Rahayu ...Rahayu..Rahayu tetap semangat menjalankan Dharma

Mantap banget jeng

Mantap dik..salam rahayu

Astungkara dumogi Rahayu salam dr Bali 🙏🙏🙏

Salam rahayu semoga semakin banyak muda dan mudi hindu dapat dan bisa memberikan pencerahan dharma wacana buat umat hindu agar semakin tercerahkan dan semakin cerdas mogi ajeg ajaran leluhur sukses ibu ngih terus menyampaikan pesan pesan dharma rahayu👍🙏🙏

🙏🙏🙏💓💓💓🌸🌸🌸

Salam rahayu untuk penceramH agama Hindu mudh2 an camntik penampilan cantik dihati

MANTAB....WARGA HINDU SURABAYA LUAR BIASA 👍👍👍

❤

Rahayu3x sagung dumadi. Semoga semua makhluk berbahagia. ❤❤❤

@chelseakory1142

4 ай бұрын

🙏🙏🙏🙏🙏🙏

OM Suastiastu,,Salam Rahayu,,mogi" sedulur" sedharma setanah Jawi, semaking Eling karo Leluhure yg sangat Mulia dan Adi Luhung itu,,mari kita terus uri" ajaran/tradisi Leluhur kita,,agar tetap Ajeg Lestari bgi anak cucu kita sepanjng Lila Hyang Widi berjalan ring Merce pada ini🙏

ni made cantik banget euy

Melinial Hindu dharma luar biasa berwawasan luas..lanjutkan wejangan2 yg luhur ini jgn sampai kendor trims banyak MD Novi..saya bangga Bali hadir rahayu

Om Swastyastu 🙏❤

Astungkoro Tutur katanya lembut cantik pula swaha

👍mantap wejangan tentang siwarari diiuraikan dgn lan car

Sekali kali kerta bumi ofecial datangi umat hindu di sulteng untuk lebih menambah keyakinan tentang hindu

Sangat luar biasa melinial hindhu sudah banyak yang berani berbicara dgn kehinduan semoga samaki banyak muncul melinial2 agar kebangkitan Hindhu Nusantara semakin Nyata.Rahayu suksma.

Semoga saudaraku umat sedarma diberikan kerahayuan suksma

Om suastyastu, Bali hadir Matur suksma atas pencerahannya.

Keren banget. Ponakanku cantik. Penerus alm ayahanda

Mogya Rahayu Sagung Dumadi sedulur sami 🙏

Rahajeng lan Rahayu Ade 😇🙏 Next dharma wacana di buleleng ya 🤗👍

Bravo hindunesia❤

Sekedar koreksi malam Siwa Ratri itu jangan diartikan malam peleburan dosa akan disalah tafsirkan keliru,akan lebih baik kalau diartikan malam renungan suci atau malam introspeksi diri utk menjadi.kebih baik dari sebelumnya, suksme salam Santi dari sumatera selatan

@dewatranslombokdewa1858

5 ай бұрын

Betul sekali 👍

@ardi8826

5 ай бұрын

Peleburan dosa...yang dimaksud itu harus dijelaskan dgn jelas yang terkait dgn mlm Siwa Ratri itu...sehingga dosa yg dilakukan seseorang tidaklah mudah untuk dihilangkan...kecuali mendapatkan kebijakan/pengampunan karena sesuatu hal...karena umat Hindu percaya dgn hukum karmaphala...kalau dosa mudah untuk dilebur/ditebus...orang2 akan mudah untuk melakukan perbuatan yg salah apalagi dilakukan dgn sengaja...toh juga dosanya akan bisa ditebus dgn mudah/hilang...mmg sangat berbahaya salah ditafsirkan...maksud peleburan dosa itu...lebur/hilangkan/jangan lagi melakukan perbuatan dosa dikemudian hari...atau kalau bisa kurangi jgn bikin dosa yg disengaja...karena dosa2nya itu...akan ia terima sendiri nantinya sesuai karma buruknya...leburlah dgn perbuatan yg baik...agar hasil perbuatan dosa yg telah kita lakukan hasilnya lebih sedikit/dikurangi/distop...kebanding hasil dari perbuatan baik kita yg dilakukan selanjutnya...setelah malam perenungan/mlm kesadaran itu...jadi bermakna sangat baik...dari yg tidak baik/belum sadar menjadi sadar & menuju yg lebih baik🙏

@ketutartaye3596

5 ай бұрын

Om Swastyastu. Didalam Sastranya Memang Menjelaskan Malam Peleburan Dosa, jadi apa yang disampaikan harus berdasarkan sastra.

@madenakpandebratan

5 ай бұрын

@@ketutartaye3596 makan berburu dalam cerita lubdaka itu harus dikupas secara jelas apakah benar dalam cerita itu lubdaka berburu hewan saya pernah mendapat cerita bahwa nama nama hewan yg diburu itu hanyalah simbul,yg sejatinya adalah yg diburu itu adalah pengetahuan kesucian misalnya berburu babi yg dalam bahasa sansekerta ya waraha,dianalogikan sebagai pengetahuan kaweruh(warah= weruh atau tau) begitu dengan nama nama hewan buruan lainnya yg semuanya bermakna kesucian atau kebajikan salam santi

@terimaimade7082

5 ай бұрын

Benar sekali kita harus berani mengupas tulisan2 di masa lampau, sebenarnya banyak ditulis belum lama, contoh Roga Sanghara Bhumi yang mengajarkan berbagai ritual untuk mengatasi masalah melalui utpata (ciri2 alam) itu ditulis setelah 1871 karena menyebut penyakit cacar. Generasi muda haruslah mengeksplorasi pengetahuan secara menyeluruh di luar bidangnya agar mampu melihat konteks bidangnya dalam perkembangan budaya masyarakat. Kita harus mulai megikis budaya spekulatif dalam banyak bidang agar tak ketinggalan oleh umat lain.

Mantap generasi milenial cerdas

Rahayu😊

OM Swastyastu Rahayu Sagung Dumadi Dari Pantura Jawa menyimak ❤️🙏

Jika cerita itu ditulis zaman Majapahit, Tan itu adalah salah satu wangsa bangsa mongol spt Tan Ca, Tan Kober, Tan Mundur, Tan Kaur, Tan lioie. Pasukan Tan itu pernah dikirim ke Bali oleh Gajah Mada untuk menaklukkan Bali.

Rahayu Rahayu cantik ❤

Entah apa yang ada dalam pikiran penulis cerita Lubdaka tersebut mengalihkan ajaran upanisad yang jumlahnya 108 itu untuk kegiatan ritual, pada hal semua upanisad menekankan hidup ini harus berpengetahuan. Pengetahuan disebut Brahman( Ida Sang Hyang Widhi Wasa)

Empu Tan Akung diklaim oleh Ib. Agastya adalah nama lain dari Danghyang Nirarta. Tan = tidak, Akung = nama atau aku. Artinya tanpa nama atau bukan aku atau anonim. Lalu siapakah penulis Lubdaka itu? Penulisnya adalah ANONIM. Tidak mau menyebut nama, MUNGKIN karena isi cerita itu dianggap sudah lumrah dikenal DI masyarakat, atau mungkin tidak mau menyinggung perasaan orang yg punya profesi seperti Lubdaka. Itulah ciri cerita tradisional.

Astungkara generasi hindu sangat luar biasa🙏