All Eyes on Papua Perjuangan Masyarakat Adat Melawan Perkebunan Sawit
Beberapa hari terakhir, jutaan pengguna media sosial, khususnya Instagram, menggaungkan pesan melalui tanda pagar atau tagar #AllEyesonPapua. Tagar ini terinspirasi dari #AllEyesonRafah yang merupakan pesan bagi masyarakat global untuk melihat ulah Israel setelah menyerang kota Rafah di Palestina hingga menewaskan puluhan pengungsi.
Sahabat Kompas bisa baca artikel lainnya di tautan berikut:
"All Eyes on Papua", Bagaimana Kisah Suku Awyu dan Moi Selamatkan Hutannya? - komp.as/4c7r4FZ
#papua
#alleyesonpapua
=====================================
Simak kumpulan video berita Harian Kompas: klik.kompas.id/videoberita
Info langganan harian Kompas & www.kompas.id:
komp.as/LihatBerita
Subscribe KZread Harian Kompas: bit.ly/3bIgBY9
Ikuti media sosial Harian Kompas
Twitter: / hariankompas
Facebook: /
Instagram: / hariankompas
Пікірлер: 77
Baca juga berita lainnya di
Jika kalau memang, Tanah Adat Papua dirampas oleh para kapitalis, Papua Barat Memang Pantas Untuk MERDEKA dari Indonesia... Ingat awal Konflik Palestina-Israel, sama seperti mereka, Tanah mereka sama2 di Rampas...
Oh Tuhan. Siapakah dibalik Indsutri Sawit ini? Haruskah Tanah Papua kalian babat untuk memenuhi kepentingan kalian. Wahai manusia-manusia Biadab, Rakus dan Brengset. Cukup sudah kalain membabat Hutan di negeri ini.
GODBLESS PAPUA
" Tanah Kami Tanah Kaya, Laut Kami Laut Kaya
Indonesia itu ud swasembada sawit ngapaiin lagi incar hutan dipapua biarkan hutan itu ad agar mahluk hidup disana ad ampe kiamat datang,semangat para suku penjaga hutan berjuang ampe selesai
jika kasasi yang diajukan ke MA ditolak maka para hakim MA lah yang bertanggung jawab atas penderitaan saudara kita di Papua. hal yang buruk di depan mata
Lestarikan alam indonesia
36 ribu ha HUTAN sumber pencaharian rakyat mau dijadikan sumber keuntungan pengusaha? Rakyat disuruh makan apa?
Ramaikan jangan cuma berita sebelah aja, ini ribuan bahkan jutaan makhluk hidup kadi taruhannya termasuk manusia
Eropa sudah mengharamkan minyak sawit, alasan berikutnya merusak alam selain Kalimantan yang sudah dijarah mafia istana untuk menjual kayu Papua kepada Tiongkok demi keuntungan pribadi mafia istana
Tanah Adat OAP dan semua indigineous people around the globe merupakan rumah tinggal mereka. Manusia Papua ras Melanesia selalu hidup bersatu dengan alam; tanah; tanaman; dan seluruh habitat alam itu sendiri. Jadi merusak alam merusak kosmos tempat mereka hidup. Oleh karena itu, seorang pejabat Negara baik di aras nasional, regional atau lokal tidak punya hak untuk menjual dengan alasan apapun. Tanah milik dewan adat bukan milik Negara. Karena itu Negara harus menghormati hak-hak masyarakat adat. Demikian juga UUD 1945 Pasal 33:1-3 perlu direvisi. Karena selama 61 tahun semua sumber daya alam yg dikelola oleh pemerintah; baik oleh perusahaan swasta Nasional atau asing merugikan pemilik tanah. Menguntungkan pejabat Negara dan pengusaha. Sepert perusahaan tambang Freeport; killang minyak, perusahaan kayu, perusahaan sawit, dlsb. UUD bicara lain; pemerintah dan pengusaha bikin yg lain. Sehingga pemilik tanah dari tahun ke tahun menderita karena ulah UUD 1945 Pasal 33 duperkosa isinya selama ini. Tuhan mahaadil dan Sang Pembalas yg dasyat. Jika pelku-pelakunya tidak ganti kerugian yg setimpal atau bertobat. Camkan itu !
Alhamdulillah trimakasi pemerintah pusat lanjutkan NKRI kuat kedepannya
TUHAN MEMBERKATI PAPUA 🙏💙
Dukung PAPUA
Ingat banyak populasi hewan dan alam langka disana terutama cenderawasih
Lestarikan alam indonesia
Mending papua merdeka aja daripada di jajah orang orang jawa udh puluhan tahun masih miskin jga seengganya tanah gk diambil
Hutan sgitu luaskan bayangkan kalau jadi tempat ternak sapi ,banyak burung banyak kelici...dan tidak perlu merusak huta...
Hutan hijau ❤