?t=...
Telegram : t.me/+VWEc_E6HHZJlNjI1
Selain itu kami nembuka kajian di Glory Box Cafe BTM Bandung, Kafe nakara lengkong besar Bandung
Untuk info kerjasama dapat menghubungi :
+62 897-1044-343 (Tim Management)

Пікірлер: 2 300

  • @guntalamv
    @guntalamv Жыл бұрын

    Kita selalu dicekoki oleh konten agamis "Anak durhaka" namun jarang membahas "Orang tua yg durhaka". Jadinya ga berimbang dan bisa saja jadi salah satu penyebab adanya mindset "anak adalah investasi" yg pada akhirnya ortu-ortu itu melihat anak sebagai objek/aset, bukan manusia. Terimakashi insightnya pak Guru🙏

  • @darmawanstart3817

    @darmawanstart3817

    Жыл бұрын

    Hhhhhhhhhh😅

  • @That_Man785

    @That_Man785

    Жыл бұрын

    Kalo "anak adalah investasi" nanti pada jadi generasi sandwich,kasian

  • @Otfit_idn

    @Otfit_idn

    Жыл бұрын

    Apalagi ustad kampung sama ustad di TV pasti bahas durhaka kepada ortu. Jarang sekali yg bahas durhaka terhadap anak

  • @selaluoposisisiapapunpresi7982

    @selaluoposisisiapapunpresi7982

    Жыл бұрын

    semua orang itu terlahir sebagai alpha(khilafah/pemimpin)albaqarah 30, imut, karismatik, lucu, pintar, cakep, ceria, menggemaskan, berani dll, namun karna kecanduan/kebiasaan rakus, iri, cemburu, malas, sombong, ga jujur, ga adil, ga bertanggung jawab dll, terbiasa takut dikucilkan/dibully/dipecat dll, atau takut sesuatu yg buruk terjadi padanya(trauma), atau segala nafsu dunia maka hilanglah kharakter kepemimpinannya, ada yg jadi LGBTQ, ada yg jadi narcissis, psychopath, sociopath, ada yg jadi introvert, ada yg bunuh diri, sakit jiwa, dan alpha itu introvert kalau masyarakatnya toxic dan sebaliknya

  • @khadijahkarim8574

    @khadijahkarim8574

    Жыл бұрын

    Apakah anda sedang menyindir uah,uas,buya yahya dll

  • @Tekotok
    @Tekotok Жыл бұрын

    Angkat saya jadi anak anda, guru

  • @FarhanN-fb7pd

    @FarhanN-fb7pd

    Жыл бұрын

    bjir

  • @warmantoe

    @warmantoe

    Жыл бұрын

    Wkwkwkwk

  • @warmantoe

    @warmantoe

    Жыл бұрын

    Nol atittude Childfree 🤣🤣

  • @Chris_Shinta_Nyaoemar

    @Chris_Shinta_Nyaoemar

    Жыл бұрын

    Atitut NOOLLL!!! Hahaha

  • @yunus86ngagame40

    @yunus86ngagame40

    Жыл бұрын

    Taikotok bau ah

  • @adamari2434
    @adamari2434 Жыл бұрын

    Untung aku punya ortu open minded, padahal bukan dari golongan orang kaya tapi aku bisa sesukses sekarang karena didikan ortu yang gak umum di Indonesia.Jujur aku gak sampe tamat SMA karena kegandrungan mainin komputer,coba belajar hacking, Scrapping website,sampe di satu titik aku berfikir harus punya minimal satu keahlian buat aku bisa cari uang dan aku memperdalam ilmu Software Engineering dan belajar bikin driver,dari keputusan itu pula sekarang aku sudah bekerja di salah satu Bank swasta di Indonesia dengan gaji 20jt-an karena aku termasuk senior di posisi ini.Ini semua dikarenakan ortuku yang open minded menurut aku,saat aku bilang aku gak mau SMA karena takut di ajak tawuran dan gak bisa nolak ortuku langsung nanya aku to do point "kamu mau ngapain kalo gitu?" langsung aku jawab mau jadi programmer Embedded System pak, makanya beliin laptop pak? Dan gak habis pikir dana yang harusnya buat biaya aku SMA di beliin ke MacBook dan ortuku bilang "dah sana belajar benar - benar ya, jangan nyesal".dan inilah hasil dari keputusan aku"Sukses" 😊😊.Btw aku daftar kerja di tes by skill dan pake Ijazah PKBM paket C.Jadi ya selama 4tahun aku dah kaya Mad scientist penggila komputer 😅😅 biar gak nyesel sama keputusan sendiri 🎉🎉

  • @ronnieleite2153

    @ronnieleite2153

    Жыл бұрын

    Masyaallah, keren banget lu bro. Sama sih kayak gw tapi gw tamat kuliah tapi ilmu gw minim hehehe

  • @dimzsnare

    @dimzsnare

    Жыл бұрын

    Kalaubpola pikirnya sperti anda, malah baik sekali. Karena mas nya mempunya keterampilan dalam bidang IT dan skills itu akan dipakai kapan saja dan dimana saja. Problematika kita sebagai org indo adalah belum sadar mengenai kemampuan skills, jadi lulus sarjana ya cuman sekedar lulus bawa ijazah aja tanpa punya kemampuan diluar yang lebih

  • @ilhamk724

    @ilhamk724

    Жыл бұрын

    Iya Kuakui km keren bro tp apa apaan MacBook katanya bkn golongan kaya, aq aja cma mampu beli laptop kentang Lenovo mau ngoding ae ngelag kali

  • @ratelnsyahla7499

    @ratelnsyahla7499

    Жыл бұрын

    Iniii diaaa

  • @adamari2434

    @adamari2434

    Жыл бұрын

    @@ilhamk724 iya brother, soalnya aku juga agak maksain ortu sedikit sih,biar dibeliin MacBook.Soalnya kan kalo dah beli MacBook waktu itu aku mikirnya gak perlu beli beli lagi,jadi untuk efisiensi aja gituu.Dan Biaya Sekolah SMA aku yang dikorbankan 😆😆

  • @modalofc3258
    @modalofc3258 Жыл бұрын

    "Didiklah anak sesuai dengan zamannya karena mereka hidup pada zamannya bukan pada zamanmu”. (H.R Ali bin Ali Thalib)

  • @leji28

    @leji28

    Ай бұрын

    Baru tau gw kalo sahabat ali bin abi thalib meriwayatkan hadits 🤔

  • @mfebriana4204
    @mfebriana4204 Жыл бұрын

    Sebagai angkatan Pertama Kurtilas (Kurikulum 2013) waktu SMA kerasa banget. Kita disuruh presentasi mandiri, nyari sumber dari mana aja seluas luasnya. TAPI kita ga diajari literasi informasi, ga diajari apa bedanya artikel ilmiah sama blog biasa, kebanyakan cuma copas dari blogspot karna ga diajari bagaimana menyadur, mengutip, membuat sitasi dari tulisan orang lain. Pernah saya tanyain dan jawabannya "Oh itu kamu pelajari nanti di kuliahan" . Akhirnya saya bolos seminggu (Pura2 bikin surat sakit hehe) cuma buat duduk duduk di kantin Universitas. Saya main ke Unpad, ITB, Upi, Unpas, Itenas. Pake baju bebas tapi sengaja pake topi SMA biar ditanya "dari mana de? Ngapain disini?" Akhirnya ngobrol banyak tentang budaya belajar, teknik belajar, pola pikir dan pembangunan karakter yg harusnya "Oh ini loh yg kita perluin sebelum pake kurtilas di SMA" bisa tau apa itu jurnal, bedain artikel ilmiah itu gimana, ngenalin google scholar itu apa, diajarin aplikasi mendeley (app buat bantu sitasi), metode penelitian itu secara runut gimana, Wah banyak banget lah. Kebetulan dapet kesempatan diajak ngobrol sama beberapa dosen disana dan membuka pikiran banget. Balik ke SMA udah jadi pribadi yg beda banget dan sekarang sekian taun kemudian karna hal itu gua udah bisa menggapai apa yg menjadi impian, bisa mandiri secara finansial, karir bagus, kebanggaan keluarga. Beryukur banget

  • @moammarzachari

    @moammarzachari

    Жыл бұрын

    Halo sesama alumni pertama kurtilas wkwkwk

  • @MuhammadTaufik-rk2pp

    @MuhammadTaufik-rk2pp

    Жыл бұрын

    Amazing

  • @kholidabqory9412

    @kholidabqory9412

    Жыл бұрын

    seangkatan.. bener2 angkatan kacau

  • @guntarakusumah5906

    @guntarakusumah5906

    Жыл бұрын

    wauw keren banget loh anda, salut. lanjutkan

  • @Jinroh333

    @Jinroh333

    Жыл бұрын

    wkwkwk anjir sih emang angkatan kelinci percobaan kita wkwkwk

  • @famdevg109
    @famdevg109 Жыл бұрын

    Every child deserves a parent, but not every parent deserves a child...

  • @mr.k36

    @mr.k36

    Жыл бұрын

    setiap anak berhak mendapat orangtua yang baik, tapi tidak semua orang tua berhak mendapat anak karena merasa dirinya yang terbaik.

  • @harjunasurya5385

    @harjunasurya5385

    Жыл бұрын

    ​@@mr.k36 Yang kayak gitu mending childfree aja

  • @mr.k36

    @mr.k36

    Жыл бұрын

    @@harjunasurya5385 ssttt ga boleh gitu. Kan katanya "banyak anak, banyak rezeki" Cuakss

  • @umiamalia4746
    @umiamalia4746 Жыл бұрын

    Aku kesal setengah mati pada bapak, dia sepenuhnya bukan sosok seorang ayah yang ideal, tapi dia juga korban atas orang tua yang menjadikannya sebagai objek, bpk ku dulu tidak boleh makan sebelum bekerja, bayangkan, sampai suatu ketika pingsan di sawah karna belum makan sedari pagi. Aku kesal karna dia tidak bisa memutus rantai penyiksaan itu pada istri dan anaknya sendiri, tapi aku lebih kesal lagi karna semua ini telah mengakar pada peradaban kita. Sedih karna tak bisa merubah masa lalu, tapi PR kita adalah masa depan dan itu belum terlambat bukan? Setidaknya kita musti belajar untuk jadi orang tua yang manusiawi.

  • @elfaza
    @elfaza Жыл бұрын

    jadi intinya.. jangan berharap ke anak kalau mereka harus pinter sedangkan kita aja gak pinter.. gak pinter ngajar, gak pinter dalam hal emosional, dll...

  • @mamen8819
    @mamen8819 Жыл бұрын

    Aku lagi kelas 2 SMA dan aku cukup terkejut karena teman-teman kelasku banyak yang kesulitan dalam memahami pelajaran. Padahal waktu aku masih SD dan SMP sebodoh-bodohnya seorang murid, tidak ada yang gagal dalam belajar dan tidak separah waktu SMA. Tentu saja pendapatku ini hanya berdasar pengalaman pribadi yang kurang relevan. Aku sendiri kesulitan untuk berkembang karena terpaksa menyesuaikan kondisi lingkungan belajar, dan kenyataan bahwa aku bisa satu kelas dengan teman-temanku yang seperti itu membuktikan kalau akau juga tidak cukup baik sabagai pelajar.

  • @kingki1953

    @kingki1953

    Жыл бұрын

    Kalau ada masalah emang sulit buat belajar😢

  • @rachmanhakim5842

    @rachmanhakim5842

    Жыл бұрын

    @@kingki1953 masalah apa sih yang dihadapi? Memang gk mau belajar aja kali.

  • @sleepgod44

    @sleepgod44

    Жыл бұрын

    Nah ini nih, dulu waktu sd kyknya temen gua minimal suka 1 pelajaran, dan temen temen kalo belajar tuh asik, minimal kalo ga tau bisa diajak diskusi kira kira jawaban yang paling masuk akal apa, sekarang gua MAN, di kelas gua temen temen banyak yang ga punya pelajaran favorit, banyak yang cuma dateng ke sekolah trus yang diobrolin "ntar ngopi dimana cog" "Bantuin gua glori dong" "Ah lu ga asik g mau mabar". JARANG banget yang mau diskusi soal pelajaran. Gua sangat mau berkembang, jadi gua cari temen di luar sekolah yang asik buat diajak diskusi, kebetulan temen temen SMP gua punya banyak koneksi jadi kalo ada masalah di sekolah bisa minta tolong ke temen luar sekolah

  • @pohonsawit1976

    @pohonsawit1976

    Жыл бұрын

    Sama bamg

  • @odov

    @odov

    Жыл бұрын

    Anak2 SMA uda disibukkan dg berbagai drama percintaan dan pergaulan, jd kurang fokus ke pelajaran

  • @liam99800
    @liam99800 Жыл бұрын

    Karna minder, rendah diri, takut salah.. akhirnya gagal menemukan siapa dirinya, apa gairah/passionya "krisis identitas". Hidup hnya untuk kerja, makan, tidur "jadi budak korporat"

  • @legendmaulana4942
    @legendmaulana4942 Жыл бұрын

    Ini seperti pengalaman saya pak guru, tidak memasukan anak saya ke sekolah tahfidz anak2, krn menurut saya anak saya minat dan potensinya bukan di penghafal alqur'an, sempat dapat banyak nasehat dari teman2 saya dgn argumen seperti yg pak guru sampaikan bahwa anak bisa memberikan kita mahkota disurga dan bla bla lainya😅, kebetulan saya aktif ikut pengajian pekanan & semua teman2 sepengajian saya masukin anaknya ke sekolah tahfidz usia dini dgn harapan mendapat keuntungan seperti yg pak guru bilang. Saya sendiri memasukan anak saya ke TK Islami biasa yg masih ada porsi bermain tp jg ada materi mengaji alqur'an nya tanpa dibebani target hafalan, bagi saya lebih baik anak saya di usia yg sekarang bisa dekat dan nyaman alqur'an saja sdh cukup tanpa perlu dikasi targetan hafalan. Kalau dia sdh nyaman dgn alqur'an & trnyata di kemudian hari ada minat mau jd hafidz tentu sy akan dukung 100%.

  • @robertusbagaskarara
    @robertusbagaskarara Жыл бұрын

    dulu waktu SD setiap belajar sama bapak dibentak bukan main, ditempeleng, di banting dari kursi, bener" trauma, memang karena aku sekolah 1 tahun lebih muda dari temen", main juga dibatasi pas SD demi masuk SMP favorit, memang cowok kan perkembangan otaknya lebih lambat dari cewek, jadi keras didikanya positifnya jadi kuat mental dan terbiasa sama tantangan, tapi negatifnya pas besar gk ada rasa nyaman di rumah, ngobrol selalu canggung, rasa empati kurang dan lebih suka di perantauan, emosi yg meledak" dan kesabaran yg tipis itu jadi ikut kebawa. sebisa mungkin hati" dalam ngedidik anak karena imbasnya di masa tua ketika anak sudah mandiri.

  • @nla838

    @nla838

    Жыл бұрын

    Jadi canggung sama bapak u maksudnya?

  • @robertusbagaskarara

    @robertusbagaskarara

    Жыл бұрын

    @@nla838 salah satunya, tpi penekananya bukan dstu mksd gw om -_-

  • @keehanmaahiabdurahman3230

    @keehanmaahiabdurahman3230

    2 ай бұрын

    Jadi males ngomong

  • @nurlaelamaelo1168
    @nurlaelamaelo1168 Жыл бұрын

    akhirnya ada yang menjawab keresahan saya, dari dulu kalo ada yang bilang kalo anak kita jadi hafidz orangtuanya akan dapat mahkota, kasihan banget ya pikir saya, udah susah susah jadi hafidz mahkotanya buat ortunya, buat saya pribadi urusan pahala dan ibadah adalah urusan masing masing. Itu ranahnya Allah SWT, jadi kalo anak saya jadi hafidz ya itu buat dia sendiri pahalanya, I have nothing to do with it. Makasih pak guru gembul.

  • @safir_8007

    @safir_8007

    Жыл бұрын

    Bukan hanya salah orangtuanya saja. Tapi, dari pihak seperti pesantren dll yang memberi dogma seperti itu. Dan, sebagian para ortu warga +62 menelan begitu Saja. Tanpa disadari ini juga sebuah lingkaran setan.

  • @eska1696

    @eska1696

    Жыл бұрын

    Jadi hafidz dipaksa ngak papa Perkara mahkota itu cuma dorongan moral aja

  • @adianalfatih5026

    @adianalfatih5026

    Жыл бұрын

    Wah, wah... Penasaran dengan cara orang tua saudari mendidik saudari (motivasi pembentukan karakter) dan penasaran bagaimana saudari mendidik anak2 saudari. Apakah jika saudari menjadi anak yang baik, kebaikan saudari tidak mengalir kepada kebahagiaan orang tua saudari. Begitu juga sebaliknya jika saudari menjadi anak yang tidak baik, bukankah itu menjadi kesedihan bagi orang tua saudari. Begitu seterusnya, siklus kehidupan sampai kita menjadi orang tua dan anak2 kita juga kelak seperti itu. Ini baru perkara (masih di dunia) menjadi anak baik dan menjadi anak yang tidak baik. Itu saja langsung kita rasakan bahagia atau sedihnya untuk orang tua.

  • @nurlaelamaelo1168

    @nurlaelamaelo1168

    Жыл бұрын

    @@safir_8007 betul sekali...

  • @nurlaelamaelo1168

    @nurlaelamaelo1168

    Жыл бұрын

    @@eska1696 ya.. Kembali ke niat masing masing ya

  • @aldirmsl5886
    @aldirmsl5886 Жыл бұрын

    Karena gen turunan mayoritas indonesia lebih dominan verbal (soshum), mereka lebih pintar bersosialisai. Sedangkan perspektif orang indo yang pintar itu harus yg ipa (saintek) jago ngitung. Padahal kecerdesan itu bukan hanya saintek

  • @aldirmsl5886

    @aldirmsl5886

    Жыл бұрын

    Intinya kita semua harus open minded tapi juga memakai filter (adaptable) karena semua sesuatu dijaman sekarang dinamis. Dan juga menyadari secara utuh kelebihan & kekurangan diri sendiri.

  • @semuthbalap
    @semuthbalap Жыл бұрын

    Kata kata Alm. Ayah saya yang paling ter ngiang ngiang sampe sekarang ketika Alm. Ayah berkata kurang lebih "kamu beribadah apa karena kamu anak Ku? Apa karena kamu anak seorang aku seorang guru ngaji kampung? Kamu sudah baligh, mulai sekarang, akidah mu adalah pilihan mu, akhlak mu adalah akhlak mu, sudah cukup aku menunjukkan apa yang ku tahu. Kamu sudah ku didik menunjukkan ilmu agama dan sudah selese sekolah. Sekarang hidup mu adalah hidupmu. Menjadi apapun itu pilihan mu." Mulai hari itu saya makin termotivasi untuk berusaha menjadi lebih baik. Meski ada satu kesalahan besar yang kulakukan. Well inilah hidup. Jalan tak selama nya mulus.

  • @IQ.Virus237
    @IQ.Virus237 Жыл бұрын

    Thanks god, sy orang pertama yang lulus S1 di keluarga dan dapet Gelar Lulusan terbaik, ortu selalu support apapun yang sy pilih tanpa khawatir salah jalan, ketika sy SMA beliau bilang "kita sebagai ortu sudah menjalankan kewajiban untuk mendidik sebaik mungkin hingga kamu punya tanggungjawab tentang masa depan kamu sendiri, apapun yang kamu pilih kita hanya bisa mensupport pilihan itu". Asli sy bukan dari keluarga berada tapi ortu saya mencoba untuk mengeluarkan saya dari "Lingkaran Setan Kemiskinan", sy nganggur hanya seminggu setelah lulus Alhamdulillah dan kerja di Objek Vital Nasional, Sandwich Generation itu gak ada di keluarga saya saat ini. Ortu gak pernah minta Uang bulanan dan kalau saya ngasih selalu gak mau beliau bilang "Kami masih sanggup simpe aja uangnya" akhirnya saya selalu peka terhadap keluarga apa yang sekiranya dibutuhkan saya penuhi tanpa beban sedikitpun. Alhamdulillah adik saya juga sedang kuliah, sering banget rebutan buat bayar uang kuliah sama ortu baru aja kemren rebutan juga mau beliin laptop😅 Alhamdulillah. Saya harap disini banyak juga "Pemutus Lingkaran Setan Kemiskinan".

  • @ralpheln2144

    @ralpheln2144

    Жыл бұрын

    Congrats km pny org tua yg hebat tdk memaksakan kehendak thd pilihan pendidikan anaknya

  • @pujanggajiwa6135

    @pujanggajiwa6135

    Жыл бұрын

    Setujuu

  • @logicperson5831

    @logicperson5831

    Жыл бұрын

    Thank god*

  • @nobunaga2563

    @nobunaga2563

    Жыл бұрын

    Selamat bang..

  • @sastro3210

    @sastro3210

    Жыл бұрын

    Semoga bertambah sukses karirnya..

  • @windsexiled2819
    @windsexiled2819 Жыл бұрын

    Kuliah mungkin mahal, tapi itu buka mata banget terkait perbedaan cara mengajar antara guru di SMA dengan dosen di Kampus. Menurut saya sendiri pengajaran guru disekolah disetir berdasarkan kurikulum yang bisa aja setiap tahun berbeda. Mungkin ini yang bikin murid bingung dan tidak memiliki standar yg jelas. Kalo menurut saya sendiri anak SMA di Indonesia itu tidak bodoh ya pak guru, tapi lebih tepatnya bingung dan banyak tidak tahu. Ini yg menurut saya perlu di tindaklanjuti.

  • @malikilshowayam9794

    @malikilshowayam9794

    Жыл бұрын

    Anak sma, smk gk diajarin cara ngumpulin portofolio😂 padahal ternyata penting setelah mau masuk dunia kerja, justru dikampus baru tau portofolio sepenting itu, bayangin modal ngelamar kerja cuma cv sama dokumen2 pelengkap ya banyak gk keterimanya, orang gk punya track record, pas semenjak kuliah jadi tau portofolio itu penting, apalagi kalo yg mau ngelamar kerjanya di bidang digital atau seni digital

  • @Integurs
    @Integurs Жыл бұрын

    Sayang sekali, sistem pendidikan dan budaya yang salah malah jadi neraka buat orang indonesia.

  • @masrifman
    @masrifman Жыл бұрын

    Sebagai guru SMA juga, kendala terbesarnya itu dalam mengajar bocil" itu di waktu dan motivasi para bocil itu, kadang waktu habis dulu an belum lagi fasilitas yg kurang mempuni belum bicara masalah bayaran, kadang yg bikin sebel itu bocil" itu pada malas belajar nya malah lebih sering para guru di tinggal main hp, bahkan tidur itu paling nyita waktu lama ngebujuk mereka supaya mau belajar apa lagi mau bertanya lebih sulit lagi, tapi Kalo ada yg ga paham nyalahin guru nya padahal udah di tanya setiap hari kalau ada yg gak paham tanya tapi ga pernah mau bertanya malah pada sibuk tiktokan

  • @ardhiandwi5866

    @ardhiandwi5866

    Жыл бұрын

    Haha sama, saya baru aja ngajar di SMA,,sama persis, kalo gak rame sendiri, ya main hp kalo gak ya tidur

  • @mehanggaputramanik1119
    @mehanggaputramanik1119 Жыл бұрын

    Pendidikan di indonesia sudah berhasil, murid tidak boleh lebih pintar dari gurunya, dan memang di indonesia tidak boleh banyak orang pintar, orang pintar yang kritis hanya akan menyusahkan, tidak boleh ada raja baru dinegri ini,

  • @m_razkasutresna8620

    @m_razkasutresna8620

    3 ай бұрын

    Stress 😂 🤦‍♂️. Buktinya banyak kok org2 pinter & jenius di Indonesia 🤗😎👍.

  • @benedicte.7355
    @benedicte.7355 Жыл бұрын

    Anak bukanlah budak, anak adalah manusia yang merdeka dan berdaulat atas dirinya. Percuma kita mendambakan masyarakat yang merdeka jika kita masih saja menganggap anak sebagai objek dan budak bukanlah seorang manusia yang merdeka dan berdaulat atas dirinya sendiri. Biarkan anak bahagia!

  • @Ronaldka

    @Ronaldka

    Жыл бұрын

    Mau merdeka kan , Ya keluar dari rumah dan cari duit sendiri .

  • @plastikresk7918

    @plastikresk7918

    Жыл бұрын

    entahlah mungkin orang tuanya nostalgia tentang abad 19 yang banyak child labor jadinya gini

  • @halildefrulafrizaldi3084

    @halildefrulafrizaldi3084

    Жыл бұрын

    @@Ronaldka bruhh padahal yang pengen punya anak itu orang tua nya bukan sang anak, lu malah nyaranin merdeka dengan keluar dari rumah ?

  • @endeavour1933

    @endeavour1933

    Жыл бұрын

    @@Ronaldka Lol, ga usah buat anak kalo gitu, menafkahi anak hingga setidaknya dia bisa cari duit sendiri itu kewajiban orang tua

  • @supremekimjongun4095

    @supremekimjongun4095

    Жыл бұрын

    ​@@Ronaldka gwe dulu juga berpikir kayak gini bro, tapi mereka ada di dunia ini juga karena kita. Teman online gwe banyak bro yg nikah cuman buat gitu2an aja karena males punya anak.

  • @syafarurrahman6930
    @syafarurrahman6930 Жыл бұрын

    Iya, mindset orang Indonesia itu susah sekali di ubah,ada yang berbeda sedikit di hujat,anak itu susah menjadi percaya diri karena itu, standar Indonesia ini terlalu rendah

  • @xXbadakterbangXx

    @xXbadakterbangXx

    Ай бұрын

    ​@@m_razkasutresna8620point dia gak sepenuhnya salah, emang beneran kejadian hal² kek gitu di negara ini, orang punya pemikiran yang berbeda dikit dari pandangan masyarakat biasanya ada yang nyinyir. Sy gtau kamu ngomong apa.

  • @ranasution3632
    @ranasution3632 Жыл бұрын

    Salah satu yang merusak fikiran siswa adalah sinetron. Dan anehnya di produksi massal di indonesia. Kembali lagi kepada didikan dan pengawasan orang tua. Terkadang orang tua berharap 100% anaknya bisa jadi orang kalau belajar di sekolah. Padahal anak jadi itu 90% harus dari didikan ortu, dan 10% dari sekolah dan lingkungan.

  • @hafizqikevin
    @hafizqikevin Жыл бұрын

    Bukan hanya peran org tua... Kurikulum pendidikan & mata pelajaran di Indonesia juga banyak yg krg mendukung, yg membuat anak2 itu jadi tak bisa mengembangkan bakatnya dgn baik... Saya jujur, cita2 sejak dulu ingin menjadi astronot, sejak kecil SD saya sering keluar di depan rumah saya, memerhatikan bintang2 & bulan. Bahkan saat SMP saya bersyukur karena sudah paham beberapa hal tentang astronomi... Tp saya heran, sajak saya SD sampai SMA, mata pelajaran yg membahas tentang ilmu astronomi cuma tentang tata surya, itupun saat mata pelajaran saat kelas 6 SD... Setelah itu ngga pernah lagi ada mata pelajaran IPA yg membahas ilmu astronomi... Bahkan saya sempat ikut tes seleksi masuk kuliah jurusan atronomi di ITB, tp saat ujian, saya bingung. Kenapa saat saya lihat soal2nya banyak yg tdk membahas ilmu astronomi, kebanyakan membahas tentang ilmu bumi (geografi)... Bahkan saat SMA, ada guru fisika saya yg dgn santai mengatakan muridnya bodoh jika muridnya tak bisa menjawab pertanyaannya... Bahkan anak2 sekolah skrg memang aneh, banyak yg cabut dr sekolahnya & merokok di sebuah kedai di sebelah rumah saya... Saat itu dirinya seperti sombong kepada saya tentang sebuah game, dia bertanya : bg, bisa ngga main kaya gini?... Saya jawab : saya ngga pernah main begituan... Dia merespon sambil tertawa : kok main beginian aja ngga bisa... Saya respon lagi : oke kamu hebat main game itu, sekarang saya tanya, apakah kamu tau apa itu ERIS, CERES, HAUMEA & MAKE MAKE? Dan apakah kamu tau apa yg dimaksud dgn satuan cahaya? Dia jawab : apa itu ngga penting... Saya jawab : kamu bilang ngga penting, itu ilmu pengetahuan loh... Dia jawab : sombong kali lah... Saya jawab : kamu sombong tentang game, saya cuma tanya tentang ilmu pengetahuan, kamu bilang ngga penting. Penting apa game itu buat kamu? Apakah ada ilmu didalamnya?... Setelah itu dia hanya terdiam tanpa berkata apa2

  • @ogiswchannel7632
    @ogiswchannel7632 Жыл бұрын

    Jika profesi guru dan pendidik mendapat penghasilan tertinggi dan terjamin kehidupannya, pasti bnyk org yg tertarik profesi tsb. Berkompetisi dan terpilihlah org2 yg benar2 pintar dan menguasai bidangnya. Jadi guru benar2 mereka yg terbaik dan berprestasi. Zaman sprt ini jarang org yg pintar berprestasi memilih profesi tsb ya karena ada tawaran profesi lain yg lebih baik.

  • @Ard_Talk
    @Ard_Talk Жыл бұрын

    Mantap.. Saya selalu setuju bahwa Anak bukanlah investasi, aset, objek atau sebagainya. Terima kasih sudah memberi perspektif dari sudut agama Islam

  • @KomangSugandhi
    @KomangSugandhi Жыл бұрын

    Kita sulit menemukan pendidikan di sekolahan, rata2 hanya mencari ijazah, hanya menginginkan hasil tapi tidak menggeluti proses. Untuk memilki wawasan yang lebih luas maka harus mau menjelajahi, harus mau capek.

  • @yoseppriyanggamukti3765

    @yoseppriyanggamukti3765

    Жыл бұрын

    Bukan pendidikan Pembodohan dan penindasan.

  • @paksun1053
    @paksun1053 Жыл бұрын

    Jadi kesimpulannya kecerdasan otak dan karakter dasar anak dominan dibentuk oleh orang tuanya sendiri. Meski ada faktor2 lain juga. Jadi hentikan dan putus mata rantai kekerasan pada anak dan eksploitasi anak agar kita mendapatkan SDM yg unggul di masa depan. Trmksh pak guru atas nasehatnya... 🙏

  • @boyfernandesboy5198

    @boyfernandesboy5198

    Жыл бұрын

    Apakah dgn memanjakan anak merupakan sebuah solusi?? Barapa banyak kasus anak yg dari kecil di manjakan setelah dewasa tidak mandiri dan bisa menganiaya orang tuanya karena keinginannya tidak dituruti

  • @drsportid

    @drsportid

    Жыл бұрын

    ​@@boyfernandesboy5198 tidak membentak dan memarahi anak bukan berarti memanjakan kak, ada cara yang lain untuk mengingatkan anak :)

  • @boyfernandesboy5198

    @boyfernandesboy5198

    Жыл бұрын

    @@drsportid apa caranya kk?? Apalagi klw anak sedang rewel.. Dan apalagi klw anak sudah mulai masa puber.. Bagai mana caranya kk??

  • @drsportid

    @drsportid

    Жыл бұрын

    @@boyfernandesboy5198 coba belajar ke ahlinya kak, kan untuk seorang orang tua sangat penting belajar parenting 🙏

  • @boyfernandesboy5198

    @boyfernandesboy5198

    Жыл бұрын

    @@drsportid lah.. Sama aja gk tau.. Tapi orang tua yg tegas itu berguna bagi tumbuh kembang dan kedisiplinan anak.. Walau pun harus di pecut dengan lidih tgnnya dan bagian tubuh tanpa mencedarainya.. Karena dgn hukuman kita diboasakan hidup dgn disiplin

  • @dickynurahman2.057
    @dickynurahman2.057 Жыл бұрын

    Faktor yang mempengaruhi adalah: 1. Banyak sedikitnya mata pelajaran 2. Tingkat kesederhanaan mata pelajaran yang dipelajari 3. Kemampuan siswa dalam menghadapi realita secara logis 4. Kasih sayang dan cara mendidik si guru terhadap siswanya 5. Cara pandang masyarakat 6. (Isi sendiri)

  • @seprai

    @seprai

    Жыл бұрын

    terlalu banyak pelajaran yang gak penting

  • @fajarimanisatrioajiramadha5146

    @fajarimanisatrioajiramadha5146

    Жыл бұрын

    Jam belajar

  • @bobdrako4791

    @bobdrako4791

    Жыл бұрын

    Perekrutan guru yang buruk

  • @lupopou1154

    @lupopou1154

    Жыл бұрын

    6. Salah kaprah tentang pendidikan moral. Alasan : menurut saya dari kelas 10 sampai 12 hampir 80% murid menyontek/ curang di 95% ulangan yang di ujikan.(karena UAS/PAS, USP memakai smartphone pribadi) "Mereka menjual moral demi nilai"

  • @dionisiusintipunku5192

    @dionisiusintipunku5192

    Жыл бұрын

    Pelajaran yang tidak disertai dengan konsep dan praktek realita di dunia nyata, Pendidikan moral yang tidak mementingkan humanisme dan tidak ditekan untuk tau diri, dan masih banyak lagi

  • @ronnyardianto6730
    @ronnyardianto6730 Жыл бұрын

    Guru matematika SMA saya dulu itu menawari semua muridnya utk les matematik di rumahnya. Jadinya 90% murid dari 3 kelas yg beliau ajar pada les semua. Sisa 10% itu anak2 yg gak mampu les karna gak kuat bayar. Akhirnya gurunya ngajar seenaknya karena merasa mayoritas murid udah faham dgn materi yg disampaikan.

  • @imayusmanita1914
    @imayusmanita1914 Жыл бұрын

    'Anak jadi hafiz Al-Quran supaya orangtua nya dapat mahkota di surga'...wow akhirnya terjawab keresahan saya dg pernyataan Guru Gembul, terimakasih sudah mencerahkan jadi cuma sharing aja nih, saya dulu kuliah di Jerman, dan mindset saya agak sedikit liberal dg pandangan it's okay lah mau punya anak atau childfree no problem, nah terus ketemulah saya sama seorang hafizah yg ikut suaminya lagi S3 di Jerman terus dia menasihati saya' "cepat2 punya anak, anak saleh itu bisa mendoakan orangtuanya masuk surga dan jadi amal jariyah ortunya, dan anak saya juga seorang hafiz jadi saya nanti bisa dikasih mahkota di surga kelak" begitu kata beliau yg seorang hafizah itu, ' saat itu kondisi saya belum punya anak terus dinasihati begitu, terus saya mikir kok gt ya pola pikirnya, seolah2 anak ini tujuan nya cuma 'cari untung' betul kata guru gembul sejatinya pahala, surga, apapun itu semua adalah hak prerogratif Tuhan, harusnya niat punya anak itu tulus aja tanpa pamrih, masalah surga itu ranah Tuhan kadang kita sebagai manusia terlalu sombong dengan pengetahuan agama kita, padahal banyak hal yg kita tidak pernah tau apa yg terjadi di masa depan cuma Tuhan yg Maha Tahu...

  • @harjunasurya5385

    @harjunasurya5385

    Жыл бұрын

    Nanti kalau saya jadi orang tua, dapat mahkota di surga adalah bonus

  • @budiariesanto7705

    @budiariesanto7705

    Жыл бұрын

    Keinginan orang tua menjadikan anaknya hafiz al-quran demi kebaikan anak itu sendiri ILMU dunia semu dan tdk berujung dan jika ilmu akhirat sdh kamu dpt ilmu dunia mudah sekali kamu dpt

  • @wahidinduta2498

    @wahidinduta2498

    Жыл бұрын

    Garis 3

  • @wahidinduta2498

    @wahidinduta2498

    Жыл бұрын

    Iim

  • @marcellinoananda7348

    @marcellinoananda7348

    Жыл бұрын

    @@budiariesanto7705 kebaikan sih kebaikan, tapi disini konteksnya kan si anak seolah olah cuma dijadikan istilahnya "alat" agar ortu nya bisa mendapatkan mahkota di Surga, coba anaknya tau kek gitu, sakit ga hatinya? Ya kita mikir juga perasaan anak kita sendiri lah, kalo soal Ilmu Dunia, sebenernya itu penting juga, sebisa mungkin seimbangkan lah sama Ilmu Akhirat, orang orang Islam dlu kan cerdas-cerdas karena mereka paham porsi-porsi dalam kehidupan mereka.

  • @iqbaltibon9509
    @iqbaltibon9509 Жыл бұрын

    Memang benar sekali guru. inilah yg jadi keresahan saya dari dulu. banyak sekali org tua yg sebenarnya tidak siap memiliki anak. mereka belum siap secara mental dalam hal ini pendidikan dasar bagaimana menumbuhkembangkan manusia. Atau memanusiakan manusia. Masih byk orang tua menganggap anak2nya seperti kedelai yang dirawat untuk dijual.

  • @guramezuku2294
    @guramezuku2294 Жыл бұрын

    Setuju dengan statement terakhir pak guru, kita yang sudah mengalaminya tidak bisa berbuat banyak, minimal kita sadar akan hal itu, mencoba merubah diri dan putuskan mata rantai tersebut agar generasi dari kita tidak merasakannya. Hatur nuhun pak guru.

  • @bocchi.1

    @bocchi.1

    Жыл бұрын

    Minimalnya musnahkan saja populasi mereka😅

  • @washidanani-xq7nr

    @washidanani-xq7nr

    Жыл бұрын

    Sebetulnya banyak juga anak anak SMA kita yang pintar dan brilliant, justru yang ada banyak guru guru SMA yang tidak mampu mengajar dengan baik , coba tengok apakah GURU FISIKA maupun GURU KIMIA mampu menjadikan siswanya memahami materi dasar ? Yg ada paling diberi contoh soal yg sederhana dan tidak akan mampu mengerjakan soal soal ujian masuk perguruan tinggi tanpa menjadi peserta B I M B E L.

  • @munchkinnaufal

    @munchkinnaufal

    Жыл бұрын

    Gw lebih ke nabung,cari penghasilan sebanyak2nya nyari peluang sebaik2nya , meningkatkan skill terus2an, nanti kalo.bisa gw tinggal di negara yang maju dan anak2 gw bisa besar disitu,

  • @yukikitsune9818

    @yukikitsune9818

    Жыл бұрын

    Bagus bro cita citamu.

  • @rizz3174

    @rizz3174

    10 ай бұрын

    ​@@bocchi.1bocil gajelas gak nyambung sama penjelasan nya

  • @hariobayu4941
    @hariobayu4941 Жыл бұрын

    curhat sedikit, waktu sd kelas 1 sampe kelas 3 sering diajarin matematika sama bapak tapi beliau ga sabar dalam mengajar, dulu saya termasuk yg lambat mencerna kalau soal matematika jadinya saya sering banget dibentak2 di toyor2, sampe pernah saya nangis pas lagi diajarin bapak tapi bukannya ditenangin saya malah ditendang sampe jatuh dari kursi. jujur pengalaman buruk itu bikin saya trauma sih, gara2 itu saya jadi takut banget sama matematika dan terus terbawa sampe kuliah dimana hasilnya nilai mtk saya selalu jelek paling bagus lewat kkm dikit. bahkan sampe saya dewasa skrg pun pengalaman buruk itu masih membekas, saya jujur jadi kurang respek sama bapak, hubungan dirumah sih masih baik tapi ya kami jadinya ga bisa terlalu akrab dan sekarang mungkin lebih banyak cuek bebek nya.

  • @atmajazone

    @atmajazone

    8 ай бұрын

    Gpp kakak. Yg sabar ya.

  • @AnaLina-im2vl

    @AnaLina-im2vl

    8 ай бұрын

    Saya juga pernah gitu bang, Dulu saya tuh di kejar kejar pake golok, Goloknya habis di bakar, api (karena Bapak saya sering Buat Golok dan pisau ) Waktu Itu saya salah ngomong, Eh bapak saya marah, saya masih sekolah kelas 4 SD, Pedahal waktu itu tinggal Di nasihatin baik baik, , malah saya di kejar kejar pake golok habis di bakar, Jikalau Saat itu sy, Larinya terlambat, mungkin nyawa Gw udah melayang

  • @Aan-pb1wu

    @Aan-pb1wu

    2 ай бұрын

    ​@@AnaLina-im2vllu ga di anggap manusia kah? sabar bg

  • @tetirostiati5982
    @tetirostiati5982 Жыл бұрын

    Tapi faktor bullying di sekolah atau di rumah juga termasuk yang bikin murid kita jadi bodoh. Bayangin aja, kita belajar di kelas dengan temen temen yang malah ngehina, ngejelekkin, ngepalakin, mukulin, gimana kita bakal betah belajar di kondisi kayak gitu? 😢

  • @fikridroid

    @fikridroid

    Жыл бұрын

    ya karena faktor pola asuh ortu tukang bullynya juga sih

  • @susenoapriadi

    @susenoapriadi

    7 ай бұрын

    ortunya juga sering negatif kata2nya

  • @SroffMorgan
    @SroffMorgan Жыл бұрын

    aku terharu 😭 berkaca kaca denger yg di sampaikan pak guru, emosionalnya ngena banget

  • @kal6118

    @kal6118

    Ай бұрын

    Gw gajadi ikut sedih setelah liat poto profil lu bang 😭

  • @MrSalmantube100
    @MrSalmantube100 Жыл бұрын

    Dikbud wajib membuka kelas parenting untuk orang tua dan kurikulum pendampingan anak didik dari orang tua jika ingin menyelamatkan generasi selanjutnya. Orang tua memainkan peran penting terhadap pendidikan anak...

  • @topanmotv1260

    @topanmotv1260

    Жыл бұрын

    @Yuniarto S konyolnya sebelah mana? itu mah ego anda saja yang merasa tersaingi.

  • @bakpaocute4932

    @bakpaocute4932

    6 ай бұрын

    Wajib? Sekolah sampe tua dong. Wkwkk, ijazah nya lain juga

  • @hadadhasbi5292
    @hadadhasbi5292 Жыл бұрын

    Walaupun diantara kita mungkin mengalami kekerasan oleh orang tua percayalah baraya bahwa orang tua itu sebenarnya ingin melakukan hal terbaik untuk anaknya, ingin mendidik anaknya dengan baik namun mereka tidak mengetahui caranya karena mungkin orang tuanya mereka pun mendidiknya dengan cara yang salah. Maka, betul kata guru kita harus mendidik anak kita dengan cara yang tepat agar kelak, anak kita pun mampu mendidik anak-anaknya dengan tepat.

  • @dennysantoso4792
    @dennysantoso4792 Жыл бұрын

    Saya bersyukur sekali anak saya baru usia 3 tahun dan saya akan menerapkan apa yg pak guru jelaskan, mumpung masih kecil jadi saya bisa mendorong anak saya berkembang untuk dirinya sendiri, nasihat pak guru adalah bekal yg sangat berarti untuk saya mendidik anak sebenar benarnya tanpa pemaksaan kepada anak. Anak saya sejak 2 tahun udah suka musik sebisa mungkin saya selalu mendukung hobbi dan kesukaan anak saya

  • @AriArijaya

    @AriArijaya

    Жыл бұрын

    Doain saya , semoga saya segera dikasih momongan, dan insyaallah apa yg d katakan pak guru gembul saya terapkan kepada anak

  • @gurugembul

    @gurugembul

    Жыл бұрын

    aaamiin baraya semoga baraya punya keturunan yg dia membahagiakan baraya dan baraya membuatnya bahagia

  • @akunyutup8901

    @akunyutup8901

    Жыл бұрын

    mantav

  • @wahadikasti9467

    @wahadikasti9467

    8 ай бұрын

    @@gurugembul banyak bisnis,, ganti seragam,, plesiran,,, ribet

  • @kawuloalit1034

    @kawuloalit1034

    8 ай бұрын

    kalau kebetulan ada anak anda yg suka ngutil apa jg mendukung untuk jadi maling?

  • @dhasyif
    @dhasyif Жыл бұрын

    Tsunami fakta, betul apa yang dikatakan pak gembul, ini merupakan kesalahan pola asuh orang tua yang membuat anak-anak Indonesia itu kurang berkembang.

  • @dunhil3972

    @dunhil3972

    9 ай бұрын

    Susah mengelak 🤣🤣

  • @GanjarJSukanda
    @GanjarJSukanda Жыл бұрын

    Menurut pendapat saya pribadi berdasarkan pengamatan selama beberapa tahun ini, mengapa pendidikan kita seperti kurang di perhatikan dan kurang berkembang adalah karena pendidikan adalah investasi jangka panjang, maksudnya gimana? Pejabat di Indonesia menjabat dalam kurun waktu 5 tahun, paling lama 10 tahun, sedangkan hasil dari pendidikan baru bisa terlihat lebih lama di banding masa jabatan pejabat tersebut, mengingat pejabat kita senangnya yg instan-instan dan berbentuk monumental atau yg bisa terlihat oleh mata, maka tidak heran jika pendidikan sebagai ujung tombak kemajuan bangsa agak "di anak tiri kan."😢

  • @aiulpahmaspupah193
    @aiulpahmaspupah193 Жыл бұрын

    Dulu jadi korban kekerasan sekarang lebih berkeinginan kalau punya anak lebih baik dilimpahi kasih sayang dan perhatian. Karena di didik dengan keras itu bukannya membaik malah memburuk.

  • @rahmanhekate4621
    @rahmanhekate4621 Жыл бұрын

    Bener pak guru sdm kita sangat rendah, pernah sy dijebak anak kecil mexico, yg sy heran di umur 7 tahun kemampuan dia berkomunikasi udah setara anak sma disini, yg paling saya suka sm org barat, walopun mereka masih kecil2 tp intelektual mereka setara org dewasa disini, beda bgt sm sdm kita yg tiap hari konsumtif dan malas2an

  • @erikarahma9614

    @erikarahma9614

    Жыл бұрын

    Menurut saya nggak juga sih. Contoh saja leadership dan tanggung anak2 Indonesia setara klau tidak mau dibilang unggul. Apalagi klau dibanding orang2 asia selatan. Orang barat sering kali sangat tertutup utk menjalin komunikasi.

  • @hamzahsyamsurizal2630
    @hamzahsyamsurizal2630 Жыл бұрын

    Saya salah satu orang yang tumbuh dari kelurarga yang termasuk dari yang pak gembul sebutkan. Selama 24 tahun, hidup satu atap dengan keluarga karena orang tua saya. Awalnya saya biasa2 saja, tapi lama kelamaan saya sadar kalau pola asuh orang tua saya sangat controling, hingga membuat saya sulit mengambil keputusan dan bahkan takut untuk bergaul deengan orang lain. Hingga akhirnya, syaa menghabiskan hampur sebagian besar hidup saya di dalam rumah, mendengarkan keluhan orang tua, masalah2 orang tua, sementara saya sendiri juga terjebak dalam ketakutan dan sulit untuk menjadi mandiri sebagai laki2. Hingga akhirnya, saya mendobrak semua aturan2 yang mengekang saya. Walaupun ujung2nya saya selalu salah mengambil keputusan dan berakhir menyusahkan diri sendiri karena tidak punya pengalaman tersebut, tapi setidaknya dalam kurun waktu yang singkat, saya bisa mengalami banyak pengalaman baru, hingga akhirnya setelah saya sekarang berkeluarga dan punya momonganpun, kadang2 masih suka kesulitan mengambil keputusan. Tapi alhamdulillah, istri saya orang yang support, walaupun hubungan kami tidak direstui penuh dari pihak keluarga orang tua saya.

  • @deetechprojects

    @deetechprojects

    Жыл бұрын

    tetap semangat... terus belajar untuk memahami kehidupan..(di youtube/tiktok jg banyak video2 yg menginspirasi), jangan lupa belajar tentang parenting karena terkadang pola didik orang tua kita tanpa kita sadari kita terapkan ke anak2 kita

  • @moyzee6033

    @moyzee6033

    Жыл бұрын

    Wah ngeri sih, baca ini berasa ketemu kembaran. Mari kita semangat bareng bareng bro 🤝

  • @dwiramdhanhijaya3679

    @dwiramdhanhijaya3679

    Жыл бұрын

    Semanggattttt Banggg... semoga bisa memutus rantai trauma

  • @ashilnaya2015

    @ashilnaya2015

    Жыл бұрын

    Tidak direstui?? Maaf bang mgkn kamu cuma pengen dijadiin boneka orangtua kamu

  • @iniwibu3311

    @iniwibu3311

    Жыл бұрын

    Saya masih terjebak di kondisi ini, umur otw 21 tapi diperlakukan seperti anak tk, 90% hidup saya hanya dirumah, terlalu dikontrol, orang tua saya juga selalu ikut campur dlm hal sekecil apapun, saya sangat kesulitan dlm mengambil keputusan, karena jika keputusan/pendapat saya berbeda pasti akan dibantah. Saya tumbuh jadi anak pemalu, slow learner, dan hampir gk bisa hidup mandiri.

  • @sholihinanwar8149
    @sholihinanwar8149 Жыл бұрын

    Yang paling berbahaya adalah, generasi sekarang menjadikan pola asuh orang tua nya sebagai standard untuk mengasuh anaknya. Jaman ayah dulu, jaman mama dulu bla bla bla. Seperti sulit sekali mengakui bahwa memang pola asuh yg tempo dulu diberikan ke kita banyak yang salah, paling tidak keliru!

  • @cholifatin6913

    @cholifatin6913

    Жыл бұрын

    Berarti saat menjalani peran sebagai ortu, maka harus banyak belajar dari sekeliling dan membuka wawasan. Memutus lingkaran setan kekeliruan pola pengasuhan yg ada dalam keluarga.

  • @seseperwin838

    @seseperwin838

    10 ай бұрын

    Betul bgt padahal yg seharusnya itu mendidik anak ya sesuai zaman nya gtu, gabisa di samakan atau di banding bandingkan dengan zaman dulu

  • @atmajazone

    @atmajazone

    8 ай бұрын

    Ada juga yg pengen 'balas dendam' karena dididik tidak benar. Tapi ke anak balas nya dengan menerapkan didikan yg sama.

  • @riduanadoro1412
    @riduanadoro1412 Жыл бұрын

    Simple, apakah orangtua nya adalah tipe "Bossy" Atau tipe "Leader" Bagi anak. Ketika seorang anak tidak mampu melakukan sesuatu yg bukan minat nya, apalagi bukan bakatnya, jangan paksakan itu. Beri anak itu kebebasan, dan kembali, sistem "Punish" And "Reward" Jg tetap dijalankan. Bukan berarti jika gagal maka dihukum, melainkan dicari penyebab nya kenapa sampai gagal. Hukuman hanya diberikan jika anak melakukan kesalahan terutama yg berhubungan dengan moral. 😁 tetapi, disinilah tugas terberat orangtua, mereka harus punya INTEGRITAS, dimana kata2 dan tindakan harus sesuai sehingga dapat menimbulkan rasa hormat dari anak itu sendiri😄

  • @herisatrianto515
    @herisatrianto515 Жыл бұрын

    Aku setuju. Memang sudah jadi rahasia umum klu masuk sekolah mengandalkan suap. Tes masuk sekedar formalitas. Prihatin . 😢

  • @gasleklifestory1223
    @gasleklifestory1223 Жыл бұрын

    Jujur aja saya merasa bodoh pak guru😐, saya juga merasa salah pilih jurusan(otomotif) di smk dan cuma ngikut temen aja / gak sesuai pasion saya, di era gempuran teknologi saat ini saya agak menyesal, seharusnya saya pilih jurusan yang berhubungan deng IT, tapi setelah lulus 2 tahun kebelakangan ini saya belajar digital marketing di youtube dan itu sangat membantu saya untuk menambah penghasilan saya saat ini, semoga teman" sekalian gak bosan" belajar terutama tambah skill biar bisa beradaptasi dengab era digital kedepannya👌😅

  • @nugieapriliansyah7771

    @nugieapriliansyah7771

    Жыл бұрын

    Alat berat, Otomotif juga dibutuhkan untuk dunia modern.. misalnya seperti cari bahan material juga energi dari hasil Unit tambang. Tanpa adanya mekanik, produksi akan susah berjalan

  • @nugieapriliansyah7771

    @nugieapriliansyah7771

    Жыл бұрын

    Seterah sih, sesuai passion..Karna perbandingan yang besar di Dunia, Otak manusia beda beda pikirannya wkkw

  • @gamemobawin7549

    @gamemobawin7549

    Жыл бұрын

    jalani aja yg udah bro. suka karena biasa.. otomotif kedepannya prospek gede.. mulai belajar engine kendaraan bermotor listrik. jangan stuck di engine karburator aja

  • @sultantinmeometrim4556

    @sultantinmeometrim4556

    Жыл бұрын

    Semangat belajar nya bang. Gua doain supaya ilmu-ilmu yg lagi lu pelajari dapat membawa kesejahteraan bagi kehidupan lu nanti. Terus asah dan dalami passion lu bang🔥👍

  • @altara2616

    @altara2616

    Жыл бұрын

    otomotif itu teknologi juga, tambahi aja teknologi informasi, otomotif tambahkan AI. bisa dimulai dari IoT

  • @ariefjati4545
    @ariefjati4545 Жыл бұрын

    Orang Cerdas kalah sama Orang Pintar. Orang Pintar kalah sama Orang Dalam. Salah Empat hal yg membuat kualitas pendidikan semakin merosot : 1. Sistem Zonasi. - Anak2 diluar Jawa sudah tidak bisa lagi bersekolah di sekolah unggulan di pulau Jawa. 2. UN dihapus. - Tidak ada lagi standarisasi berskala Nasional terkait Nilai Kelulusan Siswa. 3. Sipenmaru/UMPTN/SMPTN dihapus. - Tidak ada lagi kesempatan yg sama untuk masuk ke Universitas Negeri. 4. Adab murid kepada Guru. - DULU, murid tukang merokok dan tukang bolos ditabok sama Guru, murid mengadu ke orang tua di rumah malah ditampol lagi sama orang tuanya. - SEKARANG, murid tukang merokok dan tukang bolos ditabok sama Guru, murid mengadu ke orang tua di rumah eh orang tua malah melapor ke Polisi.

  • @rrruD

    @rrruD

    Жыл бұрын

    3 masih ada brooo, cuma namanya di ganti jadi SNBT tapi sistemnya masih sama cuma rebranding tipis dan gw gk setuju sama pendapat kontra dengan un dihapus, menurut gw itu lebih baik karena setiap individu punya value yg berbeda. nahh yg salah sebenernya itu pihak sekolah yg diberi tanggung jawab untuk meluluskan muridnya karena mereka mementingkan nilai kelulusan 100% dibandingkan mencetak insan yg lebih baik dari sebelumnya

  • @ariefjati4545

    @ariefjati4545

    Жыл бұрын

    @@attitudeyr Jangan salahkan UN-nya, tapi salahkan mental para muridnya.

  • @user-km8qc2xf6n

    @user-km8qc2xf6n

    7 ай бұрын

    ​@@ariefjati4545dan mental murid yang buruk dibentuk oleh orang tua yang buruk

  • @user-km8qc2xf6n

    @user-km8qc2xf6n

    7 ай бұрын

    Jangan menyalahkan sistem sebelum anda melihat manusianya terlebih dahulu

  • @bobdrako4791
    @bobdrako4791 Жыл бұрын

    Perekrutan dan pembinaan guru harus dilakukan dengan benar bukan karena faktor kasihan (karena sdh lama menganggur) dan kekeluargaan. Gaji guru harus dapat mensejahterkan dirinya dan meningkatkan kapasitas moralml.

  • @simbah4685

    @simbah4685

    Жыл бұрын

    Gaji guru itu sudah besar,honorer jg tinggal dikit karena banyak yang sudah P3K.kualitas gurunya jg sangat2 buruk Contoh = Guru tua banyak yang gaptek sehingga tak mampu mendidik dg efektif Guru muda lebih banyak yang sibuk main gadget dibandingkan mengajar Ditambah kurikulum yang ancur gak relevan.....jos 👍

  • @renjerungu

    @renjerungu

    Жыл бұрын

    Lebih ke sistem & kurikulum nya dlu pak. Pengalaman saya waktu jd murid dituntut bisa menguasi 20 mata pelajaran & pengalaman sbg guru tentu kita tdk mau matapelajaran yg kita ajarkan dpt nilai jelek dr anak². Menurut saya sangat memberatkan kpd murid/guru.

  • @bobdrako4791

    @bobdrako4791

    Жыл бұрын

    @@simbah4685 ternyata masalahnya banyak ya

  • @leonardironald286

    @leonardironald286

    Жыл бұрын

    Maaf guru zaman sekarang gak seperti guru zaman dulu...saat ini guru hanya mengajar sj bukan mendidik....jadi perbaiki dulu pembentukan tenaga guru di indonesia...apalagi saat sekarang dunia pendidikan semakin terpuruk terutama sekolah negeri

  • @renjerungu

    @renjerungu

    Жыл бұрын

    @@leonardironald286 pak coba balik sudut pandangnya, kita mau razia kerapihan aja misalnya gunting rambut gondong/kuku panjang bisa di viralin bahkan di laporin. Itu tanpa kekerasan lho. Mau Didik nya gmana ? Dlu kita di tampar guru lapor org tua malah ditampar 2x. Sekarang cubit aja bisa masuk penjara, makanya banyak guru yg main aman alias cuma melaksanakan tugas mengajar. Mendidik satu kata mustahil dlm pendidikan saat ini. Ironis sih tp itu fakta dilapangan.

  • @RadioTajwid
    @RadioTajwid Жыл бұрын

    Tidak hanya orang tua, tapi guru2 juga byk yg mendoktrin dan mengarahkan ke siswanya sesuai keinginan guru, guru dipaksa oleh sistem pendidikan di sekolah yg mengharuskan siswa pintar di disiplin ilmu pilihan kurikulum.. karena mata pelajaran di sekolahpun itu tidak banyak menari minat siswa.. siswa bahkan melampiaskan kekecewaaannya dengan bergembira saat jam kosong.. udah rahasia umum anak sekolah di indonesia suka Jam Kosong.. nasib anak2 sekolah, bila di rumah menghadapi omelan ortu, di sekolah menghadapi tugas yg tsk sesuai dgn minatnya dr guru..

  • @Poen
    @Poen Жыл бұрын

    Sejatinya secara keseluruhan memang begitulah cara2 yang kita alami se hari2. Dirumah , kelompok , dan masyarakat ini memang terjadi. Makanya kita susah untuk maju karena bahkan dalam hal2 pribadipun ketika kita menceritakan rencana2 tertentu kepada kawan2 , ada kawan yang bilang ah jangan begitu mah begini aja. Padahal kita sangat ingin mendapatkan dukungan semangat untuk hal yang kita ceritakan itu. Ini semua tentu semuanya berawal dari awal yaitu orang tua. Terima kasih Guru Gembul smoga ramai yang mendengar channel ini dapat memahami hikmahnya dan bukan hanya tekstualnya saja.

  • @aaz6625
    @aaz6625 Жыл бұрын

    Semoga guru gembul,bisa membuat narasi berupa tulisan atau buku untuk dijadikan bahan kajian KEMENDIKBUDNAS,,agar pendidikan di negeri ini menjadi baik dan berkelas DUNIA...Lanjutkeun Kang Guru🙏👍👍👍

  • @abdulkalimkalim9944

    @abdulkalimkalim9944

    Жыл бұрын

    Bener bang aku smk kelas 12, ga bisa mtk ga paham

  • @ArifArif-wr1qg

    @ArifArif-wr1qg

    Жыл бұрын

    Guru gmbul banyak ngawurnya karena terlalu sering bikin konten, gak berbobot

  • @juwandijuan9159
    @juwandijuan9159 Жыл бұрын

    Untuk eksploitasi anak, saya penasaran... Apa sih perbedaan anak yg masih kecil jd artis dn anak kecil yg membantu org tuanya cari duit (tentu kerja halal ,bukan sprti yg di ceritakan GG) ? Karena itu sama-sama mencari duit buat keluarga. Karena selama ini media mengkritik anak2 dr kalangan bawah, sementara eksploitasi anak2 yg jd artis di banggakan.

  • @bengkellasdarmo8096
    @bengkellasdarmo8096 Жыл бұрын

    betul pa guru.... saya yang langganan sebagai penguji eksternal dari perusahaan untuk SMK-SMK, merasa bingung, bahkan saya tanya tentang jurusan dari anak SMK tersebut, mereka tidak bisa mendeskripsikanya, pertanyaan dasar yang umum sekalipun mereka kebingungan, contoh teknik pengelasan dan pemesinan, saya tanya alat bantu apa saja yang sering di pakai.... itu pun mereka banyak yang tidak bisa menyebutkanya... Semoga dunia pendidikan kita terus berbenah....agar menjadi lebih baik...

  • @gurugembul

    @gurugembul

    Жыл бұрын

    aamiin

  • @ahmadefendi8173
    @ahmadefendi8173 Жыл бұрын

    Keadaan ekonomi,stuntting, sistem pendidikan, kurikulum yg berubah-ubah,biaya pendidikan tinggi, kualitas guru apa lgi yg honorer dengan gaji minimal tapi di target maksimal waktu mengajar, fasilitas sekolah kurang dan masih banyak lagi.memang pendidikan pertama ada di keluarga terutama orang tua tpi tidak selesai di situ masih banyak sisi lain yg lebih kompleks,suwun pak guru gembul

  • @ScarLion97
    @ScarLion97 Жыл бұрын

    Pak guru ada benarnya. Memang semua pasangan bisa memiliki anak dengan silaturahmi kelamin, sayangnya ngga semua pasangan layak disebut "orangtua".

  • @AwangAditya
    @AwangAditya Жыл бұрын

    Pak guru ini sangat paham seluk beluk dan masalah soal sistem pendidikan dan selalu punya pandangan cara untuk mengatasi masalah tersebut, sepertinya sangat cocok diangkat jadi menteri perdagangan 🙏🏻

  • @yoseppriyanggamukti3765

    @yoseppriyanggamukti3765

    Жыл бұрын

    Benar Saya setuju

  • @Khushuma
    @Khushuma Жыл бұрын

    Iya Pak guru bener sampai sekarang saya masih trauma dengan kata DURHAKA sampai sekarang, seakan kita sebagai anak tidak punya hak untuk menjadi diri sendiri 😢😢😢

  • @Wilydesu
    @Wilydesu Жыл бұрын

    Seperti biasa konten pak guru, penuh dengan hujan fakta. Saya tidak ingin komentar terlalu banyak, karena opini tidak bisa mengubah orang tua, yang bisa dilakukan adalah membuat generasi kedepannya jauh lebih maju dengan cara, ubah pola pikir kita sendiri.

  • @bangsyah4673

    @bangsyah4673

    Жыл бұрын

    Benar sekali

  • @mfarhanriadi9890
    @mfarhanriadi9890 Жыл бұрын

    Terimakasih pak gugem, dlu saya sering merasa durhaka, karna setiap melakukan kesalahan slalu di hina di maki dengan kata-kata kasar, dan itu benar-benar menyakitkan. Saya harap kita semua dpt memutus mata rantai ini demi bangsa ini jdi lebih baik lagi 😊

  • @divinerlady773
    @divinerlady773 Жыл бұрын

    Anak broken home tercipta dari orangtua yang tidak siap baik secara fisik maupun mental untuk mempunyai keturunan dalam hal ini ialah membangun rumah tangga yang tentram sentosa, bertanggung jawab penuh dan saling pengertian,,, kasih sayang satu sama lain sebagai pasangan seumur hidup untuk mengarungi perbagai warna kisah bahtera rumah tangga!! untuk itu wahai calon ortu siapkah kalian memikul beban dan juga tugas mulia ini? jangan sengsarakan, telantarkan calon calon anak yang telah Allah rahmatkan nanti kepada kalian ketika kelak kalian sah untuk menjalin ikatan suci rumah tangga!! jika tidak lebih baik jangan!!! karena menikah adalah pilihan, Menikah adalah jalan hidup, menikah adalah komitmen untuk saling bekerja sama membangun Cinta bukan jatuh Cinta!

  • @fansuralanifaq5132
    @fansuralanifaq5132 Жыл бұрын

    tugas orang tua itu mendampingi anak berproses menemui takdir tuhanya dgn cara melihat kearah mana kecenderungan bakat si anak bukan memaksakan obsesinya orang tua.ini sy terapkan didlm keluarga & dampak dr cara ini anak² menjadi enjoy menghadapi semua mata pelajaran serta minat utk belajar jd tinggi krn tdk merasa tertekan. alhamdulillah anak sy yg pertama saat ini kuliah beasiswa S2 di rusia kemudian yg kedua baru selesai S1 disalah satu universitas negri dibandung yg rencananya akan lanjut kuliah S2. "jd ortu hindarilah membentak apa lg maki² anak dgn kata² menyakitkan".

  • @Iday1204
    @Iday1204 Жыл бұрын

    Ke egoisan "Orang tua" sudah menjadi sircle iblis yang sulit dihilangkan, mereka yang memaksakan menikah hanya karna "CINTA" padahal belum sanggup, dan tidak memiliki mental yang cukup. Bibit bibit "Orang tua egois" sudah terlihat dari mereka masih "SMP" mereka sibuk bermain "CINTA - CINTA AN" tidak fokus belajar disekolah, bahkan ketika saya SMA dulu banyak teman sebaya saya hamil diluar nikah.

  • @usertoktok

    @usertoktok

    Жыл бұрын

    Takdir emang bisa kau lawan? Bukan masalah egois ny.... Lu bisa memilih menjadi manusia atau bukan manusia tergantung

  • @infotemenid5693

    @infotemenid5693

    Жыл бұрын

    Bener sih ini wkwk

  • @Iday1204

    @Iday1204

    Жыл бұрын

    @@usertoktok bro? Berhenti menyalahkan takdir, takdir yg tidak bisa diubah itu salah satunya Kematian. Lahir menjadi manusia dan diberi kehidupan itu adalah anugrah terindah. Dan di atas gw ngomongin org "EGOIS" mereka bisa memilih takdir mereka tapi mereka memilih yg salah

  • @sytidaktauapa2604

    @sytidaktauapa2604

    Жыл бұрын

    ​@@Iday1204 anugrah terindah, kalau lahir langsung jadi kayak rafatar ya anugrah terindah... Tapi kalau lahir cacat, ga punya tangan, kaki, buat, bisu, tuli... Enak ngomong hidup anugrah terindah kalau lahirnya tanpa cacat... Modal bacot doang, seolah2 tau segalanya kalau hidup ini indah... Lihat realita bro, jgn patokannya hidup lu doang...

  • @Iday1204

    @Iday1204

    Жыл бұрын

    @@sytidaktauapa2604 Yap realitanya banyak org sakit parah seperti (kanker, tumor, dll) mereka rela membayar biaya pertobatan hanya untuk kembali sehat dan hidup. Bro yg dari banyak nya org terlahir cacat mereka ttp menjalani hidup mereka, jika mereka menganggap hidup ini musibah mereka tidak akan berusaha untuk tetap hidup

  • @alexsujatmiko931
    @alexsujatmiko931 Жыл бұрын

    Saya tinggal di LN banyak sekali rekan kerja saya yg mengatai saya bodoh. "Stupido lah!" Kebanyakan mereka yg mengatai itu rata2 orang yg haus pengakuan Dari orang lain dengan pamer2 "prestasi2"nya bahwa ia pernah bekerja puluhan tahun di A B C dll. Tapi kasihan juga mereka punya anak 4 / 6 di umur 40an tahun Masih saja kerja bukannya buka usaha sementara saya Masih 25 mereka selalu bilang you never be successed in life. Saya bilang you're right. Mereka bilang you're stupid saya bilang sorry indeed I am. Kok malah sebel ya mereka dengan confidence saya. 🧸 Saya baik di depan mereka cuman saya doakan mereka celaka diem2. 😅

  • @hendrachandra993
    @hendrachandra993 Жыл бұрын

    Terima kasih pak guru... Saya mualaf sangat suka mendengar pak guru gembul... Banyak ilmu dan manfaat dr pak guru... Semoga allah subhanahuwataala memberi kesehatan dan keridhoan kepada pak guru aamiin

  • @openilah2719
    @openilah2719 Жыл бұрын

    Terimakasih pak guru sudah membangun kesadaran terhadap bangsa ini,,,semoga yang menonton dapat merenung dan menentukan langkah selanjutnya untuk menentukan jalan terhadap manusia2 Indonesia yang aneh2 ini,,,dari berbagai suku, budaya, kepercayaan, Ras, Agama

  • @x1xy-1-xz
    @x1xy-1-xz Жыл бұрын

    Pada dasarnya tidak ada murid yang bandel. Yang ada adalah murid salah sekolah atau jurusan. Sebagaimana yang kita tahu, pendidikan kita sebenarnya tidak berkeadilan sosial bagi seluruh pelajar karena semua pelajar disamaratakan, padahal mereka memiliki kebutuhan yang berbeda-beda sesuai potensinya. Akibatnya, sebagai rasa frustasi, jadilah mereka anak bandel dan bodoh.

  • @arifinilham5800
    @arifinilham5800 Жыл бұрын

    Benar apa yang dikatakan pak guru. Saya kelas 2 smk jurusan perangkat lunak, awal sekolah saya kaget kerena di kota saya cuma ada satu jurusan itu dan saya pikir pasti orang2 yang jago atau suka teknologi terutama di bagian ngoding. Ternyata sangat tidak sesuai ekspektasi, jangankan teman guru saya aja gak paham bahasa pemrograman, dia cuma ngasih video youtube terus disuruh tiru (kalau cuma dari yutub, saya gak perlu masuk smk a*j**g, saya juga bisa belajar di rumah sendiri). Terus ngasih latihan, ketika kita gak tau dan nanya Dijawab "liat aja di videonya". Penyesalan terbesar dalam hidup saya. Itu baru gurunya, murid nya jauuuuuhh lebih Gob1lok. Memindah file aja gak tau, membuat laporan di ms word berantakan, cuma bisa copas (siap satu copas semua), html dasar aja gak paham.... Hadeeh. Belum lagi pelajaran umum

  • @x_alfariz

    @x_alfariz

    Жыл бұрын

    Kuliah juga s1 juga sama, dosen cuman spam video youtube

  • @dwihusnawan7324

    @dwihusnawan7324

    Жыл бұрын

    manfaatin komunitas yang ada, di telegram, fb, discord dll

  • @arifinilham5800

    @arifinilham5800

    Жыл бұрын

    @@dwihusnawan7324 iya, tapi kan percuma juga saya sekolah bang

  • @topanmotv1260

    @topanmotv1260

    Жыл бұрын

    anjing masak anak rpl aja ga paham ms word sih di kota lu? ini teh beneran ?

  • @PhilosophyXMotivation

    @PhilosophyXMotivation

    Жыл бұрын

    Guru makan gaji buta jirr wkwk

  • @riowahono5920
    @riowahono5920 Жыл бұрын

    Susah memilih metode apa untuk mengajari anak, karena masing masing anak beda perlakuan. Intinya anak harus mendapatkan porsi yang tepat antara hukuman dan kasih sayang sesuai tumbuh kembangnya. Karena kita mempersiapkan anak untuk menghadapi kehidupan dia secara mandiri.

  • @MrD_HizkiaMiguelAntonio
    @MrD_HizkiaMiguelAntonio Жыл бұрын

    ayah saya juga mengeksploitasi saya.. saya dan adik adik dituntut untuk menghidupi keluarga jadi wajib generasi sandwich.. tapi dia dari dulu sampai skrg ...nganggur, makan turu makan turu.. ngomongin pekob sama temen temennya di pos satpam.. beli beras pun ogah ogahan.. bayar SPP nunggak berbulan bulan sampe kami diumumkan.. padahal duitnya ada.. tp Kekeh gak mau keluar.. sampe akhirnya susah semuanya.. kami keluarga non muslim.. dan ini juga terjadi sama kami.. kami ga suka sama ayah kami makanya kami kurang ajar.. tp hebatnya dia bisa pakai tameng ayat, Hormatilah Ayah Ibumu dari hukum Taurat, taatilah orang tuamu didalam Tuhan karena haruslah demikian.. tp itu ayat dipake.. buat nyerang kami.. tp dia ga mau lakukan yang tertulis: hai bapa bapa janganlah menyakiti anakmu dan memberikan syak (keburukan) dalam hatinya dalam pengertian segala keperluan kami dipertanggung jawabkan sebagaimana mereka juga mau kami lahir.. dan efeknya ialah.. saya sampai skrg sangat membenci pernikahan.. saya umur 28 th dan saya tidak memiliki perasaan suka dan cinta yang tulus kepada wanita karena saya tidak mau mengulang histori dan tidak mau di peralat oleh feminis, yang mana itu juga tercermin oleh Mama saya yang suka mengatakan hal hal buruk kepada saya ketika saya tidak sesuai ekspektasi dan sebagai pelampiasan atas kejahatan ayah saya terhadap dia, namun dia tidak mampu balas sehingga saya yang laki laki satu satunya bisa dicaci maki dan mama saya merasa berhak atas itu.. mama saya sudah minta maaf sama saya tapi saya gabisa lupa.. dan skrg saya tinggal sendiri benar2 seorang diri dan mama saya sering ajak baikan tp saya masih sulit disekolah, dirumah.. adalah neraka untuk saya.. dan saya bener bener mau ngejauh saja.. bahkan orang2 terus mengomentari saya ayo cari pasangan.. ayo nikah.. ayo cari jodohmu jangan diam saja.. TANPA MAU PAHAM APA YG SAYA ALAMI SEHINGGA ORANG SEENAKNYA BILANG SAYA ANEH INI ITU.. F** THEM AL

  • @cholifatin6913

    @cholifatin6913

    Жыл бұрын

    Turut bersedih dgn apa yg km alami bro, semoga km bisa menemukan orang (sahabat, psikolog, religious clerk yg bisa km percaya), dan bisa membantumu keluar dari luka batinmu. Semangat ya, km pasti bisa.

  • @abdulrahman9399
    @abdulrahman9399 Жыл бұрын

    Sangat setuju, saya seorang pengajar, dan dari sekian banyak siswa yg saya hadapi hanya 15 persen yg bisa matematika dasar, maupun literasi bahasa.

  • @ardhiandwi5866

    @ardhiandwi5866

    Жыл бұрын

    Saya baru mengajar SMA,,dan kaget ternyata masih ada siswa SMA yg gak bisa baca tulis 😮

  • @mzhadv5186

    @mzhadv5186

    Жыл бұрын

    @@ardhiandwi5866 bener bang? itu udah ketinggalan bgt

  • @mzhadv5186

    @mzhadv5186

    Жыл бұрын

    bener, saya korbannya, kalo dilihat dari masa lalu sewaktu duduk di bangku sekolah, ilmu yang diajarkan 20% ada di pikiran saya, sisanya otodidak sewaktu kuliah

  • @ardhiandwi5866

    @ardhiandwi5866

    Жыл бұрын

    @@mzhadv5186 iya bener,,dan ternyata gak cuma di sekolah saya aja yg ada kasus buta huruf,,ternyata penyebabnya gara2 aturan sekolah tidak boleh ada siswa yg tidak naik kelas,,makanya entah kondisinya kaya apa murid tetep bisa naik ke kelas selanjutnya,,dan berlanjut sampai SMA

  • @ritamukhtar4532
    @ritamukhtar4532 Жыл бұрын

    Ayah saya setres sejak kami masih kecil,sebab semenjak ayah masih bujang sampai ayah punya anak enam,harta ayah,uang ayah sering dicuri oleh nenek,kalau nenek ditegur,jawaban nenek melahirkan ayah sengsara,menyusui ayah sengsara,karna ayah tertekan mentalnya sejak kami kecil,maka kami(sebagian anak2 ayah)berkerja sejak kecil.untunglah adik saya yg kedua sukses ekonomi,setelah adik saya sukses maka mental ayah berangsur2 setabil.intinya:perekonomian ayah dikacaukan oleh nenek.

  • @atmajazone

    @atmajazone

    8 ай бұрын

    Intinya duitlah penyembuh mental manusia

  • @ekasupariyanti2288
    @ekasupariyanti2288 Жыл бұрын

    Setuju! Saat para orang dewasa bahkan tidak benar2 tahu apa alasan dibalik alasan mengapa harus berkeluarga, mengapa mau memiliki anak dan tidak benar-benar paham kapasitas diri mereka as person, as individu, as parents, this is what happenes. Semoga calon2 orang tua bisa terbuka matanya dan tidak lagi menjadikan anak sebagai investasi, pun orang tua bukan paylater. We are individu and we are responsible of our own lives. Thanks to Pak Guru Gembul untuk such an eye-opening contents.

  • @budisuhendro437
    @budisuhendro437 Жыл бұрын

    Semoga semakin memberi pencerahan bagi kita semuanya. Keluarga adalah pokok dari pendidikan karakter. Bukan cuma anak2, orang tua juga wajib belajar dan berbenah diri, kemana tujuan ideal, anak dan orang tua kerjasama untuk meraih kondisi ideal tsb. Sama2 maju, sama2 mengerjakan perannya masing2. Semoga bangsa kita makin maju, makin berbudipekerti luhur, makin bermartabat. Amin🙏

  • @juandahiosi4024
    @juandahiosi4024 Жыл бұрын

    Ya , di mana mana sudah banyak kekerasan pada anak yang di lakukan oleh orang tuanya sendiri , hujan hujanan di marahin , main air di kamar mandi di marahin , mandi di sungai di marahin , baju kotor di marahin , bahkan sudah malam gak tidur tidur juga di marahin , dll . Dan mungkin itulah sebabnya banyak pembulyan di sekolah karna anak yang suka nge buly itu sebenarnya juga di rumah di buly oleh orang tuanya atau di marahin atau karna tidak ada kebebasan di rumah akhirnya tertekan dan strees , tetapi karna mereka bingung melampiaskanya ke siapa akhirnya mereka melampiaskan kepada teman di sekolahnya yang di anggap lemah .

  • @daviahmad2032
    @daviahmad2032 Жыл бұрын

    Haturnuhun sudah mewakili apa yang ingin saya sampaikan dan pernah saya alami sebelumnya. Saya harap pak guru ada solusi atau pendapat dalam kelanjutan video ini, untuk bisa menyampaikan dan menyadarkan orang tua yang masih memiliki kecenderungan exploitasi anak sebagai objek keinginanya. Walaupun sudah terjadi, tapi saya sampai sekarang selalu ingin bisa menyampaikan dan menyadarkan ortu yang pernah melakukan hal serupa pada saya, bawasanya, hal itu tidak baik. Saya selalu akan merasa bersalah, jika hal ini tidak pernah saya sampaikan pada ortu saya, dan niatan sayapun tidak lagi ingin menyalahkan mereka, tapi lebih mengingatkan untuk bahan renungan evaluasi diri, dan kejadian inipun sempat berulang keponakan saya, walaupun tidak kontras dan intens pada saya dahulu, karena tempat tinggal yang beda, hanya di momen tertentu. Saya dan kaka sayapun kadang pake cara yang sama, membentak dan menakuti anak agar nurut dan patuh. Walaupun setelahnya saya menyadari, itu hal yang tidak baik di lakukan, tetapi ntah kenapa, begitu emosi dirasa lebih sulit di kendalikan hal itu muncul sebagai alat. jadi, point saya. 1.tahapan kesadaran seperti apa yang bisa memutus mata rantai ini agar pulih dan sembuh. 2. Cara menyampaikan kesalahan yang pernah di lakukan ortu padanya, agar bisa di terima dengan baik dan asertif tanpa tendesi menyudutkanya. mugia paguru kersa, haturnuhun 😂🙏

  • @kalcercrunchgrt7740

    @kalcercrunchgrt7740

    Жыл бұрын

    Setuju bgttt iniii plissss up dong pa guru :)

  • @mulyo7
    @mulyo7 Жыл бұрын

    YANG PERLU DI BENAHI SEKARANG ADALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA, KALAU KAYAGINI TERUS NGGAK PERNAH MAJU SDM INDONESIA, NGABISI DUIT AJA SEKOLAH, SAMA SOAL PEKERJAAN DI INDONESIA HARUS DI BENAHI.

  • @ringgoklana1374
    @ringgoklana1374 Жыл бұрын

    Negri kita tercinta ini lebih jago dlm hal memproduksi anak dari pada mendidik anak..😁😁

  • @ken2dw

    @ken2dw

    Жыл бұрын

    Kalau dulu sih iya, banyak anak bisa disuruh beternak dan bekerja di ladang bapaknya yg sangat luas. Gak usah sekolah gak masalah

  • @ringgoklana1374

    @ringgoklana1374

    Жыл бұрын

    @@ken2dw klw kondisi ekonomi nya oke mgkin gak masalah tp ketika hidup pas2an dan gak bisa mengontrol kelahiran dgn menyandarkan pada kata2 klasik bahwa "Banyak anak banyak rejeki" tapi faktanya banyak yg brdampak pada pertumbuhan anak2 nya dgn kurangnya perhatian dan pengasuhan,dan itulah salah satu penyebab banyak nya anak2 terlantar di negri ini.

  • @HarunMasiku007
    @HarunMasiku007 Жыл бұрын

    Terima kasih pak guru saya semakin memantapkan diri untuk tidak memiliki anak di usia saya yang ke 30 bahkan saya bersyukur bisa melawan hasrat bodoh saya untuk menikah di usia muda.

  • @gunturjanuar4686

    @gunturjanuar4686

    Жыл бұрын

    Bener bang, jangan asal bikin anak

  • @franggiekastella

    @franggiekastella

    Жыл бұрын

    Aku juga gak berfikiran untuk tidak menikah walaupaun di kasih aset muka yg cakep tetap aja menikah itu harga yang sangat mahal untuk di jalankan dengan benar.

  • @raein4335

    @raein4335

    Жыл бұрын

    sama..

  • @yoseppriyanggamukti3765
    @yoseppriyanggamukti3765 Жыл бұрын

    Sesungguhnya Hindia Belanda memang sebuah negara pribumi dalam arti bahwa wilayahnya terletak di kawasan Nusantara, warga negaranya terutama terdiri dari “kaum pribumi” dan jabatan-jabatan pemerintahannya umumnya dipangku oleh “Pribumi” dan “anak-anak Pribumi”, seperti itulah orang menyebut golongan indo saat itu. Penguasa tertinggi selalu orang putih. Akan tetapi, orang-orang yang berkulit gelap dan terkadang bahkan sangat gelap, sama sekali tidak aneh tampak ditengah-tengah Dewan Hindia dan jajaran-jajaran puncak departemen-departemen pemerintah, angkatan perang dan korps pemerintah Eropa. Sangat jarang penduduk Desa Janti yang bertemu dengan orang Belanda. Karena sedikitnya jumlah orang Belanda di Ponorogo saat itu

  • @adisuciadi4821
    @adisuciadi4821 Жыл бұрын

    Terima kasih pak guru, Saya punya anak usia 4thn, ini menjadi "Self Reminder" buat saya sebagai orang tua. Sedikit banyak ada didikan dari orang tua saya dulu. Yg terbawa dalam cara mendidik anak saya.

  • @ilhamwan
    @ilhamwan Жыл бұрын

    Dan tidak sedikit orang tua yg berpikiran seperti itu tapi anaknya malah nambah terus setiap tahun. Melebihi kapasitas mereka untuk membiayai, mendidik dan membahagiakan anaknya😂

  • @roihanbarier

    @roihanbarier

    Жыл бұрын

    biasanya mereka adalah orang2 yg masih percaya akan ungkapan "banyak anak banyak rezeki", tapi tanpa diimbangi dengan usaha yang sepadan. akhirnya anak jadi korban.

  • @MuhammadFaisalHidayat

    @MuhammadFaisalHidayat

    Ай бұрын

    Manusia macam itu biasanya cuma berpikir kalau anak itu objek, aset dan investasi. 😂😂😂

  • @LuthfieFadhlil
    @LuthfieFadhlil Жыл бұрын

    waahh pak guru terimakasih udah speak up ❤❤, saya sepemikiran gini dan ngomong ke ortu malah dibilang aliran sesat dan melawan agama 🥲 semoga kita memutus mata rantai parenting goblok jaman ortu yg udah turun temurun kek gini

  • @athenaadhisty9035
    @athenaadhisty9035 Жыл бұрын

    Benr pak guru. Dulu waktu aku kecil sering di bentak di marahi bpk ku. Sekarang aku udah dewasa. Sering g percaya diri, sering takut bersosialisasi dan sering menyendiri.😢

  • @faisalhusain4828
    @faisalhusain4828 Жыл бұрын

    Sangat dilema sih ada orang tua yang memanjakan anaknya sejak dini hingga membuat anak merasa tidak perlu bersusah payah dalam berusaha untuk mencapai tujuan. Di sisi lain, tidak sedikit anak yang dalam didikan keras orangtua justru menjadi mandiri sampai ada yang sukses... Memang betul kita tidak boleh terlalu keras kpda anak tapi Memanjakan anak sesuai keinginan sendiri merupakan bom waktu yang akan mencelakakan kita kelak (ex anak direktorat pajak) ... Just other side opinion

  • @verisuwarno
    @verisuwarno Жыл бұрын

    Stunting memang salah satu masalah besar di Indonesia, prof guru.

  • @Dedek-cx4kn
    @Dedek-cx4kn Жыл бұрын

    Tambahan untuk Guru Gembul. Hal lain yang membuat anak2 bodoh karena doktrin agama saat ini yg semakin mematikan nalar dan daya pikir kritis. Semakin negara itu masyarakat nya mabok agama semakin mundur dan ketinggalan masyarakatnya dalam bidang sains dan teknologi.

  • @Reza-Afdal

    @Reza-Afdal

    Жыл бұрын

    Wkwkwk bukan doktrin agama tapi doktrin interpretasi yang salah tentang agama

  • @Dedek-cx4kn

    @Dedek-cx4kn

    Жыл бұрын

    @@Reza-Afdal what ever, tapi tetap saja bawa embel2 agama di dalamnya.

  • @kadruntv

    @kadruntv

    Жыл бұрын

    @@Dedek-cx4kn betul,yg jadi permasalahan ajaran / doktrin agamanya

  • @marcopolo9707
    @marcopolo9707 Жыл бұрын

    Semakin anda "membuka" mata kepada realita yang hidup disekitar, semakin berat untuk bisa kembali ke diri sendiri lho pak guru...afterall...kita semua cuma manusia biasa sumbernya salah. Hati hati pak guru...youll change before you even realize. Like those people who went back from war

  • @yudibagus3704
    @yudibagus3704 Жыл бұрын

    Mulailah dari diri sendiri sebagai orang tua. Pola asuh yang salah dari orang tua kita jangan diterapkan ke anak kita. Tetapi penting untuk tidak menimpakan kesalahan ke orang tua kita. Dengan begitu terputuslah mata rantai problem pola asuh yang salah. Yuk mulailah dari diri kita.... Tks pak Guru Gembul

  • @abiaji3
    @abiaji3 Жыл бұрын

    Suka gua sama pa guru gembul ini berani Spik up apapun dengan data dan analisis nya ❤ sehat terus pa guru

  • @HeriYanto-lz5cz
    @HeriYanto-lz5cz Жыл бұрын

    Mantap guru.. makanya kita sulit maju. Yg lulusan s1 aja saya sangat kehidupannya memprihatinkan sampai ke keturunnya.❤❤

  • @pixel3compaq533
    @pixel3compaq533 Жыл бұрын

    jelas menjadikan anak sebagai objek itu salah, tapi memberikan anak kebebasan tanpa aturan juga salah, karena orang tua diberikan kewajiban mendidik anak dengan akhlak, anak sejak dini sudah seharusnya dikenalkan hak dan tanggung jawab, agar setelah dewasa mereka punya bekal yang cukup, pendidikan itu tidak melulu tentang prestasi akademik, tapi perilaku dan Budi pekerti itu jauh lebih penting, betapa mengerikannya lingkungan anak-anak baik di sekolah atau dirumah yang terlalu bebas tak terbatas, hasilnya bisa ditebak, angka pelecehan dan kekerasan sudah sangat mengerikan, oleh karena itu pendidikan Al-Qur'an tetap yang utama untuk seorang muslim, saya setuju dengan Pa Guru pada beberapa hal,. tetapi tidak dihal yang lainnya🙏

  • @usriyahmeilyahfaqih2169
    @usriyahmeilyahfaqih2169 Жыл бұрын

    Ya, saya salah satu anak dari produk rumah tangga yang broken. Sering mendengar orang tua berantem, sering lihat ibu nangis, sampai mereka bercerai. Tidak terhenti sampai di sana saja, ibu selalu menyalahkan saya karena menjadi beban di hidupnya. Dia terus mengeluh, kalau seharusnya biaya makan, sandang, dan biaya sekolah saya ditanggung oleh ayah, tapi karena ayah pergi dan saya dalam asuhan ibu, sayalah yang disalahkan ibu. Selama usia SD hingga SMA, saya selalu berharap menjadi anak yatim saja. Karena setiap kali guru memberi saya surat tagihan SPP (dulu tahun 1998 masih ada SPP), saya bahkan tak berani pulang. Takut ibu makin mengomel, bahkan memukul. Saya selalu iri pada anak yatim yang selalu mendapat bantuan SPP, meski sepatu, baju, dan tas anak itu masih bagus, selalu saja ada yang ngasih perlengkapan sekolah padanya tiap tahun. Sedangkan saya, dulu sepatu saya sampe lepas solnya, entel-entel mau putus, saya ikat pake karet, nggak ada yang peduli. Saya hampir nggak pernah jajan, saya kurus banget. Miris, lah. Baju buluk, kerudung pernah robek, dijahit tangan sama ibu, robek lagi karena terlalu lama kainnya udah tipis. Dihina sama sepupu, katanya baju saya banyak telur semutnya (titik-titik hitam). Dijauhin teman, katanya saya anak yang nggak punya ayah, entahlah. Lulus SD, saya sempat berhenti sekolah dua tahun karena alasan ekonomi, ibu saya memang tak sanggup menyekolahkan saya saat itu. Dua tahun kemudian, saat angkatan saya sudah pada kelas tiga SMP, saya baru bisa melanjutkan sekolah. Terlambat? Tidak. Justru di sinilah kondisi saya membaik. Saya mulai mengerti bahwa hidup butuh uang, saya belajar keras, saya buat PR, saya salin di kertas buram, lalu saya jual ke teman yang merasa butuh. Lambat lain, saya bisa mengumpulkan uang, meski di kemudian hari diketahui dan ditentang guru. SMA, saya mulai gencar mendaftar beasiswa sana sini, ikut lomba apa aja, dengan satu tujuan, menghasilkan uang. Saya kuliah dengan beasiswa full, serta kerja part time apa saja, les privat, kegiatan masjid (biar bisa dapet makanan gratis), nunggu pembagian ifthar dan buka gratis saat Ramadhan, apa saja yang bisa menghasilkan uang. Alhamdulillah, sekarang saya sudah mandiri finansial, dan punya pekerjaan tetap. Dan, saya sampai sekarang tidak berharap dilahirkan ke dunia ini. Entah perasaan apa yang saya punya untuk kedua orang tua saya? Saya juga tak mengerti. Mungkin, karena itulah sampai saat ini saya (31 tahun) tidak berminat menikah. Saya bahkan menganut child free. Karena saya berpikir, selama trauma masa lalu saya belum hilang, mungkin saya akan meneruskan pola asuh yang sama dengan yang dulu saya terima ke anak-anak saya kelak. Mungkin, anak saya pun akan merasa tak ingin dilahirkan ke dunia ini, seperti saya.

  • @MuhamadBayuSamudra

    @MuhamadBayuSamudra

    Жыл бұрын

    Tetap semangat mbak, Banyak wanita shaleh yg tidak menikah... Salah satunya Rabi'ah Al Adawiyah.. selama mbaknya tidak memiliki rasa benci ke pernikahannya makan di mahzab Imam Syafi'i boleh kok, soalnya bagaimanapun nikah itu sunnatur rasul Dan gak boleh dibenci.. tapi kalau mbak nikah dengan alasan selain karna benci pernikahan, Inshallah Masih bisa menjadi wanita shalihah... Allahu'alam bishawab..

  • @griyadiy9121
    @griyadiy9121 Жыл бұрын

    Gemes banget pingin nge share video ini tapi takut diserang, wkwkwk.. Secara di lingkunganku masih banyak banget perilaku ortu yang seperti itu. Sudah cukup puas saya mengalami hal buruk di masa kecil. Dan saat ini saya telah belajar parenting agar bisa menjadi ortu yg baik. Sementara ini hasil yang saya rasakan adalah: * anak saya selalu dekat dengan saya, curhat apapun pada saya. * dia tidak butuh caper2 ke oranglain karena dirumah cukup mendapat perhatian ayah ibunya. * nilai di sekolah walaupun jelek dia tidak takut menunjukkan pada saya. Biasanya dia bilang "aku udah belajar tapi dapat segini, ini susah banget, gimana ya biar aku bisa paham? " * aku bebaskan cita2 dia. Sementara masih belum fix dia mau jadi apa.😅 Dulu sempat mau jadi chef, jadi model, jadi artis, sekarang udah berubah lagi pingin jadi youtuber gaming 😁. Semoga dia bisa meraihnya apapun itu yang penting cita2nya baik.

  • @user-pd8sv5hc8h

    @user-pd8sv5hc8h

    7 ай бұрын

    Semangat kak😊

  • @jefrinur1440
    @jefrinur1440 Жыл бұрын

    Tapi di dunia nyata Indonesia...juga banyak yang sudah menekuni bidangnya misal olahraga...ternyata suram juga..karena berapa sih atlet yg dibutuhkan negeri ini...jadi mau tidak mau harus belajar lagi di sekolah yg tidak sesuai dg kesukaannya...banyak pula anak2 yg nanggung...bisa olahraga tapi pas2an, bisa seni tapi juga gk begitu spesial...mau wira usaha modalnya pas2an pula....jadi ya terpaksa belajar ilmu2 formal yg mungkin bisa dipakai nglamar kerja

  • @rayiiswara3989
    @rayiiswara3989 Жыл бұрын

    Biar saja ada yang marah. Yang marah itu adalah orang yg mungkin tersindir, melakukan hal yang seperti pak Guru bilang. Miris memang, ga tau bagaimana nanti bangsa kita akan terbentuk. Kalau dibiarkan, bangsa kita akan jadi bangsa yang underdog

  • @sicomel945
    @sicomel945 Жыл бұрын

    Aku lahir sebagai anak yang sejak kecil selalu di omelin,di cacimaki dipukul oleh orang tua dengan benyebab kesalahan kecil,kadang bingung salahnya apa,dan selalu dibilang anak durhaka dan kini aku sudah dewasa aku menikah dan aku tumbuh menjadi orang yang temprmen dan kurang percaya diri

  • @ultraseven9172
    @ultraseven9172 Жыл бұрын

    76,8% kekerasan pada anak berada di lingkungan keluarga dan penggunaan kekerasan dalam mengasuh anak sangatlah berpengaruh pada kemampuan kognitif dan perkembangan otak anak yang menyebabkan Neuron mengalami keterlambatan dalam menerima informasi. Selain itu, faktor yang menyebabkan rata-rata pelajar Indonesia secara kemampuan kognitif dibawah standar karena faktor ekonomi masyarakat Indonesia dan Pak Nadiem di podcast deddy Corbuzier pernah berkata bahwa adanya kejomplangan kualitas pendidikan antara sekolah2 unggulan dan sekolah yang berada di pedesaan yang mana sekolah unggulan yang didominasi siswa dengan background ekonomi menengah keatas dengan sekolah di daerah pedesaan dengan latar belakang ekonomi yang menengah kebawah, sekolah negeri unggulan di Indonesia mendapatkan skor PISA yang jauh di atas rata2 skor Indonesia sedangkan sekolah swasta di pedesaan mendapat skor PISA yang sangat buruk. Pak Guru Gembul, dari hal itu sudah sangat jelas bahwa kondisi finansial merupakan hal yang paling berpengaruh terhadap kecerdasan anak karena anak yang berasal dari orang tua yang mampu secara ekonomi mampu menyekolahkan anaknya di sekolah yang bergengsi dengan kualitas guru yang sudah terjamin sedangkan anak dari latar ekonomi menengah kebawah atau bahkan terpuruk terpaksa masuk ke sekolah dengan kualitas gurunya dibawah rata2. Hal itu tidak hanya berlaku di Indonesia dan itu pun berlaku di Brazil yang mana rata-rata sekolah swasta di Brazil mendapat nilai PISA di atas Finlandia sementara sekolah negeri mendapat nilai PISA di bawah Peru.

  • @kmk981

    @kmk981

    Жыл бұрын

    Yg jadi pertanyan saya,tausah omong yg di kampung sekolah negri d Kota kesenjangan sangat jauh kwalitasny dibandingkan sekolah swasta,..sedangkan yg sering kita dengar dana pendidikn kita besar,yg jadi pertanyan saya apakah biyaya oprasional sekolah swasta (memang di tanggung oleh siswa) lebih besar dari dana oprasional yg diberikan negara kepada sekolah negri,..kira2 pak nadim brani bahas ini tidak...

  • @syahrulluthfi32
    @syahrulluthfi32 Жыл бұрын

    Setelah mendengar penjelasan pak guru. Saya berpikir bahwa Ilmu parenting perlu diajarkan sejak SMA dan perkuliahan

  • @deninugroho2007

    @deninugroho2007

    Жыл бұрын

    Benar!

  • @sunaryo853

    @sunaryo853

    Жыл бұрын

    SOTOY

  • @dwiramdhanhijaya3679

    @dwiramdhanhijaya3679

    Жыл бұрын

    SANGATTTT SETUJUU

  • @egayanuer5612

    @egayanuer5612

    Жыл бұрын

    @@sunaryo853 lah ko sotoy ??

  • @ilhamhanafi2279

    @ilhamhanafi2279

    Жыл бұрын

    ​@@sunaryo853 salah satu anak SMA Yg Bodoh. pasti kalo di ajak gelut di ring kabur nih