Animasi Wayang : Gugurnya Sang Jagoan Para Dewa

Фильм және анимация

udah sering aku buat konten animasi bertema luar negeri, dan untuk kali aku buat yang bertemakan dari bangsa kita ini. semoga bisa menghibur kalian semua oke.
cerita wayang ini juga aku kasih sedikit jokes garing, semoga bisa diterima dan mohon maaf jika ada yang kurang berkenan
Q : bang kok wayangnya warnanya polos gini?
A : iya, karena wayangnya harus di gambar ulang dan aku kurang jago ngegambar
Q : bang para tokoh wayang kan punya banyak senjata kok ini gelutnya pake tangan kosong?
A : sebenernya iya, tpi karna aku kesusahan animasiinnya jagi pake tangan kosong aja. gini aja animasinya masih kaku apalagi pake senjata wkwkw
Kematian Versi Mahabharata
Pertempuran berlanjut; semakin malam, kesaktian Gatotkaca semakin meningkat. Banyak prajurit Korawa yang dibunuhnya. Seorang sekutu Korawa dari bangsa rakshasa bernama Alambusa maju menghadapinya. Gatotkaca menghajarnya dengan kejam karena Alambusa telah membunuh sepupunya, yaitu Irawan putra Arjuna pada pertempuran hari kedelapan. Tubuh Alambusa ditangkap dan dibawa terbang tinggi, kemudian dibanting ke tanah sampai hancur berantakan. Duryodana, pemimpin Korawa merasa ngeri melihat keganasan Gatotkaca. Ia memaksa Karna menggunakan senjata pusaka Indrastra pemberian Dewa Indra yang bernama Vasavishakti (menurut pewayangan Jawa, disebut senjata Konta) untuk membunuh rakshasa itu. Semula Karna menolak karena pusaka tersebut hanya bisa digunakan sekali saja dan akan dipergunakannya untuk membunuh Arjuna. Karena terus didesak, akhirnya Karna melemparkan pusakanya ke arah Gatotkaca. Menyadari ajalnya sudah dekat, Gatotkaca memikirkan cara untuk membunuh prajurit Korawa dalam jumlah besar sekaligus sekali serang. Gatotkaca pun memperbesar ukuran tubuhnya sampai ukuran maksimal dan kemudian roboh menimpa ribuan prajurit Korawa setelah senjata pamungkas Karna menembus dadanya. Pandawa sangat terpukul dengan gugurnya Gatotkaca. Dalam barisan Pandawa, hanya Kresna yang tersenyum melihat kematian Gatotkaca. Ia gembira karena Karna telah kehilangan pusaka andalannya sehingga nyawa Arjuna dapat dikatakan aman.
Kematian Versi Jawa
Perang di Kurukshetra dalam pewayangan Jawa biasa disebut dengan nama Baratayuda. Kisahnya diadaptasi dan dikembangkan dari naskah Kakawin Bharatayuddha yang ditulis tahun 1157 pada zaman Kerajaan Kadiri. Versi pewayangan mengisahkan, Gatotkaca sangat akrab dengan sepupunya yang bernama Abimanyu, putra Arjuna. Setelah mengetahui bahwa Abimanyu menikah dengan Utari, paman Gatotkaca yang bernama Kalabendana datang menemui Abimanyu dengan tujuan mengajaknya pulang, tetapi tidak berhasil. Gatotkaca justru memarahi Kalabendana yang dianggapnya lancang mencampuri urusan rumah tangga sepupunya itu. Karena terlalu marah, Gatotkaca memukul kepala Kalabendana. Mekipun perbuatan tersebut dilakukan tanpa sengaja, tetapi pamannya itu tewas seketika.
Ketika perang Baratayuda meletus, Abimanyu benar-benar tewas dikeroyok para Korawa pada hari ke-13. Pada hari ke-14, Arjuna berhasil membalas kematian putranya itu dengan cara memenggal kepala Jayadrata, ipar Duryodana. Akhirnya Duryodana memaksa Karna menyerang perkemahan Pandawa pada malam itu juga, meskipun hal itu melanggar peraturan perang. Setelah tahu bahwa para Korawa melancarkan serangan malam, pihak Pandawa mengirim Gatotkaca untuk menghadang. Gatotkaca sengaja dipilih karena Kotang Antrakusuma yang ia pakai mampu memancarkan cahaya terang benderang. Gatotkaca berhasil menewaskan sekutu Korawa yang bernama Lembusa. Sementara itu dua pamannya, yaitu Brajalamadan dan Brajawikalpa, tewas di tangan musuh mereka, masing-masing bernama Lembusura dan Lembusana.
Gatotkaca berhadapan dengan Karna, pemilik senjata Kontawijaya. Ia menciptakan kembaran dirinya sebanyak seribu orang sehingga membuat Karna merasa kebingungan. Atas petunjuk Batara Surya, Karna berhasil menemukan Gatotkaca yang asli. Ia pun melepaskan senjata Konta ke arah Gatotkaca. Gatotkaca mencoba menghindar dengan cara terbang setinggi-tingginya. Namun arwah Kalabendana tiba-tiba muncul menangkap Kontawijaya sambil menyampaikan berita dari kahyangan bahwa ajal Gatotkaca telah ditetapkan malam itu. Gatotkaca yang pasrah terhadap takdirnya berpesan supaya mayatnya bisa digunakan untuk membunuh musuh. Kalabendana setuju, kemudian menusuk pusar Gatotkaca menggunakan senjata Konta. Pusaka itu melebur dengan sarungnya, yaitu kayu mastaba yang masih tersimpan di dalam perut Gatotkaca. Setelah Gatotkaca gugur, arwah Kalabendana melemparkan jenazahnya ke arah Karna. Karna berhasil melompat sehingga lolos dari maut. Namun keretanya hancur berkeping-keping akibat tertimpa tubuh Gatotkaca. Pecahan kereta tersebut melesat ke segala arah dan menewaskan para prajurit Korawa yang berada di sekitarnya.
Cerita fullnya lihat di wikipedia atau yang lain, mau aku taruh di sini spacenya gak cukup
id.wikipedia.org/wiki/Gatotkaca
#gatotkaca #wayang #animasi #orasionanimation

Пікірлер: 13

  • @muhasyimhasyim4748
    @muhasyimhasyim47482 ай бұрын

    1:25 ngakak abis 🗿

  • @juantobiassuprionogamers1249
    @juantobiassuprionogamers1249 Жыл бұрын

    1:18 ngakak

  • @Wongndeso1976
    @Wongndeso19762 күн бұрын

    Lebih bagus kalo pakai warna bukan bayangan

  • @AlvinDz
    @AlvinDz2 жыл бұрын

    aku lagi di luar kota 🗿👍 btw upload nya subuh amat

  • @kuswantisetiawan8365
    @kuswantisetiawan83652 жыл бұрын

    Jgn pantang menyerah trus berkreasi

  • @OrasionAnimationn

    @OrasionAnimationn

    2 жыл бұрын

    siyappp

  • @rickygusniadarmawanipb1124
    @rickygusniadarmawanipb11242 жыл бұрын

    Sesuaikan jalan ceritanya dong

  • @animasiqito

    @animasiqito

    Жыл бұрын

    Ini lagi perang

  • @farizchanel2582
    @farizchanel2582 Жыл бұрын

    Ikutan bos

  • @AlvinDz
    @AlvinDz2 жыл бұрын

    animasi bagus dan niat tapi sepi :( Edit:wah udah 20 ribu viewsnya

  • @animasiqito

    @animasiqito

    Жыл бұрын

    Belum dikenal mungkin

  • @animasiqito

    @animasiqito

    Жыл бұрын

    Monggo mampir 😁🙏

  • @animasiqito
    @animasiqito Жыл бұрын

    Lanjutkan 👍

Келесі